Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATA KULIAH AUDIT INTERNAL:

PEKERJAAN LAPANGAN II

OLEH:

HUSNUL AWALIA S A031171339

GREGORIUS MASSANG A031171518

BEATRIX SULUDUNG A031171924

MUH AFFAN ALI A031171313

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
TEKNIK AUDIT
Teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan,
menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi diterapkan pada
beragam kondisi.
 Audit Fungsional
Audit fungsional merupakan audit yang mengikuti proses dari awal hingga
akhir, melintasi lini organisasi. Audit ini lebih berkonsentrasi pada operasi dan proses
dibandingkan pada administrasi dan orang – orang yang ada dalam organisasi. Audit ini
bertujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi – fungsi dalam organisasi akan saling
berinteraksi dan bekerja sama
 Audit Organisasional Dan Evaluasi Produktivitas
Audit ini tidak hanya memerhatikan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi
tetapi juga dengan kontrol administrasi yang digunakan untuk memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan. Khususnya dalam organisasi yang besar
dengan berbagai operasi dan fungsi, auditor sebaiknya disarankan untuk menentukan
seberapa baik manajemen telah melakukan pengelolaan – seberapa baik transaksi
mengalir atau mengucur melalui pipa organisasi. Tolak ukur audit, atau standard yang
diterapkan pada operasi organisasi dibangun dari elemen-elemen yang membentuk
kontrol administratif yang dapat diterima.
 Studi Dan Konsultasi Manajemen
Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi
manajemen, membuat evaluasi dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki
masalah organisasi. Staff internal audit pada tingkat atas, yang telah berpengalaman
dalam audit operasi dan memahami tujuan, kebijakan, organisasi dan orang-orang dalam
organisasi, merupakan sumber bakat yang alami untuk jenis pekerjaan konsultasi ini.
Auditor harus menerapkan semua teknik memengaruhi yang mereka miliki sejak
permulaan dan di sepanjang penugasan.
 Audit Atas Program
Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai
yang seiring dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung–program
ekspansi, program baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru, program kesehatan
pemerintah atau program pelatihan, aplikasi computer yang baru, atau program yang
berhubungan erat dengan tujuan organisasi. Tujuan auditnya adalah memberikan
manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan hasil–hasil program dan
membuat evaluasi yang informastif, bermanfaat dan objektif.
 Audit Kontrak
Kontrak konstruksi atau operasi sering kali melibatkan uang dalam jumlah besar;
kontrak konstruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi;
kontrak operasi bisa memberikan jasa atau operasi terprogram. Manajemen mungkin
tidak begitu memahami biaya konstruksi dan operasi seperti produksi yang dilakukan
sendiri. Oleh karena itu auditor nternal bisa sangat membantu dalam mengaudit kontrak
seperti ini. Kontrak umunya terdiri atas tiga kategori: biaya sekaligus (lump-sum), biaya
tambahan (cost-plus), dan harga per unit (unit-price).
AUDIT TERINTEGRASI
Audit terintegrasi akhir – akhir ini dianggap sebagai bagian utama dari fungsi
internal audit. Tingkat integrasi tergantung pada:
 Ukuran staff audit
 Keahlian yang dimiliki staff atau yang tersedia melalui sumber-sumber luar
 Filosofi audit yang dipegang di auditee dan organisasi audit
 Tingkat aktivitas teknologi di klien dan organisasi audit
 Biaya – manfaat dari pengoperasian audit semacam itu

