DISUSUN Oleh:
Ria Melyanti
(A031171535)
PROGRAM STUDI:
Akuntansi
Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah
semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan
dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol
membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
2. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan
menjual hasil produksi.
3. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan
menggunakan modal.
4. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-
barang kekayaan perusahaan.
5. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca,
serta berbagai data statistik.
Teori klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir
logik, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu, teori klasik berangkat
dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional dengan
pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktur atau anatomi organisasi. Teori klasik
terbagi menjadi dua cabang yaitu:
Pertama, teori manajemen ilmiah (Scientific Management Theory). Frederick W.
Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker Gillberth, dan Lilian Gillberth adalah tokoh-tokoh di
balik teori ini. Mereka memikirkan suatu cara meningkatkan produktivitas dengan
menanganai kondisi kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi pekerja.
Frederick W. Taylor disebut sebagai “ Bapak manajemen ilmiah” dengan karyanya
“Scientific Management” yang telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan
ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai
efisiensi. Empat prinsip dasar yang dikembangkannya adalah :
1. Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen agar suatu pekerjaan dapat ditetukan
metode pencapaian tujuannya secara maksimal.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat diberiakn tugas dan tanggung
jawab sesuai keahlian.
3. Pendidikan dan pengembangan karyawan.
4. Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan karyawan.
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan
terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka
kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari
lima sisi yaitu:
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-
masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara
aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk
pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab
terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran
seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis merupakan penciptaan pengetahuan
dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana
perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan
berkembang karena keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara
keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual
dan interaksi dalam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari
pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru.