DIAH LESTARI
Dengan ini saya menyatakan laporan akhir Pengelolaan Wisata Eco Green
Park Di Kota Batu Jawa Timur adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Diah Lestari
NIM J3M116029
RINGKASAN
DIAH LESTARI. Pengelolaan Wisata Eco Green Park di Kota Batu, Jawa Timur.
Dibimbing oleh ANDINI TRIBUANA TUNGGADEWI.
Eco Green Park (EGP) merupakan taman satwa khusus burung yang
berupaya merawat dan mengembangbiakan satwa berdasarkan etika dan kaidah
kesejahteraan satwa yang dipelihara sebagai sarana perlindungan dan pelestarian
jenis. EGP memiliki luas sekitar 7 hektar dan ditambah area parkir 1 hektar Selain
itu, EGP juga dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta rekreasi.
Tujuan dilakukannya praktik kerja lapangan ini adalah menguraikan
pengelolaan wisata yang dilakukan di EGP, mengidentifikasi partisipasi
masyarakat sekitar EGP dan persepsi pengunjung terhadap wisata EGP dan
menghitung daya dukung area wisata EGP. Metode identifikasi pengelolaan
kegiatan wisata dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan
pihak pengelola. Metode identifikasi partisipasi masyarakat sekitar dan persepsi
pengunjung dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan responden
(masyarakat sekitar 50 orang, pengunjung 180 orang). Metode identifikasi daya
dukung kawasan dilakukan dengan cara observasi langsung.
PT. Bunga Wangsa Sedjati atau Jatim Park Grup mengembangkan obyek
wisata terbaru yaitu EGP. EGP merupakan lembaga konservasi yang tergabung
dalam Jatim Park Group, sebelum adanya EGP terdapat wisata bird park di Jatim
Park 1. Jatim Park Group bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan dalam mengembangkan lembaga konsevasi EGP, sehingga bird
park yang awalnya berada di Jatim Park 1 dikembangkan menjadi EGP yang
merupakan lembaga konservasi taman satwa khusus burung. Komitmen Jatim
Park Group untuk menciptakan taman belajar dan rekreasi merupakan salah satu
latar belakang dibangunnya EGP. EGP diresmikan tanggal 1 Juli 2012 dengan
memiliki luas area 7 hektar dan area parkir seluas 1 hektar, sementara itu proyek
pembangunan wisata EGP sudah dimulai pada tahun 2011.
Bentuk kegiatan wisata di EGP memiliki unsur konservasi (pertunjukan
burung, foto bersama burung), pendidikan (eco science center, rumah hidroponik)
dan budaya (miniatur candi). Partisipasi masyarakat terhadap kegiatan wisata EGP
hingga saat ini baru terwujud dalam bentuk kerja bakti yang dilakukan di
lingkungan sekitar EGP. Persepsi pengunjung terhadap kegiatan wisata EGP
sebagian besar merasa senang, nyaman dan menilai sarana prasarana yang ada
sudah baik. Daya dukung area wisata EGP terhadap jumlah pengunjung yaitu 155
orang/hari sampai dengan 581 orang/hari dengan kebutuhan areal per orang dalam
satu hari kunjungan adalah 137.68 m2 sampai dengan 516.77 m2.
DIAH LESTARI
Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya
pada
Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuia-
Nya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta telah memberikan kelancaran dalam
penulisan dan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Pengelolaan Wisata Eco
Green Park Di Kota Batu Jawa Timur dengan baik. Penyelesaian tugas akhir
dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orangtua, Bapak Kusumohadi dan Ibu Boedi Setijawati serta kakak
penulis Imam Arief dan keluarga yang selalu memberikan doa dan
dukungan untuk penulis.
2. Ibu Andini Tribuana Tunggadewi, MSi selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan bimbingan, arahan dan nasihat dalam
melaksanakan PKL dan penyusunan Tugas Akhir.
3. Ibu drh Nani Yuliati selaku pembimbing lapang yang senantiasa
memberikan ilmu, arahan dan bimbingannya selama Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Eco Green Park.
4. Ibu drh Bachtiari Hary Pravitasari, ibu drh Elvi Dwi Yunitasari dan bapak
Elfasurya Anggakusuma Setyawan, SSi selaku pegawai di Eco Green Park
yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama kegiatan PKL.
5. Mas Dwi Wahyono dan Mas Tutriyan Nofan selaku pegawai di Eco Green
Park yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama kegiatan PKL.
6. Dosen dan Asisten dosen Program Studi Teknik dan Manajamen
Lingkungan atas ilmu yang telah diberikan
7. Magdalena Martogi Galingging dan Rita Puspitasari selaku teman
seperjuangan PKL di Eco Green Park.
8. Teman-teman penulis, Mutia Annisya, Dara Khairunnisa, Femi Azhari,
Hanna Maria, Nur Aina, Puput Ariesta, Tania Tiarawanti, Sarah Ahmad,
Kenia Atma, Debora Sonya, yang selalu membantu dan memberikan
dukungan.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 53 Teknik dan Manajamen
Lingkungan atas doa, semangat, dukungan, serta kerjasamanya selama
perkuliahan dan penyusunan Tugas Akhir ini
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membalas kebaikan dari semua
pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir masih
banyak kekurangan. Penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Diah Lestari
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 2
2. METODE KERJA 2
2.1 Tempat dan Waktu PKL 2
2.2 Ringkasan Metode Kerja 2
2.3 Jenis dan Sumber Data 3
2.4 Metode Pengumpulan Data 4
2.5 Metode Analisis Data 4
2.6 Tinjauan Pustaka 6
3. KONDISI UMUM 9
3.1 Gambaran Umum EGP 9
3.2 Visi dan Misi Pengelolaan EGP 10
3.3 Struktur Organisasi EGP 11
4. PENGELOLAAN WISATA ECO GREEN PARK DI KOTA 13
BATU JAWA TIMUR 13
4.1 Pengelolaan Wisata di Eco Green Park 13
4.2 Partisipasi Masyarakat dan Persepsi Pengunjung 26
4.3 Daya Dukung Area Wisata EGP 30
5. SIMPULAN DAN SARAN 31
5.1 Simpulan 31
5.2 Saran 31
DAFTAR PUSTAKA 32
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
Kota Batu merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang sangat
gencar mengembangkan potensi pariwisatanya, terlihat dalam waktu lima tahun
terakhir, Kota Batu menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia (Mustari
2015). Pengembangan potensi pariwisata di Kota Batu merupakan program
pemerintah Kota Batu yaitu Kota Wisata Batu (KWB), untuk menjadikan Kota
Batu lebih berkembang, maju dan makmur (Mustari 2015). Manfaat program
KWB yang dijalankan pemerintah Kota Batu telah meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitarnya, terlihat dari turunnya angka pengangguran pada tahun
2017 menjadi 2.26% dari 4.29% pada tahun 2015 (BPS 2018).
Manfaat lainnya dari program KWB juga turut dirasakan pemerintah
setempat, berupa peningkatan pendapatan daerah (PAD) pada tahun 2017
meningkat menjadi Rp 113.85 milyar dari Rp 83.69 milyar pada tahun 2015 (BPS
2018). Pariwisata saat ini merupakan bisnis unggulan, karena sebagian orang
membutuhkan hiburan untuk memuaskan atau membahagiakan diri (pleasure) dan
menghabiskan waktu luang (leisure) (Amalia 2014). Bersamaan dengan itu
kelestarian lingkungan wisata itu sendiri juga menjadi hal penting untuk
diperhatikan agar senantiasa berlanjut, tidak hanya dari sisi wisatanya saja tetapi
juga lingkungan sekitarnya (fisik maupun sosial-ekonomi masyarakat).
Berdasarkan itu, “pariwisata” masa kini telah berkembang dengan
mempertimbangkan aspek “ekologis” dalam pelaksanaannya sehingga
terwujudlah pemanfaatan sumberdaya alam (wisata) yang berkelanjutan.
Perubahan paradigma dalam bidang wisata, memunculkan istilah ekowisata,
menjadikan kegiatan wisata harus senantiasa beriorientasi pada lingkungan.
Beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan “ekowisata” antara lain
(Page dan Dowling 2002): secara ekologis harus berkelanjutan, memiliki nilai
pendidikan, menyertakan konstribusi masyarakat lokal dan menciptakan kepuasan
wisatawan.
Destinasi wisata di Kota Batu sangat beragam yaitu Jawa Timur Park 1,
Jawa Timur Park 2, Jawa Timur Park 3, Museum Angkut, Dino Park dan Eco
Green Park. Salah satu tempat wisata di Kota Batu yang menggunakan konsep
wisata berbasis ekologi adalah Eco Green Park (EGP). Aktivitas wisata EGP
sendiri dijalankan berbasis konservasi burung yang diharapkan akan menjadi
pelindung populasi burung dari kepunahan akibat pemburuan liar dan rusaknya
habitat asli satwa bersangkutan di alam.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2. METODE KERJA
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Eco Green Park, Jalan Oro-
oro Ombo No. 9A, Sisir, Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan PKL
dilaksanakan selama dua bulan, dari tanggal 4 Februari sampai dengan 4 April
2019.
Metode kerja yang digunakan untuk memenuhi kegiatan PKL, secara jelas
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Ringkasan Metode Kerja
Tujuan Parameter Uraian Metode Output
Menguraikan Pelaksanaan 1. Bentuk 1. Metode pengumpulan Pengelolaan
pengelolaan kegiatan Kegiatan data dilakukan dengan objek
wisata di EGP wisata di EGP Wisata metode observasi wisata di
2. Pengelolaan langsung di lapangan EGP, Kota
Tiket 2. Metode analisis data Batu
3. Fasilitas secara kualitatif dan
Wisata kuantitatif
Mengidentifikasi 1. Masyarakat 1. Karakteristik 1. Metode pengumpulan Partisipasi
partisipasi sekitar masyarakat data dilakukan dengan masyarakat
masyarakat sekitar observasi dan sekitar dan
sekitar dan 2. Partisipasi wawancara langsung persepsi
persepsi masyarakat terhadap responden pengunjung
pengunjung sekitar yaitu masyarakat terhadap
terhadap wisata 3. Harapan sekitar dan pengunjung wisata EGP,
EGP masyarakat EGP. Masyarakat Kota Batu
sekitar sekitar yang menjadi
2. Masyarakat 1. Karakteristik responden adalah
pengunjung pengunjung, masyarakat yang
2. Motivasi dan tinggal di dekat atau
harapan sekitar EGP sebanyak
3
KA (o) =
DD =
Jenis data yang digunakan untuk memenuhi tujuan PKL, terdiri dari data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pengamatan
selama kegiatan PKL. Data sekunder diperoleh dari pihak lembaga atau instansi
terkait atau berasal dari studi literature. Jenis dan sumber data yang diambil dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data Uraian Data Sumber Data
Data Primer 1. Bentuk kegiatan wisata Observasi langsung di lapangan
2. Fasilitas wisata
3. Karakteristik masyarakat sekitar
4
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Total populasi
e : Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir
KA =
Keterangan:
KA : Kebutuhan areal (m²)
D : Rata-rata jumlah kunjungan per tahun
CD : Jumlah hari dalam setahun yang digunakan untuk rekreasi (Akhir
minggu + Hari libur nasional)
L : Luas areal yang dibutuhkan per orang termasuk tempat parkir
berdasarkan standar Douglass
TF : Turnover Factor berdasarkan standar Douglass 43.560 ft² atau
0.001 adalah konstanta
2. Kebutuhan Areal Per Orang
KA (o) =
Keterangan:
KA (o) : Kebutuhan areal (m2/orang/hari)
KA : Kebutuhan areal (m2)
D : Rata-rata jumlah kunjungan per hari
3. Daya Dukung Kawasan
DD =
Keterangan:
6
2.6.2 Ekowisata
Ekowisata didefinisikan oleh organisasi The Ecotourism Society (1990)
dalam Fennel (1999) sebagai suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang
dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan
dan kesejahteraan penduduk setempat. Ekowisata awalnya hanya dilakukan oleh
wisatawan pecinta alam yang menginginkan daerah tujuan wisata, budaya dan
kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga. Ekowisata merupakan wisata
berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan perlindungan
sumberdaya alam dan industri kepariwisataan (META 2002).
