Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irza Riansyah

NIM : 203010210004
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
MK : Mobil Listrik
UTS
Jawaban
1. Sejarah mobil listrik dimulai pada akhir tahun 1890-an. Di era tersebut ada banyak merek yang
membuat mobil listrik. Namun salah satu yang terkenal adalah pemecahan rekor yang dilakukan
oleh Camille Jenatzy. Ia cukup fenomenal lantaran memecahkan rekor kecepatan menggunakan
mobil listrik. Mobil yang digunakan mampu melesat hingga 105 km/jam pada 29 April 1899.
Kecepatan tersebut di era itu merupakan hal yang sangat-sangat fantastis. Kendaraan yang dipakai
oleh Camille Jenatzy berbentuk roket. Seiring berjalannya waktu, mobil listrik semakin
berkembang dan hampir menarik minat banyak orang.
Salah satu mobil listrik yang cukup tua adalah Baker Motor Vehicle. Baker Motor Vehicle
merupakan perusahaan otomotif dan komponen yang memang bergerak untuk kendaraan listrik.
Perusahan tersebut berdiri sejak 1899 dan berakhir di tahun 1914. Salah satu karya Baker bahkan
pernah dibeli oleh Thomas Alva Edison, penemu bohlam lampu. Thomas Alva Edison mendesain
baterai berbahan nikel yang akan digunakan pada kendaraan Baker. Baterai yang didesain Edison
kala itu memiliki keawetan yang sangat luar biasa. Baker Electrics di tahun 1906 memproduksi
hingga 800 mobil listrik. Jumlah tersebut menjadikan Baker Electric sebagai salah satu produsen
kendaraan listrik terbesar di Dunia kala itu.
Akhir-akhir ini dunia otomotif diramaikan dengan banyaknya produsen otomotif yang telah
memproduksi mobil listrik. Dukungan dari pemerintah untuk menciptakan ekosistem EV (Electric
Vehicle) di Indonesia menjadi perhatian kita semua. Banyak dampak yang ditimbulkan terkait
migrasi teknologi dari energi fosil ke energi listrik, seperti menurunnya tingkat polusi dan juga
sebagai energi alternatif akibat semakin menurunnya kuantitas bahan bakar fosil yang tersedia saat
ini. Pada sekitar abad ke-20, pemanfaatan energi listrik sebagai sumber penggerak kendaraan sudah
dilakukan. Salah satunya adalah pengaplikasian pada kereta listrik. Kereta listrik menjadi
transportasi utama yang dipilih karena minimnya perawatan. Keberhasilan pengaplikasian energi
listrik ini dikarenakan tenaga listrik yang digunakan sebagai penggerak kereta bersumber dari
lintasan kereta itu sendiri, sehingga tidak bergantung pada penggunaan baterai. Mekanisme ini bisa
dilihat di lintasan KRL (kereta rel listrik) yang terdapat di area Jabodetabek. Ciri utamanya adalah
adanya jalur listrik di sepanjang jalur kereta bagian atas.

2. Battery electric vehicle. Mari mulai dari jenis mobil listrik yang pertama, yakni Battery Electric
Vehicle (BEV). Jenis yang pertama ini benar-benar tidak menggunakan bahan bakar sama sekali.
Moda penggerak sepenuhnya bergantung pada daya baterai lithium-ion. Energi diisi ulang dengan
mengandalkan saluran listrik dari beberapa stasiun isi ulang atau sistem isi ulang dibangun sendiri
di rumah. Harga mobil listrik jenis BEV ini bisa sangat mahal. Alasannya karena baterai yang
digunakan itu sendiri. Bisa dibilang 2/3 harga mobil adalah harga dari baterai yang digunakan untuk
menggerakan mobil. Kelebihan utamanya adalah mobil yang satu ini benar-benar dipastikan ramah
lingkungan dan lebih hemat energi daripada mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Plug-in hybrid electric vehicle. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) adalah jenis mobil listrik
kedua. Jenis yang satu ini bekerja dengan perpaduan energi dari baterai motor listrik dan bahan
bakar. Sekilas memang mirip dengan HEV, tetapi ada satu komponen krusial yang membedakan.
Kalau baterai HEV diisi dengan energi dari bahan bakar pada mobil, baterai mobil PHEV bisa juga
diisi dayanya dengan di-charge seperti BEV. Perpaduan sistem energi pada mobil listrik jenis
PHEV ini yang memungkinkan terjadi konektor ke sumber listrik bisa jadi punya manfaat lain.
Disebutkan bahwa sumber energi mobil PHEV ini bisa berfungsi layaknya genset yang bisa
mengaliri listrik ke rumah. Tentu akan sangat bermanfaat terutama di saat-saat darurat.

Hybrid electric vehicle. Jenis mobil listrik yang ketiga ada Hybrid Electric Vehicle (HEV). Mobil
yang satu ini digerakkan oleh dual sistem, yakni kolaborasi antara motor listrik dan bahan bakar.
Berbeda dengan BEV, mobil listrik yang satu ini tidak memerlukan isi ulang listrik atau stasiun
pengisi ulang. Daya baterai yang habis akan diisi kembali dengan memanfaatkan energi yang
diperoleh dari bahan bakar. Konsumsi energi mobil ini tetap efisien dan hemat karena membagi
pekerjaan pada dua sumber energi ini. Sebagian besar pekerjaan mobilitas (bergerak) mobil
dikendalikan oleh energi dari bahan bakar. Sementara daya dari baterai digunakan untuk
menjalankan fungsi sekunder pada mobil seperti fungsi AC, audio, dan lampu.

Fuel cell electric vehicle. Terakhir, ada Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Mobil listrik yang satu
ini mendapat energi tidak dari bahan bakar, tidak dari baterai, tetapi dari hidrogen. Sumber energi
ini yang disebut dengan istilah cell, di mana terjadi reaksi kimia hidrogen dan oksigen di sana yang
kemudian menghasilkan energi listrik yang cukup besar untuk memungkinkan mobil beroperasi.
Jenis mobil listrik yang keempat ini termasuk perkembangan yang paling baru. Belum ada terlalu
banyak merek mobil yang mulai merintis sumber energi yang satu ini. Namun, bukan tidak
mungkin untuk beberapa waktu kedepan FCEV akan berkembang lebih pesat dan mulai dijajal oleh
lebih banyak industri kendaraan.

3. HEV secara umum bisa dibilang lebih mahal ketimbang mobil konvensional dengan model yang
serupa. Meski begitu, beberapa keuntungan yang bisa didapatkan adalah efisiensi penggunaan
bahan bakar. HEV sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu mild hybrid atau micro hybrid dan full
hybrid. Mobil full hybrid memiliki ukuran baterai yang lebih besar serta listrik yang lebih kuat.
Harganya lebih mahal dibandingkan mild hybrid, tapi pemakaian bahan bakarnya lebih efisien. Ada
dua sumber daya yang digunakan oleh mobil hybrid ini, yaitu baterai dan bensin atau bahan bakar
minyak. Namun, meskipun memiliki baterai, mobil hybrid ini tidak diisi dengan
menggunakan charging equipment layaknya mobil listrik pada umumnya. Baterai mendapatkan
daya dari mesin pembakaran konvensional. Karena bensin hanya dipakai sebagai generator untuk
baterai, pemakaian bensin pun menjadi lebih efisien dan hemat ketimbang bensin yang dipakai
untuk mobil konvensional.
Sedangkan pada PHEV, daya baterai bisa diisi dengan menggunakan power outlet seperti pada
mobil listrik pada umumnya. Mobil PHEV mendapatkan daya dari listrik, tetapi saat daya baterai
habis maka mobil akan menggunakan ICE. Pada mobil PHEV, ada tangki bensin yang berfungsi
untuk menampung bahan bakar untuk digunakan saat dibutuhkan; ketika daya baterai sudah habis.
4. Jenis mobil listrik yang ada di masyarakat Indonesia yaitu ;
 BMW iX
 BMW i4
 Hyundai Ioniq 5
 Hyundai Kona Electric
 Wuling Air ev
 MINI Electric
 Lexus UX300e
 Mitsubishi Outlander PHEV
 DFSK Gelora Electric
 Nissan Kicks e-POWER
 Tesla Model 3
 Toyota Corolla Cross Hybrid
 Nissan Leaf
 Tesla Model Y
 Renault Twizy

5. Baterai Lithium-Ion (Li-On). Jenis baterai untuk mobil listrik paling banyak diaplikasikan adalah
baterai Li-On. Batere Li-on memiliki rasio daya terhadap berat sangat tinggi. Jenis baterai mobil
listrik satu ini efisiensi energinya tinggi. Kinerjanya pada suhu tinggi juga baik. Baterai tersebut
memiliki rasio energi lebih besar tiap beratnya –sebuah paramater karakteristik yang sangat penting
pada baterai mobil listrik. Makin kecil berat baterai (kapasitas kWH sama) berarti mobil dapat
melakukan perjalanan lebih jauh dengan sekali pengisian daya. Batre ini juga memiliki tingkat
“self-discharge” rendah, sehingga baterai paling baik dibanding baterai lain dalam
mempertahankan kemampuan menahan muatan penuhnya. Selain itu, sebagian besar bagian baterai
Li-on dapat didaur ulang, menjadi pilihan tepat bagi peminat electric car yang sadar lingkungan.
Mobil BEV serta PHEV menjadi paling banyak memakai baterai lithium.

Baterai Nickel-Metal Hybrid (NiMH). Baterai NiMH lebih banyak digunakan oleh mobil hybrid-
electric vehicle (HEV), tetapi juga sukses digunakan di beberapa mobil BEV. Jenis baterai mobil
listrik hibrida tidak mendapatkan daya dari luar (dapat diisi ulang dari sumber luar sistem mobil).
Pengisian ulang jenis baterai mobil listrik hibrid tergantung putaran mesin, roda dan pengereman
regeneratif. Baterai NiMH memiliki siklus hidup yang lebih lama daripada baterai lithium-ion
ataupun baterai SLA. Baterai NiMH aman dan toleran terhadap ketidak-tepatan penggunaan.
Kekurangan terbesar baterai NiMH antara lain: Harganya relatif lebih mahal, tingkat self-
discharge tinggi, menghasilkan panas nan signifikan pada suhu tinggi. Kekurangan-
kekurangan tersebut membuat NiMH kurang efektif sebagai baterai untuk mobil listrik
yang baterainya harus dapat diisi ulang dari luar sistem, semisal dari jaringan PLN. Itulah
sebabnya mengapa tipe-tipe baterai untuk mobil listrik tersebut paling banyak diterapkan
oleh mobil hibrida.

Baterai Lead-Acid (SLA). Baterai SLA (asam-timbal) merupakan baterai isi ulang tertua.
Dibanding baterai lithium dan NiMH, baterai asam-timbal memang kalah dalam kapasitas dan
bobotnya jauh lebih berat, namun harganya relatif murah serta aman. Ada tipe baterai mobil listrik
SLA kapasitas besar dalam pengembangan, tetapi baterai SLA sekarang hanya digunakan oleh
kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder.

Baterai Ultracapacitor. Baterai ultracapacitor tidak seperti definisi baterai umumnya.


Berkebalikan dengan baterai elektrokimia lainnya, jenis baterai mobil listrik ultracapacitor justru
menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Dengan meningkatnya luas
permukaan cairan, kapasitas penyimpanan energi juga meningkat. Seperti baterai SLA, baterai
ultracapacitor sangat sesuai sebagai perangkat penyimpanan sekunder dalam kendaraan listrik. Hal
ini dikarenakan ultracapacitor membantu baterai elektrokimia meningkatkan level bebannya. Selain
itu, ultracapacitor dapat memberikan daya ekstra kepada kendaraan listrik selama akselerasi serta
pengereman regeneratif.

Baterai ZEBRA. Baterai untuk mobil listrik ZEBRA adalah varian suhu rendah dari baterai
sodium-sulfur (NaS) dan merupakan pengembangan dari ZEBRA (awalnya “Zeolite Battery
Research Africa” kemudian menjadi baterai “Zero Emissions Batteries Research Activity”) pada
tahun 1985. Sejak awalnya baterai ZEBRA memang dikembangkan untuk aplikasi kendaraan
listrik. Baterai menggunakan NaAlCl4 dengan elektrolit keramik Na + -beta-alumina. Karakteristik
baterai ZEBRA : Sel daya tinggi sehingga sesuai sebagai tipe baterai mobil listrik, Baterai suhu
tinggi beroperasi pada lebih dari 270°C, Bahan kimia Sodium Nickel Chloride (NaNiCl)
memberikan tegangan sel operasi nominal 2,58 Volt.

6. Mobil listrik bekerja dengan mencolokkan ke titik pengisian dan mengambil listrik dari jaringan.
Mereka menyimpan listrik dalam baterai isi ulang yang menggerakkan motor listrik, yang memutar
roda. Mobil listrik berjalan lebih cepat daripada kendaraan dengan mesin bahan bakar konvensional
sehingga terasa lebih ringan untuk dikendarai.
Motor listrik menerima energi dari pengontrol, yang mengontrol jumlah daya berdasarkan
penggunaan pedal akselerator oleh pengemudi. Mobil listrik (juga dikenal sebagai kendaraan listrik
atau EV) menggunakan energi yang tersimpan dalam baterai isi ulangnya, yang diisi ulang oleh
listrik rumah tangga biasa.

Komponen utama mobil listrik:


1) Paket Baterai Traksi: Baterai kendaraan listrik (juga dikenal sebagai baterai traksi) adalah
baterai yang digunakan untuk memberi daya pada motor listrik kendaraan listrik. Baterai ini
biasanya baterai isi ulang (sekunder) dan biasanya baterai lithium-ion.
2) Power Inverter: Inverter mengubah listrik DC dari sumber seperti baterai atau sel bahan bakar
menjadi listrik AC. Daya dapat berada pada tegangan apa pun yang diperlukan; Secara khusus,
dapat mengoperasikan peralatan AC yang dirancang untuk operasi listrik, atau dapat diperbaiki
untuk menghasilkan DC pada tegangan yang diinginkan.
3) Motor Listrik: Motor DC bekerja karena, secara sederhana, ketika arus dilewatkan melalui
rangkaian motor, ada reaksi antara arus di medan dan arus di angker yang menyebabkan angker
berputar. Armature dan medan dihubungkan secara seri dan keseluruhan motor disebut sebagai
"luka seri".
4) Controller : Fungsi utama dari controller adalah sebagai pengatur energi listrik dari baterai dan
inverter yang akan disalurkan ke motor listrik. Sedangkan input utama ke controller adalah
dari pedal mobil itu sendiri. Pengaturan pedal ini akan menentukan variasi frekuensi atau
variasi tegangan yang akan masuk ke motor, dan sekaligus menentukan kecepatan mobil.
5) Konverter DC/DC: Ini adalah salah satu suku cadang mobil listrik yang mengubah daya DC
tegangan tinggi dari paket baterai traksi menjadi daya DC bertegangan rendah untuk
menggerakkan aksesori kendaraan dan mengisi ulang baterai tambahan. diperlukan untuk.
6) Port pengisian daya: Port pengisian daya memungkinkan kendaraan dihubungkan ke catu daya
eksternal untuk mengisi daya baterai traksi.

Anda mungkin juga menyukai