Anda di halaman 1dari 5

Laporan Keuangan Kewirausahaan

Pengolahan Makanan Lumpia Mozarella

KELOMPOK 5 :

 Amdan Maulidika (02)


 Daniel Gery F. (06)
 Muhammad Ridho A (25)
 Rifcky Andrew F. (30)
 Ucik Kirana (32)
A. Investasi Alat
Investasi alat yaitu pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi. Dan
peralatan yang dibeli sesuai dengan kapasitas produksi. Pada proses produksi lumpia,

NO Jenis Alat Jumlah @(Dalam Rp) ∑(Dalam


Rp)
1. Wajan 1 30.000 30.000
2. Kompor Rinnai 1 250.000 250.000
3. Spatulla 1 20.000 20.000
4. Saringan 1 20.000 20.000
5. Parutan Keju 2 5.000 5.000
6. Piring 3 5.000 15.000
Jumlah 340.000

alat dan mesin yang dibutuhkan pada table berikut

Biaya penyusutan/bulan = total investasi : umur alat

= 340.000 : 60 bulan

= 5,666 dibulatkan menjadi 6.000

B. Biaya Variabel
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi
sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap
meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan. Pada proses
produksi lumpia biaya tidak tetapnya tercatat pada table berikut.

NO Nama Jumlah @(Dalam Rp) ∑(Dalam Rp)

1. Susu Sachet 5 2.000 10.000


2. Keju 2 10.000 20.000
3. Kulit Lumpia 1 25.000 25.000
4. Minyak 1∕2 liter 10.000 10.000
5. Stiker 2 Lembar 5.000 10.000
6. Wardah Kardus 10 1.500 15.000
Jumlah 90.000

C. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetapsetiap bulannya,
berapapun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air,
gas, penyusutan alat, dan biaya lainnya. Pada proses produksi lumpia biaya tetap yang
dibutuhkan tercatat sebagai berikut:

Items Jumlah dalam Rp

Gas 130.000
Tenaga Kerja (5xRp 250.000) 1.250.000
Biaya Lainnya 100.000
Total biaya tetap per bulan 2.480.000
Total biaya tetap per hari 83.000

D. Total Biaya
Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biayatetap. Pada proses
produksi lumpia total biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Total Biaya = Biaya Variabel + Biaya Tetap per hari
= 90.000 + 83.000
= Rp 173.000,00
E. Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika
dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP
ditentukan untuk menentukanharga jual, dimana harga jual adalah HPP ditambah
margin keuntungan yang akan diambil. Untuk produk lumpia ini HPPnya adalah
sebagai berikut.
HPP Lumpia = Total Biaya : Jumlah produksi
= 173.000 : 35

= Rp 4.942,00 dibulatkan menjadi Rp 5.000,00


F. Harga Jual

Pada produk lumpia dalam kemasan cup ini, melihat HPP nya yaitu Rp 5.000,00 dan
produk pesaing dengan volume yang relativesama, dijual berkisar Rp 7.000,00 sampai
Rp 9.000,00. Maka ditetapkan harga jual dari pabrik sebesar Rp 6.000,00 dengan
harapan di tingkat konsumen harganya Rp 7.500,00 sampai Rp 8.500,00.

G. Pendapatan Kotor
Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan,
sebelum dipotong total biaya. Pada produksi lumpia ini, jumlah penerimaan total
sebagai berikut :

Penerimaan kotor = Rp 6.000,00 x 35


= Rp 210.000,00
H. Pendapatan Bersih (Laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkanoleh perusahaan,
setelah dipotong total biaya. Pada produksi lumpia ini, jumlah penerimaan bersih
adalah sebagai berikut.
Pendapatan bersih = Pendapatan kotor – Total biaya
= Rp 210.000,00 – Rp 173.000,00
= Rp 37.000,00
Jadi, perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi yaitu sebanyak 35 cup akan
mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp 37.000,00

Anda mungkin juga menyukai