Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB)


KAMPUS WARUNG BUNCIT - 2020

Nama : Riky Prastio Utomo


NIM : 43120010130
Program Studi : Manajamen S1
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Kelas : Jumat, 14.00 – 15.40 / CU-203
Dosen : Rahmah Ningsih, MA.Hk

- FORUM PERTEMUAN KE-14 –

NOMOR 1

Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan syari'ah ini, maka seorang manusia memiliki hak
supaya terlindungi dari apa-apa saja yang tidak diinginkan dan merusak dari tujuan di atas.
Adapun beberapa hak yang harus terpenuhi dalam diri manusia, yaitu:\

1. Hak untuk hidup


2. Hak untuk keberlangsungan hidup dan mendapatkan kesejahteraan
3. Hak kedudukan dan persamaan dalam hukum
4. Hak mendapatkan pendidikan
5. Hak berpendapat
6. Hak mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan

Jelaskan mengenai 6 hak di atas dalam rangka pemenuhan dan terlaksananya. Tentu
jawaban anda harus dalam perspektif Islam, artinya anda juga menyajikan dalil-dalil
yang berkaitan, juga pendapat para tokoh.

1. Hak untuk Hidup


Hukum Islam memberikan perlindungan dan jaminan atas hak hidup manusia. Hal ini dapat
dilihat dari ketentuan syariat yang melindungi dan menjunjung tinggi darah dan nyawa
manusia melalui larangan untuk membunuh dan menetapkan hukuman qishash bagi pelaku
pembunuhan, seperti yang termaktub dalam QS. al-Mǎidah/5: 32 menyebutkan:

RIKY PRASTIO UTOMO_43120010130 1


Artinya:
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa
membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena
berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada
mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di
antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.

2. Hak untuk keberlangsungan hidup dan mendapatkan kesejahteraan


Ayat lain yang menjadi rujukan bagi kesejahteraan terdapat dalam Al-Qur’an surat An-nisaa’
ayat 9 :

Artinya adalah :
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Berpijak pada ayat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kekhawatiran terhadap generasi
yang lemah adalah representasi dari kemiskinan, yang merupakan lawan dari kesejahteraan,
ayat tersebut menganjurkan kepada manusia untuk menghindari kemiskinan dengan bekerja

RIKY PRASTIO UTOMO_43120010130 2


keras sebagai wujud ikhtiar dan bertawakal kepada Allah, sebagaimana hadits Rasulullah
Saw. Yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi :
“Sesungguhnya Allah menyukai seseorang yang melakukan amal perbuatan atau
pekerjaan dengan tekun dan sungguh-sungguh (profesional)” (Qardhawi, 1995: 256).

Pada ayat di atas, Allah juga menganjurkan kepada manusia untuk memperhatikan generasi
penerusnya (anak keturunannya) agar tidak terjatuh dalam kondisi kemiskinan, hal itu bisa
dilakukan dengan mempersiapkan atau mendidik generasi penerusnya (anak keturunannya)
dengan pendidikan yang berkualitas dan berorientasi pada kesejahteraan moral dan material,
sehingga kelak menjadi SDM yang terampil dan berakhlakul karimah, mengingat anak adalah
asset yang termahal bagi orang tua (Ar- Razi, 1981: 206).

3. Hak kedudukan dan persamaan dalam hukum


Dalam masyarakat muslim manusia sama di hadapan undang-undang dan hukum, dan dalam
hak menduduki kedudukan umum. Islam telah memberikan contoh sejak awal bagi
persamaan antara undang-undang dan hukum. Di antara buah keadilan dalam masyarakat
yang adil adalah: kesetaraan, yaitu, kesetaraan yang berdiri atas dasar aqidah, itu lebih
dijamin untuk diterapkan, permanen dan abadi dalam kehidupan nyata dalam masyarakat
Muslim yang menerapkan hukum yang diungkapkan oleh Tuhan, jauh dari permainan nafsu.
seperti yang termaktub dalam (QS. Al-HujaratAyat 13) menyebutkan:

Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.

4. Hak mendapatkan Pendidikan

RIKY PRASTIO UTOMO_43120010130 3


Hak atas pendidikan itu sendiri adalah hak asasi manusia dan merupakan suatu sarana yang
mutlak diperlukan untuk mewujudkan hak-hak lain. Penyelesaian suatu program pendidikan
yang sudah diterapkan dengan memuaskan merupakan prasyarat yang sangat penting untuk
akses mendapatkan pekerjaan, sehingga pendidikan dilihat sebagai gerbang menuju
kenerhasilan. Kesejahteraan yang kuat dapat dilihat antara hak atas pendidikan dan
pengembangan penghormatan martabat manusia. Seperti yang termaktub dalam (QS. Al-
Israa’: 36) menyebutkan:

Artinya:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.

5. Hak berpendapat
Islam memerintahkan kepada manusia agar berani menggunakan akal pikiran mereka
terutama untuk menyatakan pendapat mereka yang benar sesuai dengan batas-batas yang
ditentukan hukum dan norma-norma lainnya. Perintah ini secara khusus ditunjukkan kepada
manusia yang beriman agar berani menyatakan kebenaran dengan cara yang benar pula.
Ajaran Islam sangat menghargai akal pikiran. Oleh karena itu, setiap manusia sesuai dengan
martabat dan fitrahnya sebagai makhluk yang berpikir mempunyai hak untuk menyatakan
pendapatnya dengan bebas, asal tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat
dipertanggung-jawabkan. Seperti yang termaktub dalam QS. Ali-Imran/3:104:
menyebutkan:

Artinya:
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.

RIKY PRASTIO UTOMO_43120010130 4


6. Hak mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan
Setiap manusia mempunyai hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang
manusia. Hak tersebut dikenal sebagai hak asasi manusia. Karena memiliki hak asasi, setiap
manusia bebas untuk menentukan hidupnya sendiri, tidak ada satupun orang yang berhak
menghalangi atau membatasi. Kebebasan tersebut salah satunya mencakup kebebasan untuk
menentukan agama dan kepercayaan yang hendak dianut. Sebagai negara hukum, sudah
menjadi kewajiban Indonesia untuk menjamin perlindungan terhadap hak asasi yang dimiliki
oleh setiap penduduknya, termasuk menjamin perlindungan kebebasan beragama dan
berkepercayaan. Seperti yang termaktub dalam
Hak kemerdekaan didasarkan pada prinsip al-karāmah al-insāniyah (kemuliaan insani) [Q.S.
al-Isrā’ (17): 70] :

Artinya :
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di
darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”.

NOMOR 2
Apa makna yang terkandung di dalam Piagam Madinah tersebut, apakah ada relevansinya
dengan Pancasila ...?

Bersamaan dengan tahun hijrahnya, Rasulullah mendeklarasikan Piagam Madinah sebagai


tata hubungan antarkelompok masyarakat yang hidup di Madinah. Melalui Piagam Madinah
ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperkenalkan konsep perlindungan
negara yang didasari oleh wawasan kerukunan dan perdamaian. Melalui piagam ini,
Rasulullah juga berupaya menegaskan konsep kebebasan beragama, tanggung jawab, saling
menjaga hak masing-masing setiap warga negara. Karena itu, istilah masyarakat madani yang
dikenal sekarang ini erat kaitannya dengan sejarah kehidupan Rasulullah di Madinah, di
samping istilah itu juga memiliki makna ideal dalam kehidupan berbangsa dan beragama
untuk mewujudkan masyarakat yang toleran, rukun, dan akomodatif terhadap perebedaan.

RIKY PRASTIO UTOMO_43120010130 5


RELEVANSINYA DENGAN PANCASILA
Relevansinya Piagam Madinah dengan Pancasila adalah, Pancasila dan Piagam Madinah
tidak hanya mengisyaratkan kesejajaran pada penerimaan kelompok-kelompok beragam akan
nilai-nilai kemanusiaan universal, tetapi juga mengimplikasikan adanya hak dan kewajiban
yang sama pada kelompok-kelompok bersangkutan untuk menjaga keharmonisan dalam
kehidupan berbangsa. Piagam Madinah Rasulullah berimplikasi pada adanya kewajiban
membela keutuhan dan pelaksanaan dari setiap penyelewengan dan penghianatan.

Pancasila dan Piagam Madinah memiliki kesamaan sebagai Kalimah SAW atau perjanjian
luhur. Pancasila merupakan perjanjian luhur seluruh bangsa untuk membangun, mencintai
dan mempertahankan Indonesia. Demikian pula dengan Piagam Madinah yang disusun untuk
maksud yang kurang lebih sama. Berdasarkan pemikiran di atas, sudah selayaknya jika kaum
Muslim, sebagai komunitas terbesar dituntut memiliki komitmen kuat dalam pelaksanan
Pancasila secara benar. Demikian pula halnya dengan dihilangkannya tujuh kata dalam
Piagam Jakarta, tidaklah berarti sebagai kekalahan perjuangan politik umat Islam, bukan pula
kita tidak setuju kalau syariah Islam tegak di bumi Indonesia. Hal ini dapat ditunjukkan
beberapa alasan

RIKY PRASTIO UTOMO_43120010130 6

Anda mungkin juga menyukai