SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
Program Strata -1
Oleh :
VAIZ LAZUARDIAN
201419708
Puji Syukur kehadiratan Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul
“DAYA DUKUNG LINGKUNGAN KAWASAN HUTAN PENELITIAN
CIKOLE SEBAGAI DESTINASI EKOWISATA IPTEK”. Penelitian skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada
Program Strata-1 Studi Destinasi Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
tahun 2019.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini,
kepada :
i
9. Kedua orang tua penulis Ibu Agustina dan Bapak Anang Sigit dan seluruh
keluarga yang tak lelah selalu memberikan semangat, motivasi dan juga
menjadi pembimbing yang sangat besar bagi penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini.
10. Ibu Ayun dan Bu Silvy serta seluruh jajaran Penelitian dan Pengembangan
Hutan Bogor yang telah membantu dalam perijinan dan pengumpulan data
yang dibutuhkan peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.
11. Kepada Bapak Ondik dan keluarga serta Bapak Dani selaku petugas
lapangan hutan penelitian Cikole yang sudah membimbing pengumpulan
data serta keramahtamahan yang sudah diberikan selama peneliti
mengumpulkan data di lapangan.
12. Erlian Zakia Ayu Anggarani yang sudah setia menemani dan ikut serta
mengawal penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
13. Sahabat-sahabat terkasih Hanif “Bunder” Abrooriansyah dan Rizkha
“Apoy” Prahastyo yang selalu memberikan wejangan-wejangan semangat
kepada peneliti.
14. Nurul F. Amalia, Sintia Ratna K, Anissa Novriyanti, Devi Andita, Stenli
Nopelius, serta kawan-kawan seperjuangan SDP 2014 yang membantu
memberikan motivasi dan dukungan.
15. Seluruh pihak yang selalu bertanya “Kapan sidang?”, “Kapan lulus?” serta
“Kapan wisuda?”.
16. Dan seluruh pihak yang terlibat dan tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan kalian. Penulis menyadari
bahwa usulan penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memperbaiki usulan
penelitian ini.
Penulis
ii
ABSTRAK
Hutan Penelitian Cikole adalah kawasan hutan lindung yang dikelola oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hutan (PUSLITBANGHUT) Bogor dan menjadi
kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK). Dengan mengusung konsep
ekowisata sebagai pedoman pengembangan wisata di kawasan Hutan Penelitian
Cikole, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama
dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) mengembangkan Hutan
Penelitian Cikole Sebagai Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata IPTEK Cikole
yang diresmikan pada 12 Februari 2018. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari
pengembangan wisata tersebut perlu adanya kajian daya dukung lingkungan dalam
pengelolaan ekowisata. Nugraha et al., (2013) menjelaskan bahwa konsep daya
dukung lingkungan dikembangkan untuk meminimalkan kerusakan atau degradasi
sumber daya alam dan lingkungan sehingga kelestarian, keberadaan, dan fungsinya
dapat tetap terwujud dan pada saat yang bersamaan, masyarakat atau pengguna
sumber daya tidak dirugikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019
dengan tujuan untuk menghitung daya dukung lingkungan serta proyeksi pasar pada
Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole. Metode yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif dengan dasar rumus Cifuentes (1992) yang terdiri dari daya
dukung fisik, riil dan ekologis. Pengumpulan data dilakukan dengan survei
lapangan, wawancara, checklist dan studi literasi. Hasil penelitian menunjukkan
dalam periode waktu 10 tahun dari 2019 hingga 2028, Kawasan Hutan Penelitian
Ekowisata Iptek Cikole memiliki proyeksi kunjungan sebesar 5618 wisatawan per
tahun atau kurang lebih 16 orang per hari. Dimana hal ini belum melewati batas
daya dukung lingkungan dengan rincian daya dukung fisik sebesar 4877 wisatawan
per hari, daya dukung riil sebesar 662 wisatawan per hari dan daya dukung ekologis
73 wisatawan per hari. Sehingga jumlah wisatawan masih dapat dioptimalkan
hingga 77% dengan mengembangkan ragam aktivitas namun harus tetap
berpedoman pada batas yang sudah ditetapkan agar kawasan tetap berkelanjutan.
iii
ABSTRACT
Cikole Research Forest is a protected forest area managed by the Center for Forest
Research and Development (PUSLITBANGHUT) Bogor and is a special purpose
forest area (KHDTK). By carrying out the concept of ecotourism as a guideline for
tourism development in the Cikole Research Forest area, the Ministry of
Environment and Forestry (KLHK) in collaboration with the Bandung Institute of
Tourism (STPB) developed the Cikole Research Forest as the Cikole Science and
Technology Ecotourism Research Forest which was inaugurated on February 12,
2018. For anticipating the negative impacts of the development of tourism, it is
necessary to have an environmental carrying capacity study in ecotourism
management. Nugraha et al., (2013) explained that the concept of environmental
carrying capacity was developed to minimize the damage or degradation of natural
resources and the environment so that its sustainability, existence and function can
remain realized and at the same time, the community or users of resources are not
harmed. This research was conducted in March 2019 with the aim of calculating
the environmental carrying capacity and market projections in the Cikole Science
and Technology Ecotourism Research Forest Area. The method used is descriptive
qualitative based on the formula of Cifuentes (1992) consisting of physical, real
and ecological carrying capacity. Data collection is done by field surveys,
interviews, checklists and literacy studies. The results showed that within a period
of 10 years from 2019 to 2028, the Cikole Science and Technology Ecotourism
Research Forest Area had projected visits of 5618 tourists per year or
approximately 16 people per day. Where this has not exceeded the carrying
capacity of the environment with details of the physical carrying capacity of 4877
tourists per day, the real carrying capacity of 662 tourists per day and the
ecological carrying capacity of 73 tourists per day. So that the number of tourists
can still be optimized up to 77% by developing a variety of activities but must still
be guided by the limits that have been set for the destination to remain sustainable.
iv
DAFTAR ISI
v
2. Proyeksi Pasar ................................................................................................... 39
B. Pembahasan............................................................................................. 41
1. Daya Dukung Fisik ............................................................................................. 41
2. Daya Dukung Riil ............................................................................................... 44
3. Daya Dukung Ekologis ....................................................................................... 55
4. Proyeksi Pasar ................................................................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 63
A. Kesimpulan ............................................................................................. 63
B. Saran ....................................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76
BIODATA ............................................................................................................ 78
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peta Petak Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata IPTEK Cikole ..... 33
Gambar 4.2 Peta Blok Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole ......... 34
Gambar 4.3 Peta Jalur Sepeda Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole
............................................................................................................................... 36
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Luas Blok Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata IPTEK Cikole ........ 35
Tabel 4.2 Pengembangan dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Hutan
Cikole .................................................................................................................... 40
Tabel 4.5 Asumsi Tingkat Partispasi Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek
Cikole .................................................................................................................... 41
Tabel 4.6 Rata-rata Kunjungan Wisatawan pada Kawasan Wisata Pesaing ........ 43
Tabel 4.8 Diversitas Flora Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole dan
Tabel 4.11 Tabel Curah Hujan 10 Tahun Terakhir, Kecamatan Lembang .......... 53
viii
Tabel 4.14 Proyeksi Pasar Harian Kawasan Hutan Penelitian Iptek Cikole ........ 60
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada tahun 1954 dengan luas 39,80 ha oleh Lembaga Penelitian Kehutanan.
2.996 mm. Curah hujan tertinggi berkisar pada bulan Maret sebesar 427 mm
1
28 jenis pohon eksotik, 17 jenis pohon endemik, dan 2 jenis bambu asli
sebagainya.
Sesuai dengan Permen RI No. 34 Tahun 2002 tentang tata hutan dan
hal ini Hutan Penelitian Cikole adalah sebagai hutan lindung dan hutan
pada hutan lindung adalah berupa usaha wisata alam, usaha olahraga
hutan tersebut. Dalam hal ini pemanfaatan hutan lindung dapat berupa
hutan bukan kayu. Maka perlu dikembangkan kawasan wisata yang sesuai
dengan karakteristik Hutan Penelitian Cikole yaitu hutan lindung dan hutan
penelitian
2
Pengembangan yang sesuai dengan kawasan Hutan Penelitian
pemandangan alam dan satwa liar serta kebudayaan (baik budaya masa lalu
3
Cikole Sebagai Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata IPTEK Cikole yang
Cikole mengatakan bahwa kerjasama ini adalah sebuah upaya bersama yang
fungsinya tetap terwujud dan pada saat yang sama tidak merugikan
masyarakat atau para pengguna sumber daya yang lain. Perhitungan daya
4
Soemarwoto (2004) menjelaskan bahwa daya dukung lingkungan
pengunjung dengan luas serta satuan waktu tertentu. Daya dukung wisata
merupakan daya dukung biofisik, sosial ekonomi dan sosial budaya dari
manfaat ekologis dan manfaat ekonomi kawasan tersebut. Pada sisi lain,
pengunjung (wisatawan).
2016). Hal ini didukung oleh Yunita Sari (2015) bahwa Daya dukung dalam
5
manajemen ekowisata menjadi aspek penting yang harus dikelola dengan
tujuan untuk menjamin kualitas hidup jangka panjang bagi lingkungan serta
Lingkungan biofisik meliputi tanah, air, udara, iklim, vegetasi dan termasuk
lahan serta mengetahui jumlah efektif wisatawan yang dapat memasuki area
Ekowisata Iptek”
B. Rumusan Masalah
yaitu :
6
3. Berapa batas maksimum optimal wisatawan yang dapat
Cikole?
C. Tujuan Penelitian
D. Keterbatasan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
kajian yang dapat digunakan dalam bidang studi daya dukung kawasan
berbasis ekowisata.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Ekowisata
potensi sumber daya alam yang dapat menjadi daya tarik, maka dari itu
8
pariwisata yang berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan penetapan
kawasan hutan menjadi objek wisata alam dalam salah satu upaya
dipertimbangkan, hal tersebut harus melihat macam, sifat dan daya tarik
9
Definisi dari Black dan aspek yang dikemukakan oleh Fandeli
berkunjung.
10
Hidup Pasal 1 ayat 7 menyebutkan, daya dukung lingkungan hidup
kegiatan wisata dalam hal jumlah dan aktivitas yang bisa diterima oleh
karena aktivitas natural dari alam itu sendiri, seperti gempa bumi,
11
dan badai. Kerusakan karena faktor eksternal dapat terjadi karena ulah
dari kegiatan manusia, seperti polusi air, tanah dan udara, perusakan
dikunjungi, dll.
12
Lagmoj (2013) menjelaskan terdapat 6 tipe dari daya dukung
daya alam. Dalam teknik ini, status fisik SDA dijelaskan dengan
13
5. Daya Dukung Ekologis (Ecological carrying capacity)
dan sumber daya alam yang disarankan pada tahun 1997 untuk
sebagai berikut :
14
b. Daya dukung ekologis yaitu perhitungan angka daya dukung
Tabel 2.1
Tabel Turnover Factor
NO Aktivitas TF
1 Rekreasi 1.5
2 Berkemah 1.0
3 Berenang 1.5
4 Berperahu 2.0
fauna, dll.
3. Proyeksi Pasar
yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam waktu yang relatif lama,
15
Kegunaan kegiatan proyeksi pada umumnya adalah ditujukan untuk
sebagai berikut :
datang
industri pariwisata, dan seluruh pihak yang tertarik pada keberhasilan dalam
keputusan akan gagal mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu cara
peristiwa atau lingkungan tertentu di masa yang akan datang dengan lebih
jelas. Salah satu peristiwa yang paling penting adalah permintaan akan
produk pariwisata, baik itu produk, layanan atau paket layanan seperti
seperti produk pariwisata yang bersifat semu, wisatawan yang tidak dapat
16
bencana alam dan ulah manusia dan pasokan wisata yang membutuhkan
investasi besar.
Gambar 2.1
Pola Penghitungan Ruang dan Lahan
17
dalam menghitung daya dukung lingkungan oleh Cifuentes dan Douglass.
Gambar 2.2
Pola Penghitungan Proyeksi Pasar
Proyeksi Jumlah
Pengunjung Harian
18
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Tahun Deskripsi Penelitian Variabel Perbedaan
1 Rahmat Studi Daya 2016 Penelitian ini 1. Daya Dalam
Walimbo Dukung bertujuan untuk Dukung penelitian ini
Ekowisata mengetahui daya Kawasan tidak
Air Terjun dukung kawasan, (Fisik, menggunakan
Wiyono Di mengetahui potensi Ekologis variabel
Taman flora dan fauna, dan dan Riil) persepsi
Hutan Raya untuk mengetahui 2. Potensi wisatawan dan
Wan Abdul persepsi wisatawan Flora dan masyarakat
Rachman dan masyarakat Fauna lokal.
Provinsi lokal tentang 3. Persepsi
lampung pengembangan wisatawan
Ekowisata Air dan
Terjun Wiyono masyarakat
Tahura WAR lokal
Provinsi Lampung.
2 Shinta Studi Daya 2018 Penelitian ini 1. Daya Dalam
Dewi Dukung bertujuan untuk Dukung penelitian ini
Marcelina Wisata dan mengestimasi Kawasan tidak
Persepsi kapasitas daya (Carrying menggunakan
Wisatawan dukung fisik Capacity) variabel
di Pusat kawasan serta 2. Persepsi persepsi
Pelatihan persepsi wisatawan wisatawan wisatawan.
Gajah terhadap fasilitas
Taman wisata
Nasional
Way
Kambas
3 Silvia Penilaian 2013 Penelitian ini 1. Daya Dalam
Lucyanti, Daya bertujuan untuk Dukung penelitian ini
Boedi Dukung menghitung jumlah Fisik tidak
Hendrarto, Wisata di maksimum 2. Daya menggunakan
Munifatul Obyek wisatawan yang Dukung indikator
Izzati Wisata Bumi berkunjung ke Riil daya dukung
Perkemahan objek wisata Buper 3. Daya Efektif
Palutungan Palutungan. Dukung melainkan
Taman Efektif daya dukung
Nasional Ekologis.
Gunung
Ciremai
Propinsi
Jawa Barat
19
C. Kerangka Pemikiran
menjadi dasar penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung kawasan
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Ekowisata
Proyeksi Pasar
• Daya Dukung Fisik
• Daya Dukung
Ekologis
Proyeksi Pasar Proyeksi Pasar • Daya Dukung Riil
Harian Seketika
Batas Maksimum
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Objek Penelitian
atribut atau sifat atau nilai orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
mempunyai nilai, skor, atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu
yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.
Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata IPTEK Cikole dan kondisi pasar yang
21
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
IPTEK Cikole dengan besar kawasan 39,80 ha serta kondisi pasar dari
2. Sampel
pasar di dapat dari wawancara dan studi literasi pada Pusat Penelitian
23
E. Operasional Variabel
Tabel 3.1
Tabel Operasional Variabel
24
Daya Dukung Riil RCC (Real Carrying
RCC = PCC x 100-Cf1 x 100-Cf2 x 100-Cf3 Capacity):
100 100 100 • Cf : Faktor Koreksi
• Mt1 : Batas Besaran
(Cifuentes, 1992) Variabel
• Mt2 : Batas
Cf = Mt1 x 100 Variabel Total
Mt2
25
• CD : Kapasitas
Pemakaian
• TF : Faktor
Pemulihan
Proyeksi Pasar Proyeksi Pasar Harian • Proyeksi Jumlah
Pengunjung
• Asumsi Tingkat
(Drs. Noviendi Partisipasi
Makalam, MA., Proyeksi Pasar Seketika • Proyeksi Jumlah
2002) Harian
• Asumsi Operasi
Usaha
26
F. Analisis Data
Cikole, daya dukung lahan pariwisata termasuk tata ruang, dan kondisi
pasar.
lapangan dengan checklist dan studi pustaka tata ruang lahan untuk
27
1
𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 𝑥 𝑥 𝑅𝑓
𝐵
Keterangan :
𝐷𝑥𝐴
𝐴𝑅 =
𝐶𝐷 𝑥 𝑇𝑓 𝑥 43.560
28
Keterangan :
tertentu
TF = Turnover Factors
43.560 = Konstanta
(1992).
Keterangan :
Cf = Faktor Koreksi
29
Faktor biofisik yang diidentifikasikan sebagai faktor
∑ 𝑛𝑖 (𝑛𝑖 − 1)
𝐼𝐷𝑆 = 1 − λ Dimana λ =
𝑛 (𝑛 − 1)
Keterangan :
3. Proyeksi Pasar
tahun 2019.
30
G. Jadwal Penelitian
agenda penyusunan TOR dan Judul hingga sampai dengan sidang Skripsi
pada bulan April 2019. Berikut rincian jadwal penelitian dalam tabel :
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan DES JAN FEB MAR JUN JUL SEP OKT
2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
Pemyusunan
1
Ususlan Penelitian
Presentasi Usulan
2
Penelitian
3 Pengambilan Data
4 Analisis
Penyusunan
5
Skripsi
6 Presentasi Skripsi
31
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian berupa data
pembahasan.
hingga titik tertinggi di 1.500 mdpl dan memiliki kemiringan lereng sebesar
32
Gambar 4.1
Peta Petak Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata IPTEK Cikole
informasi.
33
Blok ini merupakan pusat hiburan dan rekreasi ekowisata,
liar.
gambar berikut,
Gambar 4.2
Peta Blok Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole
34
Dengan keterangan luas kawasan ekowisata hasil pengolahan
Tabel 4.1
Luas Blok Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata IPTEK Cikole
A RADIX 54.986 m2
B FLOS 42.654 m2
C FOLIA 292.330 m2
D CORTEX 8.033 m2
Total 398.000 m2
dengan panjang total 2.881 m atau 2,9 km yang dibagi menjadi 2 rute, yaitu
rute Soft (Pinus Radiata) dengan panjang trek pejalan kaki 2.669 m atau 2,7
km yang termasuk di dalamnya trek sepeda sepanjang 818 m dan rute Hard
(Agathis Alba) dengan panjang trek 2775 m atau 2,8 km serta termasuk di
35
Gambar 4.3
Peta Jalur Sepeda Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole
wisatawan khusus dalam hal ini wisata minat khusus penelitian dapat
36
Tabel 4.2
Pengembangan dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Hutan Penelitian
Ekowisata Iptek Cikole
11 Pos Jaga 20 4 80
Total 35 44602.73
Iptek Cikole dapat dinikmati mulai pukul 7 pagi hingga 9 malam. Namun,
sarana wisata seperti Research Center, Green house, penangkaran Fauna dan
Bird Watch hanya dapat dilakukan pada waktu operasional pukul 8 pagi
37
hingga 5 sore. Hal ini berkaitan dengan keadaan alam Hutan Penelitian yang
waktu lebih awal atau berakhir lebih lama dari jam operasional yang
Tabel 4.3
Perencanaan Waktu Kunjungan Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole
07.00 – 21.00
1. Pintu Masuk
(untuk permintaan khusus melalui reservasi)
08.00 – 17.00
2. Research Center
(untuk permintaan khusus melalui reservasi)
08.00 – 17.00
3. Green House
(untuk permintaan khusus melalui reservasi)
08.00 – 17.00
5. Penangkaran Fauna
(untuk permintaan khusus melalui reservasi)
38
Iptek Cikole juga dibatasi per tahunnya. Dalam satu tahun terdapat 2
Iptek Cikole akan ditutup selama 15 hari atau kurang lebih 2 minggu.
2. Proyeksi Pasar
flora dan fauna tetap lestari maupun untuk meningkatkan kenyamanan para
Penelitian Ekowisata Iptek Cikole sebenarnya sudah mulai ada sejak tahun
2017, namun dikarenakan belum ada keputusan dari menteri KLHK untuk
39
belum dapat di data jumlahnya sehingga pihak PUSLITBANGHUT Bogor
Tabel 4.4
Proyeksi Wisatawan yang Berkunjung ke Kawasan Hutan Penelitian Cikole
wisata yang ditawarkan. Data Asumsi tingkat Partisipasi dapat dilihat pada
tabel berikut,
40
Tabel 4.5
Asumsi Tingkat Partispasi Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole
B. Pembahasan
dan Blok D Cortex. Hal ini dikarenakan untuk Blok C Folia hanya
dalam Blok C Folia, serta harus ada pendampingan dari pihak pengelola
41
pada konsep Cifuentes (1992) dengan rumus Fandeli (2002), untuk
seperti luas area wisata, luas area yang dibutuhkan wisatawan agar
berikut :
1
𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 𝑥 𝑥 𝑅𝑓
𝐵
Rf = Faktor rotasi
Luas area wisata yang menjadi objek penelitian adalah total luas area
wisata yang meliputi Blok A Radix, Blok B Flos dan Blok D Cortex
yang secara berurutan memiliki luas 54983 m2, 42654 m2 dan 8033 m2
42
maksimal adalah ketika waktu mulai beroperasinya sarana wisata yaitu
pukul 08.00 hingga pukul 17.00 dengan durasi operasional 9 jam. Rata-
Tabel 4.6
Rata-rata Kunjungan Wisatawan pada Kawasan Wisata Pesaing
Rata-rata Kunjungan
No. Nama Kawasan Wisata
Wisatawan (Jam)
3. Orchid Forest 3
4. PAL 16 2,5
Rata-rata 3
9 (𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙)
𝑅𝑓 = = 3 𝑗𝑎𝑚
3 (𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛)
Dengan demikian :
1
𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 𝑥 𝑥 𝑅𝑓
𝐵
43
1
𝑃𝐶𝐶 = 105670 𝑥 𝑥3
65
𝑃𝐶𝐶 = 4877
bahwa dihitung dari segi daya dukung fisik, Kawasan Hutan Penelitian
Perhitungan daya dukung fisik ini sangat perlu dilakukan bagi destinasi
membatasi kegiatan wisata, sehingga nilai dari daya dukung riil akan
44
curah hujan, kecepatan angin, sinar matahari, erosi pantai dan penutupan
Lahan (Cf2), dan Curah Hujan (Cf3). Diversitas flora dipilih menjadi
kawasan hutan bersifat acak dan menetap di segala penjuru hutan dan
keanekaragaman fauna.
𝐼𝐷𝑆 = 1 − 𝜆
45
Dimana untuk mengukur besar 𝜆 menggunakan formula di bawah
ini :
𝑛𝑖 (𝑛𝑖 − 1)
𝜆= Σ
𝑛 (𝑛 − 1)
dari 11 petak yang berlokasi dekat dengan pintu keluar dan pintu masuk
Tabel 4.7
Jenis Species pada Sampel Diversitas Flora
46
10 Petak 20 Eucalyptus Microcorys 40
11 Petak 22 Eucalyptus Microcorys 39
Sumber : Olahan Peneliti (2019).
Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole yaitu jenis pohon Pinus dan
Tabel 4.8
Diversitas Flora Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole dan Perhitungan IDS
𝑛𝑖 (𝑛𝑖 − 1)
𝜆=
𝑛 (𝑛 − 1)
52358
𝜆=
251502
47
𝜆 = 0.2081
𝜆 = 0.21 (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛)
𝐼𝐷𝑆 = 1 − 𝜆
𝐼𝐷𝑆 = 1 − 0.21
𝐼𝐷𝑆 = 0.79
yang berbukit dan curam, hal ini dapat menjadi pembatas kegiatan
kemiringan lereng yang sangat curam (>25%). Semakin terjal atau curam
lahan dan trek yang dilalui wisatawan maka akan semakin besar juga
(1985), area pada blok A Radix, Blok B Flos, dan Blok D Cortex dan 14
48
𝛥ℎ
𝑆= 𝑥 100%
𝐷
S = Slope (Kemiringan)
Tabel 4.9
Tingkat kemiringan Trek
h1 h2
Titik Δh S Ket. D (m)
(mdpl) (mdpl)
1 1382 1368 14 23% AC 62
2 1389 1383 6 55% C 11
3 1394 1373 21 43% C 49
4 1373 1393 20 38% C 52
5 1390 1395 5 33% C 15
6 1397 1389 8 42% C 19
7 1392 1396 4 57% C 7
8 1409 1399 10 56% C 18
9 1399 1410 11 35% C 31
10 1408 1415 7 54% C 13
11 1436 1422 14 29% AC 48
12 1435 1445 10 33% C 30
13 1477 1440 37 21% AC 170
14 1398 1387 11 61% C 18
Total 543
Sumber : Olahan Peneliti (2019).
49
Berdasarkan tabel di atas panjang trek curam (Cf2a) adalah
𝑀𝑡1
𝐶𝑓2𝑎 = 𝑥 100%
𝑀𝑡2
543
𝐶𝑓2𝑎 = 𝑥 100%
2881
𝐶𝑓2𝑎 = 18%
Dengan keterangan Mt1 adalah panjang trek curam dan Mt2 adalah
dimanfaatkan sebagai wisata yaitu pada blok A Radix, blok B Flos dan
Tabel 4.10
Luas Lahan Curam Kawasan Pemanfaatan Wisata
Luas
Luas Curam
No Blok Petak Pemanfaatan Total
2
(m2)
(m )
58, 59, 60, 61, 63, 64,
12420
65, 78
1 Blok A Radix 54983
108, 111, 112, 113, 114,
13595
115, 116, 117, 112, 123
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10 17425
2 Blok B Flos 42654
71, 72, 74, 79, 86, 87 2936
3 Blok D Cortex 8 8033 2189
50
99 3608
107 2236
Total 105670 47883
Sumber : Olahan Peneliti (2019).
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa area curam pada blok A
Radix memiliki luas 12420 m2 dan 13595 m2 dengan total 26015 m2.
Pada blok B Flos memiliki luas area curam 17425 m2 dan 2936 m2
dengan total luas sebesar 20361 m2. Sedangkan blok D Cortex memiliki
dengan total 8033 m2. Maka keseluruhan area curam pada lahan wisata
𝑀𝑡1
𝐶𝑓2𝑏 = 𝑥 100%
𝑀𝑡2
47883
𝐶𝑓2𝑏 = 𝑥 100%
105670
𝐶𝑓2𝑏 = 45.31%
Dengan keterangan Mt1 adalah luas area lahan curam dan Mt2 adalah
berikut :
51
𝐶𝑓2𝑎 + 𝐶𝑓2𝑏
𝐶𝑓2 =
2
18.00% + 45.31%
𝐶𝑓2 =
2
63.31%
𝐶𝑓2 =
2
𝐶𝑓2 = 31.65%
31.65%.
52
bulan lembab dan 33 bulan kering. Untuk perinciannya dapat dilihat
Tabel 4.11
Tabel Curah Hujan 10 Tahun Terakhir, Kecamatan Lembang
Keterangan
Bulan Basah (>100 mm)
Bulan Lembab (60 – 100 mm)
Bulan Kering (<60 mm)
53
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑄=
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ
33
𝑄=
85
𝑄 = 0.38
2018 adalah sebesar 0.38 yang termasuk dalam kategori iklim C yaitu
𝑀𝑡1
𝐶𝑓3 = 𝑥 100%
𝑀𝑡2
0.38
𝐶𝑓3 = 𝑥 100%
7
𝐶𝑓3 = 5.42%
Diversitas Flora (Cf1), Kemiringan Lahan (Cf2) dan Curah Hujan (Cf3),
maka nilai dari daya dukung riil dapat diketahui. Ketiga nilai faktor
54
Tabel 4.12
Nilai Faktor Koreksi
𝑅𝐶𝐶 = 662.0791
𝑅𝐶𝐶 = 662
55
Perhitungan ini dilakukan untuk menjaga kondisi biofisik lingkungan
𝐷𝑥𝐴
𝐴𝑅 =
𝐶𝐷 𝑥 𝑇𝑓 𝑥 43.560
Tf = Faktor pemulihan
feet)
Iptek Cikole dalam satu tahun dimanfaatkan selama 335 hari dimana
56
Ekowisata Iptek Cikole memiliki Turnover Factor sebesar 1.5.
tahun.
𝐷𝑥𝐴
𝐴𝑅 =
𝐶𝐷 𝑥 𝑇𝑓 𝑥 43560
5618 𝑥 907
𝐴𝑅 =
335 𝑥 1,5 𝑥 43560
5095526
𝐴𝑅 =
21888900
𝐴𝑅 = 0,23 ℎ𝑎2
sebesar 0,23 ha2. Maka untuk kapasitas daya tampung wisatawan adalah
57
5618
=
0,23
24426 wisatawan per hektar per tahun atau sekitar 73 wisatawan per
harinya.
4. Proyeksi Pasar
dukung fisik, daya dukung riil dan daya dukung ekologis untuk menjadi
depannya.
58
Dalam laporan Studi Kelayakan investasi HPEI Cikole yang telah di
berikut :
Tabel 4.13
Proyeksi Wisatawan 10 tahun kedepan Kawasan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek
Cikole
Jumlah
Tahun
Wis.
2019 4.679
2020 4.867
2021 5.061
2022 5.264
2023 5.474
2024 5.693
2025 5.921
2026 6.158
2027 6.404
2028 6.660
Rata-rata 5.618
Sumber : Laporan Studi Kelayakan Investasi HPEI Cikole (2019).
Hutan Penelitian Iptek Cikole yaitu 335 hari dimana dalam satu tahun
terdapat 365 hari dan dikurangi 30 hari sebagai hari pemulihan hutan.
Sehingga untuk proyeksi pasar harian dapat dilihat dalam tabel berikut
ini :
59
Tabel 4.14
Proyeksi Pasar Harian Kawasan Hutan Penelitian Iptek Cikole
Tahun Wis/Hari
2019 14
2020 15
2021 15
2022 16
2023 16
2024 17
2025 18
2026 18
2027 19
2028 20
Sumber : Olahan Peneliti (2019).
masih belum melebihi batas daya dukung fisik, riil dan ekologis dengan
disediakan oleh pengelola kawasan dalam waktu satu hari. Dalam hal ini
Kelayakan Investasi HPEI Cikole dengan data yang disajikan dalam tabel
berikut ini :
60
Tabel 4.15
Asumsi Tingkat Partisipasi
Tabel 4.16
Proyeksi Pasar Seketika
Nama Unit 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
Usaha Atraksi
14 15 15 16 16 17 18 18 19 20
Ekowisata
Usaha Lab Ekowisata
10 10 11 11 11 12 12 13 13 14
Iptek
Usaha Green House 10 10 11 11 11 12 12 13 13 14
Usaha Penangkaran
14 15 15 16 16 17 18 18 19 20
Hewan
Forest Bathing 8 9 9 9 10 10 11 11 11 12
61
Usaha Berkemah 8 9 9 9 10 10 11 11 11 12
Usaha Bike Tracking 7 7 8 8 8 10 9 9 10 10
Usaha F&B 14 15 15 16 16 17 18 18 19 20
Skywalk 14 15 15 16 16 17 18 18 19 20
Canopy Walk 10 10 11 11 11 12 12 13 13 14
Birdwatching 7 7 8 8 8 8 9 9 10 10
Sumber : Olahan Peneliti (2019).
hewan, usaha makan minum dan skywalk. Hal ini dikarenakan potensi utama adalah
sebagai bahan peneliti untuk melakukan penelitian. Dengan trek curam dan panjang
maka usaha makan dan minum pasti akan sangat dicari oleh wisatawan untuk
kembali mengisi tenaga atau hanya untuk beristirahat. Canopy Walk dapat menjadi
tujuan utama yang dicari oleh pangsa pasar milenial yang mencari lokasi untuk
berswafoto.
