Anda di halaman 1dari 58

MANAJEMEN NURSERY TANAMAN HIAS

DI ECO GREEN PARK KOTA BATU

MAGANG KERJA

Oleh:
INGE FANISIA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2017
MANAJEMEN NURSERY TANAMAN HIAS
DI ECO GREEN PARK KOTA BATU

MAGANG KERJA

Oleh:

INGE FANISIA
145040201111054

MINAT BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA

MANAJEMEN NURSERY TANAMAN HIAS


DI ECO GREEN PARK KOTA BATU

Disetujui oleh:

Pembimbing Lapang Pembimbing Utama

Devi Istanto Dr. Ir. Sitawati MS


NIP. 196009241987012001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian

Dr.Ir. Nurul Aini, MS


NIP. 196010121986012001
RINGKASAN
INGE FANISIA, 145040201111054. Manajemen Nursery Tanaman Hias di
Eco Green Park Kota Batu. Dibawah Bimbingan Dr. Ir. Sitawati, MS Sebagai
Pembimbing Utama. Devi Istanto Sebagai Pembimbing Lapang

Manajemen dapat dikatakan sebagai seni karena menggunakan kemampuan


untuk menyelesaikan pekerjaan melalui kerja sama dengan orang lain. Sehingga
manajemen harus menggunakan kemampuan untuk berkomunikasi dalam meraih
suatu tujuan. Manajemen di kawasan agrowisata dapat dilakukan dengan
memimpin serta mengatur dalam pengorganisasian di area nursery atau pembibitan
tanaman yang dibudidayakan untuk keperluan pembuatan taman.
Permasalahan yang dapat dikaji saat ini yaitu cara untuk mengelola tanaman
dalam nursery guna mempertahankan keberlanjutan suatu tempat wisata. Oleh
sebab itu, kegiatan manajemen dalam tempat wisata menjadi sangat penting.
Manajemen yang dimaksudkan yaitu pengelolaan terhadap nursery yang
merupakan upaya dalam pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian
kebutuhan taman sehingga tercipta suatu tempat wisata yang bermanfaat bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Manajemen nursery tanaman hias dilaksanakan di Tempat Wisata Eco Green
Park yang terletak di Jalan Oro-oro Ombo No. 9A Kota Batu, Jawa Timur. Kota
Batu secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) jenis tanah yaitu:
Andosol, Kambisol, Alluvial, dan Latosol. Dari keempat kategori tersebut
menunjukkan bahwa Kota Batu merupakan wilayah yang subur untuk pertanian
karena jenis tanahnya merupakan endapan dari sederetan gunung yang mengelilingi
Kota Batu. Kota Batu memiliki suhu minimum 22oC dan suhu maksimum antara
25oC dengan kelembaban udara sekitar 51 – 84 % disertai kecepatan angin tertinggi
5 km/jam, oleh karenanya Kota Batu tidak memiliki perubahan musim yang drastis
antara musim kemarau dan musim penghujan.
Kegiatan manajemen nursery tanaman hias di Eco Green Park dilakukan
dengan perencanaan, pengorganisasian departement garden, pendelegasian tenaga
kerja, inventarisasi nursery, pelaksanaan produksi/budidaya, pengawasan
(controlling) dan evaluasi. Perencanaan dengan membuat program kerja kurun
waktu satu tahun. Pengorganisasian dan pendelegasian dilakukan untuk memberi
pengarahan kepada tenaga kerja serta pemberian tanggung jawab terhadap masing
– masing pekerja. Inventarisasi dilakukan untuk mengumpulkan data sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan manajemen nursery dalam bentuk hard
material dan soft material. Pelaksanaan produksi yang dilakukan yaitu mulai dari
pembibitan, pemupukan, dan pemeliharaan. Pemeliharaan tanaman hias dilakukan
dengan cara penyiraman, penyiangan gulma, penambahan media tanam,
perompesan, pengendalian hama dan penyakit, dan repotting. Setelah melakukan
pelaksanaan maka perlu diadakan pengawasan terhadap kinerja para pekerja serta
alat dan bahan yang diperlukan. Evaluasi diperlukan apabila tidak tercapainya
tujuan dengan merubah kebijakan serta perencanaan.

i
SUMMARY
INGE FANISIA, 145040201111054. Nursery Management of Ornamental
Plants in Eco Green Park Batu City. Under the Guidance Dr. Ir. Sitawati, MS
as the Main Supervisor. Devi Istanto As a Field Supervisor
Management can be said to be art because it uses the ability to complete work
through cooperation with others. So management must use the ability to
communicate in reaching a goal. Management in the agro-tourism area can be done
by leading and organizing in the area of nursery or cultivation of cultivated plants
for the purposes of making the garden.
The problem that can be studied now is the way to manage plants in the nursery
in order to maintain the sustainability of a tourist spot. Therefore, management
activities in a tourist spot become very important. The intended management is the
management of the nursery which is an effort in developing, maintaining, and
controlling the needs of the park so as to create a tourist place that is beneficial to
humans and other living creatures.
The management of ornamental plant nursery is carried out in Eco Green Park
Eco-Site located on Oro-oro Ombo Street No. 1. 9A Batu City, East Java. Batu city
in general can be classified into 4 (four) types of land are: Andosol, Kambisol,
Alluvial, and Latosol. Of the four categories indicate that Batu City is a fertile area
for agriculture because the soil type is a sediment of a series of mountain that
surrounds Batu City. Batu Town has a minimum temperature of 22oC and maximum
temperature between 25oC with air humidity about 51 - 84% with the highest wind
speed of 5 km / h, therefore Batu City does not have drastic seasons change between
dry season and rainy season.
Nursery ornamental plant management activities at Eco Green Park is done by
planning, organizing the garden department, delegation of labor, inventory of
nursery, implementation of production / cultivation, controlling and evaluation.
Planning by creating a work program over a period of one year. Organizing and
delegation is done to provide direction to the workforce as well as the responsibility
for each worker. Inventory is conducted to collect data of facilities and
infrastructure that support nursery management activities in the form of hard
material and soft material. Implementation of production that is done from the
nursery, fertilization, and maintenance. Maintenance of ornamental plants is done
by watering, weeding weeds, the addition of planting media, poultry, pest and
disease control, and repotting. After conducting the implementation, it is necessary
to supervise the performance of the workers as well as the necessary tools and
materials. Evaluation is required if the goal is not achieved by changing policies
and planning.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan magang kerja
yang berjudul “Manajemen Nursery Tanaman Hias di Eco Green Park Kota Batu”.
Terselesaikannya laporan magang ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu saya menyampaikan terimakasih kepada Dr. Ir. Sitawati, MS
selaku Dosen Pembimbing yang dengan tekunannya membimbing dalam
pembuatan laporan magang ini, Ketua Jurusan Dr. Ir. Nurul Aini, MS, dan Dekan
Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS yang sudah menyediakan
fasilitas untuk kegiatan magang kerja ini, Devi Istanto selaku pembimbing magang
kerja dari departement garden di Eco Green Park, kedua Orang Tua dan Keluarga
yang selalu memberikan semangat dan doa sehingga terselesaikannya laporan
magang ini, serta teman-teman mahasiswa budidaya pertanian yang selalu
memberikan semangatnya sehingga terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan, sehingga saran
dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan magang ini
dapat bermanfaat bagi teman mahasiswa, pihak-pihak di lokasi penulis
melaksanakan magang kerja, masyarakat umum, dan berbagai pihak yang lain serta
khususnya bagi penulis.

Malang, September 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN .......................................................................................................... i
SUMMARY ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii
1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3
2.1 Manajemen ............................................................................................... 3
2.2.1 Pengertian Manajemen ...................................................................... 3
2.2.2 Manajemen Strategi .......................................................................... 3
2.2 Pengertian Nursery ................................................................................... 4
2.3 Karakteristik Tanaman Hias ..................................................................... 5
2.4 Budidaya Tanaman Hias Secara Umum ................................................... 5
2.4.1 Persiapan bibit ................................................................................... 5
2.4.2 Media tanam ...................................................................................... 6
2.4.3 Pemupukan Tanaman Hias ................................................................ 7
2.5 Pemeliharaan Tanaman Hias .................................................................... 9
3. METODE MAGANG .................................................................................... 12
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................. 12
3.2 Metode Pelaksanaan ............................................................................... 12
3.3 Rencana Kegiatan ................................................................................... 13
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 15
4.1 Keadaan Umum Objek Magang ............................................................. 15
4.3.1 Sejarah Eco Green Park .................................................................. 15
4.3.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................ 15
4.3.3 Struktur Organisasi Eco Green Park............................................... 16
4.3.4 Jenis Tanah, Morfologi dan Geologi ............................................... 16
4.3.5 Iklim ................................................................................................ 17
4.2 Manajemen Nursery Eco Green Park .................................................... 17
4.2.1 Perencanaan..................................................................................... 17
4.2.2 Pengorganisasian ............................................................................. 18
4.2.3 Pendelegasian .................................................................................. 19
4.2.4 Inventarisasi Nursery ...................................................................... 20
4.2.5 Pelaksanaan produksi/budidaya ...................................................... 24
4.2.6 Pengawasan (Controlling)............................................................... 32
4.2.7 Evaluasi ........................................................................................... 32
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 33
4.3.1 Perencanaan..................................................................................... 33
4.3.2 Pengorganisasian Departement Garden .......................................... 34
4.3.3 Pendelegasian .................................................................................. 34
4.3.4 Inventarisasi Nursery ...................................................................... 35
4.3.5 Pelaksanaan produksi/budidaya ...................................................... 35
4.3.6 Pengawasan (Controlling)............................................................... 36
4.3.7 Evaluasi ........................................................................................... 37

iv
5. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 38
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 38
5.2 Saran ....................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39
LAMPIRAN .......................................................................................................... 41

v
DAFTAR TABEL

No. Teks Hal

1. Teknik perbanyakan tanaman pada beberapa family/jenis tanaman hias ....... 6


2. Jadwal pelaksanaan kegiatan magang ............................................................. 14
3. Pembagian wilayah (zonasi) ........................................................................... 19
4. Alat dan Bahan Manajemen Nursery Tanaman Hias Eco Green Park ........... 22
5. Inventarisasi tanaman hias (soft material) di nursery ..................................... 23

LAMPIRAN
No. Teks Hal
1. Jadwal Kegiatan Magang .......................................................................... 44

vi
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Hal
1. Struktur Departement Garden ..................................................................... 18
2. Denah nursery .............................................................................................. 20
3. Kondisi nursery di Eco Green Park............................................................. 21
4. Stek batang dengan media savanah .............................................................. 25
5. Stek batang media tanah dan arang sekam................................................... 25
6. Cangkok tanaman Aralea (Osmoxylon lineare) ........................................... 26
7. Pemisahan anakan / rumpun ........................................................................ 27
8. Pupuk anorganik .......................................................................................... 28
9. Media tanam ................................................................................................. 29
10. Formula pestisida ......................................................................................... 31
11. Penggantian wadah ...................................................................................... 32

LAMPIRAN

No. Teks Hal


1. Denah Lokasi ............................................................................................ 42
2. Struktur Organisasi Eco Green Park ........................................................ 43

vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Hal
1. Curiculum vitae ......................................................................................... 41

viii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eco Green Park merupakan tempat wisata pertama yang dikembangkan oleh
Jawa Timur Park Group yang bernuansa ekosistem dan lingkungan yang dikemas
secara cantik dan bertaraf internasional dengan udara yang sejuk dan dapat
terlihat lukisan alam. Eco Green Park sebagai salah satu bentuk modern dari
agrowisata yang terdiri dari beberapa konsep wisata alam, kebudayaan, lingkungan
dan seni inspiratif. Konsep sentral dari lingkungan yang dimaksud adalah
ekosistem. Oleh sebab itu, perlu adanya manajemen atau pengelolaan secara
ekologis guna mempertahankan kualitas sumber daya lanskap yang ada.
Pengelolaan ekologis merupakan upaya sadar dan terencana untuk memadukan
lingkungan hidup, termasuk sumber daya lanskap ke dalam proses pembangunan
untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup bagi generasi
mendatang dan masa depan.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan
pengunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan, dan mengembangkan. Manajemen dapat dikatakan sebagai seni
karena menggunakan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan melalui kerja
sama dengan orang lain. Sehingga manajemen harus menggunakan kemampuan
untuk berkomunikasi dalam meraih suatu tujuan. Manajemen di kawasan
agrowisata dapat dilakukan dengan memimpin serta mengatur dalam
pengorganisasian di area nursery atau pembibitan tanaman yang dibudidayakan
untuk keperluan pembuatan taman.
Nursery merupakan tempat usaha pengadaan dan perbanyakan tanaman untuk
memenuhi kebutuhan bahan tanaman. Kegiatan perbanyakan tanaman perlu
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan taman, mini garden, bunga
gantung dan vertikal garden di Eco Green Park. Kegiatan tersebut termasuk
kegiatan yang bersifat non komersial karena digunakan untuk kebutuhan sendiri
bukan untuk dijual atau disewakan. Bahan tanaman untuk kebutuhan sendiri
2

biasanya di tanam di lingkungan taman sebagai cadangan untuk mengganti atau


menggilir tanaman yang harus selalu diganti pada periode waktu tertentu.
Permasalahan yang dapat dikaji saat ini yaitu cara untuk mengelola tanaman
dalam nursery guna mempertahankan keberlanjutan suatu tempat wisata. Oleh
sebab itu, kegiatan manajemen dalam tempat wisata menjadi sangat penting.
Manajemen yang dimaksudkan yaitu pengelolaan terhadap nursery yang
merupakan upaya dalam pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian
kebutuhan taman sehingga tercipta suatu tempat wisata yang bermanfaat bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya. Manajemen yang tidak profesional terhadap
kawasan, agrowisata, menyebabkan kawasan obyek wisata menjadi tempat yang
memiliki nilai estetika rendah sehingga tingkat kunjungan rendah oleh karena itu
diperlukan pedoman/acuan pengembangan dan pengelolaan lanskap pada kawasan
obyek wisata, untuk mewujudkan terbangunnya suatu kawasan wisata yang
memberikan daya tarik terhadap pengunjung dengan nilai estetika dan fungsi yang
tinggi serta memberikan pendapatan kepada pemerintah daerah dan masyarakat
(Arifin, 2010).
Dengan pertimbangan di atas, salah satu alasan magang di Eco Green Park ini
adalah untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen di nursery tanaman hias
yang dilakukan sehingga dapat tercipta zona wisata yang berkelanjutan.

1.2 Tujuan
1. Mempelajari dan mengevaluasi proses manajemen nursery tanaman hias di Eco
Green Park.
2. Mengevaluasi dan menganalisis berbagai masalah di lapang berbagai alternatif
praktis untuk mengatasinya.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen

2.2.1 Pengertian Manajemen


Menurut Griffin (2004) manajemen adalah serangkaian aktivitas (termasuk
perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia,
finansial, fisik, dan informasi) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien dan efektif. Aktifitas dasar dari proses manajemen adalah
perencanaan dan pengambilan keputusan (menentukan arah tindakan),
pengorganisasian (mengkoordinasi aktivitas dan sumber daya), kepemimpinan
(memotivasi dan mengelola orang), dan pengendalian (memonitor dan
mengevaluasi aktivitas). Aktivitas-aktivitas tersebut tidak dilaksanakan dengan
suatu cara yang sistemais dan jadwal yang dapat diramalkan.
Menurut Wijayanto (2012) manajemen merupakan ilmu dan seni. Manajemen
sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang panjang oleh para ilmuwan
bidang manajemen dengan pendekatan ilmiah. Dalam aplikasinya, manajemen
merupakan seni, yaitu seni mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan yang ingin diraih.
Menurut Terry (2006) manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga
adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan
bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah
kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran
sertakemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Jadi menurut penulis, manajamen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan untuk mendapatkan tujuan yang
efektif dan efisien.
2.2.2 Manajemen Strategi
Menurut David (2011) pengertian manajemen strategis adalah seni dan
pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi
4

mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk


mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai
keberhasilan organisasional. Tujuan manajemen strategis adalah untuk
mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok;
perencanaan jangka panjang, sebaliknya berusaha mengoptimalkan tren-tren
dewasa ini untuk esok. Rencana strategis adalah taktik permainan sebuah
perusahaan.
Menurut Suwarsono (2007) manajemen strategis adalah usaha manajerial
menumbuhkan dan mengembangbangkan kekuatan perusahaan untuk
mengeksploitasi peluang bisnis dalam upaya mencapai tujuan perusahaan sesuai
misi yang telah ditentukan.
Keuntungan yang diperoleh dari penerapan manajemen strategi ada dua yaitu
keuntungan keuangan dan keuntungan non keuangan. Keuntungan keuangan yaitu
organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis lebih menguntungkan
dan berhasil daripada yang tidak menggunakan konsep manajemen strategi (David,
2011).
Jadi menurut penulis, pengertian manajemen strategis adalah proses taktik
bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuannya.

2.2 Pengertian Nursery


Nursery merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan benih
suatu jenis tanaman dalam perlakuan tertentu dan selama periode waktu yang telah
ditetapkan. Pembibitan atau nursery merupakan usaha pengadaan dan perbanyakan
tanaman untuk memenuhi kebutuhan bahan tanaman (Nurhayati, 1994). Tujuan
utama dari kegiatan nursery adalah sebagai upaya penyediaan bibit yang berkualitas
baik dalam jumlah yang memadai, sesuai dengan rencana penanaman. Bibit yang
berkualitas baik diharapkan akan diperoleh tanaman yang baik pula sebaliknya
apabila bibit memiliki kualitas rendah maka akan menghasilkan tanaman yang
kurang optimal dalam pertumbuhannya. Oleh sebab itu penanganan pembibitan
oleh tenaga yang terampil mutlak diperlukan.
Kegiatan pembibitan dapat bersifat komersial dan non komersial. Bahan
tanaman dari pembibitan yang bersifat komersial biasanya dijual atau disewakan,
5

sedangkan yang non komersial digunakan untuk kebutuhan sendiri. Menurut Arifin
(2002) ada 4 jenis pembibitan antara lain 1). Pembibitan skala besar yaitu menjual
bahan tanaman dalam jumlah banyak (memasok tanaman ke pengusaha pembibitan
yang lebih kecil), 2). Pembibitan skala kecil yaitu menjual tanaman secara eceran
langsung ke masyarakat konsumen, 3). Pembibitan tanaman taman (landscape
nursery) yaitu menjual atau mengusahakan bahan tanaman untuk keperluan
lansekap yaitu untuk pertamanan dan penghijauan (memasok tanaman pada proyek-
proyek lansekap; menyewakan tanaman untuk dekorasi taman dalam ruang bagi
gedung perkantoran, bank, hotel atau dekorasi yang bersifat temporer pada ruang-
ruang pertemuan atau pesta dan 4). Pembibitan untuk tujuan khusus yaitu
pembibitan untuk keperluan penelitian atau pendidikan.
2.3 Karakteristik Tanaman Hias
Menurut Wijayanti (2009) tanaman hias yang dibudidayakan untuk tujuan
komersiil saat ini sangat banyak ragam dan jenisnya, bahkan semakin hari makin
bertambah ragamnya. Secara awam penggolongan tanaman hias tergantung pada
bagian mana yang dimanfaatkan atau dinilai indahnya. Oleh karena itu
penggolongannya sebagai berikut:
a. Tanaman hias berbunga (TAHIBA) indah; yaitu tanaman yang manfaat
keindahanya diambil dari keindahan bunganya. Dalam pemanfaatnya ada yang
diambil sebagai bunga potong ada yang dinikmati sebagai tanaman pot (pot
plant).
b. Tanaman hias berdaun (TAHIDU) indah; yaitu tanaman yang manfaat
keindahannya diambil dari daunnya. Keindahan daun diambil dari bentuk,
warna atau keanehannya. Pemanfatannya bisa sebagai daun potong, pot plant,
atau sebagai tanaman taman (landscaping).
c. Tanaman hias berbuah (TAHIBU) indah; yaitu tanaman yang manfaat
keindahannya didapat dari buahnya. Ada yang memang benar-benar tanaman
buah dan ada yang karena buahnya indah bentuk dan warnanya.
2.4 Budidaya Tanaman Hias Secara Umum
2.4.1 Persiapan bibit
Menurut Susilo (2015) salah satu tindakan budidaya tanaman hias adalah
penyediaan bahan tanam (benih maupun bibit) yang dilakukan dengan berbagai
6

macam teknik perbanyakan dari yang paling sederhana sampai yang cukup
komplek dan rumit. Berikut beberapa jenis tanaman hias beserta teknik
perbanyakannya yang dapat dilakukan untuk mendukung perluasan dan
peningkatan koleksi dan produksi tanaman hias seperti pada tabel berikut:
Tabel 1. Teknik perbanyakan tanaman pada beberapa family/jenis tanaman hias
No. Famili/jenis tanaman hias Teknik perbanyakan yang sering
dipakai
1. Anthurium (gelombang cinta) Biji
2. Aglaonema (sri rejeki) Anakan/memisahkan rumpun
3. Caladium (keladi) Anakan/memisahkan rumpun
4. Philodendron Anakan/memisahkan rumpun
5. Codiaeum (puring) Stek batang/cangkok
6. Dracaena (hanjuang hijau) Stek batang
7. Sansiveria (lidah mertua) Anakan/memisahkan rumpun
8. Scindapsus (sirih belanda/sirih gading) Stek batang
9. Chlorophyum (lili paris) Anakan/memisahkan rumpun
10. Dieffenbanchia (beras tumpah) Anakan/memisahkan rumpun
11. Polyscias (kedondong cina) Stek batang/cangkok
12. Arecaceae/Chamaedorea (pelem bambu) Anakan/memisahkan rumpun
13. Orchid (anggrek) Anakan/tunas
14. Rosa (mawar) Stek batang
15. Jasmin (melati) Stek batang
16. Adenium (kamboja) Stek batang
17. Bougenvile (bunga kertas) Stek batang/cangkok
18. Euphorbia Stek batang
19. Ixora (soka) Stek batang/cangkok
20. Heliconia (kana) Anakan/memisahkan rumpun
21. Begonia Anakan bersama potongan rhizome
22. Hibiscus (bunga sepatu) Stek batang/cangkok
23. Heliantus (bunga matahari) Biji
24. Kaktus Stek batang
25. Aloevera (lidah buaya) Anakan/memisahkan rumpun
26. Pistia (kayapu/apu-apu) Anakan/memisahkan rumpun
27. Cordyline (hanjuang/daun sawang) Stek batang
28. Catharanthus (tapak dara) Biji
29. Cocor bebek Stek daun
2.4.2 Media tanam
Media tanam diperlukan secara berbeda oleh beberapa jenis tanaman hias,
artinya terkadang tanaman hias yang berbeda mengisaratkan jenis media yang
berbeda pula, sehingga diperlukan ketepatan pemilihan bahan dan formula
campurannya serta diusahakan sterilisasi terlebih dulu untuk menghindari dan
menekan hama dan penyakit yang berpotensi (Soedijono dan Hartono, 2007).
7

Menurut Hanum (2008) hampir semua tanaman hias memerlukan media yang
gembur, pouros, subur, cukup mengandung, bahan organik, bebas dari hama, aerasi
dan drainese yang baik. Untuk menciptakan kondisi tersebut maka media tanam
yang ideal adalah campuran bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik
dapat berupa cacahan pakis, kompos, humus, serutan kayu, arang sekam,cocopeat,
dan sebagainya. Sedangkan bahan anorganik berupa tanah atau pasir. Komposisi
media yang digunakan untuk setiap nursery pasti berbeda-beda tergantung dari
kondisi iklim setempat, campuran media tanam yang dapat digunakan di antaranya
sekam bakar dan cacahan pakis dengan perbandingan 4 : 1 untuk pupuk bisa
menggunakan dekastar atau osmokot atau bisa juga pupuk kandang yang telah
difermentasi, sekam bakar, andam (kaliandra) dan pupuk kadang yang telah steril
dengan perbandingan 1:1:1, humus, pupuk kandang steril dan pasir malang yang
telah diayak halus dengan perbandingan 5:5:2.
Untuk menjaga kelembaban media dan mengatur drainase yang baik maka
pertama-tama pot diisi terlebih dahulu dengan pecahan bata merah, pecahan
genting, Styrofoam, dice coco (sabut kelapa yang dipotongdadu), sampai ¼ pot
setelah itu baru media tanamnya diisi hingga penuh. Untuk menjaga tanaman
terhindar dari jamur, cendawandan bakteri sebaiknya media harus dikukus
setidaknya 1 jam.
2.4.3 Pemupukan Tanaman Hias
Sama seperti tanaman lainnya, tanaman hias juga menggunakan pupuk kimia
dan pupuk organik. Pupuk kimia bisa berupa pupuk tunggal dan pupuk majemuk
sedangkan pupuk organik bisa menggunakan pupuk kandang, kompos, pupuk cair
organik, dan pupuk hayati. Hanya saja pada tanaman hias lebih sering ditambahkan
zat pengatur tumbuh (ZPT).
Menurut Wijayanti (2009) pertimbangan utama dalam pemupukan adalah
efektif dan efisien. Budidaya tanaman hias terdiri dari beberapa fase, yaitu
pembibitan, pebesaran, dan pembungaan/pencantikan. Tidak semua fase ditangani
oleh petani, ada yang sebagai pembibit, ada yang pembesaran, ada yang
pembungaan/pencantikan. Berikut ini petunjuk sederhana pemilihan dan
penggunaan pupuk pada tanaman hias sesuai dengan segmen usahanya.
8

