DOSEN PENGAMPU :
NENY FIDAYANTI, S.T., M.Si
DISUSUN OLEH:
METIA
223020601129
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah pendidikan pancasila ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pancasila.
Makalah ini ditulis dari hasil ungkapan pemikiran saya sendiri yang bersumber dari internet
dan buku sebagai referensi, tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pengajar
mata kuliah Pendidikan Pancasila atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Juga kepada rekan-rekan saya yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, semoga hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai arti penting nya Pancasila
sebagai Dasar Negara kita dan semoga dapat di implementasikan dalam kehidupan kita sehari
hari. Sebagai calon pengganti pemimpin bangsa dimasa mendatang yang memahami makna
serta arti dan peranan Pancasila. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Demikan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi saya sebagai penulis dan yang
membacanya sehingga menambah wawasan serta pengetahuan tentang makalah ini.
METIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang……………………………………………..………………………….
1.2Rumusan Masalah……………………............................…………………………….
BAB II PEMBAHASAN
Dalam makalah saya ini ada beberapa rumusan masalah yang akan saya bahas yaitu :
6. Nilai - nilai dan butir - butir apa yang terkandung dalam pancasila?
1.3 Tujuan
Di dalam penyusunan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin saya paparkan antara
lain sebagai berikut :
6. Mengetahui nilai dan butir apa saja yang terkandung dalam Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan asal katanya, Pancasila terdiri atas dua suku kata, yaitu panca dan sila.
Panca artinya lima dan sila artinya dasar. Jadi Pancasila adalah lima dasar dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Persatuan Indonesia
perwakilan
Simbol gambar bintang berwarna kuning yang bersudut lima dengan latar belakang
warna hitam terletak di bagian tengah perisai dijadikan sebagai dasar Ketuhanan Yang
Maha Esa. Hal ini mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Simbol gambar bintang dijadikan
sebagai lambang sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha
Esa.
2. Simbol gambar rantai
Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar
Kemanusiaan yang Adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai
lambang sila kedua dari Pancasila. Rantai yang berjumlah 17 dan saling sambung
menyambung tidak terputus, ini melambangkan generasi penerus yang turun temurun.
Simbol ini terletak di bagian atas sebelah kiri gambar bintang dijadikan sebagai
dasar Persatuan Indonesia. Simbol gambar pohon beringin ini dijadikan sebagai
lambang untuk sila ketiga Pancasila. Pohon beringin melambangkan sebagai tempat
berteduh atau berlindung.
Simbol gambar kepala banteng terletak di sebelah atas gambar bintang. Gambar
Kepala Banteng dijadikan sebagai dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. Kepala banteng diartikan sebagai
tenaga rakyat dijadikan sebagai lambang sila keempat Pancasila.
Pancasila ialah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: पञ्च pañca berarti lima dan शीला śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Panca memiliki arti lima dan sila berarti dasar. Secara keseluruhan
Pancasila berarti lima dasar dari negara Indonesia.
Isi dari Pancasila itu sendiri yaitu lima butir sila yang menjadi asas dari kehidupan
berbangsa dan bernegara, yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, dan (5) Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat merupakan salah satu kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia.
Pancasila pertama kali disebut dalam sidang pertama BPUPKI yang berlangsung
pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni. Tepatnya pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno
memperkenalkan 5 sila yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan
Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang
Maha Esa. Maka, lahirlah Pancasila.
Meskipun saat Orde Baru sempat disalahgunakan, tetapi pada jaman sekarang
Pancasila digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai landasan dalam berkehidupan
berbangsa dan bernegara. Masyarakat Indonesia sadar bahwa Pancasila itu sangat
penting. Mereka mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sekarang, setiap
masyarakat Indonesia dijamin kebebasan dalam menjalani kepercayaannya masing-
masing. Masyarakat kini dapat menjalani kepercayannya dengan tenang tanpa gangguan
intoleransi. Di sila ini, masyarakat juga diminta agar tidak menistakan agama lain dan
harus menjunjung tinggi kerukunan umat beragama antara satu dengan yang lain.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sila ini, semua warga negara
Indonesia memiliki hak yang setara dalam pemenuhan kesejahteraan. Selain itu, juga
kesetaraan dalam kehidupan yang layak, hak politik, hukum, dan semua hal yang telah
diatur di undang-undang tanpa melihat suku dan ras warga negara Indonesia tersebut.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Di sila ketiga ini, semua warga negara Indonesia
tidak boleh melakukan aksi-aksi yang dapat merenggangkan persatuan dan kesatuan
negara kita, seperti melakukan tindakan terorisme, intoleransi, gerakan separatism, dan
hal - hal yang serupa. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus tetap
menjaga keutuhan negara kita. Kita harus menghindari tindakan-tindakan yang dapat
memecah belah negara kita.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di sila kelima ini, dapat
dilihat bahwa tujuannya adalah agar seluruh warga negara Indonesia mendapat
kesejahteraan dan keadilan yang merata. Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan
penghidupan yang layak, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, perlindungan
keamanan dan hokum yang seutuhnya, dan semua hal yang berkaitan dengan
kesejahteraan warga negara.
Meskipun banyak orang maupun pihak yang ingin memecah belah negara kita
dengan menganggu nilai - nilai Pancasila, kita tidak boleh goyah. Kita harus berpegang
teguh pada Pancasila yang menyatukan Indonesia yang sangat luas ini. Nilai-nilai
Pancasila merupakan hasil kerja keras para leluhur kita yang ingin Indonesia dapat hidup
dengan damai dan tenteram. Kita sebagai anak muda, harus bisa selalu menjaga keutuhan
nilai-nilai Pancasila agar tidak pudar karena budaya-budaya luar yang masuk ke
Indonesia. Apalagi sekarang ancaman bisa datang dari mana saja. Bisa saja dari internet,
paham tidak benar, dan lain-lain.
Implementasi Pancasila sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Bila kita tidak
menerapkan Pancasila sebagai landasan dalam berkehidupan bersama, maka dapat
menimbulkan berbagai masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun oleh orang
lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa untuk selalu melandaskan Pancasila dan tetap
menjaga keutuhan nilai dari Pancasila itu sendiri.
2.4 Peranan Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia
Ideologi juga disebut a system of ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran
tentang kehidupan, lalu melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta
strategi, dimana tujuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang
ada dalam filsafat yang menjadi sumbernya.
Berarti, dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya
mencakup nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Ideologi disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena ideologi sebenarnya
memiliki fungsi yang sangat penting untuk sebuah negara, dimana ideologi digunakan
sebagai sebuah hal yang memperkuat identitas sebuah masyarakat negara.
Ideologi memiliki kedudukan yang sentral bagi setiap bangsa. Hal tersebut
disebabkan ideologi peranannya mencakup berbagai hal dan menjadi pedoman bagi
masyarakat dalam mencapai tujuannya. Peran lain yang dimiliki ideologi adalah sebagai
alat dalam pencegahan terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini
dengan tujuan agar masyarakat dapat tetap hidup dalam rasa tentram sekaligus memiliki
rasa solidaritas yang tinggi. Ideologi juga memiliki peranan sebagai pemersatu bangsa.
Karena pada dasarnya tiap bangsa di dunia ini memiliki keberagaman suku, bahasa, adat,
budaya, dan agama.
Ideologi disini berperan sebagai pemersatu keberagaman yang ada agar masyarakat.
Tentu saja hal tersebut memiliki tujuan agar tercipta kehidupan bernegara yang baik.
Ideologi sebagai identitas bangsa Indonesia terlihat dari ideologi Pancasila yang dimiliki.
Ideologi Pancasila dirumuskan oleh Panitia Sembilan berdasarkan pidato oleh Ir.
Soekarno.
2.5 Kedudukan Pancasila
1. Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi faktor -
faktor mutlak bagiadanya tertib hukum Indonesia.
2. Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum
tertinggi.
c) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain
sebagai Mukaddimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan
pasal - pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila
adalah tidak tergantung pada Batang Tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
e) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai
kedudukanyang kuat, tetap dan tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan
hidup Negara Republik Indonesia.
2. Tinjauan Secara Material
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang bersifat
formal,sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut :
Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945,
maka secarakronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah
dasar filsafat Pancasila barukemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang
pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKImembicarakan dasar filsafat Negara Pancasila
berikutnya tersusunlah Piagam Jakarta yang disusunoleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk
pertama Pembukaan UUD 1945.
Jadi berdasarkan urutan-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada
Pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia.
Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber
materi sumber bentuk dan sifat.Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan
kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental,
maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari Pokok Kaidah
Negara Fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila.
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental negara Republik Indonesia memiliki suatu
nilai - nilai yang bersifat sistematis. Nilai dasar merupakan asas - asas yang kita terima
sebagai dalil yang sedikit banyak bersifat mutlak. Kita menerimanya sebagai suatu yang
benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Sila-sila dalam pancasila merupakan suatu
kesatuan yang bulat hierarkhis dan sistematis.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia mengandung makna bahwa
dalam tiap aspek kehidupan kemanusiaan kemasyarakatan serta kenegaraan harus
berdasarkan nilai - nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa manusia
sebagaiwarga dari negara sebagai persekutuan hidup adalah berkedudukan kodrat
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama). Negara yang
merupakan persekutuan hidup manusiasebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa pada
hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan harkat danmartabat manusia sebagai makhluk
yang berbudaya atau makhluk yang beradab (hakikat sila kedua). Untuk terwujudnya
suatu negara sebagai organisasi hidup manusia maka harus membentuk persatuanikatan
hidup bersama sebagai suatu bangsa (hakikat sila ketiga).
a. Rumusan dari sila - sila Pancasila itu sendiri menunjukkan adanya sifat - sifat umum
universal danabstrak, karena merupakan suatu nilai.
b. Inti dari nilai - nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
manusia
baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan maupun dalam kehidupan
keagamaan.
c. Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, menurut ilmu hukum
memenuhi syaratsebagai pokok kaidah Negara yang fundamental dan suatu sumber
hukum positif Indonesia. Oleh karena itu dalam hierarki tertib hukum Indonesia
berkedudukan sebagai tertib hokum yang tertinggi dan tidak dapat diubah secara
hukum, sehingga terletak pada kelangsungan hidup Negara. Sedangkan nilai-nilai
subjektif pancasila dapat diartikan bahwa keberadaan nilai - nilai pancasila itu
bergantung atau melekat pada bangsa Indonesia sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman
bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai - nilai di dalamnya,
nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat.
Seiring dengan arus globalisasi penerapan nilai - nilai Pancasila kian memudar ditengah -
tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi pandangan bagi
masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda Indonesia
B. SARAN
Kita harus menerapkan niai-nilai yang terkandung pada pancasila dalam kehidupan
sehari - hari. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sangat cocok untuk dijadikan
pedoman dalam melakukan setiap perbuatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku
didalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://syuekri.blogspot.com/2012/10/hubungan-pancasila-dengan-uud-1945.html
http://buhartini.wordpress.com/2012/10/16/nilai-nilai-dasar-pancasila/
http://rismaulida.blogspot.com/2012/11/pengamalan-pancasila-dalam-kehidupan.html
https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/
Buku panduan mata kuliah pendidikan Pancasila