Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

HASIL KUNJUNGAN BALAI BESAR PELATIHAN


PETERNAKAN BATU DAN ECO GREEN PARK MALANG

Disusun Oleh:
1. Mirza Ferdiansyah
2. Rifky Setyawan Anshori
3. Andryan Putra Firmansyah
4. Keisa Angelina Okta Ramadhani
5. Atsna Fidayanti Fauziyah

SMA KARTIKA WIJAYA


SURABAYA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya : Laporan Hasil Kunjungan Balai Besar Pelatihan


Peternakan Batu dan Eco Green Park Malang

Ketua Kelompok : Mirza Ferdiansyah


NIS : 2579
Kelas : XI IPA
Alamat Rumah : Bebekan Selatan RT24 RW07 No. 23, Taman, Sidoarjo
No. Telp : 085852485897
Email : megamirzain123@gmail.com
Anggota Kelompok : Rifky Setyawan A., Andryan Putra F.,
Keisa Angelina Okta R., dan Atsna Fidayanti F.

Guru Pembimbing : Linda Cahyanto, S.Pd.


NIP :-
No. Telp : 08887172007

Surabaya, 24 November 2021

Mengetahui
Guru Pembimbing Ketua Kelompok

(Linda Cahyanto, S.Pd.) (Mirza Ferdiansyah)

Menyetujui,
Kepala SMA Kartika Wijaya

(Bambang Rahmawantono, S. T. M.M.)


SURAT PERNYATAAN KEORSINILAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Ketua Kelompok : Mirza Ferdiansyah
TTL : Sidoarjo, 14 Maret 2005
Kelas : XI IPA
Alamat : Bebekan Selatan RT24 RW07 No. 23, Taman, Sidoarjo

Nama Anggota :
1. Rifky Setyawan Anshori
2. Andryan Putra Firmansyah
3. Keisa Angelina Okta Ramadhani
4. Atsna Fidayanti Fauziyah

Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang berjudul: “Laporan Hasil


Kunjungan Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu dan Eco Green Park Malang”
adalah benar-benar hasil kerja kami sendiri, laporan yang kami buat berdasarkan
hasil obeservasi kami di lokasi yang sesungguhnya dan bukan merupakan plagiat
atau saduran dari hasil laporan atau karya tulis orang lain.

Surabaya, 24 November 2021


Yang menyatakan,

(Mirza Ferdiansyah)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan hasil studi ini. Kami
menulis laporan ini untuk menyelesaikan tugas dan menambah informasi bagi
para pembaca.
Tidak lupa kami juga ucapkan terima kasih kepada orang tua, guru-guru,
dan teman-teman yang sudah memberikan dukungan penuh. Kami ucapkan juga
terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan informasi-informasi
sehingga laporan ini bisa terwujud.
Kami berharap dengan adanya ini para pembaca dapat mengambil manfaat
dan menambah pengetahuan serta wawasan yang luas, untuk kedepannya semoga
lebih baik dari sebelumnya. Karena keterbatasan pengetahuan serta waktu, kami
yakin bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharap kritik yang membangun dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
laporan ke depannya.
Akhir kata dari kami sekali lagi mohon maaf apabila laporan ini ada
kekurangan, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkah
kepada kita semua.

Surabaya, 24 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Surat Pernyataan Keorsinilan
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
BAB II Kajian Pustaka
2.1. Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
2.2. Ego Green Park Malang
BAB III Metode Penelitian
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)
3.1.2 Eco Green Park
3.2. Teknik Pengumpulan Data
3.2.1 Metode Observasi
3.2.2 Metode Wawancara
3.2.3 Metode Dokumentasi
3.3. Instrumen Penelitian
3.3.1 Panduan Wawancara
3.3.2 Buku Catatan
3.3.3 Alat Rekam
BAB IV Pembahasan
4.1. Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
4.2. Ego Green Park Malang
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan diuraikan hal-hal mendasar dan melarbelakangi


laporan hasil study tour yang selanjutnya akan dituliskan dalam sub rumusan
masalah. Dalam bagian ini juga akan dicantumkan mengenai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dari laporan.

1.1. Latar Belakang


Indonesia secara umum memiliki beberapa lokasi dan/atau destinasi yang
berbasis peduli lingkungan hidup. Tempat-tempat tersebut merupakan bentuk
kepedulian dan kelestarian terhadap hewan dan tumbuhan yang ada. Beberapa hal
di antaranya berupa penangkaran, badan pelatihan dan pengembangan hasil alam,
pemberdayaan taman yang bermanfaat dan berkelanjutan, dan lain sebagainya.
Jawa Timur, secara khusus, sebagai salah satu provinsi besar di Indonesia
juga memiliki potensi destinasi berbasis peduli lingkungan hidup yang luar biasa.
Hal tersebut dapat tercapai sebab diberdayakannya peningkatan kualitas program
berbasis kinerja alam dan melaksanakan sistem informasi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan pelatihan serta melakukan pengendalian internal yang akurat dan
kredibel di bidangnya.
Seiring berkembangnya zaman, lokasi-lokasi yang ada kini tidak hanya
digunakan sebagai pusat pelatihan dan pengetahuan saja, namun juga digunakan
sebagai destinasi wisata, sehingga masyarakat umum juga dapat menjangkau dan
mengetahui kualitan pengelolaan lingkungan hidup yang ada di dalamnya.
Dengan adanya hal tersebut para pengelola juga dituntut untuk meningkatkan
kemandirian kelembagaan serta efektifitas destinasi.
Berdasarkan uraian singkat tersebut, maka penelitian yang akan dilakukan
kali ini adalah hasil study tour di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu
dan Eco Green Park Malang. Penyusunan penelitian ini juga merupakan bentuk
tugas yang ditujukan kepada siswa kelas XI.
1.2. Rumusan Masalah
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)
1. Dimanakah lokasi Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) dan berapa
luas Balai Besar Pelatihan Peternakan?
2. Jelaskan latar belakang didirikannya Balai Besar Pelatihan Peternakan!
3. Berapa jenis pelatihan serta pelayanan produksi yang ada di Balai Besar
Pelatihan Peternakan!
4. Mengapa susu dapat dijadikan produk seperti yogurt, yakult? Jelaskan!
5. Jelaskan proses sterilisasi pada susu di Balai Besar Pelatihan Peternakan!
6. Jelaskan proses pengolahan pangan dan apakah membutuhkan bakteri?
7. Bakteri apa saja yang berperan dalam proses pengolahan pangan tersebut?
8. Apakah fungsi dari bakteri tersebut? Jelaskan!
9. Bagaimana proses pengolahan limbah di Balai Besar Pelatihan
Peternakan?
10. Susu yang ada di Balai Besar Pelatihan Peternakan merupakan hasil dari
hewan ternak, dapat dijadikan produk apa saja?

Eco Green Park


1. Dimanakah lokasi dan berapa luas Eco Green Park?
2. Siapakah yang mendirikan dan kapan didirikan Eco Green Park?
3. Tujuan didirikan Eco Green Park?
4. Apa saja yang dapat diamati di Eco Green Park?
5. Ada berapa zona yang ada di Eco Green Park? Jelaskan!
6. Jelaskan macam/jenis tumbuhan yang ada di Eco Green Park?
7. Jelaskan macam/jenis hewan yang ada di Eco Green Park?
8. Bagaimana proses pengolahan limbah tumbuhan di Eco Green Park?
9. Apakah pada proses pengolahan limbah tersebut membutuhkan bakteri?
10. Bagaimana cara Eco Green Park mencintai alam agar tidak terlalu banyak
sampah di bumi ini?
1.3. Tujuan Penelitian Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)
1. Mengetahui lokasi dan luas Balai Besar Pelatihan Peternakan
2. Mengetahui latar belakang didirikannya Balai Besar Pelatihan Peternakan
3. Mengetahui jenis pelatihan serta pelayanan produksi ada BBPP
4. Mengetahui latarbelakang susu dapat dijadikan berbagai produk olahan
5. Mengetahui proses sterilisasi susu di Balai Besar Pelatihan Peternakan
6. Mengetahui proses pengolahan pangan di Balai Besar Pelatihan
Peternakan
7. Mengetahui peran bakteri dalam proses pengolahan pangan tersebut
8. Mengetahui fungsi dari bakteri tersebut
9. Mengetahui proses pengolahan limbah di Balai Besar Pelatihan Peternakan
10. Mengetahui produk susu hasil olahan hewan ternak di BBPP

Tujuan Penelitian Eco Green Park


1. Mengetahui lokasi dan berapa luas Eco Green Park
2. Mengetahui pendiri dan kapan didirikan Eco Green Park
3. Mengetahui tujuan didirikan Eco Green Park
4. Mengetahui hal-hal yang dapat diamati di Eco Green Park
5. Mengetahui dan menjelaskan zona yang ada di Eco Green Park
6. Menjelaskan macam/jenis tumbuhan yang ada di Eco Green Park
7. Menjelaskan macam/jenis hewan yang ada di Eco Green Park
8. Mengetahui proses pengolahan limbah tumbuhan di Eco Green Park
9. Mengetahui proses pengolahan limbah tumbuhan di Eco Green Park
10. Mengetahui cara Eco Green Park mencintai alam

1.4. Manfaat
1. Memberikan tambahan wawasan serta pengetahun tentang tempat-tempat
yang dikunjungi.
2. Dapat mengetahui secara langsung tempat-tempat yang peduli lingkungan
hidup yang sekaligus menjadi objek-objek wisata.
3. Dapat mengetahui informasi tempat kunjungan dengan benar secara fakta
karena melakukan proses wawancara dengan narasumber di lokasi.
4. Dapat melakukan penelitian secara objektif sehingga mendapatkan hasil
yang maksimal karena dipandu oleh narasumber terpercaya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca
dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.
Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu
teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian.
Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan
dengan objek penelitian yang sedang dikaji. Dengan adanya kajian pustaka maka
kerangka berpikir menjadi jelas sehingga solusi dari permasalahan ditemukan
berdasarkan hasil pengkajian-pengkajian. Selanjutnya akan dipaparkan sejarah
dari dua tempat yang dikunjungi sebagai lokasi penelitian.

2.1. Balai Besar Pelatihan Peternakan


Balai besar Pelatihan Peternakan awalnya berdiri tahun 1977, semula
bernama Regional Dairy Training Centre (RDTC) yang dibentuk atas
kerjasama pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda yang bergerak dalam
bidang pelatihan bidang peternakan dengan tenaga ahli dari Belanda. Tahun
1982 RDTC melembaga menjadi Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP).
Pada era Kabinet Persatuan Nasional, BLPP berganti nama menjadi Balai
Diklat Pertanian (BDP) hingga tahun 2002, sesuai dengan surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 334/Kpts/OT.210/5/02, BDP berganti nama menjadi
Balai Diklat Agribisnis Persusuan dan Teknologi Hasil Ternak (BDAPTHT)
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang secara organisatoris berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Pengembangan SDM
Pertanian Departemen Pertanian. Tahun 2003 sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 489/Kpts/OT.160/10/2003, BDAPTHT meningkat
statusnya menjadi Balai Besar Diklat Agribisnis Persusuan dan Teknologi
Hasil Ternak (BBDAPTHT).
Terakhir berdasarkan surat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : B/282/M.PAN/2/2007 tertanggal 7 Februari 2007 dan
Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/0T.140/2/2007 tanggal 19
Februari 2007 diretupoksi menjadi Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP).

2.2. Ego Green Park


Eco Green Park sebelum dibangun sebagai obyek wisata andalan, adalah
berbentuk lahan yang difungsikan sebagai perkebunan tanaman jati, tanaman
jeruk dan pembenihan ikan dan jamur dengan status kepemilikan sertifikat
pribadi, tanah dengan ukuran luas kurang lebih 6 hektar yang berada di lereng
gunung Panderman dengan ketinggian 1.200 DPL (dari permukaan laut)
dengan suhu udara rata – rata dibawah 27 derajat celcius dengan kandungan
sumber air yang cukup serta kelembapan udara yang sangat baik.
Pembangun proyek sesuai dengan site plan yang didesign secara khusus,
dengan konsep 10% sampai dengan 15% adalah berbentuk bangunan
permanen dan semi permanen, sedangkan 85% adalah sebagai ruang terbuka
hijau berbentuk taman dengan tetap mempertahankan keutuhan pohon –
pohon besar dan aliran sungai yang membelah lahan tersebut.
Pada tanggal 15 Juni 2012, ditandai dengan penanaman pohon oleh
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, resmilah pembanguna obyek wisata
yang bernama Eco Green Park dengan motto Fun & Study yang memiliki arti
tempat wisata ekologi yang berwawasan pendidikan dan rekreasi.
Pada tanggal 01 Juli 2012, Eco Green Park resmi dibuka secara umum.
Eco Green Park merupakan tempat wisata pertama yang dikembangkan oleh
Jawa Timur Park Group yang bernuansa ekosistem dan lingkungan yang
dikemas secara cantik dan bertaraf internasional dengan udara yang sejuk dan
lukisan alam yang indah akan menambah kenyamanan anda bersama
keluarga.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam penelitian ini, dilakukan di dua tempat berbeda dan dilaksanakan
di waktu yang berbeda pula. Berikut rincian lokasi dan waktu
pelaksanaannya:
3.1.1 Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP)
Selasa, 9 November 2021
Pukul 07.30 – 10.00
3.1.2. Eco Green Park
Rabu, 10 November 2021
Pukul 08.00 – 10.00

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik ini merupakan yang paling penting dalam pengerjaan penelitian,
sebab tujuan utama dari study tour ini adalah pengumpulan data-data yang
ada di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan kali ini masuk
ke dalam model kualitatif dengan berbagai jenis, di antaranya: metode
observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.
3.2.1 Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung di lokasi
peneltian. Tujuannya untuk mengamati objek dan subjek penelitian secara
mendalam, sehingga peneliti dapat memahami kondisi yang ada sebenarnya.
Inti dari obeservasi yang dilakukan kali ini adalah pengamatan adanya
perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang akan dicapai.
3.2.2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada
responden atau narasumber yang terpercaya di lokasi penelitian. Dengan
adanya wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih detail
mengenai informasi yang ada. Dalam melakukan metode wawancara ini
peneliti menyiapkan instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang akan diajukan, serta mencatat informasi yang didapatkan. Selebihnya,
pertanyaan akan mengalir hingga peneliti mendapatkan data yang
dibutuhkan. Oleh sebab itu, metode wawancara dilakukan secara terstruktur.
3.2.3. Metode Dokumentasi
Metode ini adalah model kualitatif dengan cara melihat dan
menganalisis secara langsung dokumen-dokumen atau objek yang diteliti
sebelumnya. Metode dokumentasi merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan gambaran dari perspektif yang berbeda. Hal tersebut berguna
untuk mendapatkan sumber informasi yang jelas dan data yang belum ada
melalui metode yang sebelumnya.

