Anda di halaman 1dari 20

USAHA

PEMINDANGAN IKAN
Oleh :
Indra Mulyana
NIM 021201503125011

Universitas Satya Negara Indonesia


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Pemberdayaan Sumberdaya Perikanan
2015
I. PENDAHULUAN

Usaha ikan pindang (ikan rebus) dinilai


sangat berprospek untuk dikembangkan
hingga menghasilkan pendapatan yang
lumayan, apalagi jenis ikan pindang cara
pembuatannya praktis serta
pemasarannya sangat simple.
II. SARANA DAN PRASARANA
PRODUKSI
Sarana yang Digunakan
1. Tungku
2. Bak Perebusan
3. Keranjang Bambu untuk mengangkat dan
merebus pindang.
4. Bak Perendaman Ikan dengan Garam.
Prasarana yang Mendukung

1. Cold Storage
2. Sarana Air Bersih
3. IPAL
4. Drainase
5. Lantai Penirisan dan Pengepakan.
6. Transportasi untuk Pengangkutan.
Bahan yang Digunakan

1. Ikan Layang, Lemuru, Tongkol, Salem.


2. Garam
3. Es
4. Air Bersih
5. Besek, Kertas alas,Tali Rafia.
III. PROSES PEMBUATAN
Bahan Baku.
 Ikan Layang, Lemuru, Tongkol, Salem.
Bahan Tambahan.
 Garam (perbandingan Ikan : Garam = 5 : 1)
Peralatan.
 Bak Penampungan;
 Keranjang Bambu ukuran 10 x 20 cm;
 Kertas;
 Rafia;
 Sado sebagai penyangga besek;
 Ancak Penjepit besek.
Cara Pengolahan.
 Persiapan (Pencucian Ikan, Penyusunan dalam
Keranjang Bambu)
 Penggaraman (Ditambah garam pada tiap
lapisan ikan)
 Perebusan (Direbus dalam larutan garam
hingga mendidih selama 15 menit) Perebusan
dengan menggunakan bak perebusan yang
tahan karat.
 Pendinginan (Diangin-anginkan dalam
ruang/tempat produk akhir
 Pindang siap dipasarkan.
Pengemasan.
 Penyusunan keranjang tiap sap diberi alas
potongan bambu (sado).
 Kemudian diikat dengan tali rafia
(sebaiknya sap-sap tersebut tidak terlalu
banyak, untuk mengurangi tekanan berat
pada ikan).
Kandungan Nutrisi.
 Kadar Air : 60—68 %.
 Protein : 20—32 %.
 Lemak : 2—7 %.
 Kadar Abu : 2—11 %.
IV. DAERAH PEMASARAN
Daerah Pemasaran Ikan Pindang meliputi :
 Lokal (Pasar Tradisional)
 Supermarket
 Rumah Makan
 Hotel
Tidak menutup kemungkinan ikan pindang
menjadi komoditi Exsport
V. PERMASALAHAN
Permasalahan yang masih dihadapi dalam
proses pemindangan adalah :
1. Belum adanya Sentra Pemindangan (lahan
terbatas).
2. Bangunan pemindangan masih sederhana
(dinding dari bambu, lantai masih tanah)
3. Tidak adanya IPAL (limbah langsung dibuang
ke sungai)
5. Sarana pengolahan sederhana (bak
perebusan, tungku masih sederhana dan
bahan bakar menggunakan kayu bakar)
6. Ketersediaan bahan baku ikan pindang yang
masih kurang. (Untuk usaha pindang di
Kabupaten Pati memerlukan bahan baku
118 Ton/Hari sedangkan Produksi Ikan 72
Ton/Hari, selisih kekurangan bahan baku 46
Ton/Hari.
7. Permodalan masih minim
8. SDM masih perlu dibina.
Analisis Biaya
A. Biaya Investasi
biaya investasi
Nama Jumlah Harga satuan Total harga UE (tahun) Penyusutan
Tungku 2 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 10 Rp 200.000
Perebusan

Bak Perebusan 2 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 10 Rp 200.000


Bak Perendaman 2 Rp 250.000 Rp 500.000 10 Rp 50.000
Ikan

Freezer 1 Rp 2.620.000 Rp 2.620.000 10 Rp 262.000


Kompor gas 2 Rp 300.000 Rp 600.000 10 Rp 60.000
Tabung gas 5 Rp 83.000 Rp 415.000 5 Rp 20.750
Timbangan 2 Rp 150.000 Rp 300.000 5 Rp 15.000
Baskom 5 Rp 10.000 Rp 50.000 1
Sado Penyangga 10 Rp 25.000 Rp 250.000 1

Ancak 10 Rp 10.000 Rp 100.000 1


Pisau 4 Rp 20.000 Rp 80.000 1
Total Rp8.915.000 Rp 807.750
B. Biaya Produksi

Nama Jumlah Harga satuan Total harga


Ikan segar 60 Kg Rp 17.000 Rp 1.020.000

Keranjang Bambu 240 Pcs Rp 1.000 Rp 100.000

Kertas 240 Lembar Rp 100 Rp 24.000

Tali Rafia 2 gulung Rp 5.000


Rp 10.000
Gas 5 tabung Rp 20.000 Rp 100.000

Total(hari) Rp 1.254.000

Rp 37.620.000
Total Bulan

total Tahun Rp 451.440.000

Biaya produksi 1 bulan : Rp. 1.254.000,00 X 30 hari = Rp. 37.620.000,00


Biaya produksi 1 tahun : Rp. 37.620.000,00 X 12 bulan = Rp. 451.440.000,00
C. Biaya Variabel
Kategori Harga/Bulan Total (12 bulan)
gaji 5 orang Rp 4.000.000 Rp 48.000.000
listrik Rp 1.200.000 Rp 14.400.000
Sewa Ruang Rp 3.000.000 Rp 36.000.000
Produksi
Total Rp 8.200.000 Rp 98.400.000

Biaya variable 1 tahun :


Rp. 8.200.000,00 X 12 bulan = Rp. 98.400.000,00

Total biaya produksi + biaya variable :


Rp. 37.620.000,00 + Rp. 8.200.000,00 = Rp. 45.820.000,00/ bulan

Total biaya produksi + biaya variable:


Rp. 451.440.000,00 + Rp. 98.400.000,00 = Rp. 549.480.000,00/ tahun
D. Penjualan
Ikan Pindang yang dihasilkan dari 60 Kg ikan adalah 240
Keranjang dengan harga per keranjang Rp. 10.000,00

 Maka Penghasilan :
240 X Rp. 10.000,00 X 30 Hari = Rp. 72.000.000,00

 Pendapatan pertahun :
Rp. 72.000.000,00 X 12 = Rp. 864.000.000,00
 Keuntungan

Pendapatan – total biaya produksi


Rp. 864.000.000,00 – Rp. 451.440.000,00 = Rp. 412.560.000,00

R/C Ratio = Rp. 864.000.000,00 = 1,91


Rp. 451.440.000,00

BEP Produksi = Rp. 864.000.000,00 = Rp. 86.400,00


Rp. 10.000

BEP Harga = Rp. 864.000.000,00 = Rp. 3.600.000


240

Pay back Periode= Rp. 8.915.000,00 X 1 bulan = 0.0198


Rp. 412.560.000,00
E. Analisis Kelayakan Usaha

 NPV = 1.122.773.128,47
 B/C Ratio = 1,58
 IRR = 56,92
F. Kesimpulan

Dari hasil analisis kelayakan usaha yang


sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa usaha Ikan Pindang ini layak untuk
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai