KELAS A2
PRODI MANAJEMEN
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Piutang
Dagang dan Piutang Wesel ini tepat pada waktunya. Seperti yang kita ketahui istilah
Piutang Dagang dan Piutang Wesel dalam perekonomian sangatlah penting untuk
dipahami, istilah tersebut merupakan istilah fundamental dalam istilah perekonomian.
Pemahaman terhadap istilah tersebut sangat berpengaruh dalam langkah-langkah dan
pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan perekonomian. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Alfiana, S.E., M.Si. pada mata
kuliah Pengantar Akuntansi 2 selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Piutang Dagang dan Piutang Wesel bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Alfiana, S.E., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 yang telah memberikan tugas ini dan
membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
sebesar saldo tagihannya. Jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas dalam pembukuan
perusahaan Merapi adalah sebagai berikut:
3
D. Pengalihan Piutang Dagang
Dalam keadaan normal, piutang diterima pelunasannya dalam bentuk kas dan rekening
piutang yang bersangkutan dihilangkan dari pembukuan. Akan tetapi apabila piutang telah
berkembang menjadi sedemikian bensar jumlahnya, maka penyelesaian piutang dengan cara
“normal” seperti di atas perlu diubah. Perusahaan - perusahaan yang memiliki piutang dalam
jumlah besar seringkali berusaha untuk mempercepat penerimaan kas dari piutangnya dengan
cara menjual atau mengalihkan piutang tersebut kepada perusahaan lain sehingga dapat
segera memperoleh kas, dan dengan demikian memperpendek jarak siklus operasi dari kas ke
kas. Perusahaan bersedia untuk mengalihkan piutang kepada pihak lain karena beberapa
alasan:
a. Dalam situasi uang ketat perusahaan sulit mendapatkan pinjaman untuk memenuhi
kebutuhan kasnya, selain itu tingkat bunga pinjaman juga cukup tinggi, oleh karena itu
piutang sedapat mungkin harus segera diubah menjadi kas meski tidak melalui cara yang
biasa.
b. Penagihan piutang seingkali memakan waktu yang cukup lama dan kadang -kadang
memerlukan biaya yang cukup besar, oleh karena itu perusahaan bersedia menerima kas yang
lebih kecil dari jumlah yang seharusnya diterima dari piutang, asalkan kas dapat diterima
lebih cepat.
Di Negara yang perekonomiannya telah berkembang, dikenal berbagai cara pengalihan
piutang, misalnya: penjualan piutang kepada lembaga keuangan, penggadaian piutang, dan
penjualan dengan kartu kredit (credit card). Dalam penjualan biasa, terdapat dua pihak yang
melakukan transaksi yaitu penjual dan pembeli.
Apabila penjualan dilakukan dengan kartu kredit, maka terdapat tiga pihak yang
terlibat yaitu:
1. Penjual,
2. Penerbit Kartu Kredit,
3. Pembeli.
Ditinjau dari sudut pembeli, apabila pembelian dilakukan dengan menggunakan kartu
kredit, maka penerbit kartu kredit akan membayar kepada penjual sebesar harga barang yang
dibeli. Selanjutnya pembeli akan membayar kepada penerbit kartu kredit (atau melalui
banknya) sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh penerbit kartu kredit. Penerbit -
penerbit kartu kredit yang terkenal adalah VISA, MasterCard, American Express, dan Diners
Club.
Keuntungan yang diperoleh pihak penjual apabila penjualan dilakukan dengan kartu
kredit adalah:
1. Penyelidikan mengenai identitas dan bonafiditas pembeli dilakukan oleh penerbit kartu
kredit. Penjual tidak perlu lagi bersusah payah melakukan hal ini sebagaimana terjadi pada
penjualan kredit biasa.
4
2. Penjual tidak perlu lagi menyelenggarakan buku pembantu piutang yang berisi catatan
piutang kepada masing - masing pembeli (debitur)
3. Penjual tidak lagi terlibat dalam proses penagihan kepada pembeli karena hal itu akan
dilakukan oleh penerbit kartu. Penjual hanya berhubungan dengan penerbit kartu kredit yang
pelaksanaannya jauh lebih mudah dan sederhana.
4. Penjual dapat menerima kas lebih cepat dari penerbit kartu kredit.
5
2. Metode Penghapusan Langsung
Apabila perusahaan menggunakan metode penghapusan langsung, maka jumlah
kerugian piutang tidak perlu ditaksir dan dalam pembukuan tidak digunakan rekening
cadangan kerugian piutang. Apabila suatu piutang diyakini tidak akan dapat ditagih lagi,
maka kerugian akibat piutang tersebut langsung didebitkan ke dalam rekening kerugian
piutang dan rekening piutang dagang dikredit.
Jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penghapusan piutang metode langsung :
1. Jurnal saat penghapusan piutang
Beban kerugian piutang Rp. XXX
Piutang Dagang Rp. XXX
2. Jurnal saat piutang yang telah dihapus dinyatakan mampu dibayar
Piutang Dagang Rp. XXX
B. Kerugian Piutang Rp. XXX
3. Saat debitur membayar hutang tersebut.
Kas Rp. XXX
Piutang Dagang Rp. XXX
7
3. Piutang Wesel Dengan Angsuran
Dalam praktek kita jumpai juga wesel yang pembayarannya diangsur selama
jangka waktu wesel. Piutang semacam ini disebut piutang wesel dengan angsuran.
Setiap penerimaan angsuran akan terdiri dari :
1. Bunga dari pokok pinjaman yang belum dibayar
Pengurangan atas pokok pinjaman.
2 . Pendapatan bunga setiap periode angsuran semakin menurun,
sedangkan angsuran pokok pinjaman semakin bertambah
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Piutang merupakan hak untuk menagih sejumah uang dari si penjual kepada si pembeli
yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada umumnya piutang timbul karena adanya
transaksi penjualan secara kredit.
Terdapat dua jenis piutang, yaitu piutang dagang dan piutang wesel. Piutang dagang
adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh si pembeli kepada perusahaan. Piutang dagang
umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu piutang dagang dalam neraca
dilaporkan sebagai aktiva lancar.
Piutang wesel lebih formal bila dibandingkan dengan piutang dagang. Debitur (pihak
yang harus membayar) dalam piutang wesel membuat suatu janji tertulis kepada kreditur untuk
membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di masa
yang akan datang. Jangka waktu wesel bisa bermacam - macam, tetapi pada umumnya paling
sedikit 60 hari. Surat wesel yang dipegang oleh pihak kreditur menjadi tanda bukti adanya piutang
wesel. Berbeda dengan piutang dagang, piutang wesel bisa juga timbul karena transaksi
peminjaman uang. Dalam hal ini peminjam (debitur) membuat surat janji untuk membayar
pinjamannya beberapa waktu dimasa yang akan datang.
3.2. SARAN
Sebelum mengakhiri uraian dari makalah ini, adapun saran dari penulisan makalah adalah
sebagai berikut. Kepada para manager perusahaan agar lebih baik dalam memilih mana kreditur
yang baik dalam membayar agar tidak terjadi kerugian. Kepada bagian akuntan perusahaan harus
memperhatikan likuiditas perusahaan, supaya tidak ada mogok kredit. Dalam menerbitkan wesel
harus memperhatikan keuntungan atau kerugian daripenerbitan wesel tersebut.
9
DAFTAR ISI
Suharli, Michell. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muawanah, Umi, dkk. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
10