Anda di halaman 1dari 14

KUIS BESAR ETIKA PROFESI

THE SOCIAL NETWORK

Disusun Oleh :
Dicky Chandra

(321310002)

Arif Muh. Alhana A. H.

(321310007)

Zefanya Ega D.

(321210004)

Falkultas Sains dan Teknologi


Program Studi Sistem Informasi
Universitas Ma Chung
2015

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang memudahkan hambanya dalam menyelesaikan
makalah ini. Walaupun ada beberapa rintangan yang menjadi kendala, namun dengan
keridhoan-Nya makalah inipun dapat terselesaikan.
Makalah dengan tema The Social Network dibuat untuk memenuhi tugas Kuis Besar
mata kuliah Etika Profesi. Di dalam makalah ini berisi pembahaasn mengenai etka profesi yang
terjadi di Film The Social Network.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis akan sangat menghargai adanya saran dan kritik yang bersifat
konstruktif. Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu patokan untuk terus mengembangkan
media pembelajaran mata kuliah Etika Profesi di Universitas Ma Chung.
.

Malang, 13 November 2015

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .... i


Kata Pengantar .... ii
Daftar Isi .. iii
Abstrak .. iv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .... 05
1.2. Rumusan Masalah .... 06
1.3. Tujuan Penelitian ...... 06
1.4. Batasan Penelitian .... 06
1.5. Manfaat Penelitian .... 06
1.6. Output Luaran ....... 07
1.7. Metodologi Penelitian ........... 07
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Hukum Terhadap Pelanggaran .... 08
BAB III. PEMBAHASAN
3.1. Sinopsis .... 10
3.2. Profesi para Tokoh .... 11
3.3. Pelanggaran etika yang terjadi .. 11
3.3. Komentar Kelompok ..... 12
BAB IV. KESIMPULAN.. 13
Daftar Pustaka .... 14

iii

ABSTRAK
Film The Social Network adalah film yang mengisahkan mengenai perjalanan seorang
mahasiswa Harvard University bernama Mark Zuckerberg yang menciptakan sebuah jejaring
social yang kini sangat terkenal dan akrab di kehidupan masa kini, yaitu Facebook. Tujuan dari
pembuatan makalah akademis ini adalah menganalisa berbagai etika profesi dan cerita dibalik
kesuksesaan yang membawa Mark Zuckerberg menjadi orang bersejarah sepanjang masa.
Makalah ini juga membahas mengenai tanggung jawab dan tingkah laku apa yang sewajarnya
dilakukan seorang profesionalis maupun pelaku bisnis dalam mengembangkan dan mencapai
target usaha mereka.
Pembuatan makalah akademis ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode
ini merupakan indikator yang paling objektif untuk menganalisis pelanggaran etika profesi yang
terdapat pada film tersebut.
Dalam Film The Social Network, terdapat berbagai pelanggaran etika yang terjadi
diantara mulai dari penyalahgunaan akses, pelanggaran privasi individu, peretasan, perebutan
hak cipta dan masih banyak lagi tindakan yang melanggar etika profesi yang nantinya akan
dibahas di bab selanjutnya. Dibalik kisah perjalanan Mark Zuckerberg dan Facebooknya yang
kini telah mendunia, tersimpan sebuah history masalah, konflik, intrik dan segala sesuatu yang
menemani menuju kesuksesan tersebut. Menghadapi semua tantangan pelanggaran etika profesi
perlu diminimalisir dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus menghilangkan setitik kecil nila
agar tidak merusak susu sebelanga, maksudnya mirip dengan quotes popular dari film The
Social Network yaitu, You dont get 500 million friends without making a few enemies.

Kata-kata Kunci: Etika Profesi, Pelanggaran

iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era yang serba teknologi sekarang menimbulkan persaingan yang semakin ketat
bagi para pelaku bisnis tentunya di bidang teknologi informasi sendiri. Inovasi menjadi
salah satu point utama dan penting dalam membuat sebuah peluang bisnis yang pastinya
berbeda dari bisnis yang telah ada. Tidak heran jika sebuah ide atau gagasan menjadi
hal yang penting untuk dijaga karena dapat menjadi tombak keberhasilan di dalam
sebuah bisnis. Persoalan ini menyebabkan para pelaku bisnis melakukan segala macam
cara baik cara yang benar maupun cara yang salah dari sudut pandang etika profesi
untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Menarik minat investor merupakan sebab
utama terjadinya persaingan yang mendorong persaingan yang ketat antar pelaku bisnis.
Salah satu contoh sebab dari persaingan tersebut juga tersirat di dalam Film The
Social Network, yaitu permasalahan pembagian saham Facebook antara Mark
Zuckerberg dan Eduardo Saverin. Dimana semakin Facebook menjadi terkenal dan
menarik banyak investor, pembagian saham di dalam perusahaan tersebut semakin
kacau. Hal teresebut menyebabkan timbulnya perselisihan antara Mark Zuckerberg dan
Eduardo Saverin. Dapat ditarik kesimpulan bahwa diperlukan sebuah aturan untuk
mengatur pembagian saham dan hak kepemilikan di dalam sebuah bisnis.
Etika profesi begitu penting dalam mengatur sebuah proses bisnis yang berjalan di
sebuah perusahaan. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan
professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Penulis melakukan analisis pada film yang berjudul The Social Network. untuk
mengetahui pelanggaran etika profesi yang dilakukan oleh para tokoh yang ada dalam
upayanya untuk mengembangkan bisnis perusahaan yang mereka jalani

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa saja pelanggaran etika profesi yang dilakukan oleh para tokoh di Film
The Social Network beserta dengan sanksi yang semestinya diterima
berdasarkan hukum yang berlaku akibat pelanggaran tersebut.
2. Apa saja profesi keahlian yang terdapat di Film The Social Network ?

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah sebelumnya, maka penelitian ini memiliki
beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pelanggaran etika profesi yang dilakukan oleh para
tokoh di Film The Social Network.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar pelanggaran tersebut tidak
terjadi kembali di masa yang akan datang.
3. Untuk mengetahui etika profesi yang seharusnya dilakukan setiap seorang
professional di bidangnya.

1.4 Batasan Penelitian


Makalah ini hanya sebatas untuk menganalisis pelanggaran etika profesi yang
terjadi sekaligus memberikan rekomendasi serta saran agar pelanggaran tersebut
tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.

1.5 Manfaat Penelitian


Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
1. Bagi Penulis
Peneliti dapat mengetahui pelanggaran etika profesi yang terjadi dalam Film
The Social Network serta tahu etika profesi yang semestinya diterapkan agar
pelanggaran tersebut tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.

2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai etika profesi beserta
dengan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di dalamnya.

3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu pustaka dan patokan untuk terus
mengembangkan media pembelajaran mata kuliah Etika Profesi di
Universitas Ma Chung.

1.6 Output Luaran


Output luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah
1. Sebuah makalah akademis mengenai Film The Social Network.
2. Artikel pada website/blog mahasiswa mengenai makalah yang telah dibuat.

1.7 Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
permasalahan. Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna.
Tujuan dari metodologi ini ialah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu
permasalahan yang dikaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun
gambar-gambar daripada angka.
Makalah ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini bersifat
deskriptif yaitu mendeskripsikan pelanggaran-pelanggaran etika profesi. Selain itu
makalah ini hanya perlu melihat fenomena fenomena yang terjadi dalam etika
profesi sehingga tidak perlu menggunakan pengukuran yang berupa angka angka.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Hukum Terhadap Pelanggaran

Menurut Wikipedia, Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual


(HaKI) atau Hak Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan
untuk Intellectual Property Rights (IPR). dapun kekayaan intelektual merupakan
kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir seperti teknologi,
pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur, dan lain-lain yang
berguna untuk manusia.
Menurut keputusan menteri Hukum dan Perundang-Undangan RI Nomor
M.03.PR.07.10 Tahun 2000 dan Persetujuan Menteri Aparatur Negara
No.24/M/PAN/1/2000 (Simorangkir JCT, 2008:11), bahwa hak kekayaan intelektual
adalah yang diberikan kepada individu, kelompok dalam bidang seni, sastra, dan
teknologi. Teori Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sangat dipengaruhi oleh pemikiran
John Locke tentang hak milik.
Dalam bukunya, Locke mengatakan bahwa hak milik dari seorang manusia
terhadap benda yang dihasilkannya itu sudah ada sejak manusia lahir. Benda dalam
pengertian disini tidak hanya benda yang berwujud tetapi juga benda yang abstrak, yang
disebut dengan hak milik atas benda yang tidak berwujud yang merupakan hasil dari
intelektualitas manusia.
Menurut Pasal 27 ayat 3 UU ITE menyebut melarang setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, dan membuat dapat
diaksesnya informasi elektronik maupun dokumen elektronik yang memiliki muatan
penghinaan atau pencemaran nama baik.
Menurut Pasal 28 ayat (2) UU ITE setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras, dan antargolongan (sara).
Sesuai dengan Pasal 30 ayat (1) UU No. 11 tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi elektronik (UU ITE) melarang setiap orang untuk mengakses komputer atau
sistem elektronik milik orang lain tanpa izin pemiliknya: Setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan/atau sistem elektronik
milik orang lain dengan cara apa pun.

Sesuai dengan UU No.3 tahun 1980 tentang tindak pidana suap.Pasal 3 UU


tersebut menyatakan bahwa: Barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia
mengetahui atau patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu
dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang
berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan
umum, dipidana karena menerima suap dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga)
tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp.15.000.000,-(lima belas juta rupiah).
Terakhir mengenai kasus narkotika, sesuai dengan Pasal 112 UU RI No. 35
tahun 2009 bagi tersangka kedapatan memiliki narkotika dalam bentuk bukan tanaman
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp.8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)
2. Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
narkotika golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sinopsis
Film The Social Network menceritakan seorang mahasiswa dari Harvard
University yang bernama Mark Zuckerberg (diperankan oleh actor; Jesse Eisenberg)
dimana menciptakan sebuah jejaring sosial yang kini telah mendunia, yaitu Facebook.
Awal mula Facebook dimulai dari ide Mark Zuckerberg dalam membuat suatu website
untuk memberi rating atas kecantikan dari mahasiswi-mahasiswi Universitas Harvard
setelah Mark baru saja putus dengan pacarnya, Erica Albright yang diperankan oleh
Rooney Mara. Dalam kondisi mabuk dan hanya butuh satu malam, Mark berhasil
meretas database asrama untuk mendapatkan data dan foto pribadi mahasiswi Harvard
yang kemudian dimasukkan ke dalam website buatannya. Dalam mewujudkan ide
tersebut tersebut, Mark dibantu oleh temannya Eduardo Saverin yang merupakan
seorang ahli algoritma yang diperankan oleh Andrew Garfield. Mereka menciptakan
website tersebut hanya dalam beberapa jam dan diberi nama Facemash.com.
Nyatanya, ide Mark tersebut ternyata memikat banyak mahasiswa untuk
mengakses website tersebut secara masif sehingga menyebabkan gangguan jaringan di
Harvard University. Mark Zuckerberg kemudian diadili dan dihukum masa percobaan
atas tuduhan peretasan, penyalahgunaan privasi dan perusakan sistem. Namun
popularitas Facemash.com sangat luar biasa sampai membuat Cameron dan Tyler
Winklevoss bersama dengan Divya Narendra merekrut Mark dalam proyek jejaring
sosial Harvard. Di dalam proyek tersebut Mark ternyata lebih fokus mengembangkan
proyek miliknya sendiri bernama TheFacebook, Mark menghadapi banyak hal mulai
dari perseteruan di dalam team, pertemuannya dengan co-founder Napster, Sean Parker
hingga perebutan hak cipta atau copyright Facebook dengan mantan rekan timnya,
Winklevoss bersaudara. Di film ini, Mark diceritakan secara mendalam ketika
menghadapi berbagai masalah, konflik, intrik dan segala tantangan yang datang dalam
membangun Facebook hingga mendunia, dan menjadikan Mark Zuckerberg seorang
pemuda bersejarah sepanjang masa.

10

3.2 Profesi Para Tokoh

Mark Zuckerberg = Programmer

Divya Narendra = Programmer

Cameron dan Tyler Winklevoss = Programmer & Developer

Eduardo Saverin = Pembisnis dan Ahli Algoritma

Dustin Moskovitz = Seniman Grafis

Chris Hughes = Pengusaha

Sean Parker = Pengusaha & Penasihat Informal Mark

Dll

3.3 Pelanggaran Etika yang terjadi

Menit Keterangan

8.13

9.44

15.43

21.25

32.12

Mark melakukan
post di blognya
yang berisi
tentang menjelekjelekan mantan
pacarnya Erica
Melakukan hack
untuk mengambil
foto mahasiswi
pada setiap
asrama di
Harvard
Jaringan Harvard
lumpuh akibat
aplikasi yang
dibuat oleh Mark

Mark
meninggalkan
kelas tanpa ijin
Mark mulai
membuat
thefacebook yang

Pelanggaran Terhadap

Pasal 27 ayat 3 UU
ITE

Pasal 27 ayat 3 UU
ITE

Hukum

Sopan santun dan


Moral

11

Rekomendasi
Seharusnya Mark tidak
melakukan hal yang sangat
memalukan tersebut, karena itu
akan merugikan dirinya sendiri,
menjelek-jelekan nama orang
tidak akan menyelesaikan
masalah.
Mengambil hak milik orang lain
tanpa ijin sangatlah tidak sopan,
seharusnya Mark tidak
melakukan hal memalukan,
karena ia bias terjerat kasus
pencurian.
Hal ini sebenarnya maklum
terjadi, Pihak Harvardlah yang
harus memperkaut keamanan
jaringan mereka, ark hanya
memanfaatkan cela yang ada,
namun tindakannya tetap salah
dikarenakan menggunakan
privasi mahasiswi tanpa izin.
Memberikan pelajaran sopan
santun sejak dini kepada anakanak.
Segera mengurus hak cipta
karya yang dibuat, sehingga bila
ada yang

1.04.
07

1.48.
18
1.54.
40

diketahui itu ide


itu ia curi tanpa
izin dari Tyler,
Cameron dan
Dyvia
Tyler merusak
pintu kantor
pemimpin
harvard
Sean
menggunakan
narkoba
Diketahui
Facebook
memberikan uang
tutup mulut

UU RI Nomor
M.03.PR.07.10 Tahun
2000

menirunya akan ada bukti


yang kuat bahwa karya tersebut
merupakan karya asli kita.

Moral dan Sopan


Santun

Memberikan pelajaran sopan


santun sejak dini kepada anakanak.

Pasal 112 UU RI No.


35 tahun 2009

Memberikan pengetahuan
tentang bahaya menggunakan
narkoba
Memberikan suap menyuap itu
akan sangat merugikan pihak
perusahaan, maupun juga untuk
orang lain, jadi sebisa mungkin
kita harus bias berbisnis secara
jujur.

UU No.3 tahun 1980

3.4 Komentar Kelompok


Apabila dikaitkan dengan kepribadian dan karakter, kelebihan Mark Zuckerberg
yang ditonjolkan di dalam film ini adalah pengelolaan dirinya yang sangat baik.
Pengendalian diri membuat orang dapat disiplin, mengendalikan selera dan emosi
mereka. Manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter yang kuat (Dewantara,
2004). Selain itu, ada salah satu contoh karakter Mark Zuckerberg yang menarik disini
adalah integritasnya yang kuat. Ada menit ke-115 diceritakan Sean Parker yang menjadi
salah satu kolega bisnis Mark Zuckerberg di ringkus oleh polisi bersama dengan
beberapa pegawai dalam acara pesta narkoba ketika perayaan Facebook. Ternyata Mark
Zuckerberg-lah yang secara diam-diam memberitahukan pesta tersebut kepada polisi
untuk segera diringkus.
Meskipun kolega bisnisnya sendiri, Mark Zuckerberg tidak segan-segan
melaporkan hal ini kepada penegak hukum. Tindakan ini menunjukan integritas dan
profesionalisme Mark yang tidak ingin ada pihak-pihak nakal di dalam perusahaannya.
Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi penulis dan pembaca dimana harus jujur dan
berintegritas tinggi dalam menuntaskan sesuatu hal yang salah dan melanggar etika
tanpa memandang siapa yang melakukannya.

12

BAB IV
KESIMPULAN

Dalam analisa yang telah dilakukan pada Film The Social Network ditarik beberapa
kesimpulan dari kelompok, yaitu,

1. Pelanggaran kode etik yang terdapat pada film ini meliputi hukum, moral
dan sopan santun, diantaranya seperti penyalahgunaan akses, pelanggaran
privasi individu, peretasan, perebutan hak cipta, pemakaian obat terlarang
dan pergaulan bebas.

2. Adapun hukum yang berlaku untuk menangani tindak pelanggaran etika


yang terdapat di film ini diantaranya;
2.1. Pasal 27 ayat 3 uu ite dan Pasal 28 ayat (2) uu ite mengatur tindakan
pencemaran nama baik.
2.2. Pasal 30 ayat (1) undang.-undang no. 11 tahun 2008 mengatur tentang
hak akses elektronik,
2.3. Pasal 112 uu ri no. 35 tahun 2009 mengatur tentang tindak kepemilikan
obat terlarang.
3. Dari film ini dapat diketahui setiap pelanggaran yang terjadi dan hukum apa
saja yang terdapat pada setiap pelanggaran yang terjadi. Dengan demikian
wawasan akan cara ber-etika yang baik dalam menjalankan suatu profesi
bertambah dengan adanya tugas ini.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://www.biografiku.com/2009/10/biografi-mark-zuckerberg-pendiri.html
http://hafid.junaidi.my.id/2010/10/jalan-cerita-film-social-network.html
http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-moral-dan-etika-lengkap.html
http://www.resnarkoba-metro.org
https://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sopan_santun
http://www.kompasiana.com/equalaws-consultant/hacker-dalam-uu-itei_552fa0146ea83437018b45b5
http://www.gresnews.com/berita/tips/91516-hukum-suap-menyuap-aparat-diindonesia/0/

14

Anda mungkin juga menyukai