Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang

Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara produsen unggulan di bidang perikanan.

Apalagi, perikanan merupakan urat nadi penghasilan bagi mayoritas penduduk di kawasan

pesisir. Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) 2007, Indonesia menempati

peringkat kelima dunia pada tahun 2004 sebagai perikanan tangkap.

Potensi sektor perikanan ini memicu munculnya sektor-sektor baik hulu maupun hilir,

termasuk salah satunya Pengolah dan Pemasar Ikan atau yang bisa kita kenal sebagai Poklahsar.

Poklahsar berbasis perikanan di Kabupaten Bulukumba berpotensi dengan kandungan lokal yang

tinggi pada input produksinya. Pertama, kandungan lokal yang tinggi terjadi karena pasukan

bahan baku yang melimpah, mengingat Kabupaten Bulukumba merupakan daerah penghasil

ikan.

Salah satu kecamatan yang memberikan sumbangsi besar dalam hal produksi perikanan

tangkap adalah Kecamatan Herlang dimana daerah tersebut sumberdaya ikan melimpah. Dengan

ketersediaan bahan baku tersebutlah maka dibentuklah Poklahsar Lion Ikan Pindang, Poklahsar

Lion Ikan Pindang yang berada di Desa Pataro Dusun Paggantengang. Poklahsar Lion Ikan

Pindang bergerak dalam pengolahan ikan pindang dan dalam kesempatan ini maka usaha ikan

pindang akan dianalisa kelayakan usaha tersebut.


HASIL DAN PEMBAHASAN

BIAYA INVESTASI

N Harga/Satuan JUMLAH
Uraian Aset Total (Rp)
o (Rp) (Buah/Unit)
1 Bangsal Pengolahan 10000000 1 10000000
Cool Box Fiber 200
2 200000 2 400000
Liter
Waskom Aluminium /
3 100000 24 2400000
Loyang
4 Tabung Gas 150000 10 1500000
5 Kompor Gas 650000 10 6500000
6 Ember Besar 75000 10 750000
7 Ember Kecil 45000 10 450000
8 Waskom Besar 50000 15 750000
9 Waskom Kecil 30000 15 450000
10 Keranjang / Basket 35000 5 175000
11 Chest Frezeer 2500000 1 2500000
12 Pisau 20000 10 200000
13 Troli / Gerobak 1300000 1 1300000
14 Celeme 50000 6 300000
15 Sepatu Boot 150000 5 750000
JUMLAH 28.425.000

BIAYA TETAP

N Total Biaya
Jenis Biaya Tetap Jumlah Satuan
o (Rp)
1 Gaji 1 Bulan 5000000
2 Transportasi 1 Bulan 400000
3 Penyusutan Investasi 1 Bulan 800000
JUMLAH 6.200.000
BIAYA VARIABEL

N Harga/Satuan Total
Jenis Biaya Variabel Jumlah Satuan
o (Rp) (Rp)
1 Ikan Layang 3000 Kilo 30000 90000000
2 Garam 20 Karung 50000 1000000
3 Kunyit 20 Kg 18500 370000
4 Tabung Gas 20 Tabung Gas 25000 500000
91.870.00
JUMLAH 
0

PENDAPATAN PENJUALAN

N
Jenis Biaya Variabel Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
o
105.000.00
1 Ikan Pindang Layang 3000 Kilo 35000
0

Biaya Produksi/Siklus= Biaya Tetap/Siklus + Biaya Variabel

= Rp. 6.200.000 + Rp. 91.870.000

= Rp. 98.070.000

Keuntungan/Siklus = Pendapatan – Biaya Produksi

= Rp. 105.000.000 – 98.070.000

= Rp 6.930.000

Revenue/Cost = Pendapatan/Total Biaya Produksi

Ratio per siklus = Rp. 105.000.000 : 98.070.000

= 1.07

Setiap penambahan Rp.1000,- akan mendapatkan penerimaantambahan sebesar


Rp.1.070,- dan layak untuk diusahakan

Return of Investment = Keuntungan per tahun /Biaya investasi x 100%

= 83.160.000 / 28.425.000 x 100 %

= 2.95 x 100%
= 292 %

Break Even Point/Siklus = B.Tetap/(1 - (B.Variabel/ Pendapatan)

= 6.200.000/( 1 – (91.870.000/105.000.000)

= 4.958.111

“Usaha ini akan mengalami titik impas apabila telah menghasilkan pendapatan dari penjualan
sebesar Rp. 4.958.111,-/siklus”

Payback Periode = Total Investasi/Keuntungan dalam 1 Tahun

= 28.425.000 / 83.160.000

= 0.34 Tahun/ 12 Siklus Produksi


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa usaha pengolahan ikan pindang pada kelompok Lion Ikan
Pindang dapat disimpulkan bahwah usaha pengolahan ikan pindang tersebut sangat layang untuk
dikembangkan

Anda mungkin juga menyukai