62
BAB V
A. Kesimpulan
dalam 10 tahun mendatang periode tahun 2019 hingga 2028 masih belum
melampaui batas maksimum daya dukung fisik, daya dukung riil dan daya
63
Lahan dan Curah hujan didapatkan hasil maksimal kunjungan
harinya.
bahwa hasil PCC lebih besar dari RCC dan hasil RCC lebih besar dari hasil
ECC atau dapat disederhanakan dengan bagan matematis PCC > RCC >
ECC yang kemudian dapat dikatakan bahwa daya dukung lingkungan dapat
dengan baik.
2019 hingga 2028 memiliki rata-rata sebesar 5618 wisatawan per tahunnya
64
penghitungan daya dukung ekologis sebagai metode dengan hasil paling
B. Saran
wisatawan.
65
satwa liar juga dapat menjadi suatu daya tarik tersendiri untuk
pantau.
66
LAMPIRAN
Lampiran 1
Checklist Penelitian
DATA CHECKLIST
A. Informasi Umum
107º39'59" - 107º41'30" BT
B. Topografi
2. Iklim : Tipe A
C. Luas Fisik
67
D. Luas Sarana & Prasarana
3. Perpustakaan : 177 m2
4. Mushola : 144 m2
• Total : 713,6 m2
9. Birdwatching : 729,9 m2
68
Lampiran 2
Image Overlay (Peta kontur, Peta Ketinggian dan Peta Jalur Trek)
69
Lampiran 3
Turnitin
70
71
Lampiran 4
72
73
Lampiran 5
Formulir Bimbingan
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Affandy, W. 2004. Studi Daya Dukung Pengelolaan Pariwisata Air Terjun Wiyono
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Skripsi.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Douglass, R.W. 1975. Forest Recreation. Buku. Pergamon Press. New York.
Fandeli,C., & Suyanto, A., 1999. Kajian Daya Dukung Lingkungan Obyek dan
Daya Tarik Wisata Taman Wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu. Jurnal
Manusia dan Lingkungan: Yogyakarta
Lagmoj, Masoumeh Amiry, et al. 2013. Defining the Ecotourism Carrying Capacity
of Langeroud City (Case Study: Khorma Forest). Jurnal. Greener Journal of
Social Sciences : Iran.
Makalam, N., 2000. Pola Penghitungan Kebutuhan Ruang dan Lahan. Handout.:
Bandung.
Muhamad. 2013. Kapasitas Daya Dukung Fisik dan Lingkungan Optimal Sebagai
Daya Dukung Kepariwisataan Alam Yogyakarta Utara Setelah Pascaerupsi
76
Merapi 2010. Jurnal. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.
RCSC Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung. 2018. Laporan Akhir Penyusunan
Masterplan Hutan Penelitian Ekowisata Iptek Cikole, Kabupaten Bandung
Barat. Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung: Bandung.
Sari, Yunita, dkk. 2015. Analisis Potensi dan Daya Dukung Sepanjang Jalur
Ekowisata Hutan Mangrove di Pantai Sari Ringgung, Kab. Pesawaran,
Lampung. Jurnal. Fakultas Pertanian Universitas Lampung: Bandar
Lampung.
Sustri. 2009. Daya dukung wisata alam di Taman Nasional Kepulauan Togean
Sulawesi Tengah. Tesis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 148 p.
77
BIODATA
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Vaiz Lazuardian
Alamat : Jl. Sasono Mulyo G-54, Perumnas Rejomulyo RT
030 / RW 009, Kel. Rejomulyo, Kec. Kartoharjo,
Kota Madiun.
Tempat dan Tanggal Lahir : Madiun, 21 Mei 1996
Telepon : +628892700770 / (0351) 492082
e-mail : vaiz.lazuardian29@gmail.com
Kewarganegaraan : Indonesia
PENDIDIKAN FORMAL
2000 – 2002 : T.K. Raudhatul Athfal Masyitoh Madiun
2002 – 2008 : Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah 03 Madiun
2008 – 2011 : SMP Negeri 02 Madiun
2011 – 2014 : SMA Negeri 03 Madiun
2014 – Sekarang : Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
78