ABSTRACT
Green lifestyle lebih menitikberatkan kepada kepedulian kita kepada bumi tercinta ini. Sebuah gaya hidup yang benar-
benar menjadikan bumi ini sebagai “partner” dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai “objek” eksploitasi
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Prediksi bonus demografi di Indonesia menunjukkan jumlah warga negara usia
produktif lebih banyak dibanding dengan warga negara usia tidak produktif, kaum muda menjadi salah satu tokoh yang
dapat diandalkan untuk menjalankan green lifestyle. Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah membuat
deskripsi gaya hidup ramah lingkungan pada kaum muda. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
penggalian data yang digunakan adalah Studi literature adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan. Agar kelestarian negara indonesia terus terjaga, maka kaum muda harus dapat
menyeimbangkan antar pembangunan dengan pengelolaan lingkungan. Pengintegrasian nilai-nilai ramah
lingkungan (green lifestyle) pada pembangunan akan berdampak baik pada kehidupan generasi penerus di
masa yang akan datang.
Jepang pada tahun 1950 pernah masyarakat dunia sebelum kemudian muncul
mengalami bonus demografi, meskipun masalah lingkungan yang serius.
mereka telah mengalami kekalahan dalam Gaya hidup menunjukkan bagaimana
perang dunia kedua pada tahun 1945. dia ingin dipersepsikan oleh orang lain,
Sebagaimana Korea pada tahun 1950, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan
mereka disebut sebagai negara termiskin di bagaimana ia membentuk image di mata
Asia. Namun akhirnya, Korea mampu orang lain. Perbedaan aktivitas, minat,
bangkit pasca kemiskinan dengan maupun status sosial yang dimiliki
memanfaatkan bonus demografi yang dapat seseorang, menjadikan gaya hidup yang
melahirkan ide besar dari kelompok kecil. dimiliki setiap orang berbeda-beda pula.
Demikian pula halnnya bangsa Indonesia, Kemudian seiring dengan maraknya masalah
harus mempersiapkan diri dalam menghadapi lingkungan, muncul gaya hidup yang ramah
bonus demografi, sehingga bonus usia lingkungan (green lifestyle). Gaya hidup ini
produktif tersebut tidak menjadi sia-sia, terbentuk atas keinginan untuk menjaga
tetapi dapat dirasakan manfaatnya untuk kelestarian lingkungan. Adanya gaya hidup
kemajuan bangsa. Tingginya jumlah berwawasan lingkungan ini menjadikan
penduduk di Indonesia tidak didukung masyarakat lebih peduli terhadap
dengan persebaran penduduk yang merata. keberlanjutan lingkungan. Gaya hidup
Data hasil Sensus Penduduk menunjukkan berwawasan lingkungan perlu dimiliki oleh
bahwa 57,5 persen penduduk Indonesia masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.
terkonsentrasi di Pulau Jawa hanya Hal ini mengingat banyaknya masalah-
mencakup 6,8 persen dari keseluruhan masalah lingkungan yang muncul seiring
wilayah Indonesia (BPS, 2011a). dengan pesatnya perkembangan suatu kota.
Kerusakan lingkungan yang terjadi Green lifestyle adalah sebuah gaya hidup
secara global tidak bisa dilepaskan dari yang seharusnya sejak dulu telah kita
perilaku dan gaya hidup (green lifestyle) terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
individu dan kelompok masyarakatnya. Gaya Green Lifestyle lebih menitikberatkan kepada
hidup dan perilaku sosial individu dibangun kepedulian kita kepada bumi tercinta ini.
berdasarkan pengetahuan dan sikap sosial Sebuah gaya hidup yang benar-benar
yang selama ini berada dalam menjadikan bumi ini sebagai “partner” dalam
lingkungannya. Gaya hidup yang tidak kehidupan seharihari, bukan hanya sebagai
memikirkan kelestarian alam pernah “objek” eksploitasi untuk memenuhi
berkembang dan dianut oleh hampir seluruh kebutuhan hidup. Untuk memulai hidup
dengan green lifestyle, tidak harus
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx
keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan (BPS 2018). Fenomena ini akan menjadi
lingkungan. bomerang yang akan mempersulit kehidupan
masyarakat Indonesia jika kualitas pemuda
2. METODE PENELITIAN tidak dipersiapkan dengan baik.
Berbeda dengan banyak negara maju di
Metode yang digunakan dalam artikel
kawasan Amerika, Indonesia memiliki
ini adalah study literature. Studi literature
kekayaan alam yang sangat melimpah. Hal
adalah mencari referensi teori yang relevan
ini harus dapat dimanfaatkan oleh generasi
dengan kasus atau permasalahan yang
muda agar mampu membawa Indonesia
ditemukan. Studi kepustakaan merupakan
bersaing dengan negara-negara lain. Kaum
suatu studi yang digunakan dalam
muda harus mampu menyeimbangkan antara
mengumpulkan informasi dan data dengan
pembangunan dan pengelolaan lingkungan.
bantuan berbagai macam material yang ada
Pengintegrasian nilai-nilai ramah lingkungan
di perpustakaan seperti dokumen, buku,
dalam sendi pembangunan akan memberikan
majalah, kisah-kisah sejarah, dsb
dampak positif dalam kehidupan manusia di
(Mardalis:1999).
masa depan. Pembangunan berkelanjutan
menggambarkan perlindungan terhadap
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lingkungan dari pesatnya pertumbuhan
3.1 Bonus Demografi dan Green ekonomi. Wacana ini membingkai masalah
Lifestyle
lingkungan sebagai upaya untuk mencari
Bonus demografi sebenarnya keseimbangan yang tepat antara
merupakan tantangan dunia yang relevan perlindungan lingkungan, pertumbuhan
berdampak pada daya dukung lingkungan, ekonomi, dan keadilan sosial lintas ruang dan
tidak sekadar pada pemanfaatan potensi waktu (Hysing and Olsson 2018).
penduduk kelompok umur produktif. Membentuk perilaku yang
Indonesia adalah negara yang akan berhubungan dengan sikap peduli lingkungan
mengalami puncak bonus demografi pada tidak dapat dilakukan dengan mudah atau
tahun 2025-2030. Bonus demografi dengan sesukahati. Dibutuhkan suatu
menunjukkan jumlah warga negara usia tindakan khusus, fasilitas dan pelibatan serta
produktif lebih banyak dibanding dengan pengorbanan di luar kapasitas individu
warga negara usia tidak produktif. Pada (Martinsson and Lundqvist 2010:523).
tahun 2018 warga negara muda mengisi Dalam hal ini pemerintah dapat bekerjasama
seperempat dari jumlah seluruh masyarakat dengan masyarakat untuk membentuk
di Indonesia yaitu sekitar 63,82 juta jiwa program-program peduli lingkungan.
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx
Kerjasama ini dapat berupa sosialisasi peduli dapat menjadi gaya hidup yang dianggap
lingkungan, pembangunan fasilitas publik penting oleh banyak pihak.
yangramah lingkungan, membuat kebijakan- 3. Green Lifestyle dengan Cucian
kebijakann yang pro-lingkungan, Memanfaatkan alat berteknologi tinggi untuk
memperbanyak jumlah bank sampah dan pengering cucian merupakan kegiatan harian
lain-lain. Program KOTAKU yang yang kita lakukan. Gaya hidup ramah
dilaksanakan oleh pemerintah Kota lingkungan lebih cenderung menggunakan
Magelang dapat menjadi salah satu contoh cahaya matahari daripada memakai alat
green lifestyle. pengering yang memerlukan banyak energi
Green Lifestyle adalah sebuah gaya listrik. Dengan demikian kita bisa lebih
hidup yang seharusnya sejak dulu telah menghemat pemakaian energi listrik. Bahkan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mencuci dengan tangan lebih dianjurkan
(Yuen & Chu, 2010). Hal ini bisa dimulai daripada menggunakan mesin cuci.
dengan hal-hal kecil yang biasa dilakukan Selanjutnya Yuen & Chu (2010)
sehari-hari. Misalnya: menambahkan, hal-hal kecil inilah yang
1. Hemat Pemakaian Air Tanpa air, pohon- sehari-hari biasa dilakukan. Masyarakat
pohon tak mungkin bisa tumbuh subur. dapat mulai menerapkan green lifestyle dari
Apabila tidak ada pohon-pohon hijau di bumi hal-hal kecil tersebut. Terus bertahap, hingga
ini, maka bencana global warming pun akan akhirnya dalam semua aktivitas kehidupan
menjadi-jadi. Karena itu menghemat sehari-hari mencerminkan green lifestyle.
pemakaian air adalah cara yang bijak untuk 3.2 Bentuk Peran Kaum Muda
mengatasi persoalan ini. Kalau seseorang dalam Green Lifestyle
terbiasa menggosok gigi pada pagi atau Permasalahan mengenai lingkungan
malam hari dengan kran air terus terbuka dan tidak mudah untuk diselesaikan. Dibutuhkan
air mengalir terus, dengan Green Lifestyle keterlibatan dari berbagai pihak untuk
bisa memulai menutup kran tersebut dan menguraikan permasalahan ini. Sampai saat
menggunakan air disaat hanya ini, pemecahan masalah lingkungan masih
memerlukannya saja. dibebankan kepada pemerintah. Masyarakat
2. Manfaatkan Lampu Listrik secara bijak hanya menjalankan apa yang diputuskan oleh
Seringkali terjadi, semua anggota keluarga pemerintah. Hal ini membuat pemerintah
sedang menonton tv bersama, sementara menerapkan beberapa kebijakan yang justru
lampu di kamar terus menyala. merugikan masyatakat dan lingkungan.