1. Fase pembibitan
Pembibitan memerlukan indukan tanaman hias yang perlu diberikan pupuk
berimbang antara N, P dan K serta kebutuhan hara lain. Maka selain NPK sebaiknya
diberi juga pupuk lengkap cair. Untuk memacu proses perbanyakan juga perlu
diberikan ZPT yang berisi hormon giberlin (di pasaran bisa GA3 atau ProGib).
Untuk membantu mempercepat tumbuhnya akar pada stek bibit perlu diberi ZPT
yang berisi auksin (misalnya rootone F, atonik, Florita, Growtoon, dll).
2. Fase pembesaran (Growing)
Fase pembesaran atau pertumbuhan membutuhkan pupuk yang berimbang.
Selain menggunakan pupuk organik padat (kompos/pupuk kandang) sebagai
campuran media, juga gunakan pupuk kimia, bisa tunggal ataupun majemuk (NPK,
dekastar). Pemberiannya dilakukan pada tanaman sudah tidak stress dengan
ditandai munculnya tunas/ daun baru. Caranya dengan ditaruh atau dibenamkan
pada media tanam. Tanaman hias anggrek pada fase vegetatif bisa diberi pupuk
tablet atau pupuk padat (seperti dekastar) dalam kantong porus pada media
tanamnya. Tetapi karena sifat anggrek yang dapat menyerap hara dari seluruh
tanamannya, maka pemberian pupuk melalui larutan yang disemprotkan larutan
pupuk akan lebih efektif. Pupuk yang digunakan bisa meramu sendiri dari pupuk
kimia tunggal atau menggunakan pupuk lengkap yang siap pakai, seperti
growmore, vitabloom, dan lain-lain.
3. Fase pembungaan dan pencantikan
Istilah fase pembungaan digunakan pada tanaman hias berbunga indah
sedangkan istilah fase pencantikan untuk tanaman hias berdaun indah. Dua macam
tanaman mempunyai karakter yang berbeda, sehingga berpengaruh pada bentuk dan
cara pemupukannya.
Fase pembungaan atau fase generatif membutuhkan hara N lebih sedikit agar
pertumbuhan daun muda terhambat sebaliknya calon bunga yang muncul. Setelah
fase pertumbuhan dapat menghasilkan percabangan yang indah perlu dipacu
keluarnya kuncup bunga dengan pemberian pupuk yang tinggi kadar Phospornya.
Bila Fase pembesaran tanaman hias berbunga indah Fase pembesaran tanaman hias
berdaun indah Pemupukan Tanaman Hias 10 diperlukan bisa dipacu dengan
pemberian ZPT yang mengandung hormone Gibrelin bisa GA3 atau ProGib.A.
9

Pilihan pupuknya bisa menggunakan pupuk majemuk, pupuk lengkap ataupun


pupuk cair tergantung jenis tanaman, dan harga jual tanaman. Untuk tanaman non-
anggrek sebaiknya gunakan pupuk padat yang aplikasinya bisa dibenamkan pada
media tanam sekitar perakaran, karena tanaman ini penyerapan haranya melalui
akar tanaman; sedangkan untuk tanaman hias anggrek gunakan pupuk lengkap cair
yang diberikan dengan menyemprotkan setiap 2-3 kali/ minggu pada seluruh bagian
tanaman.
2.5 Pemeliharaan Tanaman Hias
Menurut Herdiani (2009) macam-macam kegiatan untuk pemeliharaan tanaman
hias adalah sebagai berikut:
1. Mengatur penyinaran
Berkaitan erat dengan penyinaran ini adalah bagaimana dan dimana pot itu
sebaiknya ditempatkan karena posisi peletakan pot dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Ada tanaman yang membutuhkan cahaya matahari penuh
dan ada pula tanaman yang hanya membutuhkan sedikit cahaya matahari.
Tanaman hias yang membutuhkan cahaya matahari penuh diantaranya: mawar,
anggrek tanah, melati dan kembang sepatu. Tanaman hias yang tidak banyak
membutuhkan cahaya matahari antara lain: suplir, begonia, anthurium, aglaonema
dan dieffenbachia.
Tanaman yang hanya sedikit membutuhkan sinar matahari dapat diletakkan di
sudut ruangan dekat dengan jendela. Bila ruangan tidak mendapat cahaya matahari,
dapat disinari dengan lampu neon atau merkuri. Meskipun jenis tanaman ini cukup
dapat disinari dengan lampu neon atau lampu merkuri, sekali-kali perlu dibawa
keluar untuk memperoleh sinar matahari yang sebenarnya. Perlakuan ini biasanya
dilakukan seminggu atau dua minggu sekali selama satu atau dua hari. Saat tanaman
dikeluarkan sebaiknya jangan langsung kena sinar matahari, tapi diletakkan di
tempat teduh misalnya teras atau di bawah pohon.
2. Penyiraman
Banyak tanaman mati karena terlalu banyak diberi air atau sebaliknya terlalu
kurang air. Kebanyakan air menyebabkan pori-pori tanah yang biasa terisi udara
kini terisi air, sehingga akar tak bisa bernafas dan membusuk. Kekurangan air
menyebabkan dalam tubuh tanaman hanya ada sedikit air, yang kemudian terus-
10

menerus diuapkan, sehingga sel-sel kehabisan air, mengerut dan layu. Oleh karena
itu, supaya kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi dengan baik, maka waktu,
jumlah dan cara penyiraman harus benar-benar diperhatikan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman diantaranya air siraman yang
digunakan yang terbaik adalah air sumur, karena mengandung mineral-mineral/zat
makanan yang diperlukan tanaman. Kemudian air hujan dan ledeng, tetapi
sebaiknya ditampung dalam bak-bak dan didiamkan selama 12-24 jam lebih dahulu,
baru dipakai untuk menyiram. Air sungai kurang baik untuk penyiraman karena
dikhawatirkan mengandung penyakit yang mematikan tanaman.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyiraman sempurna, artinya
perakaran seluruhnya basah, kemudian sisa air terbuang lewat lubang drainasi.
Penyiraman sempurna itu harus diikuti periode di mana tanah akhirnya mongering
agar rongga-rongganya dapat dilewati udara untuk pernafasan akar. Banyaknya air
siraman yang diperlukan tergantung jenis tanamannya.
Banyak tanaman mati karena terlalu banyak diberi air atau sebaliknya terlalu
kurang air. Kebanyakan air menyebabkan pori-pori tanah yang biasa terisi udara
kini terisi air, sehingga akar tak bisa bernafas dan membusuk. Kekurangan air
menyebabkan dalam tubuh tanaman hanya ada sedikit air, yang kemudian terus-
menerus diuapkan, sehingga sel-sel kehabisan air, mengerut dan layu. Oleh karena
itu, supaya kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi dengan baik, maka waktu,
jumlah dan cara penyiraman harus benar-benar diperhatikan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman diantaranya air siraman yang
digunakan yang terbaik adalah air sumur, karena mengandung mineral-mineral/zat
makanan yang diperlukan tanaman. Kemudian air hujan dan ledeng, tetapi
sebaiknya ditampung dalam bak-bak dan didiamkan selama 12-24 jam lebih dahulu,
baru dipakai untuk menyiram. Air sungai kurang baik untuk penyiraman karena
dikhawatirkan mengandung penyakit yang mematikan tanaman.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyiraman sempurna, artinya
perakaran seluruhnya basah, kemudian sisa air terbuang lewat lubang drainasi.
Penyiraman sempurna itu harus diikuti periode di mana tanah akhirnya mongering
agar rongga-rongganya dapat dilewati udara untuk pernafasan akar. Banyaknya air
siraman yang diperlukan tergantung jenis tanamannya.
11

3. Menjaga kesehatan tanaman


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan untuk kesehatan tanaman
yaitu periksa tanaman seminggu sekali atau beberapa hari sekali sambil menyiram
tanaman, buang daun-daun yang menguning dan kering agar tanaman tetap
kelihatan hijau dan segar, pangkas tanaman yang akan tumbuh terlalu rimbun, pilih
beberapa tunas yang baik. Tunas-tunas yang lain dibuang agar tanaman tidak terlalu
rimbun, sehingga cepat rusak bentuk dan pertumbuhannya, sebulan sekali atau jika
tanaman kelihatan kotor dan berdebu, harus dicuci batang, daun dan potnya dengan
Penyemprot tanaman, kemudian dikeringkan di tempat teduh, bersihkan dari segala
kotoran dan hama penyakit yang menempel, dan sambil membuang daun kering
dan memangkas tunas yang berlebihan, periksa juga apakah ada tanda-tanda hama
dan penyakit pada tanaman yaitu pada batang, ruas-ruas batang, ketiak daun, urat-
urat daun juga bagian bawah daun, pucuk dan tunas. Kemudian cuci bagian yang
dihuni hama/penyakit atau jika serangan sudah parah, potong dan bakar bagian
yang terserang.
4. Penggantian media dan pengepotan kembali
Tampilan tanaman hias yang indah dan menarik dalam pot tidak mungkin bisa
dipertahankan untuk selama-lamanya tanpa perlakuan dan perhatian kita. Tanaman
yang cantik baik dari segi ukuran, bentuk dan warna tersebut memiliki keterbatasan
waktu, antara lain disebabkan tanaman sebagai mahluk hidup akan mengalami
pertumbuhan baik perakaran, batang dan percabangan.
Pada periode tertentu media tanam dan ukuran pot tanaman tidak lagi sesuai
dengan kondisi lingkungan tumbuh yang diperlukan tanaman. Pada saat itulah perlu
dilakukan pengepotan kembali (repotting), bila terlihat penampilan yang tidak
normal yang dicirikan oleh, penampilan tanaman tidak menarik dan kualitas
tanaman menurun, pertumbuhan tanaman secara umum menjadi lambat dan
cenderung mengerdil, percabangan dan dedaunan tidak lagi sesubur dan sesegar
sebelumnya, daun-daun menguning dan layu, media tanam memadat karena
perakaran tanaman memenuhi seluruh isi pot, perakaran muncul di permukaan
media tanam, atau bahkan perakaran keluar dari lubang-lubang drainase pada
bagian bawah pot, dan bagi tanaman pada pot yang terbuat dari bahan tanah atau
terakota, pada umumnya jika terlambat menanganinya maka akan pecah.
3. METODE MAGANG

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM) dilaksanakan di Tempat Wisata Eco
Green Park yang terletak di Jalan Oro-oro Ombo No. 9A Kota Batu, Jawa Timur.
Magang dimulai dari bulan Juli hingga bulan Agustus 2017 dan dianjutkan dengan
pembuatan laporan magang.

3.2 Metode Pelaksanaan


Metode kerja yang digunakan dalam kegiatan magang mahasiswa di tempat
wisata Eco Green Park yaitu menggunakan metode pengumpulan data. Data yang
dibutuhkan terdiri dari empat hal pokok yaitu sumberdaya, konsep manajemen Eco
Green Park, pemeliharaan Eco Green Park, dan lembaga pengelola Eco Green
Park. Data berikut terdiri dari:
1. Sumberdaya
a. Peta penggunaan lahan
2. Konsep dan Pelaksanaan manajemen Eco Green Park
a. Tujuan umum kegiatan manajemen.
b. Kegiatan manajemen.
c. Kegiatan manajemen untuk menciptakan keseimbangan ekologis.
3. Pemeliharaan tanaman hias Eco Green Park
a. Inventarisasi fasilitas dan peralatan untuk kegiatan pemeliharaan.
b. Rencana jadwal dan cara pemeliharaan pencegahan yang mungkin dapat
mempercepat kerusakan tanaman.
c. Jadwal tanggung jawab penugasan untuk setiap pekerjaan (perorangan,
kelompok, atau penyerahan tugas pada kontraktor).
d. Zonasi ruang kerja.
e. Kegiatan pemeliharaan umum Eco Green Park
1) Pemupukan.
2) Pemangkasan.
3) Penyiraman.
4) Penyiangan gulma.
5) Pengendalian hama dan penyakit tumbuhan.
13

6) Penyulaman dan pemindahan tanaman serta pengadaan bibit tanaman.


4. Lembaga Pengelola
a. Struktur Organisasi,
b. Jumlah pegawai Pemeliharaan di Eco Green Park.

3.3 Rencana Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mempelajari dan mengevaluasi
proses manajemen tanaman hias di zona Galeri Tanaman Hias, serta mendapatkan
pengalaman praktis pada bidang pengelolaan lanskap di Eco Green Park dan
mengevaluasi dan menganalisis berbagai masalah di lapang, baik yang umum
maupun yang khusus serta berbagai alternatif praktis untuk mengatasinya. Rencana
kegiatan ini dibuat agar mempermudah dalam proses pelaksanaan magang kerja.
Rencana kegiatan yang tersusun secara terstruktur dan terjadwal akan membantu
untuk mengetahui kapan dan apa saja kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di Eco
Green Park, Kota Batu.
Kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan magang kerja di Eco Green
Park ialah pengenalan tempat magang, pendalaman materi, pengenalan lingkungan
magang kerja, pengenalan sistem manajemen tanaman hias di zona Galeri Tanaman
Hias Eco Green Park meliputi konsep manajemen Eco Green Park, pemeliharaan
Eco Green Park, dan lembaga pengelola Eco Green Park.
14

Tabel 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan magang seperti di bawah ini:


Minggu Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengenalan Perusahaan
Lokasi Perusahaan
Struktur
1.
Organisasi
Sinkronisasi
Jadwal
2. Materi Ruang
Praktek di Lapang
Pengenalan
Kondisi Lapang
Pencatatan Nama
dan Jumlah
3
Tanaman Hias
Manajemen
Taman
Manajemen
Kebersihan
Wawancara dan Diskusi
Inventarisasi
Teknik
5.
Pengelolaan
Teknik
Pemeliharaan
Penyusunan
6.
Laporan Mingguan
Penyusunan
7.
Laporan Magang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Objek Magang
4.3.1 Sejarah Eco Green Park
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak 4 Januari 2012,
PT. Bunga Wangsa Sedjati atau Jatim Park Group mengembangkan obyek wisata
terbaru yang bertujuan sebagai paru-paru kota Batu yaitu Eco Green Park. Eco
Green Park adalah sebuah wisata edukasi bernuansa alam, ekosistem, yang
mengajak pengunjung untuk mencintai lingkungan. Proyek pembangunan dari
wisata Eco Green Park dimulai pada tahun 2011. Sebelum dibangun, lahan yang
akan dibangun tempat wisata Eco Green Park berupa hutan jati, perkebunan jeruk,
dan perkebunan apel. Luas lahan pembangunan area Eco Green Park seluas 7
hektar ditambah area parkir seluas 1 hektar. Jadi, total luas dari Eco Green Park
adalah seluas 8 hektar.
Eco Green Park merupakan bagian dari Jawa Timur Park Group yang terdiri
dari Jawa Timur Park 1, Jawa Timur Park 2 (Batu Secret Zoo dan Museum Satwa),
Pohon Inn, Batu Night Spectacular, Maharani Zoo dan Goa yang ada di Lamongan,
Wisata Bahari Lamongan di Lamongan, Tanjung Kodok Beach Resort, Pondok
Jatim Park, dan Klub Bunga. Eco Green Park merupakan wisata terbaru di kota
batu yang mempunyai konsep “the real fun and sudy”.
Eco Green Park mulai dibuka pada tanggal 1 Juli 2012 dengan harga tiket awal
Rp. 20.000,00. Pada bulan Agustus harga tiket menjadi Rp. 30.000,00 untuk
weekday yaitu pada senin sampai kamis dan Rp. 40.000,00 untuk weekend, dan
pada saat ini menjadi Rp. 80.000,00.
4.3.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari Eco Green Park yaitu mengurangi jumlah angka pengangguran di
“Kota Wisata Batu”. Mewujudkan pemerataan kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat “Kota Wisata Batu”. Meningkatkan sirkulasi keuangan di “Kota Wisata
Batu”. Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan anak bangsa. Mempertahankan
kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup atau ekosistem. Mewujudkan
pembangunan umum “Kota Wisata Batu”.
Misi dari Eco Green Park yaitu mengupayakan wahana yang menyajikan
keagungan, keindahan, dan keanekaragaman flora dan fauna ciptaan Tuhan.
16

Membangun wahana pariwisata dengan menciptakan lapangan kerja yang


menyerap tenaga kerja (meskipun bukan padat karya) khususnya dari wilayah
sekitar. Membangun kawasan pariwisata yang berdampak peningkatan sosial
ekonomi masyarakat, seperti memberikan kesempatan berdagang bagi warga
sekitar yang akan diatur bersama-sama pemerintah “Kota Wisata Batu”.
Mempertahankan, menambah dan mengembangkan obyek-obyek wisata di “Kota
Wisata Batu” sehingga wisatawan akan lebih banyak membayar pajak serta
membelanjakan uang di “Kota Wisata Batu”. Mengadakan dan melengkapi wahana
Eco Green Park dengan berbagai media peraga dan terapan pembelajaran tentang
satwa/fauna, flora maupun lingkungan hidup terutama bagi usia sekolah atau
umum. Melakukan langkah-langkah pemerataan pembangunan, utamanya di sektor
pariwisata untuk mewujudkan “Kota Wisata Batu” sebagai sentra pariwisata.
4.3.3 Struktur Organisasi Eco Green Park
Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka skematis yang
menggambarkan bagian-bagian yang ada dalam perusahaan, hubungan antara
bagian ke bagian lainnya, batasan wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi
yang menduduki setiap bagian. Tujuan struktur organisasi tersebut adalah untuk
memperjelas tugas dan wewenang masing-masing bagian dan menghindari adanya
penumpukan job description, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai
dengan yang telah direncanakan. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Eco Green Park dipimpin oleh seorang Manager yang bertanggung jawab
terharap seluruh kawasan Eco Green Park. Manager dibantu oleh Assistant
Manager dan juga Secretary serta juga dibantu oleh Head Departement yang
bertugas sebagai koordinator di setiap bidangnya. Terdapat sepuluh Head
Departement di Eco Green Park yaitu Marketing Executive, Fun & Game, Animal
& Cons., Science Center, Chief Accounting, Food & Bev., Garden, Public Area,
Utitities – Enginering, dan Security. Setiap Head Departement dibantu oleh
Captain untuk mengawasi kinerja dari pekerja Eco Green Park.
4.3.4 Jenis Tanah, Morfologi dan Geologi
Menurut Bada Pusat Statistik (2016) secara geografis Kota Batu terletak pada
posisi antara 7”44’,55,11’ sampai dengan 8”26’,35,45’ Lintang Selatan dan
17

122”17’,10,90’ sampai dengan 122”57’,00,00’ Bujur Timur. Batas Kota Batu


adalah : sebelah utara Kecamatan Prigen Kabupaten Mojokerto, sebelah selatan
Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, sebelah timur
Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang dan sebelah barat
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Keadaan geologi/tanah di Kota Batu secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi 4 (empat) jenis tanah yaitu: Andosol, Kambisol, Alluvial, dan Latosol. Dari
keempat kategori tersebut menunjukkan bahwa Kota Batu merupakan wilayah yang
subur untuk pertanian karena jenis tanahnya merupakan endapan dari sederetan
gunnung yang mengelilingi Kota Batu.
Ada tiga gunung yang berada di wilayah Kota Batu yaitu Gunung Panderman
(2.010 mdpl), Gunung Welirang (3.156 mdpl), dan Gunung Arjuno (3.339 mdpl).
4.3.5 Iklim
Menurut Badan Pusat Staistik (2016) seperti halnya daerah lain di Jawa Timur,
Kota Batu mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau.
Pada tahun 2015 di bulan Juli dan Oktober tidak terjadi hujan. Jumlah hari hujan
paling kecil pada bulan Juni dan paling besar pada bulan Februari yaitu mencapai
394 mm. Hal ini menunjukkan bahwa cuaca tahun 2015 tidak seperti tahun-tahun
sebelumnya.
Pada tahun 2015 Kota Batu memiliki suhu minimum 22oC dan suhu maksimum
antara 25oC dengan kelembaban udara sekitar 51 – 84 % disertai kecepatan angin
tertinggi 5 km/jam, oleh karenanya Kota Batu tidak memiliki perubahan musim
yang drastis antara musim kemarau dan musim penghujan.

4.2 Manajemen Nursery Eco Green Park

4.2.1 Perencanaan
Dalam kegiatan manajemen, perencanaan merupakan langkah awal yang
sangat perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dari kegiatan manajemen.
Perencanaan dilakukan bertujuan agar kegiatan manajemen yang dilakukan dapat
terkendali. Perencanaan di nursery Eco Green Park hanya terdiri dari dua aspek,
yaitu aspek produksi dan aspek tenaga kerja. Perencanaan di aspek produksi yaitu
menyediakan tanaman yang digunakan untuk taman di Eco Green Park secara
mandiri dengan melakukan pembibitan. Pembibitan dapat dilakukan secara tidak
18

terbatas selama ada media, lahan, dan bibit yang ditanam. Tanaman hias yang
diproduksi juga harus memiliki banyak variasi.
Perencanaan di aspek tenaga kerja yaitu menggunakan satu orang tenaga kerja
untuk pembibitan dan dibantu dengan tenaga kerja lain apabila telah menyelesaikan
tugasnya. Syarat dan ketentuan tenaga kerja di Eco Green Park yaitu (1). Tidak ada
batasan usia akan tetapi harus mampu bekerja keras. (2). Sehat jasmani maupun
rohani. (3). Siap dan gesit melaksanakan pekerjaan di area. (4). Pada jam
operasional, seragam dan sepatu harus dipakai dalam kondisi bersih dan rapi. (5).
Tidak boleh menggunakan handphone saat sedang bekerja. (6). Jam masuk kerja,
jam 07.00 WIB sampai selesai jam operasional yaitu jam 15.30. (7) dan jam kerja
dapat berubah apabila sewaktu-waktu ada acara di Eco Green Park. (8). Pekerja
harus mematuhi peraturan apabila ada event seperti tahun baru, hari Raya Idul Fitri
maupun Idul Adha atau hari-hari besar lainnya tidak boleh libur.
Setelah perencanaan berjalan, Head garden departement membuat program
kerja di setiap tahunnya. Pada tahun 2017, program kerja yang perlu dilaksanakan
di nursery yaitu penambahan tanaman bunga, pembibitan tanaman pardu, dan
pembuatan vertikal garden perdu.
4.2.2 Pengorganisasian
Pada departement garden terdapat 7 orang anggota yang biasa disebut dengan
Gardener yang pekerjaannya akan diawasi oleh Garden Captain di bawah perintah
Garden Head yang bertugas sebagai koordinator (Gambar 1). Koordinator sangat
diperlukan dalam kegiatan manajemen agar kinerja dari pekerja lebih tertata rapi.
Gardener bertanggung jawab terhadap kerapian serta kesehatan tanaman dan
kebersihan taman di seluruh area Eco Green Park. Sementara itu, Garden Captain
selain sebagai pengawas Gardener juga mendapatkan area sendiri utnuk dikerjakan
yaitu area produksi atau nursery.
Garden
Head

Garden
Captain

Gardener 1 Gardener 2 Gardener 3 Gardener 4 Gardener 5 Gardener 6 Gardener 7

Gambar 1. Struktur Departement Garden


19

4.2.3 Pendelegasian
Setiap Gardener memiliki wilayah masing-masing untuk dikerjakan.
Pembagian wilayah dilakukan bertujuan untuk memanfaatkan tenaga kerja yang
lebih efisien. Setiap pekerja harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan
pekerjaan di area masing-masing di bawah perintah Head garden departement.
Wilayah yang dibagi berdasarkan pada zona yang terdapat taman, vertical garden,
bunga gantung dan mini garden di dalamnya. Setiap pekerja memiliki luas areal
kerja seluas 2000 m2 hingga 3000 m2 (Tabel 3).
Dilihat dari (Tabel 3) dapat diketahui bahwa di nursery Eco Green Park hanya
terdapat satu orang pekerja yang bertanggung jawab. Pekerja tersebut bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap kegiatan manajemen di nursery di bawah perintah
Head Garden. Apabila tanaman yang dibutuhkan terlalu banyak serta waktu yang
dibutuhkan sedikit, maka pekerja yang wilayahnya akan ditambah tanaman dapat
membantu pembibitan.
Tabel 3. Pembagian wilayah (zonasi)

No. Wilayah Pekerja Luas Item


(m2)
Pembibitan
1. Nursery / Green House 1 242
tanaman
Pos satpam – parkiran – office – Vertikal garden &
2. 1 2000
pintu masuk taman
Entrance – Flamingo – Sawah, kebun, &
3. 1 2500
Insectarium taman
Aquaponic – Kebun sayur – Kebun sayur,
4. 1 2000
Peternakan aquaponic & taman
Vertikal garden,
5. World Of Parrot 1 2000
pergola & taman
Bird Of Paradise – Duck
6. 1 2500 Taman & pergola
Kingdom – Rumah Terbalik
Taman, mini
Water Track – Horticultur Trap
7. 1 2500 garden & bunga
– Angry Bird
gantung
Taman, bunga
Food Court – Panggung gantung, mini
8. 1 3000
Ramayana garden, pergola &
vertikal garden
20

4.2.4 Inventarisasi Nursery


Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta
mengenai sumber daya alam untuk perencanaan pengelolaan sumber daya tersebut.
Inventarisasi nursery dilakukan dengan mengumpulkan data fisik. Data fisik sangat
berguna untuk menunjang kegiatan manajemen nursery. Data fisik tersebut terdapat
dua elemen yaitu hard material dan soft material.
Hard material mencakup elemen yang sifat/karakternya keras dan tidak hidup.
Di Eco Green Park elemen hard material yaitu alat dan bahan untuk pembibitan
dan bangunan yang digunakan sebagai tempat pembibitan. Soft material mencakup
elemen yang hidup seperti tanaman. Sebelum melakukan inventarisasi, pengenalan
keadaan tempat perlu dilakukan, maka dibuat denah terlebih dahulu. Berikut adalah
denah nursery di Eco Green Park.

7m U
Geranium
Bibit

TOGA

13 m
16 m

Tanaman perdu
Tanaman perdu

10 m

Kantor
Lama
Tanaman perdu

20 m

Gambar 2. Denah nursery di Eco Green Park


Nursery di Eco Green Park berbentuk leter L dengan panjang sisi paling
selatan 20 m, sisi paling barat 16 m, sisi paling utara 7 m dan 13 m, dan sisi paling
timur 10 m. Sehingga luas nursery keseluruhan yaitu 242 m2. Atap nursery
menggunakan paranet atau plastik UV agar sinar matahari bisa masuk dalam
21

nursery. Dinding yang berada di sisi selatan terbuat dari tumpukan batu yang dicor
semen. Sementara dinding sebelah barat terbuat dari batu bata dan sisi lainnya
menggunakan screen. Di nursery juga terdapat 10 tiang besi untuk menyangga atap.
Lantai yang digunakan terbuat dari cor semen.
Tanaman hias yang banyak dibudidayakan adalah jenis tanaman perdu.
Tanaman perdu dinilai lebih cocok digunakan untuk taman di Eco Green Park.
Tanaman ditanam ke dalam polybag dan ditata di pinggir dikelompokkan sesuai
dengan jenis tanamannya. Khusus untuk tanaman geranium (Pelargonium sp.) yang
sudah ditanam di wadah keranjang digantung di atap nursery. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mempermudah pada saat kegiatan peremajaan di taman serta
mempermudah untuk perawatan. Berikut adalah gambar nursery di Eco Green
Park.

(a) (b)
Gambar 3. Kondisi nursery di Eco Green Park: (a). Sebelah barat dan (b). Sebelah
selatan
Peralatan yang digunakan dalam nursery merupakan kebutuhan tetap bagi para
Gardener sehingga barang bisa dipesan hanya sekali dan bisa pesan lagi ketika
barang sudah tidak bisa digunakan, namun ada beberapa peralatan milik Gardener
yang dipinjamkan. Bahan-bahan yang disediakan di nursery merupakan bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk seluruh tanaman di Eco Green Park. Hal tersebut
bertujuan agar bahan-bahan tersebut bisa dipesan dalam sekali waktu dan bahan
tersebut juga tersedia dalam waktu yang bersamaan. Bahan-bahan yang dipesan
memiliki batas maksimal yaitu 20 per unitnya.
22

Proses pengadaan alat dan bahan di Eco Green Park cukup rumit. Biasanya
permohonan pengadaan barang diajukan apabila alat tersebut sudah rusak atau
bahannya sudah habis. Seharusnya untuk menjaga kelancaran kegiatan, pengadaan
alat dan bahan tidak perlu menunggu sampai alat itu rusak atau bahannya habis.
Peralatan dan bahan seharusnya selalu tersedia dalam kondisi yang baik sesuai
dengan masa efektif penggunaannya.
Seluruh pengairan di Eco Green Park berasal dari penampungan air yang
bersumber dari sumur. Ketika melakukan penyiraman, maka air tersebut dialirkan
dengan menggunakan pompa. Terkadang air di nursery tidak nyala ketika seluruh
area di Eco Green Park menghidupkan pompa air. Sehingga ketika melakukan
penyiraman harus bergantian.
Tabel 4. Alat dan Bahan Manajemen Nursery Tanaman Hias Eco Green Park

Alat Jumlah Bahan Jumlah


Gunting stek 4 buah Tanah Kondisional
Cangkul 1 buah Pupuk organik 20 karung
(Florist)
Pot ukuran 10 – 25 cm Kondisional Pupuk kandang 20 karung kg
Poybag Kondisional Sekam 20 karung
ukuran 8x9 cm Arang sekam 20 karung
10x15 cm Dekastar 20 kotak
12x17 cm Blower 50 kg
Plastik cangkok Kondisional Dupont prevaton 1 botol
Cutter 1 buah Rubigan 1 botol
Knapsack sprayer 1 buah Mamigro 1 kg
Selang 1,5 inch 10 meter Antonik 600 mL 10 botol
Lantis 1 L 5 botol
Antracol 1 kg
Moss 20 karung
Coco viber 10 karung

Variasi tanaman hias di nursery terdapat 57 macam. Tanaman tersebut


dibudidaya dengan berbagai cara pembibitan yaitu dengan stek batang, cangkok,
dan pemisahan anakan/rumpun. Jumlah tanaman hias yang dibudidaya tergantung
dari permintaan taman di seluruh area Eco Green Park. Akan tetapi di nursery
berupaya untuk selalu menyediakan stok dari semua tanaman agar bisa digunakan
ketika ada kebutuhan mendadak. Berikut adalah daftar tanaman hias di nursery
beserta cara pembibitannya.
23

Tabel 5. Inventarisasi tanaman hias (soft material) di nursery.

Nama Umum Nama Latin Cara Pembibitan


Bromelia hijau Bromelia sp. Pemisahan anakan
Bromelia merah Bromelia pagoda Pemisahan anakan
Bromelia putih Bromelia sp. Pemisahan anakan
Peperomea hijau Peperomia sp. Stek batang
Peperomea merah Peperomia sp. Stek batang
Peperomea putih Peperomia argyreia Stek batang
Sri gading Nyctanthes arbor-tristis Pemisahan anakan
Geranium Pelargonium sp Stek batang
Andong Cordyline fruticosa L. Stek batang
Kucai Ophiopogon japanicus Pemisahan anakan
Fillow Philodendron sp Pemisahan anakan
Kalatea Calathea makoyana Pemisahan anakan
Lilin Pachystachys lutea Pemisahan anakan
Krisdoren Asparagus sprengeri Pemisahan anakan
Kaktus Cactaceae Stek batang
Bintaro Cerbera manghas Benih/buah
Air mas Tradescantia zebrina Stek batang
Taiwan beauty Cuphea hyssopifolia Stek batang
Kantong semar Nepenthes sp Pemisahan anakan
Lanjutan Tabel 5. Inventarisasi tanaman hias (soft material) di nursery.
Kadaka Asplenum nidus Pemisahan anakan
Tanduk rusa Platycerium Pemisahan anakan
Ipesen Impatiens balsamina L. Stek batang
Aralea Osmoxylon liniare Cangkok
Akalifa hijau Acalypha sp Stek batang
Akalifa merah Acalypha sp Stek batang
Puring Codiaeum variegatum Cangkok
Iris kuning Neomarica gracilis Pemisahan anakan
Posor Pseuderanthemum Stek batang
diversifolium
Singo walang Petiveria alliacea Stek batang
Valerian Valeriana officinalis L. Pemisahan anakan
Colok merah Aerva sanguinolenta Stek batang
Bayam-bayaman Auro reticlata Stek batang
Pecut kuda Stachytarpheta Stek batang
jamaicensis
Teh-tehan Duranta repens Stek batang
Keji besi Hemigraphis rependa Stek batang
Beras kutah Aglaonema sp. Stek batang
Jaburan putih Ophiopogon japonicus Pemisahan anakan
Jaburan hijau Ophiopogon japonicus Pemisahan anakan
Walisongo varigata Schefflera arboricola Stek batang
Sambang darah Excoecaria Stek batang
chocincinensis
24

Lidah mertua Sansevieria trifasciata Pemisahan anakan


Singunium Syngonium podophyllum Stek batang
Nanas-nanasan Calanchoe pinnata Pemisahan anakan
Song of Dracaena reflexa Stek batang
Ekor kucing Acalypha hipsida Stek batang
Kamboja Plumeria rubra Cangkok
Walisongo alas Schefflera grandiflora Stek batang
Tri color Dracaena marginata Stek batang
Sarabia Hemigraphis colorata Stek batang
Syaraf Hemigraphis alternata Pemisahan anakan
Rowelia Ruellia malacorperma Stek batang
Mutiara Pilea cadieri Stek batang
Hujan mas Galphimia speciosa Stek batang
Senggani Melastoma Stek batang
Miana Coleus benth Stek batang
Melati jepang Pseuderantemum Stek batang
reticulatum
Air pancur Russelia equisetiformis Pemisahan anakan

4.2.5 Pelaksanaan produksi/budidaya


4.2.5.1 Pembibitan
Pembibitan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbanyak
tanaman yang dibutuhkan. Pembibitan menjadi kegiatan yang paling utama dalam
nursery. Pembibitan bisa dilakukan dengan cara stek batang, stek daun, cangkok,
okulasi, grafting, pemisahan anakan, dll. Dalam nursery Eco Green Park
pembibitan dilakukan dengan cara stek batang, cangkok dan pemisahan anakan.
Macam-macam tanaman hias yang dibibit dengan cara pembibitannya dapat dilihat
pada Tabel 5.
1. Stek batang
Stek batang tanaman hias di Eco Green Park dilakukan dengan cara memotong
atau memangkas tanaman yang akan distek dengan panjang sekitar 15-20 cm.
Kemudian daun dipotong dan menyisakan daun paling pucuk. Setelah itu
ditancapkan hingga ruas paling bawah tertanam.
Media tanam yang digunakan untuk stek batang yaitu tanah dan sekam dengan
perbandingan 1:1. Khusus untuk tanaman geranium (Pelargonium sp.) media tanam
yang digunakan yaitu savanah untuk menumbuhkan akar tanaman. Cara
menggunakan media savanah yaitu dengan memotong media dengan ukuran ± 3 x
3 x 3 cm. Penggunaannya yaitu dengan merendam savana ke dalam air sampai air
terisi penuh ke dalam media savana. Setelah itu bakal bibit ditancapkan ke media
25

savana kemudian diletakkan ke dalam nampan yang sudah dilubangi. Setelah akar
tumbuh, tanaman geranium ditanam menggunakan media tanam pupuk organik
(Florist), pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1. Akan tetapi
pada beberapa tanaman, pembibitan langsung ditanam di lahan dengan langsung
menancapkan ke dalam tanah.

(a) (b) (c)


Gambar 4. Stek batang dengan media savanah: (a) media savanah, (b) perendaman
savanah, dan (c) stek batang dengan media savanah
Penggunaan media savanah bertujuan untuk menjaga ketersediaan air untuk
bibit tanaman serta untuk mendapatkan perakaran tanaman yang lebih sehat dan
cepat. Berbagai media tanam yang lain sudah dicoba sebelumnya, akan tetapi
perakarannya tumbuh sangat lama.

(a) (b)
Gambar 5. Stek batang media tanah dan arang sekam: (a) bakal bibit, dan (b)
pembersihan daun menggunakan gunting
2. Cangkok
Perbanyakan tanaman dengan cara cangkok bisa dilakukan pada tanaman yang
berkayu. Tanaman yang dicangkok harus sehat dan tua. Kemudian dikupas kulit
kayunya dengan ukuran ± 1,5 x 2,5 cm sampai terlihat kambiumnya. Setelah itu
kambium dibersihkan menggunakan kapas hingga kering. Setelah bersih dan
kering, batang tersebut diberi media cangkok dan dibungkus dengan plastik hingga
26

rapat agar udara tidak bisa masuk. Media cangkok yang digunakan yaitu moss yang
sudah dirajang dan direndam menggunakan cairan antonik. Penggunaan antonik
bertujuan untuk merangsang pertumbuhan akar. Setelah 3-4 minggu cangkok akan
tumbuh akar dan hasil cangkok tersebut bisa dipotong dan ditanam ke dalam
polybag atau pot.

(a) (b)
Gambar 6. Cangkok tanaman Aralea (Osmoxylon lineare): (a) hasil cangkok, (b)
penanaman hasil cangkok.
3. Pemisahan anakan / rumpun
Pemisahan anakan tanaman hias di Eco Green Park dilakukan dengan cara
memisahkan anakan yang tumbuh dari tanaman induk. Tanaman yang diperbanyak
dengan pemisahan anakan merupakan tanaman yang tidak bisa diperbanyak dengan
stek batang. Anakan yang diambil harus yang sudah cukup besar. Cirinya, memiliki
2-3 daun sempurna. Anakan tersebut dapat langsung ditanam dengan media yang
memiliki porositas tinggi. Tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara
pemisahan anakan/rumpun yaitu iris kuning (Iris pseudacorus) dan Cakar ayam
(Selaginella doedeleinii) (Gambar 7). Tanaman tersebut diperoleh dari tanaman
yang berada di taman.
Media tanam yang digunakan untuk perbanyakan dengan pemisahan anakan
sama dengan perbanyakan menggunakan stek batang. Media tanam yang digunakan
yaitu campuran tanah dan sekam dengan perbandingan 1:1. Media tanam dari sisa
tanaman yang di repotting dapat digunakan kembali sebagai media tanam tanaman
yang lain.
27

(b)
(a)
Gambar 7. Pemisahan anakan / rumpun: (a) Iris kuning (Iris pseudacorus), dan (b)
Cakar ayam (Selaginella doedeleinii)
4.2.5.2 Pemupukan
Pemupukan merupakan proses untuk memperbaiki atau memberikan tambahan
unsur hara pada tanah agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman.
Tujuan dilakukan pemupukan antara lain untuk memperbaiki kondisi tanah,
meningkatkan kesuburan tanah, memberikan nutrisi untuk tanaman, dan
memperbaiki kualitas serta kuantitas tanaman. Selain itu, proses pemupukan sangat
berperan dalam memastikan keberhasilan produksi tanaman tersebut.
Pemupukan bibit tanaman di nursery Eco Green Park dilakukan setiap satu
bulan sekali menggunakan pupuk anorganik, akan tetapi tidak semua bibit tanaman
dilakukan pemupukan. Bibit tanaman dipupuk ketika mengalami gejala defisiensi
sekitar 50% dari semua tanaman di nursery. Gejala defisiensi tersebut berupa daun
tanaman yang terlihat menguning atau hijau pucat, cenderung terlihat kekeringan
meskipun disiram setiap hari. Khusus untuk bibit tanaman geranium (Pelargonium
sp.) pemupukan dilakukan setiap satu bulan sekali secara rutin karena tanaman ini
rentan tidak tumbuh dan rentan terserang penyakit. Pupuk yang diberikan pada
tanaman ini juga berbeda dengan bibit tanaman yang lain. Bibit tanaman yang lain
menggunakan pupuk NPK, urea dan phonska. Penggunaan pupuk NPK khusus
untuk tanaman yang berbunga, pupuk urea untuk tanaman yang berdaun lebat dan
berbunga, dan pupuk phonska untuk tanaman yang berdaun saja atau tanaman yang
baru mengalami proses pertumbuhan. Sementara itu, untuk tanaman geranium
(Pelargonium sp.) pupuk yang digunakan adalah pupuk majemuk dekastar (slow
release) dan blower (fast release).
28

(a) (b) (c)

Gambar 8. Pupuk anorganik: (a) blower, (b) dekastar, dan (c) urea
Dosis pupuk yang diberikan pada bibit tanaman di nursery Eco Green Park
tidak ada takaran yang pasti. Pemberian pupuk hanya menggunakan perkiraan saja.
Pemberian pupuk dekastar dan blower pada bunga geranium (Pelargonium sp.)
dicampur dengan perbandingan 1:1 dan diberikan pada tanaman sebanyak satu
genggam. Pemupukan diberikan dengan tidak mendekati tanaman. Apabila jarak
pemupukan terlalu dekat maka akan menyebabkan tanaman panas atau terbakar.
4.2.5.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman merupakan semua tindakan manusia yang bertujuan
untuk memberi kondisi lingkungan yang menguntungkan sehingga tanaman tetap
tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil yang maksimal. Pada nursery
tanaman hias Eco Green Park tanaman hias pemeliharaan dilakukan dengan cara
penyiraman, pembersihan gulma, perompesan, pengompresan, dan repotting.
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan guna memenuhi kebutuhan air tanaman. Penyiraman
bibit tanaman hias di nursery Eco Green Park dilakukan hanya pada pagi hari. Pagi
hari merupakan waktu yang paling efisien untuk dilakukan penyiraman karena
dengan itu diharapkan tanaman dapat melakukan fotosintesis dengan optimal.
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan selang dengan diameter lubang ±2
cm. Pada saat penyiraman, bibit tanaman disiram hingga media tanam dan
perakarannya benar-benar basah agar kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi
dalam satu hari satu malam. Penyiraman dilakukan secara merata dan secara rutin
agar bibit tanaman dapat tumbuh dengan optimal.
29

2. Penyiangan gulma
Penyiangan gulma merupakan kegiatan untuk membersihkan tumbuhan
pengganggu tanaman yang menjadi salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman hias
di Eco Green Park. Adanya gulma akan mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman
utama sehingga sangat perlu dilakukan penyiangan gulma. Penyiangan gulma
dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Semua gulma yang tumbuh
di sekitar tanaman dicabuti hingga bersih agar tampilan dari tanaman hias selalu
cantik dan terjaga kesehatannya. Waktu untuk melakukan penyiangan gulma yaitu
pada saat gulma yang tumbuh sudah memenuhi tanaman sekitar 30% jika itu
ditanam di polybag sehingga tidak ada waktu yang pasti untuk melakukan
penyiangan.
3. Penambahan media tanam
Penambahan media tanam termasuk dalam kegiatan pemeliharaan untuk
mengembalikan media tanam yang telah hilang karena terbawa air ketika
penyiraman. Media tanam yang ditambahkan sama dengan media tanam yang
digunakan ketika awal penanaman. Penambahan media tanam juga lebih
dikhususkan pada tanaman geranium (Pelargonium sp.) karena media tanam pada
tanaman ini lebih mudah terbawa air karena wadahnya yang dilapisi dengan kain
strumen. Media tanam yang ditambahkan yaitu pupuk organik (Florist), pupuk
kandang, dan arang sekam (2 : 1 : 1). Media tanam tersebu digunakan karena dinilai
memiliki porositas yang sesuai dengan tanaman.

(a) (b) (c)


Gambar 9. Media tanam: (a) Pupuk organik (Florist), (b) Pupuk kandang, dan (c)
Arang sekam
30

4. Perompesan
Perompesan merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman dengan
membersihkan daun atau batang yang sudah menguning atau kering. Kegiatan
perompesan ini bertujuan untuk mencegah tersebarnya penyakit tanaman. Kegiatan
perompesan ini dilakukan setidaknya satu bulan satu kali. Kegiatan perompesan
ini juga lebih dikhususkan untuk tanaman geranium (Pelargonium sp.) karena pada
tanaman ini penyakit akan lebih mudah tersebar sehingga perlu dilakukan
perompesan secara rutin.
5. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit di Eco Green Park sering disebut dengan
kegiatan pengompresan. Hama yang menyerang bibit tanaman hias secara umum
yaitu cabuk atau kutu putih (Bemicia tabaci). Hama tersebut menyerang tanaman
dengan menjadikan tanaman sebagai sumber makanan dengan menghisap sari atau
cairan dari daun atau batang tanaman. Sementara, penyakit yang menyerang
tanaman hias secara umum disebabkan oleh jamur patogen yang menimbulkan
gejala berupa bercak-bercak pada daun.
Pengendalian yang dilakukan yaitu secara kimiawi yaitu dengan menggunakan
berbagai macam pestisida. Pada tanaman geranium (Pelargonium sp.)
pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara fisik dan kimiawi.
Pengendalian secara fisik dilakukan dengan cara menghilangkan daun yang
menguning serta daun yang kering, batang yang sudah kering juga ikut
dihilangkan. Pestisida yang digunakaan yaitu Rubigan berfungsi untuk mengatasi
penyakit bercak daun (cabuk), Dupont Prevathon berfungsi untuk mencegah hama
ulat daun, dan Antracol berfungsi untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh
jamur. Selain itu perlu ditambahkan Lantis sebagai perekat daun, Mamigro sebagai
pupuk cair yang memiliki kandungan unsur hara lengkap, dan Antonik yang
berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh. Komposisi dari penggunaan pestisida yaitu
1 sendok makan Rubigan, 1 sendok makan Dupont Prevathon, 3 sendok Antracol,
2 sendok makan Mamigro, 2 sendok makan Antonik, dan 2 sendok makan Lantis.
Kemudian dilarutkan ke dalam tangki knapsack sprayer yang berisi sekitar 20 liter
air. Pengompresan ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu minggu yaitu pada
hari kamis dan minggu.
31

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


Gambar 10. Formula pestisida: (a). Antracol; (b). Dupont Prevathon; (c).
Rubigan; (d). Mamigro; (e). Antonik; dan (f). Lantis
6. Repotting
Repotting merupakan kegiatan pemindahan tanaman ke wadah atau pot yang
lain. Kegiatan repotting di Eco Green Park dilakukan pada bunga geranium
(Pelargonium sp.) ketika bibit geranium akan dipindahkan ke wadah keranjang
untuk dijadikan bunga gantung. Repotting juga dilakukan pada tanaman yang
ditanam dalam polybag atau pot ketika akar tanaman telihat memadati polybag atau
pot.
Tanaman hias dalam pot lambat laun perakarannya akan memenuhi pot,
sehingga perlu dilakukan pembongkaran dan pemindahan ke pot lain yang lebih
besar agar pertumbuhan perakarannya tidak terhambat dan terganggu. Perakaran
yang telah memenuhi pot mengakibatkan tanaman hias kekurangan unsur hara
sehingga tanaman akan merana yang ditandai dengan dedaunan mulai nampak
kekuningan. Karenanya perlu dilakukan repotting. Tujuan dari reppoting adalah
32

agar tanaman mendapatkan air dan makanan yang cukup dan sesuai dengan
pertumbuhannya.

(a) (b) (c)


Gambar 11. Penggantian wadah tanaman geranium (Pelargonium sp.): (a).
melapisi wadah dengan sabut kelapa; (b) menambahkan sedikit tanah; (c).
meletakkan bibit
4.2.6 Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah memeriksa atau mengontrol apakah organisasi mengarah
pada tujuan dan mengambil tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan dari
tujuan. Kegiatan pengawasan (controlling) di Eco Green Park merupakan
wewenang dari Garden Head di departement garden. Pengawasan merupakan
keseluruhan kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau
sudah dilaksanakan dengan kriteria, standard atau rencana-rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pengawasan dilakukan setiap hari oleh Garden Head pada
waktu pagi hari dengan melakukan survey ke seluruh area garden untuk melakukan
monitoring terhadap kinerja gardener. Pengawasan pada area nursery dilakukan
dengan melakukan pengecekan terhadap alat dan bahan yang digunakan serta stock
tanaman hias di nursery. Pada saat kegiatan pengawasan ini tidak terdapat data
tertulis, sehingga akan cukup sulit untuk melakukan evaluasi kerja.

4.2.7 Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan akhir kegiatan manajemen. Para manajer perlu
mengetahui perencanaan yang dilakukan berjalan dengan baik atau tidak. Kegiatan
evaluasi berkesinambungan dengan kegiatan pengawasan (controlling) dalam
manajemen. Melalui kegiatan pengawasan manajer akan mengetahui kekurangan
dari sistem manajemen yang perlu diperbaiki. Dalam kegiatan manajemen nursery
33

di Eco Green Park evaluasi dilakukan secara formatif dengan melakukan perbaikan
selama program berjalan untuk memberikan informasi yang berguna kepada
pekerja untuk perbaikan program atau kegiatan.

4.3 Pembahasan
Tanaman hias (Ornamental plant) tidak hanya digunakan untuk dinikmati
keindahannya saja. Walaupun tidak bisa dikelola sebagai bahan pangan, tanaman
hias juga menjadi sebuah produk pertanian yang dapat berfungsi sebagai obat
herbal serta bermanfaat bagi lingkungan. Berbagai manfaat dari tanaman hias
tersebut yang menjadi alasan tanaman hias harus tetap diproduksi. Produksi
tanaman hias, yang umumnya dikenal sebagai "Nursery Industry", yang dapat
dianggap sebagai langkah awal menuju "industri hijau" yang mencakup
penggunaan dan pemeliharaan tanaman lansekap dan tanaman hias (Ingram, 2012),
dan karena ini memiliki potensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,
meningkatkan penyerapan C (Jia dan Akiyama, 2005), serta manfaat lingkungan,
sosial, dan ekonomi lainnya, seperti yang dituliskan oleh McPherson dkk. (2005).
4.3.1 Perencanaan
Dalam kegiatan manajemen perencanaan merupakan langkah awal yang sangat
perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dari kegiatan manajemen. Perencanaan
dilakukan bertujuan agar kegiatan manajemen yang dilakukan dapat terkendali. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Terry (1993) yang menyatakan bahwa dalam
perencanaan dalam kegiatan manajemen terdapat beberapa proses, yaitu
menentukan tujuan perencanaan, menentukan tindakan untuk mencapai tujuan,
mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang, mengidentifikasi cara untuk
mencapai tujuan, dan mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi
hasilnya.
Perencanaan nursery di Eco Green Park hanya meliputi dua aspek yaitu aspek
produksi dan aspek tenaga kerja. Pada umumnya perencanaan manajemen terdapat
empat aspek, yaitu aspek produksi, pemasaran, tenaga kerja, dan keuangan. Nursery
tanaman hias di Eco Green Park merupakan kegiatan non komersial sehingga tidak
merlu perencanaan pada aspek pemasaran dan keuangan. Menurut Sule dan
Kurniawa (2005), perencanaan produksi fungsinya untuk menghasilkan produk
yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan, dengan teknik
34

produksi seefisien mungkin, sedangkan perencanaan tenaga kerja berfungsi untuk


mendapatkan sumber daya manusia yang terbaik untuk bisnis yang dijalankan.
Tenaga kerja merupakan roda penggerak bagi kegiatan manajemen. Tenaga
kerja departement garden bekerja selama enam hari dalam seminggu dengan rata-
rata delapan jam per harinya. Hari libur setiap orang berbeda, harus bergantian hari
agar ada yang menggantikan untuk mengerjakan area setiap harinya. Jam masuk
kerja, jam 07.00 WIB sampai selesai jam operasional yaitu jam 15.30 dan jam kerja
dapat berubah apabila sewaktu-waktu ada acara di Eco Green Park. Kebijakan
mengenai ketenaga kerjaan di Eco Green Park merupakan salah satu tindakan
pemilihan kapasitas (Capacity options). Hal tersebut sesuai dengan peryataan
Heizer dan Render (2011) yang menyatakan bahwa salah satu tindakan Capacity
options yaitu dengan memvariasikan tingkat produksi melalui lembur atau
pengurangan waktu dengan dapat dijaga tetap konstan dengan mengubah-ubah
waktu kerja, mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah, dan
menambah jam kerja saat permintaan naik.
4.3.2 Pengorganisasian Departement Garden
Pengorganisasian merupakan langkah awal dalam kegiatan manajemen untuk
merencanakan kegiatan kerja untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan manajemen
perlu adanya pelaku manajemen yang disebut dengan manajer. Manajer bertugas
untuk menentukan rencana kerja para karyawan dengan menentukan departemen
yang diperlukan beserta koordinatornya. Koordinator sangat diperlukan dalam
kegiatan manajemen agar kinerja dari pekerja lebih tertata rapi. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Griffin (2004) yang menyatakan bahwa aktifitas dasar dari
proses manajemen adalah perencanaan dan pengambilan keputusan (menentukan
arah tindakan), pengorganisasian (mengkoordinasi aktivitas dan sumber daya),
kepemimpinan (memotivasi dan mengelola orang), dan pengendalian (memonitor
dan mengevaluasi aktivitas).
4.3.3 Pendelegasian
Tanggung jawab area nursery di Eco Green Park dilimpahkan kepada satu
orang pekerja dibawah pengarahan Head Garden departement. Menurut Sutawi
(2002), pengarahan dimaksudkan untuk menentukan kewajiban dan tanggung
jawab, menetapkan hasil, dan mendelegasikan wewenang. Proses pengarahan harus
35

mampu mengatur, memotivasi, memimpin, mendelegasikan bawahan atau


karyawan, membawa organisasi tetap hidup dan menumbuhkan minat kerja yang
berkelanjutan.
4.3.4 Inventarisasi Nursery
Peralatan yang digunakan dalam nursery merupakan kebutuhan tetap bagi para
Gardener sehingga barang bisa dipesan hanya sekali dan bisa pesan lagi ketika
barang sudah tidak bisa digunakan, namun ada beberapa peralatan milik Gardener
yang dipinjamkan. Bahan-bahan yang disediakan di nursery merupakan bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk seluruh tanaman di Eco Green Park.
Peralatan sebagai barang yang tidak cepat habis dan dapat dipergunakan untuk
mengolah bahan sedangkan bahan yang merupakan barang cepat habis. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Setiawan (1981), alat perkakas ialah barang
yang dapat digunakan untuk mengerjakan, membentuk atau mengolah bahan
menjadi barang berguna. Lebih lanjut alat perkakas dapat digolongkan dalam dua
golongan: (a) alat perkakas yang lekas habis seperti gergaji, sekop, cethok dan
sebagainya; dan (b) alat perkakas atau mesin yang jangka waktu pemakaiannya
lama biasanya diatas 10 tahun, misalnya: mesin molen, mesin penghancur batu dan
sebagainya. Menurut Arikunto (1990) bahan adalah sesuatu yang digunakan dan
habis di dalam praktik pada waktu pembelajaran sedang 40 berlangsung atau bahan
praktik habis dipakai satu kali.
Kebutuhan tanaman di nursery tidak menggunakan data analitik yang pasti
untuk menghitung kebutuhan jumlah tanaman yang akan diproduksi. Departement
garden hanya memperkirakan kebutuhan untuk melakukan pembibitan. Walaupun
menggunakan perkiraan dibutuhkan kebiasaan agar bisa menentukan kebutuhan
yang cukup dan tidak kurang. Kegiatan tersebut biasa disebut dengan peramalan.
Menurut Heizer and Render, (2011), peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu
untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan
melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya kemasa akan datang
dengan suatu bentuk model matematis.
4.3.5 Pelaksanaan produksi/budidaya
Pembibitan tanaman hias di Eco Green Park dilakukan dengan tiga cara yaitu
dengan stek batang, cangkok, dan pemisahan anakan/rumpun. Pembibitan dengan
36

cara tersebut dinilai lebih mudah dilakukan dan lebih cepat pertumbuhanya serta
lebih mudah dalam pengadaan bibit karena berasal dari taman sendiri. Hal ini
sesuai dengn pernyataan Rahardja dan Wahyu (2003) yang menyatakan bahwa
tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya dan
tanaman lebih cepat berbuah/berproduksi (dewasa). Dibandingkan dengan
perbanyakan tanaman secara generatif yang tanaman barunya belum tentu
memiliki sifat yang unggul waktu pertumbuhan juga lama.
Penggunaan media tanam tanaman hias di Eco Green Park menyesuaikan
dengan perakarannya. Tanaman hias mengharuskan penggunaan media tanam
yang memiliki porous. Menurut Haryadi (1986), menyatakan bahwa media yang
baik untuk pertumbuhan tanaman harus mempunyai sifat fisik yang baik, gembur
dan mempunyai kemampuan menahan air.
Pemupukan tanaman hias di Eco Green Park menggunakan pupuk anorganik.
Dosis yang digunakan tidak diperhitungkan melainkan dengan menggunakan
perkiraan saja. Jadwal untuk pemupukan juga tidak menentukan waktu yang pasti.
Menurut Sutarta et al. (2003) pemupukan yang baik mampu meningkatkan
produksi hingga mencapai produktivitas standar sesuai dengan kelas kesesuaian
lahannya. Sutarta (2002) menambahkan bahwa pemupukan yang ideal harus
berprinsip pada 4 T, yaitu: tepat jenis pupuk, tepat dosis, tepat cara aplikasi, dan
tepat waktu aplikasi.
Pemeliharaan tanaman hias di Eco Green Park dilakukan dengan penyiraman,
penyiangan gulma, perompesan, penambahan media tanam, pengendalian hama dan
penyakit, dan repotting. Hal tersebut merupakan pemeliharaan yang wajib
dilakukan untuk menjaga keindahan dari tanaman hias. Sesuai dengan pernyataan
Hendriani (2009) pemeliharaan tanaman dapat dilakukan agar tanaman hias tetap
memancarkan keindahannya dengan cara mengatur penyinaran, penyiraman,
menjaga kesehatan tanaman, dan penggantian media atau pengepotan kembali.
4.3.6 Pengawasan (Controlling)
Pengawasan pada area nursery dilakukan dengan melakukan pengecekan
terhadap alat dan bahan yang digunakan serta stock tanaman hias di nursery.
Apabila terdapat kesalahan dalam pengadaan barang atau pengelolaan nursery oleh
pekerja tidak berjalan maka perlu dilakukan suatu tindakan. Hal tersebut sesuai
37

dengan pernyataan Sutawi (2002) yang menyatakan bahwa pengawasan adalah


memeriksa atau mengontrol apakah organisasi mengarah pada tujuan dan
mengambil tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan dari tujuan. Pengawasan
merupakan keseluruhan kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang
sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, standard atau rencana-rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada saat kegiatan pengawasan tidak terdapat
data tertulis, sehingga akan cukup sulit untuk melakukan evaluasi kerja. Sebaiknya
dibuatkan daftar ketersediaan sarana dan prasarana serta daftar program kerja agar
mudah untuk melakukan pengecekan.
4.3.7 Evaluasi
Dalam kegiatan manajemen nursery di Eco Green Park evaluasi dilakukan
secara formatif dengan melakukan perbaikan selama program berjalan untuk
memberikan informasi yang berguna kepada pekerja untuk perbaikan program atau
kegiatan. Kegiatan evaluasi merupakan lanjutan dari kegiatan pengawasan
(controlling). Hal ini sesuai dengan pernyataan Napis (2000) yang menyatakan
bahwa evaluasi memiliki dua fungsi yaitu fungsi formatif dan sumatif. Fungsi
formatif dilakukan ketika program sedang berjalan dan fungsi sumatif dilakukan
ketika program telah berakhir untuk memutuskan kegiatan manajemen dilanjutkan
atau tidak.
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kegiatan manajemen nursery tanaman hias di Eco Green Park dilakukan
dengan perencanaan, pengorganisasian departement garden, pendelegasian, dan
pelaksanaan produksi. Kegiatan produksi yang dilakukan yaitu mulai dari
pembibitan, pemupukan, dan pemeliharaan. Pemeliharaan tanaman hias dilakukan
dengan cara penyiraman, penyiangan gulma, penambahan media tanam,
perompesan, pengendalian hama dan penyakit, dan repotting. Setelah dilakukan
pelaksanaan produksi atau manajemen maka perlu dilakukan pengawasan
(controlling) dan evaluasi.
Perencanaan menggunakan dua aspek yaitu aspek produksi dan aspek tenaga
kerja. Pengorganisasian dengan menggunakan 9 (sembilan) tenaga kerja, satu orang
sebagai Head Garden dan satu orang sebagai Captain Garden, serta sisanya sebagai
Gardener. Pendelegasian dilakukan dengan melakukan zonasi dengan luas wilayah
2000-3000 m2 kepada setiap pekerja. Pengawasan dilakukan setiap hari pada waktu
pagi hari untuk memberikan pengarahan terhadap pekerja melalui Captain Garden.
Evaluasi dilakukan secara formatif dengan melakukan perbaikan pada saat kegiatan
berlangsung.
Manajemen yang tepat mampu menghasilkan tanaman hias yang lebih
berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan taman di Eco Green Park. Teknik
budidaya harus diketahui pada setiap karakter tanaman hias agar keindahan dan
kesehatan dari tanaman hias tetap terjaga. Teknik pemeliharaan dan pemupukan
lebih diutamakan karena menentukan keberlangsungan hidup suatu tanaman.

5.2 Saran
Kegiatan pemeliharaan seperti penyiangan gulma, penambahan media,
perompesan, dan pengendalian hama dan penyakit sebaiknya tidak difokuskan pada
tanaman geranium saja. Tanaman hias yang lain juga perlu pemeliharaan yang
optimal agar kesehatan tanaman lebih terjaga begitu pula dengan keindahannya.
39

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, N.H.S. dan H.S. Arifin. 2002. Taman dalam Ruang. Jakarta: Penebar
Swadaya
Arikunto, Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik. 2016. Kota Batu dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota
Batu [online] https://batukota.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-
Daerah-Kota-Batu-2016.pdf (diakses tanggal 13 September 2017)
David, Fred, R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi
12. Salemba Empat, Jakarta.
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman, Jilid 2. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Haryadi. 1986. Pengantar Agronomi. Departemen Agronomi Fakultas Pertanian
IPB pp: 191 hal
Heizer, J. & Render, B. 2011. Operations Management. Tenth Edition. Pearson,
New Jersey, USA.
Herdiani, Elvina. 2009. Pemeliharaan Tanaman Hias Pot. Balai Besar Pelatihan
Pertanian Lembang [online] http://www.bbpp-
lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/511-pemeliharaan-
tanaman-hias-pot (diakses tanggal 18 Mei 2017)
Ingram, D.L., 2012. Life cycle assessment of a field-grown red maple tree to
estimate its carbon footprint components. Int. J. Life Cycle Assess. 17, 453-
462.
Jia, S., Akiyama, T., 2005. A precise, unified method for estimating carbon storage
in cool-temperate deciduous forest ecosystems. Agric. For. Meteorol. 134, 70-
80.
McPherson, E.G., Simpson, J.R., Peper, P.J., Maco, S.E., Xiao, Q., 2005. Municipal
forest benefits and costs in five U.S. cities. J. For. 103 (8), 411-416.
Napis, Farida Yusuf Tayip. 2000. Evaluasi program. Jakarta: Rineka Cipta
Nurhayati, H.S. Arifin, Hadi Susilo Arifin. 1994. Taman dalam Ruang. Jakarta:
Penebar Swadaya
Rahardja, P.C. dan Wahyu Wiryanta. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman.
Jakarta: AgroMedia Pustaka
Soedijono, B. dan R. Hartono, 2007. Agar Euphorbia Tampil Menawan. Seri
Agrohobi: Cara Jitu dan Praktis Hasilkan Bunga Banyak, Tahan Lama,
Multicolor, Tajuk Indah, dan Batang Tanpa Duri. Jakarta: Penebar Swadaya.
40

Sule, Erie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Edisi
Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group
Susilo, Djoko Eko H. 2015. Teknologi Budaya Tanaman Hias. Palangkaraya:
Universitas Muhammadiyah.
Sutarta, E. S., S. Rahutomo, W. Darmosarkoro, dan Winarna. 2003. Peranan unsur
hara pada pemupukan tanaman kelapa sawit, hal 81-92. Dalam W.
Darmosarkoro, E. S. Sutarta, dan Winarna (Eds). Lahan dan Pemupukan
Kelapa Sawit. Medan.
Sutarta, E.S. 2002. Pemupukan kelapa sawit secara rasional. Warta Pusat Penelitian
Kelapa sawit 10 (2-3): 23-28.
Sutawi. 2002. Manajemen Agribisnis. UMM Press
Suwarsono, Muhamad. 2007. Manajemen Strategik, Konsepdan Kasus.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Terry, George R. 2006. Prinsip- Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijayanti, R. W. 2009. Pemupukan Tanaman Hias. Jakarta: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian.
Wijayanto, Dian. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Curiculum Vitae

DATA PRIBADI

Nama : Inge Fanisia


NIM : 145040201111054
Tempat dan tanggal lahir : Malang, 15 Desember 1995
Alamat Asal : Dusun Sayang RT 07/RW 03, Desa Tulungrejo,
Kecamatan Ngantang, Malang
Alamat di Malang : Jl. Mayjend Panjaitan gg 18C No. 254b, Betek,
Kecamatan Klojen, Malang
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Alamat Perguruan Tinggi : Jalan Veteran No.1, Malang Kode pos: 65145
Telpon: 0341-553623; Fax: 0341-564333
Telepon : 081235128135
Email : Inge0fanisia@gmail.com
Status : Belum Menikah
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Pendidikan Formal Tempat Tahun


TK Dharma Wanita Malang 2000 - 2002
SDN Tulungrejo 01 Malang 2002 – 2008
SMPN 01 Ngantang Malang 2008 – 2011
SMAN 01 Ngantang Malang 2011 – 2014
Fakultas Pertanian
Malang 2014 – sekarang
Universitas Brawijaya
42

Lampiran 2. Denah Lokasi


Peta Lokasi tempat magang Eco Green Park
Lampiran 3. Struktur organisasi Eco Green Park

MANAGER
SECRETARY
(ADMIN)
ASISTANT
MANAGER

MARKETING FUN & ANIMAL SCIENCE CHIEF FOOD GARDEN PUBLIC UTILITIES SECURITY
EXECUTIVE GAME & CONS. CENTER ACCOUNTING & BEV HEAD AREA – ENG HEAD
HEAD HEAD HEAD HEAD HEAD HEAD

STORE ACCOUNT
FORMAN
SALES F&G ARTIST ZONE – A ZONE – B ZONE – C AMPHI KEEPER ADMIN
CAPTAIN UTILITIES COMMANDO
REP CAPTAIN CAPTAIN CAPTAIN CAPTAIN CAPTAIN GARDEN P–A
CAPTAIN
ADMIN CAPTAIN CAPTAIN
FOOD &
BEV.
CAPTAIN GUARD DRIVER
KOMPOS
ARTIST ZONE – A ZONE – A ZONE – A SHOW - TER
KEEPER KEEPER KEEPER KEEPER
PORTIR
INFORMATOR GARDENER
TELP OPT CASHIER
F & G CREW SC CREW OUTLETS UTILITIES
JUNGLE ADV INSECT CREW
P–A
RUMAH TBLK KEEPER GEOLOGY ELECRICAL
STUDY CREW
WATER TRC (NUTRITION) RUANG SENI TECHNICIAN
BOOK WAITER
HORTI TRAP 3D HOME WELEDER
(ADMIN)
EXCHAVAOR CARPENTER
ANGRY BIRD PLUMBING
KENDALI H TENANT
ECO JOURNEY

43
44

Lampiran 5. Jadwal kegiatan magang


No. Hari dan tanggal Jam Kegiatan
1. Senin, 10 Juli 09.00 – Survei Area
2017 15.30
2. Selasa, 11 Juli 07.00 – Pembibitan tanaman bayam-bayaman (Auro
2017 15.30 reticlata)
3. Rabu, 12 Juli 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Penambahan media tanam
3. Perompesan vertical garden
4. Kamis, 13 Juli 07.00 – 1. Pengompresan geranium (Pelargonium
2017 15.30 sp.)
2. Pembibitan Jaburan (Ophiopogon
japonicus)
5. Jumat, 14 Juli 07.00 – 1. Penambahan media tanam
2017 15.30 2. Pemangkasan di area taman toga
6. Sabtu, 15 Juli 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Pemangkasan tanaman aralea (Osmoxylon
liniare)
7. Minggu, 16 Juli 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Pembongkaran taman
8. Senin, 17 Juli 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Penanaman tanaman puring (Codiaeum
variegatum)
3. Membersihkan gulma
9. Selasa, 18 Juli
OFF
2017
10. Rabu, 19 Juli 07.00 – 1. Menanam rumput di area Show bird
2017 15.30 2. Menanam tanaman toga untuk bunga pot
gantung
11. Kamis, 20 Juli 07.00 – 1. Menyiram vertical garden
2017 15.30 2. Mempersiapkan bakal bibit tanaman
sagina
12. Jumat, 21 Juli 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Merapikan mini garden
13. Sabtu, 22 Juli 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Penyiraman tanaman di area aquaponic
14. Minggu, 23 Juli 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Mempersiapkan bakal bibit colok merah
(Aerva sanguinolenta)
15. Senin, 24 Juli 07.00 – 1. Menyiram taman dan vertical garden
2017 15.30 2. Pemangkasan bunga Thunbergia sp.
16. Selasa, 25 Juli
OFF
2017
17. Rabu, 26 Juli 07.00 – 1. Menanam rumput
2017 15.30 2. Pemangkasan bunga taiwan (Cuphea
hyssopifolia)
45

18. Kamis, 27 Juli 07.00 – 1. Pemangkasan bunga taiwan (Cuphea


2017 15.30 hyssopifolia)
2. Pembibitan Jaburan (Ophiopogon
japonicus)
19. Jumat, 28 Juli 07.00 – 1. Pemangkasan bunga Thunbergia sp.
2017 15.30 2. Membersihkan are nursery
3. Pembibitan colok merah (Aerva
sanguinolenta)
20. Sabtu, 29 Juli 07.00 – 1. Pemangkasan tanaman aralea (Osmoxylon
2017 15.30 liniare)
2. Perawatan taman
21. Minggu, 30 Juli 07.00 – 1. Pemangkasan di area taman toga
2017 15.30 2. Pembersihan taman toga
3. Penyulaman tanaman toga
22. Senin, 31 Juli 07.00 – Pembibitan tanaman bayam-bayaman (Auro
2017 15.30 reticlata)
23. Selasa, 01
OFF
Agustus 2017
24. Rabu, 02 Agustus 07.00 – 1. Merapikan dan membersihkan gulma di
2017 15.30 taman toga
2. Menyiram bibit tanaman di area nursery
25. Kamis, 03 07.00 – 1. Kerja bakti di tepi jalan Eco Green Park
Agustus 2017 15.30 2. Menjahit kain strumen di wadah
keranjang untuk penanaman geranium
(Pelargonium sp.)
26. Jumat, 04 Agustus 07.00 – 1. Peremajaan bunga geranium
2017 15.30 (Pelargonium sp.)
2. Penanaman geranium (Pelargonium sp.)
27. Sabtu, 05 Agustus 07.00 – 1. Menyiram tanaman
2017 15.30 2. Membersihkan kolam ikan untuk
aquaponic
3. Guide di area aquaponic
28. Minggu, 06 07.00 – Pembibitan peperomea hijau (Peperomia sp.)
Agustus 2017 15.30
29. Senin, 07 Agustus 07.00 – Menanam aralea (Osmoxylon liniare) hasil
2017 15.30 dari cangkok
30. Selasa, 08
OFF
Agustus 2017
31. Rabu, 09 Agustus 07.00 – 1. Menyiram mini garden di area panggung
2017 15.30 ramayana
2. Menjahit kain strumen di wadah
keranjang untuk penanaman geranium
(Pelargonium sp.)
32. Kamis, 10 07.00 – 1. Menanam tanaman toga untuk boneka pot
Agustus 2017 15.30 2. Pembibitan tanaman bayam-bayaman
(Auro reticlata)
33. Jumat, 11 Agustus 07.00 – 1. Menanam tanaman toga untuk boneka pot
2017 15.30 2. Penyiangan gulma di taman toga
46

34. Sabtu, 12 Agustus 07.00 – 1. Pemangkasan tanaman teh-tehan


2017 15.30 (Duranta repens) dan membersihkan
gulma.
2. Pembibitan colok merah (Aerva
sanguinolenta)
35. Minggu, 13 07.00 – 1. Pembibitan tanaman jaburan
Agustus 2017 15.30 (Ophiopogon japonicus), taiwan beauty
(Cuphea hyssopifolia), dan melati jepang
(Pseuderantemum reticulatum)
2. Mengecat bambu untuk pagar taman
36. Senin, 14 Agustus 07.00 – Pembibitan peperomea hijau dan peperomea
2017 15.30 merah (Peperomia sp.)
37. Selasa, 15 07.00 – 1. Pembibitan tanaman taiwan beauty
Agustus 2017 15.30 (Cuphea hyssopifolia)
2. Pembibitan tanaman colok merah (Aerva
sanguinolenta)
38. Rabu, 16 Agustus 07.00 – 1. Membersihkan mini garden
2017 15.30 2. Memasang kain di mini garden
3. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
39. Kamis, 17 07.00 – Penataan tanaman di area nursery.
Agustus 2017 15.30
40. Jumat, 18 Agustus
OFF
2017
41. Sabtu, 19 Agustus 07.00 – 1. Kerja bakti di tepi jalan Eco Green Park
2017 15.30 2. Pembibitan tanaman colok merah (Aerva
sanguinolenta)
42. Minggu, 20 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
Agustus 2017 15.30 2. Pemangkasan tanaman Iris kuning
(Neomarica gracilis)
43. Senin, 21 Agustus 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Pemangkasan tanaman toga
44. Selasa, 22
OFF
Agustus 2017
45. Rabu, 23 Agustus 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Penyiangan gulma
46. Kamis, 24 07.00 – Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
Agustus 2017 15.30
47. Jumat, 25 Agustus 07.00 – 1. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
2017 15.30 2. Pemberian pupuk urea di taman
3. Penataan tanaman di area nursery
48. Sabtu, 26 Agustus 07.00 – 1. Penyiangan gulma
2017 15.30 2. Penataan tanaman di area nursery
49. Minggu, 27 07.00 – 1. Menyiram bunga gantung
Agustus 2017 15.30 2. Mencuci kain penutup pot mini garden
50. Senin, 28 Agustus
OFF
2017
47

51. Selasa, 29 07.00 – 1. Pembibitan geranium (Pelargonium sp.)


Agustus 2017 15.30 2. Perompesan geranium (Pelargonium sp.)
di nursery
52. Rabu, 30 Agustus 07.00 – Penambahan media tanam geranium
2017 15.30 (Pelargonium sp.) di area nursery
53. Kamis, 31 07.00 – 1. Menyiram tanaman sekitar panggung
Agustus 2017 15.30 ramayana
2. Inventarisasi tanaman

Anda mungkin juga menyukai