KONSULTAN
Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan
teknis. Auditor harus ingat bahwa konsultan tersebut membantu, tidak mengambil alih
evaluasi atau melindungi tanggung jawab auditor. Bantuan teknis bisa diminta di
sepanjang penugasan atau sesuai kebutuhan. Konsultan teknis dibutuhkan untuk
mengklarifikasi hal-hal teknis atau yang diketahui orang-orang tertentu saja,
mengarahkan pemeriksaan ke bidang-bidang tertentu, dan melindungi auditor dari
informasi yang tidak akurat atau dari pernyataan sepihak oleh karyawan lini.
PENGGUNAAN SUMBER DAYA DARI LUAR ATAU DARI MITRA
Penggunaan sumber daya dari mitra, yang dianggap sebagai bagian dari
penggunaan sumber daya dari luar, umunya dipahami sebagai pengoperasian audit bila
pihak luar melaksanakan bagian dari audit internal bersamaan dengan aktivitas audit
organisasi. Bantuan dari luar atau dari mitra harus digunakan dalam proses perencanaan
jika diperlukan, serta dalam evaluasi aktivitas audit. Penggunaan sumber daya dari luar
atau dari mitra yang terstruktur dengan baik dan memiliki keahlian tinggi akan
membawa nilai teknis dan kredibilitas bagi operasi audit internal.

PENELAAHAN ANALITIS
Penelaahan analitis telah lama digunakan untuk menentukan kewajaran data
tertentu. Auditor internal dapat menggunakan penelaahan analitis saat memeriksa data
operasi dan keuangan. Beberapa metodologi yang digunakan untuk melaksanakan
penelaahan ini adalah analisis tren, analisis rasio, analisis regresi.

HUBUNGAN BUKTI HUKUM DENGAN BUKTI AUDIT


Fokus bukti audit sedikit berbeda dari bukti hukum. Bukti-bukti hukum (legal
evidence) sangat mengandalkan pengakuan lisan. Bukti-bukti audit (audit evidence)
lebih mengandalkan bukti-bukti dokumen. Bukti-bukti hukum memungkinkan
pernyataan-pernyataan tertentu, misalnya dalam hukum dinyatakan bahwa fakta-fakta
yang tertera dalam instrumen tertulis antara pihak-pihak yang berkepentingan adalah
benar (artinya tidak ada bukti lain). Adapun beberapa bentuk dari bukti hukum adalah
bukti terbaik, bukti sekunder, bukti langsung, bukti tidak langsungh, bukti yang
meyakinkan, bukti yang menguatkan, bukti opini, serta bukti kabar angin. Bukti audit
merupakan informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan sutu kondisi,
wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit terdiri atas bukti fisik, bukti
pengakuan, bukti dokumen, dan bukti analitis.
PEKERJAAN LAPANGAN DALAM LINGKUNGAN BERTEKNOLOGI
TINGGI
Karena sistem informasi telah terkait dengan pemrosesan tepat waktu, auditor
menghadapi komplikasi yang biasanya tidak ditemukan pada sistem yang lama.
Komplikasi ini makin luas bila perusahaan menerapkan sistem untuk perusahaan secara
keseluruhan (enterprise-wide systems) yang memiliki potensi mengintegrasikan fungsi-
fungsi bisnis perusahaan mulai dari pemasaran hingga manufaktur dan logistik hingga
ke sumber daya dan pelaporan keuangan.

AUDIT BERKELANJUTAN
Sifat sistem seperi yang ada di enterprise-wide system memungkinkan
dilakukannya audit berkelanjutan. Audit berkelanjutan merupakan sebuah metodologi
yang memungkinkan auditor independen memberikan keyakinan tertulis mengenai
suatu subjek masalah menggunakan serangkaian laporan auditor yang dikeluarkan
secara simultan dengan, atau setelah suatu periode yang pendek, terjadinya suatu
kejadian yang melandasi masalah tersebut. Salah satu komponen kunci dalam audit
berkelanjutan yaitu perancangan dan implementasi kontrol otomatis dan pemicu tanda
bahaya.

...

DAFTAR ISI

Moeller, R. R. (2016). Brink's Internal Auditing. New Jersey: John Wiley & Sons.

Sawyer, L. B., Dittenhofer, M. A., & Scheiner, J. H. (2005). Sawyer's Internal Auditing. Jakarta:
Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai