Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR HASIL

PENGARUH SUHU TERHADAP DENSITAS Zooxanthellae


PADA KARANG Acropora hyacinthus

ANDIYARI
L111 12 901

Pembimbing 1: Prof.Dr.Ir. Abdul Haris, M.Si


Pembimbing 2: Dr.Ir. Muh Farid Samawi, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
A LATAR BELAKANG

1 Terumbu Karang 2 Karang 3 Zooxanthellae

4 Climate Change

5 Bleaching
Kenaikan Suhu
Permukan Laut (SPL)

6 Acropora hyachintus
B TUJUAN & KEGUNAAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu tehadap


TUJUAN densitas zooxanthellae pada karang Acropora formosa dalam skala
laboratorium.

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
informasi dasar mengenai pengaruh suhu tehadap densitas KEGUNAAN
Zooxanthellae pada karang dan sebagai bahan acuan dasar dalam
pengelolaan terumbu karang serta memberikan informasi
mengenai gambaran dampak perubahan lingkungan terhadap
karang dan ekosistem terumbu karang.
C RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi pemberian


perlakuan suhu ke karang Acropora formosa mulai dari 280 C
sebagai suhu kontrol dan penambahan 20 C untuk
perlakuan selanjutnya, menjadi 300 C, 320 C dan 340 C.
Terdapat pula parameter pendukung yang perlu diukur
berupa salinitas, pH.
D WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei – Juli 2016. Sampel karang
Acropora formosa berasal dari perairan spermonde. Pelaksanaan
eksperimen dilaksanakan di Laboratorium basah atau Hatchery Marine
Station, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin di Pulau Barranglompo.
E ALAT & BAHAN

SCUBA
Guting/Tang
Box
Bak BAHAN
Heater
Jaring Hapa
Aerator
ALAT Hot Plate Acropora formosa
Beaker Glass
Alkohol 40%
Botol Sampel Air Laut Steril
Pipet Tetes Alumunium Foil
Mikroskop
Hemocytometer
Milimeter Blok
Selang
Ph Meter
Hand-refraktometer
F 1 STUDI LITERATUR

A 2 DESAIN BAK PERCOBAAN


L
U 3 PENGAMBILAN SAMPEL KARANG DI LAPANGAN
R
4 AKLIMATISASI
P
E
N 5 PEMBERIAN PERLAKUAN SUHU

E
L 6 TAHAP PENGAMBILAN ZOOXANTHELLAE
I
T 7 TAHAP PENCACAHAN SEL ZOOXANTHELLAE
I
A 8 ANALISIS DATA
N
2 DESAIN BAK PERCOBAAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 12 set bak fiber


dengan ukuran P 200 x L 100 x T 50 cm dan volume airnya
sebanyak 500 Liter desain bak tersebut menggunakan
RecirculationWather System (RWS).

Desain bak percobaan memakai metode Rancangan Acak Lengkap (RAL),


simbol yang digunakan untuk setiap perlakuan yaitu 280C (A), 300C (B),
320C (C), 340 (D) dan setiap perlakuan suhu dilakukan 3 kali
pengulangan.

B1 C1 A1 D1 B2 C2

A3 C3 D3 D2 B3 A2
Desain Sebaran Bak Percobaan Secara Acak Lengkap
3 PENGAMBILAN SAMPEL KARANG DI LAPANGAN

Karang yang digunakan pada


penelitian ini adalah karang
Acropora formosa yang diambil
pada perairan Spermonde dengan
kedalaman berkisar antara 4 – 5
meter sebanyak ± 20 koloni

Selanjutnya fragmen karang


dipotong masing – masing
berukuran 10 - 15 cm dan
memiliki minimal 5
percabangan.
LANJUTAN Hasil potongan fragmen karang tersebut diikat pada
pipa paralon yang ditancapkan pada suatu beton.

Desain Substrat Pelekatan Karang


4 AKLIMATISASI

Karang yang telah transplantasi diaklimatisasi selama 2


minggu untuk proses pengadaptasian terhadap lingkungan
barunya agar karang tersebut tidak stress ketika diberikan
perlakuan. Pada proses aklimatisasi, keadaan bak uji
disesuaikan dengan kondisi lingkungan alaminya. Suhu yang
diberikan pada proses aklimatisasi yaitu 280 C dimana suhu
tersebut merupakan suhu normal pada perairan spermode.
Selanjutnya setelah diaklimatisasi fragmen karang dipotong
sekitar ± 2 cm untuk melihat jumlah zooxanthellae yang
terdapat didalam karang, data tersebut merupakan data awal
sebelum diberikan perlakuan (Syarifuddin, 2011).
5 PEMBERIAN PERLAKUAN SUHU

Perlakuan suhu yang diberikan yaitu


280C, 300C, 320C, 340 C selama 30 hari
dan selama itu pula pengambilan data
salinitas dan pH dilakuakan.

D2 C1 B2 D3 B3

B3 A1 D1 B2 A2 C3

Bak Percobaan Secara Acak Lengkap


Keterangan :

280C (A) 320C (C)


300C (B) 340C (D)
6 TAHAP PENGAMBILAN ZOOXANTHELLAE

1. Fragmen karang yang telah diberikan perlakuan suhu dipotong masing – masing

berukuran 1– 2 cm

2. Masing–masing fragmen karang dimasukkan kedalam beaker glass yang telah berisi air

laut sebanyak 100 ml.

3. Setelah itu sampel dipanaskan dengan menggunakan hot plate selam 10 menit pada

suhu.

4. Air laut yang telah berisi sampel Zooxanthellae diberi formalin 40% kemudian

dimasukkan kedalam botol sampel yang telah disediakan

(Fachrurrozie, 2012)
7 TAHAP PENCACAHAN SEL ZOOXANTHELLAE

Proses pencacahan dilakukan dengan meneteskan sampel air laut yang berisi Zooxanthellae diatas
hemocytometer kemudian ditutup dengan cover glass dan selanjutnya dihitung dibawah mikroskop dengan
pembesaran 400x (Effendi, 2012 ;Thamrin, 1994 dalam Rauf, 2015)

Rumus menghitung jumlah sel/cm3 Zooxanthellae yaitu (Effendi dan Aunurohim, 2013).

Keterangan:
D = Densitas Zooxanthella (sel/cm3)
Q = Jumlah Perhitungan (sel)
P = Pengenceran (mL)
L = Luas Fragmen Karang (cm2)
10000 =Konversi 0,1 mm3 menjadi 1 cm3
LANJUTAN

Perhitungan luas permukaan karang menggunakan metode Marsh (1970).

1. pertama – tama membungkus fragmen karang dengan menggunakan aluminium

foil

2. melepas alumunium foil tersebut, lalu mengukurnya dengan menggunakan

milimeter blok.
8 ANALISIS DATA

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data


menegenai hubungan suhu dengan kelimpahan Zooxanthellae yang
diperoleh diolah dengan menggunakan analisis regresi linier dimana
suhu merupakan variabel bebas (variabel x) dan densitas
zooxanthellae merupakan variabel terikat (variabel y). Menurut
Sudjana (1992), formula yang digunakan untuk perhitungan regresi
linier yaitu:
Y = a + bx
Di mana,
Y = Densitas zooxanthellae
X = Suhu perlakuan
a,b = Koefisien regresi
Hasil analisis nantinya akan disajikan dalam bentuk diagram dan
tabel dengan menggunakan aplikasi SPSS/Excel.
THANKS FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai