Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan
dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya
organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang.
Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan
pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan
mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan
konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut:
Menurut Riyanto (1980:90), tahap-tahap dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan,
transaksi-transaksi disini merupakan operasi (operation transaction) pada tahun ini dapat
diketahui adanya defisit/surplus karena rencana operasi perusahaan.
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber
dana lainnya yang operasi perusahaan juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit
tersebut beserta waktu pembayaran kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi
finansial (financial transactions)
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
finansial, dan anggaran kas yang final merupakan gabungan dari transaksi operasional dan
transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas secara
keseluruhan.
Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa apabila di dalam menyusun
transaksi operasi terjadi defisit maka untuk menutup defisit tersebut diperlukan suatu transaksi
keuangan.
Anggaran Statis
Pada perusahaan yang menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian pengeluaran maka
keberadaan anggaran menjadi sangat urgent. Anggaran Statis merupakan anggaran yang
direncanakan untuk membiayai sejumlah aktivitas tertentu dimana cakrawala waktu yang
digunakan hanya suatu saat tertentu saja. Berdasarkan aktivitas terpilih dimana aktivitas ini bisa
dihitung dari jam kerja langsung, jam mesin atau lain sebagainya, kemudian ditentukan
anggarannya.
Diistilahkan statis karena anggaran itu tidak terbuka peluang untuk dirubah kembali karena
sekali sudah ditetapkan maka secara definitif sudah berlaku dan tidak boleh direvisi lagi.
Evaluasi terhadap anggaran dapat dilakukan dengan membandingkannya terhadap realisasi
setelah periode anggaran selesai.
Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang bersifat dinamis, dimana didalamnya memuat
anggaran dari beberapa aktivitas. Penyusunan anggaran fleksibel selalu dikaitkan dengan
overhead pabrik, dan biaya overhead pabrik itu sendiri meliputi overhead pabrik variabel dan
overhead pabrik tetap.