Anda di halaman 1dari 35

PERENCANAAN

USAHATANI
Perencanaan Menyeluruh
(Whole-Farm Planning)
Tujuan :
identifikasi keuntungan tertinggi yang ingin dicapai sesuai dengan
tujuan usahatani,
identifikasi sumberdaya yang akan dipergunakan meliputi, lahan,
tenaga kerja, modal dan peralatan,
identifikasi kendala-kendala yang dihadapi dan kemungkinan upaya
untuk mengatasi waktu yang akan datang,
estimasi kebutuhan dan pencarian modal,
estimasi biaya dan pendapatan,
estimasi arus uang tunai (cash flow).
Manajer
pengetahuan dan kemampuan mendeteksi kapan dia
menambah modal dan bagaimana menggunakannya
dengan baik,
pengetahuan tentang berapa biaya bunga yang harus dia
bayar akibat dari menarik modal dari luar (Kredit Bank),
pengetahuan tentang kapan dia harus membayar bunga
dan mengangsur pinjaman dari luar (Kredit Bank) agar
kontinyuitas usahatani tidak terganggu,
Pencanaan Usahatani
proses pengambilan keputusan tentang segala
sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang
akan datang;
rencana – rencana usahatani berupa pernyataan
tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan
pada periode waktu tertentu untuk tujan tertentu
pula sehubungan dengan usahataninya.
Manfaat
1. diperoleh petunjuk tentang apa yang akan
dilakukan;
2. penyimpangan dan kesalahan dapat dikurangi;
3. ada jaminan untuk mendekati kebenaran;
4. bisa sebagai alat evaluasi;
5. kontinyuitas usahatani terjamin.
Kriteria
rasional yaitu sesuai dengan situasi yang nyata misalnya untuk
meningkatkan produktivitas diperlukan pupuk urea pada pertanaman padi
sawah, dan tingkat produksi tersebut benar-benar dicapai;
fleksibel yaitu disesuaikan dengan situasi misalnya untuk peningkatan
produktivitas padi tersebut ternyata pupuk urea yang dibutuhkan tidak
ada maka bisa diganti dengan pupuk ZA tetapi tentu dengan dosis yang
berbeda karena kandungan N pada urea dan ZA berbeda. Pada urea
kandungan N mencapai 46% sedangkan pada ZA hanya 20%;
dapat dinilai dan dengan cepat bisa diambil tindakan yang tepat;
menjamin kontinyuitas usahatani.
Cara Penyusunan Usahatani
pre-dertermined plan yaitu suatu perencanaan usahatani
yang disusun dan ditentukan oleh pemerintah (instansi yang
terkait) karena memang ada tujuan tertentu pemerintah
sehingga merupakan kebutuhan pemerintah;
self-determined plan yaitu suatu perencanaan usahatani
yang disusun dan ditentukan sendiri oleh petani sesuai
dengan keinginan dan menjadi kebutuhan petani sendiri;
joint plan yaitu suatu perencanan usahatani yang disusun dan ditentukan
oleh petani dengan pemerintah dalam hal ini instansi yang berwenang
bersama dengan petani. Sebagai contoh adalah ”tanam serempak”.

Segala sesuatu dibicarakan bersama, mulai dari:


1. varietas apa yang akan ditanam, sehubungan dengan produktivitas dan
ketahanannya terhadap hama penyakit,
2. kapan tanam dan kapan panen sehubungan dengan penyediaan irigasi,
3. pupuk apa, berapa dan kapan digunakan sehubungan dengan penyediaan
pupuk agar petani tidak mengalami kesulitan,
4. berapa dan dari mana modal yang diperlukan, sehubungan dengan
kesiapan pihak perbankan dalam merealisasi kredit usahatani.
Anggaran Kegiatan
Anggaran kegiatan adalah pernyataan mengenai sifat-sifat teknis dan ekonomis
suatu kegiatan yang disajikan dalam suatu bentuk sehingga memungkinkan
perencanaan bekerja.
Komponen Anggaran Kegiatan
1. batasan kegiatan: apa yang diproduksi dan bagaimana memproduksi;
2. daftar kebutuhan sumberdaya per unit kegiatan;
3. kuantifikasi hubungan antar kegiatan
4. daftar kendala yang bukan sumberdaya
5. daftar biaya tetap;
6. pernyataan jumlah produk yang dihasilkan dan taksiran harga.
Anggaran Penggunaan Sumberdaya
Lahan dan rotasi
a. lahan yang tersedia ≥ kebutuhan
b. jenis tanaman >< kesuburan tanah

Perencanaan mencakup:
◦ penentuan luas per kegiatan
◦ penentuan jadwal tanam dan lamanya pertumbuhan
◦ urutan tanaman
Anggaran Usahatani
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran
usahatani antara lain:
tujuan : untuk melihat konsekuensi suatu rencana yang
diusulkan;
ukuran : penghasilan bersih dan arus uang tunai;
kriteria : pendapatan kotor, pengeluaran tetap dan
penghasilan bersih.
Ada empat cara dalam menyusun anggaran usahatani yaitu mengarah pada
usahatani yang lebih intensif atau mengarah pada usahatani yang kurang
intensif.
1. Mengubah kegiatan yang telah ada, sehingga pendapatan kotor meningkat
tetapi pengeluaran tetap tidak meningkat.
2. Mengubah kegiatan yang telah ada, sehingga pendapatan kotor meningkat,
tetapi pengeluaran tetap juga meningkat, asal peningkatan pengeluaran
tetap lebih kecil dari peningkatan pendapatan kotor.
3. Mengalokasikan lagi sumberdaya yang ada, sehingga pengeluaran tetap
turun tetapi pendapatan kotor tetap.
4. Mengalokasikan kembali sumberdaya yang ada, sehingga pengeluaran
tetap turun tetapi pendapatan kotor total juga turun, asal penurunan
pendapatan kotor lebih kecil dari penurunan pengeluaran tetap.
Anggaran Parsial (Partial Budgets)
Analisis masing-masing cabang usahatani akan sangat bermanfaat dan
membantu, hal ini menunjukkan secara jelas berapa kontribusi pendapatan dari
masing-masing cabang usahatani pada pendapatan total usahatani secara
keseluruhan.
Dengan analisis tersebut petani sebagai manajer bisa mengambil keputusan
untuk memilih cabang usahatani mana yang perlu dikembangkan, dikurangi atau
bahkan tidak usah diusahakan lagi agar tidak menderita rugi.
Anggaran parsial sangat sederhana, mudah dimengerti, mudah penyusunannya
dan biasa digunakan untuk melihat keuntungan dengan sedikit perubahan yang
dilakukan, tidak memerlukan informasi yang tidak dipengaruhi oleh perubahan
yang sedang diamati.
Anggaran

Parsial Total

Anggaran
Anggaran Anggaran arus Anggaran Anggaran
keuntungan
marjin kotor tunai parsial parametrik interprise
parsial

Anggaran Anggaran
impas parametrik
Secara umum anggaran parsial mempertimbangkan empat
komponen yaitu:
tambahan pengeluaran atau pengeluaran baru.
penerimaan yang hilang.
pengeluaran yang dihemat atau tidak jadi dikeluarkan.
penerimaan tambahan atau penerimaan baru.
Anggaran Keuntungan Parsial
Anggaran keuntungan parsial ini digunakan
untuk melihat suatu perubahan metoda
produksi dengan kriteria keuntungan atau
penghasilan bersih. Untuk hal-hal tertentu yang
tidak dapat diukur dengan keuntungan (Rp) agar
dicatat sebagai bahan pertimbangan.
Anggaran Marjin Kotor
Penyusunan anggaran marjin kotor sangat mudah dan
sederhana sehingga mudah diterapkan. Anggaran marjin
kotor ini mempunyai kelemahan antara lain:
1. Anggaran bahwa keuntungan bisa meningkat dengan cara
memperluas cabang usahatani yang memberikan marjin
batas tinggi per kesatuan luas atau dengan cara
mengurangi yang memberikan marjin batas rendah.
2. Anggaran mutlak yang linear terhadap biaya variabel dan
pendapatan kotor.
Anggaran Arus Uang Tunai Parsial
Anggaran arus uang tunai dipergunakan untuk
melihat perubahan arus uang tunai akibat dari
perubahan yang diusulkan.
Tujuannya untuk melihat kelayakan suatu
usulan yang mencakup beberapa tahun (jangka
panjang).
Anggaran Parametrik
Anggaran parametrik disusun atas dasar ramalan tentang
keragaan dan harga yang akan datang, menggunakan nilai
tengah, nilai sebaran peluang, koefisien dan sebagainya.
Anggaran ini memperhatikan ketidakpastian. Sesuatu yang
tidak pasti dinyatakan sebagai koefisien. Jika yang tidak pasti
hanya satu (satu koefisien) disebut dengan break-even
budgeting, sedangkan jika yang tidak pasti lebih dari satu
disebut parametrik budgeting.
Break-even budgeting (anggaran impas)
Dalam hal ini anggaran disusun untuk menetapkan nilai
koefisien yang telah ditetapkan sehingga keuntungan sama
dengan kerugian atau impas.

Kebaikan anggaran ini adalah :


◦ dapat melihat dengan mudah apakah suatu rencana
menguntungkan.
◦ perencana dengan cepat dapat merekomendasi.
◦ dapat melihat apakah bermanfaat.
Parametric budgeting (anggaran
parametrik)
Anggaran Interprise
Anggaran interprise ini adalah anggaran yang
dapat dipergunakan untuk memperkirakan
pengeluaran dan pendapatan suatu cabang
usahatani per kesatuan produksi atau per unit.
Soal
Suatu usahatani padi varietas Situ Bagendit dengan luas penguasaan
lahan 1.000 meter persegi. Jenis kepemilikan lahan adalah sewa
dengan biaya sewa Rp 350.000/musim. Produksi satu musim 760 kg
dengan harga jual GKP Rp4.000/kg. Kebutuhan benih 2,5kg dengan
harga beli Rp8.000/kg, pupuk kandang 200kg dengan harga
Rp500/kg, pupuk urea 20kg dengan harga Rp1.800, pupuk NPK 20kg
dengan harga Rp2.500, tenaga kerja sampai dengan panen 25HKO
dengan biaya Rp30.000/HKO, tenaga kerja panen dan angkut 10 HKO
dengan harga Rp30.000/HKO. Hitung BEP-nya!

Anda mungkin juga menyukai