Ekowisata dapat dikatakan perjalanan wisata menuju suatu lingkungan (baik
alami maupun buatan), juga termasuk budaya yang bersifat informatif dan
partisipatif bertujuan untuk menjamin kelestarian alam maupun sosial budaya.
Ekowisata berfokus pada tiga hal mendasar yaitu memberikan manfaat ekonomi ,
keberlanjutan ekologi atau alam, serta dapat diterima dalam kehidupan sosial
masyarakat (Irwanda 2018). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengembangan
Ekowisata di Daerah pada Pasal 1 ayat 1 dijelaskan Ekowisata adalah kegiatan
wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur
pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi
sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.
Berdasarkan Permendagri Nomor 33 Tahun 2009 pada Pasal 3 prinsip
pengembangan ekowisata meliputi:
a. kesesuaian antara jenis dan karakteristik ekowisata;
b. konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan secara
lestari sumberdaya alam yang digunakan untuk ekowisata;
c. ekonomis, yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan
menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta memastikan
usaha ekowisata dapat berkelanjutan;
d. edukasi, yaitu mengandung unsur pendidikan untuk mengubah persepsi
seseorang agar memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan komitmen
terhadap pelestarian lingkungan dan budaya;
e. memberikan kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung;
f. partisipasi masyarakat, yaitu peran serta masyarakat dalam kegiatan
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata dengan
menghormati nilai-nilai sosial-budaya dan keagamaan masyarakat di sekitar
kawasan; dan
8
2.6.3 Wisatawan
Menurut WTO (1995) dalam Oktora (2012) wisatawan adalah orang yang
melakukan perjalanan dan tinggal pada suatu tempat di luar lingkungan tempat
tinggalnya selama tidak lebih dari satu tahun baik untuk liburan, urusan bisnis dan
tujuan lain yang tidak berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan yang dibayar
dari dalam tempat yang dikunjungi. Wisatawan adalah orang-orang yang
melakukan kegiatan wisata (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009).
Colvin (1991) dalam Ramadhani (2010) menggambarkan salah satu tipe
pengunjung ekowisata sebagai seorang “sains” (berilmu pengetahuan) dengan
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
a. Kebutuhan yang mendalam akan pengalaman yang asli.
b. Mempertimbangkan pengalaman yang bermanfaat, baik manfaat secara
pribadi maupun manfaat secara sosial.
c. Tidak menyukai perjalanan dengan kelompok tour dalam jumlah yang besar
dalam sebuah program/acara wisata yang menantang.
d. Mencari tantangan yang membutuhkan kekuatan fisik dan mental.
e. Mengharapkan interaksi dengan kehidupan lokal dan mempelajari
kebudayaan setempat.
f. Mudah menyesuaikan diri, seringkali lebih suka menggunakan akomodasi
pedesaan.
g. Toleransi terhadap ketidaknyamanan.
h. Suka melibatkan diri, tidak berperilaku pasif.
i. Lebih suka membayar untuk ”pengalaman” daripada untuk ”kenyamanan”.
2.6.4 Masyarakat
Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab syaraka yang berarti ikut serta,
berpartisipasi atau musyaraka yang berarti saling bergaul (Basrowi 2005 dalam
Rahmawati 2017). Menurut Suharto (2005) dalam Nurmeilita (2010) masyarakat
adalah sekelompok orang yang memiliki perasaan yang sama atau menyatu satu
sama lain karena mereka saling berbagi identitas, kepentingan-kepentingan yang
sama, perasaan yang sama, dan biasanya satu tempat yang sama. Definisi lain,
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu
rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang
memiliki keempat ciri yaitu interaksi antar warga-warganya, adat istiadat,
kontinuitas waktu, rasa identitas kuat yang mengikat semua warga
(Koentjaraningrat 2009).
Masyarakat adalah sekelompok individu yang tinggal dalam suatu tempat
tertentu, saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama, mempunyai adat
istiadat dan aturan-aturan tertentu dan lambat laun membentuk sebuah
kebudayaan. Masyarakat juga merupakan sistem sosial yang terdiri dari sejumlah
komponen struktur sosial yaitu keluarga, ekonomi, pemerintah, agama,
pendidikan, dan lapisan sosial yang terkait satu sama lainnya, bekerja secara
bersama-sama, saling berinteraksi, berelasi, dan saling ketergantungan (Jabrohim
2004 dalam Ristiana 2012).
9
3. KONDISI UMUM
area parkir 1 hektar. Jadi, total luasan area EGP yaitu 8 hektar. Peta lokasi EGP
ditunjukkan pada Gambar 2.
Kondisi iklim Kota Batu mengikuti perubahan putaran dua iklim yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2017 Kota Batu memiliki suhu
minimum 19 ºC dan suhu maksimum 29 ºC dengan kelembaban udara sekitar 77 -
98% (BPS 2018).
3.2.1 Visi
Visi Pengelolaan EGP yaitu mengurangi jumlah angka pengangguran di
Kota Wisata Batu, mewujudkan pemerataan kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat Kota Wisata Batu, meningkatkan sirkulasi keungan di Kota Wisata
Batu, meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan anak bangsa, mempertahankan
11
3.2.2 Misi
Misi Pengelolaan EGP yaitu mengupayakan wahana yang menyajikan
keagungan, keindahan, dan keanekaragaman flora dan fauna ciptaan Tuhan,
membangun wahana pariwisata dengan menciptakan lapangan kerja yang
menyerap tenaga kerja (meskipun bukan padat karya) khususnya dari wilayah
sekitar, membangun kawasan pariwisata yang berdampak peningkatan sosial
ekonomi masyarakat, seperti memberikan kesempatan berdagang bagi warga
sekitar yang akan diatur bersama-sama Pemerintah Kota Wisata Batu,
mempertahankan, menambah, dan mengembangkan obyek-obyek wisata di Kota
Wisata Batu sehingga wisatawan akan lebih banyak membayar pajak serta
membelanjakan uang di Kota Wisata Batu, mengadakan dan melengkapi wahana
EGP dengan berbagai media peraga dan terapan pembelajaran tentang satwa/
fauna, flora maupun lingkungan hidup terutama bagi usia sekolah atau umum,
melakukan langkah-langkah pemerataan pembangunan, utamanya di sektor
pariwisata untuk mewujudkan Kota Wisata Batu sebagai sentra pariwisata.
Operational
Manager
Anggun Dwi
Cahyono
Admin
Operational
HRD M. S. Rizza
Titing Staf HRD
Dienarfadjarwati Ratna Fidyati
Kurator
Zona A ART
Food and
Captaint Supervisor
Beverage
Musthofah
Supervisior
Tim Medis Nutrition
Koor. Nursery
drh. Nani Y Garden and Karantina
Zona B
PA Agus Dwi R
Captaint
Supervisior
Kusmadi
Dokter Devi I
Hewan
Driver
Zona Psr Tim Edukasi
Brng Supervisior
Captaint Rini Y
Muhaimin Studbook
(Admin)
Elfasurya A Engineering
Amphi Supervisior
Captaint Imam C
Ketut H
Teknisi
Animal Garis Koordinasi
Krisbianto
Garis Komando
c. Pertunjukan Burung
Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan burung yang sudah
terlatih, di EGP terdapat dua pertunjukan burung yaitu jungle of parrots dan
bird of prey. Jungle of parrots merupakan pertunjukan burung paruh
bengkok yang berlangsung selama 15 menit. Burung yang dipertunjukan
merupakan burung jenis macaw dan kakaktua. Pertunjukan burung di Jungle
of parrots berisi atraksi-atraksi burung kakaktua dan macaw seperti
membunyikan lonceng, mengendarai mobil dan mengendarai sepeda.
Pertunjukan di Jungle of parrots mulai pada pukul 11.00 WIB dan 14.00
WIB.
Pertunjukan bird of prey (Gambar 5) merupakan pertunjukan burung
yang atraksinya masih alamiah mengikuti tingkah laku burung tersebut di
alam. Pertunjukan bird of prey selama 30 menit dengan menampilkan
15
atraksi burung saat mencari makan di alam. Burung yang dibuat pertunjukan
yaitu burung jenis pemangsa seperti elang dan vulture, rangkong seperti
julang. Pertunjukan di bird of prey mulai pada pukul 12.30 WIB dan 15.30
WIB saat weekday, saat weekend pertunjukan mulai pada pukul 10.30 WIB
dan 15.00 WIB.
2. Wisata Edukasi
Bentuk wisata di EGP selain wisata satwa terdapat wisata edukasi.
Pengelolaan wisata di EGP yang berkaitan dengan wisata edukasi yaitu adanya
wahana eco science center, pengolahan sampah, taman biogas, dan hidroponik.
16
b. Pengolahan Sampah
Pengunjung dapat mempelajari mengenai cara pengolahan sampah
untuk dijadikan kompos dan cara mendaur ulang sampah. Pembuatan
kompos di sini menggunakan metode aerob, metode pupuk organik cair
(POC) dan metode takakura. Selain pembelajaran pembuatan kompos,
pengunjung juga belajar mengenai macam-macam sampah yang merupakan
limbah B3, kode daur ulang plastik, memilah sampah, dan cara membuat
molase yang akan digunakan untuk bahan tambahan kompos. Di sini
terdapat bank sampah yang dipilah menjadi 3 jenis sampah yaitu sampah
plastik, kertas dan gelas. Wahana pengolahan sampah (Gambar 8) terdapat
educator yang memberi paparan mengenai pengolahan sampah organik
untuk dijadikan pupuk kompos dengan metode aerob, metode POC, metode
takakura dan pembuatan molase.
17
c. Taman Biogas
Taman biogas menyediakan berbagai macam alat peraga beserta
penjelasan yang dapat menambah wawasan pengunjung. Wahana taman
biogas (Gambar 9) terdapat educator yang memberi paparan mengenai
pengolahan limbah kotoran ternak yang diolah menjadi bahan bakar
alternatif yaitu biogas dan briket. Penggunaan biogas dan briket merupakan
salah satu bentuk untuk menjaga lingkungan, karena limbah kotoran ternak
yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif
menyalakan kompor gas dan lampu petromax, sementara itu briket
dimanfaatkan sebagai pengganti arang.
d. Hidroponik
EGP menyediakan rumah hidroponik, pengunjung dapat memgetahui
cara budidaya strawberry dengan metode hidroponik. Mulai dari pembibitan
hingga pengolahan hasil tanamannya. Rumah hidroponik ini juga tersedia
produk-produk dari strawberry yang dapat dijadikan oleh-oleh seperti
minuman dan makanan berbahan dasar strawberry dan gantungan kunci
berbentuk strawberry (Gambar 10).
18
2. Tempat Parkir
EGP menyediakan fasilitas tempat parkir untuk pengunjung seluas 1 hektar.
Area parkir yang disediakan sudah ditata sedemikian rupa untuk bus pariwisata,
kendaraan roda empat, dan kendaraan roda dua agar tersusun rapi dan tidak terjadi
penumpukan kendaraan saat banyak pengunjung (Gambar 13).
3. Shuttle
EGP menyediakan fasilitas shuttle car/ train (Gambar 14). Pengunjung
dapat berkeliling dan pergi ke tujuan wisata di Jawa Timur Park Group lainnya
dengan menaiki mobil atau kereta yang sudah disediakan. Fasilitas ini dapat
menghemat waktu dan tenaga pengunjung untuk menuju tempat wisata lainnya di
Jawa Timur Park Group.
21
Gambar 14 Shuttle
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
(a) (b)
Gambar 16 Petunjuk Arah (a) dan Peta Area (b)
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
6. Electronic Bike
EGP menyediakan fasilitas penyewaan electronic bike (e-bike) (Gambar
17). Pengunjung dapat berkeliling di area wisata dengan cepat dan tidak lelah
dengan menggunakan e-bike. E-bike merupakan kendaraan listrik ramah
lingkungan yang sangat direkomendasikan untuk pengunjung yang tidak kuat
untuk berjalan jauh dan dalam waktu lama. Penyewaan e-bike seharga Rp 100 000
selama 3 jam pemakaian.
7. Minimarket
EGP menyediakan fasilitas minimarket untuk melengkapi kebutuhan wisata
pengunjung (Gambar 18). Barang yang dijual di minimarket tersebut tergolong
lengkap mulai dari makanan ringan, minuman, baju, topi, jas hujan dan payung.
Minimarket ini dikelola oleh EGP yang bekerja sama dengan pihak rekanan.
23
Gambar 18 Minimarket
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
8. Toilet
EGP menyediakan fasilitas toilet untuk kebutuhan pengunjung. Toilet
tersebar di beberapa lokasi dengan kondisi nyaman dan bersih. Toilet di EGP
terdapat toilet laki-laki, perempuan dan toilet family (Gambar 19).
Gambar 19 Toilet
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
9. Mushola
EGP menyediakan fasilitas mushola untuk pengunjung dan karyawan yang
beragama muslim (Gambar 20). Keberadaan mushola ini sangat penting bagi
pengunjung muslim agar dapat tetap beribadah saat melakukan kegiatan wisata di
EGP.
24
Gambar 20 Mushola
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
(a) (b)
Gambar 22 Food Court (a) dan Snack Corner (b)
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
2. Partisipasi Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, kerjasama yang sudah dilakukan antara pihak
EGP dengan masyarakat sekitar baru terwujud dalam bentuk kerja bakti setiap tiga
bulan sekali di lingkungan sekitar EGP. Walaupun begitu, dari hasil wawancara
sebagian besar responden menilai kegiatan wisata EGP berdampak positif
terhadap lingkungan (66 persen), karena pihak EGP melakukan penghijauan di
area wisata EGP. Tidak hanya itu, 86 persen responden menilai kegiatan wisata
EGP juga berdampak positif terhadap sosial ekonomi budaya sekitar, karena
kegiatan wisata EGP dinilai telah meningkatkan peluang usaha dan pendapatan
masyarakat sekitar. Hasil wawancara dengan masyarakat sekitar terkait dampak
kegiatan wisata EGP, secara jelas dampak dilihat pada Gambar 26.
14%
(a) (b)
Gambar 26 Penilaian masyarakat sekitar terkait dampak kegiatan wisata EGP; (a)
dampak lingkungan (b) dampak sosial ekonomi budaya
Sumber : Hasil olah data primer, 2019
3. Harapan Masyarakat
Meskipun sebagian besar menilai dampak kegiatan EGP terhadap
lingkungan dan sosial ekonomi budaya positif, tetapi terdapat juga responden
yang menilai negatif. Dampak negatif yang dirasakan menurut responden terhadap
lingkungan yaitu polusi udara yang ditimbulkan akibat banyaknya bus
rombongan, sedangkan terhadap sosial ekonomi budaya yaitu kemacetan yang
ditimbulkan saat libur panjang dan jalan yang rusak akibat sering dilalui
kendaraan pengunjung.
Harapan masyarakat sekitar (responden) terhadap kegiatan wisata EGP, dua
diantaranya adalah tetap melakukan penghijauan di dalam maupun di luar
kawasan wisata (44 persen) dan penanggulangan kemacetan dan kerusakan jalan
(24 persen). Secara rinci, harapan masyarakat sekitar (responden) terhadap
kegiatan wisata EGP dapat dilihat pada Gambar 27.
28
Menghijaukan Lingkungan
42% 22% Memberikan Kesempatan Kerja
Lainnya
2. Motivasi Pengunjung
Berdasarkan hasil wawancara, yang menjadi motivasi responden untuk
berwisata ke EGP, untuk pengunjung weekday wisata rombongan (72 persen) dan
weekend adalah rekreasi keluarga (74 persen). Ketertarikan wisata para
pengunjung EGP, dari hasil wawancara baik untuk pengunjung weekday maupun
weekend adalah objek wisatanya yang dinilai menarik (80 persen). Berupa wahana
di eco science center (pengunjung weekday) dan acara pertunjukan burung
29
3. Persepsi Pengunjung
Sebagian besar pengunjung yang menjadi responden merasa nyaman saat
berwisata di EGP (83 persen) dan senang setelah mengunjungi EGP (97 persen).
Ketidaknyamanan yang dirasakan 17 persen responden dikarenakan responden
bersangkutan menilai jalan menjadi terlalu licin saat terkena hujan dan penjelasan
yang diberikan tour guide saat wisata rombongan terlalu cepat. Berdasarkan hasil
wawancara ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian responden juga
dipengaruhi kondisi sarana dan prasarana yang kurang baik seperti: adanya
wahana yang tidak terawat, layunya beberapa tanaman hidroponik di rumah
hidroponik dan terdapat permainan yang rusak di plaza music.
Responden yang merasa tidak senang setelah berwisata di EGP (tiga persen)
menilai saat weekend harga tiket masuk ke EGP terlalu mahal dan merasa bingung
dengan perubahan rute di wisata EGP pada saat weekend. Persepsi pengunjung
berdasarkan kenyamanan, kesan dan kondisi sarana dan prasarana secara lengkap
ditunjukkan pada Gambar 29.
30
3%
17%
Ya Menyenangkan
Tidak
83% Tidak
97%
Menyenangkan
(a) (b)
2%
9%
Baik
89% Cukup Baik
Kurang Baik
(c)
Gambar 29 Persepsi Pengunjung Berdasarkan Kenyamanan (a) Kesan (b) dan
Kondisi Sarana Prasarana (c)
Sumber : Hasil olah data primer, 2019
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Page SJ, Dowling RK. 2002. Ecotourism. Pearson Education Limited London.
Rahmawati NA. 2017. Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Museum Misi
Muntilan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter [skripsi]. Yogyakarta (ID):
Universitas Sanata Dharma.
Ramadhani M. 2010. Pengembangan Ekowisata di Suaka Alam Merapi,
Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Ristiana Y. 2012. Pola Interaksi Masyarakat di Kampung Cyber RT 36 RW 09
Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta [skripsi].
Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta.
34
LAMPIRAN
35
PRAKTIK LAPANG
KUESIONER PENGUNJUNG
Program Studi Teknik Manajemen dan Lingkungan
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
A. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
3. Status Pernikahan : a. Belum Menikah b. Menikah
4. Umur : …………. Tahun
5. Asal Kedatangan : a. Batu dan Malang b. Luar Batu dan Malang
6. Pendidikan Terakhir :
a. SD/sederajat
b. SMP/sederajat
c. SMU/SMK/sederajat
d. Diploma/Sarjana/sederajat
e. Lainnya: ……
7. Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa
b. PNS/Guru/Dosen
c. Pegawai BUMN/BUMD
d. Pegawai Swasta
e. Lainnya: ……
8. Tujuan kunjungan :
a. Rekreasi keluarga
b. Wisata rombongan
c. Penelitian
d. Lainnya : …….
9. Pendapatan per bulan :
a. < Rp 500 000
b. Rp 500 000 – Rp 1 000 000
c. Rp 1 000 000 – Rp 3 000 000
d. Rp 3 000 000 – Rp 5 000 000
e. > Rp 5 000 000
10. Pengeluaran per bulan untuk melakukan kegiatan perjalanan/ rekreasi :
a. < Rp 500 000
b. Rp 500 000 – Rp 1 000 000
c. Rp 1 000 000 – Rp 2 000 000
d. Rp 2 000 000 – Rp 3 000 000
e. > Rp 3 000 000
f. Tidak ada pengeluaran
C. Biaya Wisata
1. Berapa biaya transportasi yang anda keluarkan untuk kunjungan wisata ini?
a. < Rp 10 000
b. Rp 10 000 – Rp 50 000
c. Rp 50 000 – Rp 100 000
d. Rp 100 000 – Rp 500 000
e. > Rp 500 000
2. Berapa biaya makan dan minum yang anda keluarkan untuk kunjungan wisata ini?
a. < Rp 10 000
b. Rp 10 000 – Rp 50 000
c. Rp 50 000 – Rp 100 000
d. Rp 100 000 – Rp 500 000
e. > Rp 500 000
3. Berapa biaya tiket yang anda keluarkan untuk wisata ini?
a. < Rp 5 000
b. Rp 5 000 – Rp 10 000
c. Rp 10 000 – Rp 50 000
d. Rp 50 000 – Rp 100 000
39
E. Saran
40
PRAKTIK LAPANG
KUESIONER PENGELOLA
Program Studi Teknik Manajemen dan Lingkungan
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
A. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
3. Status Pernikahan : a. Belum Menikah b. Menikah
4. Umur : …………. Tahun
5. Asal Kedatangan : a. Batu dan Malang b. Luar Batu dan Malang
6. Pendidikan Terakhir :
a. SD/sederajat
b. SMP/sederajat
c. SMU/SMK/sederajat
d. Diploma/Sarjana/sederajat
e. Lainnya: ……
7. Pekerjaan di EGP :
8. Pendapatan per bulan :
a. Rp 0 - Rp 500 000
b. Rp 500 000 – Rp 1 000 000
c. Rp 1 000 000 – Rp 3 000 000
d. > Rp 3 000 000
B. Wawancara Pengelola
1. Sejarah kawasan wisata dan kepengurusan ?
2. Struktur organisasi ?
3. Kepemilikan sekarang ?
4. Jumlah pengunjung per tahun ?
5. Penyediaan fasilitas ?
6. Waktu perbaikan fasilitas dan obyek wisata yang rusak ?
7. Permasalahan ?
8. Cara mengatasi permasalahan ?
41
PRAKTIK LAPANG
KUESIONER MASYARAKAT
Program Studi Teknik Manajemen dan Lingkungan
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
A. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Umur : …….. Tahun
3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
4. Status : Keluarga : (kepala keluarga/anggota keluarga)
Perkawinan : (belum menikah/ menikah / duda-janda)
5. Asal : a. Batu dan Malang b. Luar Batu dan Malang
6. Pendidikan Terakhir : …….. (tamat/tidak tamat)
7. Pekerjaan utama :
a. Tokoh masyarakat: ….
b. Aparat/ perangkat desa/ PNS/ pensiunan
c. Pedagang/ wiraswasta
d. Petani/ buruh tani
e. Pengangguran/ sedang mencari kerja/ serabutan
f. Pegawai swasta
g. Ibu rumah tangga
8. Pendapatan RT per bulan :
a. < Rp 1 000 000
b. Rp 1 000 000 – Rp 2 000 000
c. Rp 2 000 000 – Rp 3 000 000
d. Rp 3 000 000 – Rp 4 000 000
e. > Rp 4 000 000
9. Pengeluaran RT per bulan:
a. < Rp 1 000 000
b. Rp 1 000 000 – Rp 2 000 000
c. Rp 2 000 000 – Rp 3 000 000
d. Rp 3 000 000 – Rp 4 000 000
e. > Rp 4 000 000
Lainnya: ……………
3. Menurut bapak/ ibu, kegiatan wisata EGP terhadap lingkungan fisik berdampak positif
atau negatif ?
a. Positif, sebutkan :
b. Negatif, sebutkan :
4. Menurut bapak / ibu, kegiatan wisata EGP terhadap lingkungan sosial/ masyarakat
sekitar berdampak positif atau negatif ?
a. Positif, sebutkan :
b. Negatif, sebutkan :
5. Apakah terdapat permasalahan yang muncul di tengah warga/ masyarakat sekitar terkait
kegiatan wisata EGP setelah mulai beroperasi ?
a. Ada, sebutkan :
b. Tidak ada, alasannya :
6. Apakah terdapat kegiatan bersama dengan warga masyarakat sekitar yang
diselenggarakan pihak pengelola area wisata EGP ?
a. Ada, sebutkan :
b. Tidak ada, alasannya :
7. Apa harapan bapak/ ibu terhadap pengelola EGP terkait dengan kegiatan wisatanya
terhadap lingkungan sekitar (fisik maupun sosial) ?
