Anda di halaman 1dari 2

D.

Anggaran Usahatani
Anggaran usahatani sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat segera ditindak lanjuti.
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran usahatani antara lain sebagai berikut.
1) Tujuan : untuk melihat konsekuensi suatu rencana yang diusulkan.
2) Ukuran : penghasilan bersih dan arus uang tunai.
3) Kriteria : pendapatan kotor, pengeluaran tetap, dan penghasilan bersih.
Ada empat cara dalam menyusun anggaran usahatani, yaitu mengarah pada usahatani yang
lebih intensif atau mengarah pada usahatani yang kurang intensif. Empat cara tersebut sebagai
berikut.
1) Mengubah kegiatan yang telah ada sehingga pendapatan kotor meningkat tetapi
pengeluaran tetap tidak meningkat.
2) Mengubah kegiatan yang telah ada sehingga pendapatan koror meningkat, tetapi
pengeluaran tetap juga meningkat, asal peningkatan pengeluaran tetap lebih kecil dari
peningkatan pendapatan kotor.
3) Mengalokasikan sumberdaya yang ada sehingga pengeluaran tetap turun tetapi
pendapatan kotor tetap.
4) Mengalokasikan kembali sumberdaya yang ada sehingga pengeluaran tetap turun tetapi
pendapatan kotor total juga turun, asal penurunan pendapatan kotor lebih kecil dari
penurunan pengeluaran tetap.
Dari keempat cara tersebut, cara pertama dan kedua mengarah ke lebih intensif, sedangkan
cara ketiga dan keempat mengarah ke kurang intensif. Tabel dibawah ini merupakan contoh cara
ke kedua, yaitu pendapatan kotor naik dan pengeluaran naik, yang berarti mengarah pada lebih
intensif. Alternatif A tidak menggunakan pupuk kandang sehingga produksi hanya 225 kg per
0,1 ha. Sementara alternatif B menggunakan pupuk kandang sehingga produksi meningka
tmenjadi 396 kg, tetapi konsekuensinya biaya meningkat dari Rp 353.225 menjadi Rp 592.725.
Namun demikian, alternatif B lebih baik karena peningkatan biaya Rp 239.500 lebih kecil dari
peningkatan penerimaannya sehingga bila dihitung 1B/C atau Incremental B/C rationya adalah
2,345 >1. Dengan kata lain rencana B dapat dilaksanakan.

Alternatif B Alternatif A
No. Keterangan Selisih
(Rencana B) (Biasa)
1 Pendapatan kotor
a. Produksi (Rp) 396 225 -
b. Harga (Rp/Kg) 3.285 3.285
c. Nilai Produksi (Rp) 1.300.820 739.125 561.705
Pengeluaran tetap
a. Benih (Rp) 102.400 102.400
b. Pupuk kimiawi (Rp) 47.000 100.000
c. Pupuk kandang (Rp) 292.500 -
d. Pestisida 25.000 25.000
e. Tenaga luar 50.000 50.000
f. Tenaga mesin 36.000 36.000
g. Lain-lain 39.825 39.825
Total (Rp) 592.725 353.225 239.500

3 Penghasilan bersih (Rp) 708.105 468.025 240.080

4 Output-input ratio 2.195 2.092

5 I B/C 2.345

Anda mungkin juga menyukai