3.3. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian secara umum didefinisikan sebagai alat bantu yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan. Pada
prinsipnya, instrumen penelitian yang digunakan bergantung pada jenis data
seperti apa yang akan dibutuhkan untuk melengkapi informasi yang telah
didapatkan. Data tersebut bergantung dari rumusan masalah yang telah
ditentukan sebelumnya.
Pada penelitian kali ini, karena merupakan model kualitatif, instrumen
yang digunakan ada beberapa ragam, di antaranya adalah:
3.3.1 Panduan Wawancara
Penelitian yang menggunakan instrumen panduan wawancara sebagai
teknik pengumpulan data secara umum membutuhkan penyusunan
pertanyaan sebelum diajukan di lapangan dan bertemu dengan narasumber
atau responden. Panduan tersebut berguna sebagai kerangka berpikir
seorang peneliti dalam melakukan observasi serta pengumpulan data.
Struktur pertanyaan yang disusun dan diajukan sangat bergantung pada
kebutuhan penelitian akan jawaban pertanyaan serta kenyamanan dalam
proses wawancara, sehingga pertanyaan dibuat secara mengalir dan tetap
fokus pada objek penelitian.
3.3.2. Buku Catatan
Buku catatan digunakan sebagai alat penunjang dalam melakukan
penelitian di lapangan. Peneliti membutuhkannya karena akan dibutuhkan
saat menemukan hal menarik dan berhubungan dengan rumusan masalah.
Selama proses penelitian berlangsung, seringkali data diluar instrumen yang
telah disusun muncul.
Dokumen dalam bentuk catatan mampu merekam alur atau kronologi
yang dibutuhkan dalam proses yang objektif. Selain ittu, buku catatan juga
berguna saat melakukan analisis data yang melibatkan proses screening
untuk penilian terhadap konteks objek yang diamati di lapangan saat itu.
3.3.3. Alat Rekam
Alat rekam yang umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
kamera, video, dan/atau perekam suara. Alat-alat tersebut digunakan sebagai
pendukung dalam melakukan pengumpulan data di lapangan. Narasi yang
dipaparkan oleh responden atau narasumber dapat ditangkap dan direkam
terlebih dahulu sebelum akhirnya dilakukan transkrip wawancara.
Namun, kendala yang akan dialami peneliti ketika melakukan penelitian
menggunakan alat rekam adalah data yang seharusnya didapatkan secara
natural akan terdistorsi. Narasumber akan terkesan lebih berhati-hati ketika
peneliti sebelumnya meminta izin untuk melakukan perekaman data. Pada
situasi semaca itu peneliti harus benar-benar mempertimbangkan
penggunaan alat rekam, sebab bagaimanapun hal tersebut kembali lagi pada
tujuan yang akan dicapai guna menjawab rumusan masalah di awal.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu


4.1.1. Lokasi Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
Jl. Raya Songgoriti No 24, Songgoriti, Kec. Batu, Kota Batu,
Jawa Timur 65312 dengan luuas area mencapai 50172 M2.
4.1.2. Latar Belakang Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
Latar belakang pembangunan Balai Besar Pelatihan Peternakan
Batu diarahkan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Untuk itu, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu,
memberikan dukungan dan ikut berperan dengan menyelenggarakan
pelatihan untuk menghasilkan sumber daya manusia pertanian,
khususnya peternakan yang professional, mandiri dan berdaya saing.
Tidak hanya itu, BBPP didirikan juga untuk menumbuhkan sikap
dan mental kewirausahaan, meningkatkan skala usaha, daya saing dan
nilai tambah, meningkatkan kapasitas dalam menerapkan manajemen
usaha sesuai prinsip-prinsip agribisnis, dan meningkatkan kapasitas
dalam mengakses dan memanfaatkan infomasi, teknologi, pembiayaan
dan sumber daya lain.
Sementara tokoh perintis pendirinya semula adalah dibentuk atas
kerjasama pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda yang
bergerak dalam bidang pelatihan bidang peternakan denagan tenaga
ahli dari Belanda.
4.1.3. Jenis Pelatihan Serta Pelayanan Produksi yang Ada di Balai Besar
Pelatihan Peternakan
Dalam Melaksanakan tugas dan fungsinya balai ini didukung oleh
sarana dan prasarana pelatihan yang memadai. BBPP Batu mempunyai
beberapa unit instalasi yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas
pelayanan teknik pelatihan:
(1) Instalasi Farm, Instalasi ini digunakan untuk meningkatkan
efektifitas pelayanan teknis pelatihan. Ada 7 unit farm yaitu unit farm
sapi perah, sapi potong, kambing perah, domba, puyuh, ayam arab,
itik dan kelinci;
(2) Instalasi Pakan dan Kebun Praktek, Instalasi ini digunakan sebagai
tempat pembuatan ransum pakan ternak seperti sapi perah, sapi
potong, kambing potong, kambing perah, domba, itik, ungags dan
kelinci. Instalasi ini juga digunakan untuk pengujian kualitas pakan
dan percobaan pakan ternak. Sementara kebun praktek digunakan
sebagai sarana untuk memenuhi pakan ternak dan praktek pelatihan;
(3) Instalasi Laboratorium Pengujian Kualitas dan Produksi Susu,
Laboratorium ini berfungsi sebagai sarana diklat untuk melakukan
pengujian Kualitas Susu dan Hasil Olahan Susu sesuai dengan SNI
No. 01-2782-1988/revisi 1992;
(4) Instalasi Pengolahan Daging, Instalasi ini berfungsi sebagai sarana
pelatihan bagi peserta sekaligus sebagai sarana untuk meningkatakan
profesionalisme bagi widyaiswara serta melakukan proses pengolahan
daging menjadi beberapa produk;
(5) Instalasi Pengolahan Telur, Instalasi ini berfungsi sebagai sarana
pelatihan bagi peserta sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan
profesionalisme bagi widyaiswara serta melakukan proses pengolahan
telur menjadi Telur Asin, Telur Pindang dan Kerupuk Telur;
(6) Instalasi Pengolahan Susu, Instalasi ini berfungsi sebagai sarana
pelatihan bagi peserta sekaligus sebagai sarana untuk menigkatkan
profesionalisme bagi widyaiswara dan melakukan proses pengolahan
susu segar menjadi susu pasteurisasi, ice cream, yogurt, mentega, stick
susu, permen susu, kerupuk susu, tahu susu, sabun susu dan semua
jenis makanan yang berbahan dasar susu;
(7) Instalasi Pengelolaan Limbah, Instalasi ini digunakan untuk
pengelolaan limbah ternak yang telah dihasilkan khususnya sapi perah
dan sebagai sarana praktek pelatihan Bio Gas dan Bio Urine.
4.1.4. Proses Susu Dapat Dijadikan Beberapa Produk
Proses susu dapat dijadikan beberapa produk karena ada proses
fermentasi gula susu (laktosa) yang menghasilakan asam laktat
kemudian berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur
seperti gel dan aroma unik pada yogurt.
4.1.5. Proses Sterilisasi Pada Susu di Balai Besar Pelatihan Peternakan
Proses sterilisasi menggunakan suhu di atas 100c yaitu sekitar
110c -120c, dengan lam proses antara 20-45 detik, proses ini
membunuh sebagian besar mikroorganisme termasuk spora spora dan
bakteri dalam susu.
4.1.6. Proses Pengolahan Pangan di BBPP
Proses pengolahan pangan ada yang menggunakan bakteri, yaitu
bakteri Lactobacillus bulagaricus dan Strep tococcus thermophilus
untuk pembuatan yogurt.
4.1.7. Bakteri Yang Berperan dalam Proses Pengolahan Pangan
Bakteri yang berperan adalah bakteri streptococcus thermophilus
dan bakteri lactobacillus bulagaricus. Penjelasannya sebagai berikut:
Lactobacillus bulgaricus akan menguraikan laktosa menjadi asam
laktat dalam susu.Nah,asam laktat inilah yang menyebabkan rasa asam.
Semakin lama disimpan rasa asam yang dihasilkan semakin
meningkat. Hal ini dikarenakan ion hidrogen bebas dalam susu
fermentasi juga meningkat.
Lactobacillus bulgaricus adalah sejenis bakteri yang berperan
dalam pembentukan yogurt. Bakteri ini pertama kali diidentifikasikan
oleh seorang dokter asal Bulgaria bernama Stamen Grigorov, pada
tahun 1905. Oleh karena itu dinamakan menurut Bulgaria.
Pada pembuatan yogurt digunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus
yang berperan akan mengubah glukosa menjadi asam laktat, sehingga
rasa  menjadi asam.
4.1.8. Fungsi Bakteri dalam Pembuatan Pangan
Fungsi bakteri digunakan untuk membantu proses fermentasi
pada susu dan yogurt. Streptococcus thermophilus berkembang biak
lebih cepat dan menghasilkan asam serta karbon dioksida. Asam dan
karbon dioksida yang dihasilkan akan merangsang pertumbuhan dari
Lactobacillus bulgaricus.
Di sisi lain, aktivitas proteolitik dari Lactobacillus bulgaricus
memproduksi peptida penstimulasi dan asam amino untuk dapat
dipakai oleh Streptococcus thermophillus. Keduanya saling
melengkapi dalam bekerja.
4.1.9. Proses Pengolahan Limbah di Balai Besar Pelatihan Peternakan
Proses pengelohan limbah ditujuan sebagai kompos. Limbah
peternakan merupakan produk dari usaha peternakan, yang
keberadaannya tidak dikehendaki sehingga harus dibuang. Limbah
peternakan terdiri dari banyak jenis sesuai ternak yang ada.
Dengan pengolahan limbah ternak selain dapat mengatasi masalah
lingkungan juga dapat memberikan nilai tambah bagi peternak karena
mempunyai nilai ekonomis. Pembuatan kompos dapat mendukung
kegiatan pertanian untuk mengembalikan kesuburan lahan.
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan berupa kotoran
ternak/feses, sisa pertanian, sisa makanan dan sebagainya. Proses
pelapukan dipercepat dengan merangsang perkembangan bakteri untuk
menghancurkan dan menguraikan bahan-bahan yang dikomposkan.
Kompos/pupuk organik menambah unsur hara makro dan mikro di
dalam tanah. Selain itu kompos mampu memperbaiki struktur tanah.
4.1.10. Hasil Pengolahan Susu yang Ada di BBPP
Susu umumnya diolah dengan tujuan meningkatkan usia simpan,
beberapa diolah untuk meningkatkan rasa. Produk susu yang paling
umum adalah susu pasteurisasi, keju, krim, mentega, dan yoghurt. Di
Indonesia, susu banyak dijual dalam bentuk susu kental manis, susu
bubuk, dan susu skim. Sedangkan di daerah sekitar sentra produksi
susu, tersedia susu pasteurisasi dalam bentuk cair dan dingin, yaitu
susu yang hanya melewati proses minimal (pasteurisasi) sehingga
rasanya mendekati susu segar.
Namun, di Balai Besar Pelatihan Peternakan susu yang
merupakan hasil utama dari hewan ternak dijadikan berbagai produk,
yaitu: yogurt, keju, susu, stik susu, yakult, dan permen susu.
4.2. Eco Green Park Malang
4.2.1. Lokasi dan Luas Eco Green Park
Lokasi Eco Green Park berada di kawasan Jatim Park 2, tepatnya
terletak di alamat Jl. Oro-Oro Ombo No. 9A, Kota Wisata Batu, Jawa
Timur.
Sebelum dibangun sebagai obyek wisata, berbentuk lahan yang
difungsikan sebagai perkebunan tanaman jati, tanaman jeruk dan
pembenihan ikan dan jamur dengan status kepemilikan sertifikat
pribadi, tanah dengan ukuran luas kurang lebih 6 hektar yang berada di
lereng gunung Panderman dengan ketinggian 1.200 DPL (dari
permukaan laut) dengan suhu udara rata – rata dibawah 27 derajat
celcius dengan kandungan sumber air yang cukup dan sangat baik.
4.2.2. Pengelolaan Eco Green Park
Eco Green Park yang berada di bawah pengelolaan PT. Bunga
Wangsa Sedjati didirikan pada tahun 2001. Perusahaan tersebut adalah
perusahaan Swasta dan dikelola sepenuhnya oleh swasta.
4.2.3. Tujuan Pendirian Eco Green Park
Eco Green Park yang merupakan wahana dengan bermotto Fun
and Study ini berisi tentang ekosistem dan reptil yang lengkap dan
bertaraf internasional. Konsep yang memadukan wisata alam,
kebudayaan, lingkungan, dan seni yang inspiratif, menarik, dan
mendidik. Wisata ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga, terutama
sebagai wisata edukasi untuk anak-anak. Tujuannya agar anak-anak
bisa belajar tentang ekosistem seperti melakukan pemerahan susu
hingga pengemasannya. Banyak manfaat dan pengetahuan bisa
didapatkan dari lokasi ini. Pengunjung diajarkan untuk sadar terhadap
lingkungan, dengan berbagai permainan yang unik dan sangat
menyenangkan.
4.2.4. Wahana di Eco Green Park
Beberapa wahana yang terdapat di Eco Green Park yaitu:
(1) Insectarium. Di dalam terdapat berbagai jenis serangga hidup atau
yang diawetkan. Pengunjung diperkenankan untuk memegang atau
berfoto. Yang tampak berbeda dari museum ini adalah serangga-
serangga tersebut disusun sedemikian rupa dalam sebuah pigura
kaca atau aquarium kaca, sehingga membentuk karya seni
(2) Jungle Adventure. Lokasinya di sebelah kiri Music Plaza.
Pengunjung akan dibawa keliling hutan buatan dengan menaiki
kereta tanpa atap. Selain itu, setiap pengunjung masing-masing
diberi sebuah pistol sensor dan berperan sebagai pelindung hutan
yang membasmi pemburu dan penebang kayu liar.
(3) Rumah Terbalik. Konsep wahana ini sangat unik karena terdapat
sebuah rumah dengan kondisi terbalik, mulai dari bangunan hingga
perabot yang ada di dalamnya. Sesuai seperti namanya, menyusuri
ruangan di dalamnya akan menjumpai kamar-kamar yang mana
perabotannya terbalik semua, seolah-olah pengunjung berjalan di
langit-langit rumah ini.
(4) Dome Multimedia. Merupakan sebuah bangunan berbentuk kubah
(dome). Sesuai namanya di dalam dome tersebut kita akan
menyaksikan film tentang Hanoman melawan kekuatan jahat.
Layar yang digunakan adalah atap dari dome itu sendiri disertai
dengan efek bergetar di lantai yang kita injak. Pengunjung diajak
berputar-putar ketika adegan yang disajikan berpindah-pindah dari
satu bagian atap dome ke bagian atap dome lainnya. Dilengkapi
dengan tata suara yang cukup dahsyat pertunjukan ini cukup hebat
mengingat cerita yang disajikan benar-benar cerita asli Indonesia.
(5) Eco Journey. Di sini perjalanan dengan menggunakan kereta
kapsul memberikan gambaran baru, yaitu menceritakan tentang
bumi kita ini mulai dari peradaban dinosaurus di masa lalu, sampai
dengan peradaban manusia modern sekarang dengan banyaknya
gedung tinggi dan juga terjadinya bencana alam seperti gempa
bumi.
(6) Eco Science Center. Wahana ini memberikan materi pembelajaran
inti mulai dari pembelajaran budaya dengan miniatur 30 candi
berasal dari Jawa-Bali. Di sini diberikan edukasi tentang
bagaimana awal mula terbentuknya Bumi, proses hidrologi, proses
gunung berapi, hingga eksplorasi bumi seperti pertambangan
batubara dan emas. Semuanya dipresentasikan lewat tampilan
multimedia.

4.2.5. Demo Memeras Sapi Perah. Salah satu wahana terbaru Eco Green
Park yaitu demo memeras sapi perah Friesian Holstein (FH). Ada dua
sapi yang khusus didatangkan langsung dari Australia dan digunakan
sebagai sarana edukasi pengolahan susu.
4.2.6. Zona di Eco Green Park
Ada 5 zona di dalam Eco Green Park, yaitu:
(1) Zona Miniatur Candi-Candi: Zona ini merupakan rute awal
penjelajahan dengan latar belakang miniatur candi-candi terkenal
di Jawa. Di antara replika candi dan kolam, terdapat pesawahan
berundak-undak yang ditanami tumbuhan. Memasuki pintu utama,
pengunjung disuguhi instalasi daur ulang barang bekas berbentuk
patung gajah dari televisi monitor, scanner, printer, dan telepon.
Ada juga patung sapi dari limbah mobil dan bola bekas.
(2) Zona Insectarium: Di sini terdapat berbagai jenis serangga hidup
atau yang sudah diawetkan. Uniknya, serangga-serangga tersebut
disusun sedemikian rupa dalam sebuah pigura kaca atau akuarium.
Terdapat pula lukisan kumbang raksasa yang disusun dari
kumbang-kumbang kecil yang diawetkan.
(3) Zona Walking Bird: Di area ini banyak dijumpai burung-burung
semacam burung unta, kasuari, bangau, merak, cangak, nandu, dll.
Burung-burung tersebut didatangkan dari berbagai kawasan di
belahan dunia.
(4) Zona Animal Farm: Berisi hewan-hewan peternakan seperti sapi,
kambing, ayam, dan kerabatnya. Terdapat juga stand yang
menjelaskan cara membuat campuran pakan ternak serta budi
dayanya.
(5) Zona Hydroponic: Berisi tanaman-tanaman yang dikembangkan
secara hidroponik, seperti stroberi, jamur, paprika, dan tomat.
Yang menarik adalah adanya Rumah Jamur yang berisi berbagai
jenis jamur dan cara pengembangbiakannya hingga pengolahan
menjadi bahan pangan.

4.2.7. Macam/Jenis Hewan di Eco Green Park


Eco Green Park memiliki beragam jenis hewan, beberapa di
antaranya adalah ikan, burung, ayam, sapi, kambing dan pinguin.
4.2.8. Pengolahan Limbah Tumbuhan dan Hewan Di Eco Green Park
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik yang keberadaannya tidak
diinginkan oleh lingkungan.
Eco Green Park sebagai destinasai wisata dan wahana keluarga
tidak dapat dipungkir juga menghasilkan limbah yang banyak. Namun
dengan pengelolaan yang tepat limbah yang ada dapat menjadi sesuatu
yang bermanfaat. Proses pengolahan limbah tumbuhan dilakukan
dengan pengolahan pupuk dan pengolahan limbah hewan diolah
sebagai pupuk dan biogas.
4.2.9. Peran Bakteri dalam Pengelolaan Limbah
Peranan bakteri dalam pengelolaan limbah yang ada
menggunakan bakteri aerob. Bakteri aerob sendiri merupakan bakteri
yang membutuhkan oksigen atau zat asam untuk pertumbuhannya
yang memerlukan zat asam dalam jumlah sedikit
disebut mikroaerofil dan jika tidak ada oksigen, bakteri akan mati.
Bakteri aerob menggunakan glukosa atau zat organik lainnya
seperti etanol untuk di oksidasi menjadi CO2, H2O, dan sejumlah
energi. Bakteri aerob tersebut mengandung beberapa unsur di
anataranya: sitokrom, sitokrom oksidase, katalase dan peroksidase.
Sitokrom & sitokrom oksidase diperlukan untuk oksidasi bakteri,
sedangkan katalase dan peroksidase diperlukan untuk menghancurkan
H2O2 yang dibentuk sebagai hasil metabolisme bakteri dan bersifat
toksip terhadap bakteri menjadi H2O dan O2.
4.2.10. Cara Pelestarian Eco Green Park dalam Mencintai Alam
Cara pelestarian yang ada di Eco Green Park dalam mencintai
alam adalah dengan pengelolaan limbah tumbuhan dan hewan dengan
standart yang baik dan benar.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu diarahkan untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Untuk itu, Balai Besar Pelatihan
Peternakan (BBPP) Batu, memberikan dukungan dan ikut berperan dengan
menyelenggarakan pelatihan untuk menghasilkan sumber daya manusia
pertanian, khususnya peternakan yang professional, mandiri dan berdaya
saing.
BBPP didirikan juga untuk menumbuhkan sikap dan mental
kewirausahaan, meningkatkan skala usaha, daya saing dan nilai tambah,
meningkatkan kapasitas dalam menerapkan manajemen usaha sesuai prinsip-
prinsip agribisnis, dan meningkatkan kapasitas dalam mengakses dan
memanfaatkan infomasi, teknologi, pembiayaan dan sumber daya lain.
Sementara Eco Green Park adalah obyek daerah tujuan wisata yang
beralamat di Jl. Oro – Oro Ombo nomor 9A, Kelurahan Temas – Kecamatan
Batu, Kota Batu Jawa Timur. Sebelum dibangun sebagai obyek wisata
andalan, adalah berbentuk lahan yang difungsikan sebagai perkebunan
tanaman jati, tanaman jeruk dan pembenihan ikan dan jamur dengan status
kepemilikan sertifikat pribadi, tanah dengan ukuran luas kurang lebih 6 hektar
yang berada di lereng gunung Panderman dengan ketinggian 1.200 DPL (dari
permukaan laut) dengan suhu udara rata – rata dibawah 27 derajat celcius
dengan kandungan sumber air yang cukup serta kelembapan udara yang
sangat baik.
Pembangun proyek sesuai dengan site plan yang didesign secara khusus,
dengan konsep 10% sampai dengan 15% adalah berbentuk bangunan
permanen dan semi permanen, sedangkan 85% adalah sebagai ruang terbuka
hijau berbentuk taman dengan tetap mempertahankan keutuhan pohon –
pohon besar dan aliran sungai yang membelah lahan tersebut.
5.2. Saran
Kegiatan study tour ini sangat bermanfaat bagi para peserta didik, ada
baiknya kegiatan serupa terus dilakukan dan dikembangkan setiap tahun
ajaran baru namun dengan lokasi atau destinasi penelitian yang berbeda-beda,
sehingga akan muncul kemungkinan penelitian yang beragam. Dengan begitu
para peserta didik dapat mengetahui potensi berbagai lokasi yang berbasis
lingkungan hidup dan pelestarian alam, baik hewan maupun tumbuhan.
Sekolah juga sebaiknya juga memikirkan dampak dari kunjugan serupa
study tour bagi perkembangan minat belajar peserta didik, sebab baik secara
langsung maupun tidak langsung, hal semacam ini akan mempengaruhi pola
pikir serta respon terhadap apa yang akan dilakukan para peserta didik di
lingkungan belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2021. Balai Besar Pelatihan Peternakan.


https://elearningbbppbatu.com/ diakses tanggal 25 November 2021.
Admin. 2021. Latar Belakang dan Sejarah Balai Besar Pelatihan Peternakan.
https://bbppbatu.bppsdmp.pertanian.go.id/ diakses tanggal 24 November
2021.
Admin. 2021. Eco Green Park. https://jtp.id/ecogreenpark/
diakses tanggal 25 November 2021.
Budiman, Risky. 2021. Indahnya Wisata Eco Green Park Batu.
https://jejakpiknik.com/eco-green-park/
diakses tanggal 26 November 2021.
Murdaningsih, Dwi. 2021. 3 Program Unggulan BBPP Batu di Bidang Peternakan.
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/07/18/pc1cn6368
-3-program-unggulan-bbpp-batu-di-bidang-peternakan
diakses tanggal 26 November 2021.
Wikipedia. 2021. https://id.wikipedia.org/ diakses pada tanggal 23 November
2021.
LAMPIRAN

INSTRUMEN STUDY LAPANGAN


“LOKASI BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN”

Hari/ Tanggal : ………………………..


Nama Siswa : ………………………..
Kelas : ………………………..

1. Dimanakah lokasi Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) dan berapa


luas Balai Besar Pelatihan Peternakan?
………………………………………………………………………………
2. Jelaskan latar belakang didirikannya Balai Besar Pelatihan Peternakan!
………………………………………………………………………………
3. Berapa jenis pelatihan serta pelayanan produksi yang ada di Balai Besar
Pelatihan Peternakan!
………………………………………………………………………………
4. Mengapa susu dapat dijadikan produk seperti yogurt, yakult? Jelaskan!
………………………………………………………………………………
5. Jelaskan proses sterilisasi pada susu di Balai Besar Pelatihan Peternakan!
………………………………………………………………………………
6. Jelaskan proses pengolahan pangan dan apakah membutuhkan bakteri?
………………………………………………………………………………
7. Bakteri apa saja yang berperan dalam proses pengolahan pangan tersebut?
………………………………………………………………………………
8. Apakah fungsi dari bakteri tersebut? Jelaskan!
………………………………………………………………………………
9. Bagaimana proses pengolahan limbah di Balai Besar Pelatihan
Peternakan?
………………………………………………………………………………
10. Susu yang ada di Balai Besar Pelatihan Peternakan merupakan hasil dari
hewan ternak, dapat dijadikan produk apa saja?
………………………………………………………………………………
Catatan: setiap kelompok wajib mengambil foto dari setiap observasi dan
dimasukkan di dalam lampiran laporan study tour.

INSTRUMEN STUDY LAPANGAN


“ECO GREEN PARK MALANG”

Hari/ Tanggal : ………………………..


Nama Siswa : ………………………..
Kelas : ………………………..

1. Dimanakah lokasi dan berapa luas Eco Green Park?


………………………………………………………………………………
2. Siapakah yang mendirikan dan kapan didirikan Eco Green Park?
………………………………………………………………………………
3. Tujuan didirikan Eco Green Park?
………………………………………………………………………………
4. Apa saja yang dapat diamati di Eco Green Park?
………………………………………………………………………………
5. Ada berapa zona yang ada di Eco Green Park? Jelaskan!
………………………………………………………………………………
6. Jelaskan macam/jenis tumbuhan yang ada di Eco Green Park?
………………………………………………………………………………
7. Jelaskan macam/jenis hewan yang ada di Eco Green Park?
………………………………………………………………………………
8. Bagaimana pengolahan limbah tumbuhan dan hewan di Eco Green Park?
………………………………………………………………………………
9. Apakah pada proses pengolahan limbah tersebut membutuhkan bakteri?
………………………………………………………………………………
10. Bagaimana cara Eco Green Park mencintai alam agar tidak terlalu banyak
sampah di bumi ini?
………………………………………………………………………………

Catatan: setiap kelompok wajib mengambil foto dari setiap observasi dan
dimasukkan di dalam lampiran laporan study tour
LAMPIRAN FOTO

Foto Kelompok 3
LAMPIRAN FOTO

Balai Besar Pelatihan Peternakan

Eco Green Park


LAMPIRAN FOTO
Balai Besar Pelatihan Peternakan

Pembukaan Penelitian di BBPP Kandang Kambing di BBPP

Kandang Sapi di BBPP Lokasi Pemerahan Susu di BBPP

Pembuatan Biogas di BBPP Lokasi Pembuatan Pangan Ternak


LAMPIRAN FOTO
Eco Green Park

Kandang Merak di Eco Green Park Kandang Jalak Nias di Eco Green Park

Koleksi Telur Burung Koleksi Tengkorak Kepala Burung

Patung Perkembangbiakan Pinguin Peneliti Kelompok 3 IPA

Anda mungkin juga menyukai