8. Apa saja yang menjadi kekhawatiran bapak/ ibu terhadap kegiatan wisata EGP ?
C. Saran
43
= =
= 7.485 acre = 28.095 acre
= 30290 m2 = 113690 m2
b. Kebutuhan Areal/orang b. Kebutuhan Areal/orang
KA (o) = KA (o) =
= =
= 137.68 m2/orang/hari = 516.77 m2/orang/hari
c. Daya Dukung Kawasan (DD) c. Daya Dukung Kawasan (DD)
DD = DD =
= =
n= = 89 orang n= = 83 orang
44
Nama 1* 2* 3* 4* 5* 6* 7* 8* 9* 10* 11* 12* 13* 14* 15* 16* 17* 18* 19* 20*
Yuli 34 Malang P D3/S1 PNS/ Wisata 3 jt 500 murah Media 1- 3-5 kali 2- jenis tidak 10 10 50 tidak Perbanyak
Guru/ Rombongan –5 rb – Social 2 5 burung ada rb – rb rb ada jenis satwa
Dosen jt 1 jt jam jam lengkap 50 – – dan wahana
rb 50 100 edukasi
rb rb lainnya
Astuti 33 Sidoarjo P D3/S1 PNS/ Wisata 3 jt 1 jt Edukasi Teman/ 2- 3-5 kali 2- Edukasinya tidak 50 10 50 tidak Perbanyak
Guru/ Rombongan –5 –2 Keluarga/ 3 5 ada rb – rb rb ada wahana
Dosen jt jt Saudara jam jam 100 – – edukasi
rb 50 100
rb rb
Suroto 29 Mojokerto L D3/S1 PNS/ Wisata 3 jt 2 jt Edukasi Teman/ 1- 5-10 2- edukasinya tidak 50 50 50 tidak Semoga
Guru/ Rombongan –5 – 3jt Keluarga/ 2 kali 5 ada rb – rb rb ada lebih
Dosen jt Saudara jam jam 100 – – berkembang
rb 100 100 lagi
rb rb wisatanya
Suryadiansyah 33 Samarinda L SMA/SMK Pegawai Rekreasi >5 2 jt Edukasi Iklan di 1- Pertama 2- Jenis satwa jalan >500 50 50 cetak Jalan di area
Sederajat Swasta Keluarga jt – 3jt Billboard 2 kali 5 beragam licin rb rb rb foto diperbaiki
jam jam saat – – bersama atau
hujan 100 100 burung, ditambahkan
rb rb 60 000 alas biar saat
hujan tidak
licin dan
membuat
terpeleset
Triagung 25 Malang L SMP Lainnya : Rekreasi 1 jt 500 Edukasi Teman/ 1 Dua 2- Beragam tidak 10 50 50 tidak Diperbanyak
wiraswasta Keluarga –3 rb –t Keluarga/ jam kali 5 jenis satwa ada rb – rb rb ada jenis
45
Nama 1* 2* 3* 4* 5* 6* 7* 8* 9* 10* 11* 12* 13* 14* 15* 16* 17* 18* 19* 20*
Nama 1* 2* 3* 4* 5* 6* 7* 8* 9* 10* 11* 12* 13* 14* 15* 16* 17* 18*
solikin 54 L Batu SMA/ Kepala Islam aparat/ > 4 > 4 Tahu Setuju, positif, tetap Negatif, ada, awal ada, kerja beri tidak ada tetap menjaga
SMK Keluarga, perangk jt jt menam menjaga kontribusi berdiri 2012, bakti kesempatan lingkungan
menikah at desa/ bah lingkungan ke eco berdiri kerja untuk karena
pns/ tempat sehingga masyarakat tanpa ada izin masyarakat sebelumnya
pensiun wisata tidak sekitar eco dan sosialisasi sekitar karna lahan eco
an berdampak kurang, ke masyarakat masyarakat merupakan
apapun karena hanya bisa lahan bekas
tidak ada berdagang saja perkebunan
kesempatan di luar eco
kerja
menjadi
pegawai
eco untuk
masyarakat
sekitar
anang 39 L Batu SMA/ Kepala Islam karyaw 3 jt 3 jt Tahu Setuju, positif, eco Positif, ada, berdirinya ada, kerja eco tetap tidak ada atasi
yenuri SMK Keluarga, an –4 –4 Menyed tetap menambah eco tanpa ada bakti menjaga kemacetan
menikah swasta jt jt iakan menjaga pendapatan sosialisasi ke lingkungan dan
lapanga lingkungan masyarakat warga kerusakan
n kerja dengan jalan yang
dan melakukan diakibatkan
peluang penghijauan banyaknya
usaha pengunjung
yang datang
47
Nama 1* 2* 3* 4* 5* 6* 7* 8* 9* 10* 11* 12* 13* 14* 15* 16* 17* 18*
reni nur 26 Pere Mala SMA/ Anggota Islam pengan 1 jt - 2 jt - Tahu Setuju, negatif, jalan Positif, tidak ada, saya ada, kerja eco tetap tidak ada perbaiki jalan
rahmawati mpu ng SMK Keluarga, gguran/ 2 jt 2 jt menam rusak dan meningkatk tidak bakti menjaga yang rusak
an menikah sedang bah polusi yang an mengetahui lingkungan dan atasi
mencari tempat disebabkan kesempatan sekitar, dan polusi akibat
kerja/ wisata akibat kerja menjadikan banyaknya
serabuta banyaknya warga sini pengunjung
n pengunjung kerja di dalam
dengan eco
menggunaka
n bus
*Keterangan:
1. Usia 12. Kegiatan wisata EGP terhadap lingkungan fisik berdampak positif atau negatif
2. Jenis kelamin (alasan)
3. Asal 13. Kegiatan wisata EGP terhadap lingkungan sosial budaya berdampak positif
4. Pendidikan terakhir atau negatif (alasan)
5. Status [keluarga-pernikahan] 14. Apakah terdapat permasalahan yang muncul di tengah warga/ masyarakat
6. Agama sekitar terkait kegiatan wisata EGP setelah mulai beroperasi (sebutkan)
7. Pekerjaan utama 15. Apakah terdapat kegiatan bersama dengan warga/ masyarakat sekitar yang
8. Pendapatan RT diselenggarakan pihak EGP (sebutkan)
9. Pengeluaran RT 16. Apa harapan bapak/ibu terhadap pengelola EGP terkait dengan kegiatan
10. Apakah anda tahu kapan wisata EGP berdiri wisatanya terhadap lingkungan sekitar (fisik maupun sosial)
11. Tanggapan anda pada awal berdirinya EGP (alasan) 17. Apa saja yang menjadi kekhawatiran bapak/ibu terhadap kegiatan wisata EGP
18. Saran
RIWAYAT HIDUP