Memanfaatkan listrik secara bijak, belum Apabila melihat kondisi di wilayah Italia
Utara, kebijakan-kebijakan yang dirumuskan
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx
oleh pemerintah lebih bersifat pro-rakyat 2007:380). Bentuk keterlibatan kaum muda
karena adanya partisipasi dan keterlibatan dalam gerakan green lifestyle sebagai
masyarakat dalam pemecahan masalah. seorang individu dapat dilakukan dalam
Sementara untuk wilayah Italia Selatan yang kehidupan sehari-hari di lingkungan tempat
tidak memberikan akses kepada keterlibatan tinggalnya. Dengan berkembangnya
warga negara untuk ikut dalam proses kemajuan teknologi bisa dipastikan setiap
pemerintahan, menghasilkan pemerintahan rumah memiliki berbagai macam alat
yang korup (Putnam 1992). Berkaca dari elektronik yang menggunakan energi listrik
pengalaman Italia, dapat dikatakan bahwa sebagai sumber dayanya, seperti televisi,
dalam penyelesaian masalah lingkungan lampu, kipas angin, AC, pompa air, dan lain-
yang terjadi suatu negara dibutuhkan lain. Untuk mengurangi efek buruk pada
keterlibatan dari warga negara. lingkungan, kaum muda dapat melakukan
Dalam hal ini pemerintah juga harus serangkaian perilaku yang menunjukkan
memberikan kesempatan kepada warga sikap ramah lingkungan, seperti aktivitas
negara untuk menyampaikan gagasan dan hemat energi dan hemat air yang dilakukan
idenya untuk mengatasi permasalahan dengan cara memasang perangkat hemat
lingkungan. Pemerintah dapat memberikan energi dan hemat air (Bar, Shaw, and Gilg
kesempatan dan dukungan terutama terhadap 2011). Hal lain yang dapat dilakukan oleh
warga negara muda. Gagasan dan ide inovatif warga negara muda di lingkungan rumah
biasanya akan muncul dari pemikiran anak- adalah menyediakan 2 tempat sampah untuk
anak muda. Keterlibatan kaum muda dalam memisahkan sampah yang dapat didaur ulang
pengelolaan lingkungan menempati posisi dan sampah yang tidak dapat didaur ulang.
yang penting (Tindangen 2017). Dalam Tanpa disadari jenis sampah rumahan
mengembangkan green lifestyle, kaum muda mendominasi jumlah volume sampah di
dapat berpartisipasi sebagai individu maupun tempat pembuangan sampah.
sebagai anggota dari komunitas atau Dengan memilah-milah sampah
organisasi yang bergerak dalam bidang rumahan, maka akan sedikit mengurangi
lingkungan. Tugas utama kaum muda volume sampah di tempat pembuangan
sebagai individu dalam gerakan green sampah. Warga negara muda dapat
lifestyle adalah melindungi lingkungan. memanfaatkan sampah rumahan yang masih
Kaum muda harus mampu mengendalikan dapat didaur ulang untuk menjadi bahan-
diri untuk mengurangi penggunaan sumber bahan kerajinan atau bisa menjualnya di
daya alam yang berlebihan guna menghindari tempat-tempat yang menjual barang-barang
dampak kerusakan lingkungan (Latta bekas. Sampah rumahan yang dapat didaur
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx
masalah’ (Felice and Wisler 2007). Mereka digunakan sebagai sesuatu yang perlu diubah
dianggap sebagai pemain dan mitra penting jika ingin mencapai pembangunan
dalam pembangunan sebagaimana berkelanjutan (Jensen 2007). Apabila melihat
diungkapkan dalam beberapa pernyataan dan gaya hidup kaum muda saat ini cenderung
laporan pemerintah, organisasi antar- tidak sesuai dengan prinsip gaya hidup yang
pemerintah internasional, dan organisasi non- ramah lingkungan. Banyak kaum muda yang
pemerintah. Pernyataan-pernyataan ini kecanduan dengan gaya hidup konsumtif dan
merujuk terutama pada pentingnya kaum hedonis. Mudahnya akses di berbagai situs
muda sebagai kelompok sasaran mengingat jual beli online memudahkan mereka untuk
bahwa dibanyak masyarakat mereka menemukan barang-barang yang mereka
mewakili sebagian besar populasi dan butuhkan dengan cepat. Berbagai iklan yang
harapan diletakkan pada mereka karena menarik dan banyaknya promo yang
mereka yang akan melanjutkan kehidupan di ditawarkan membuat generasi milenial tidak
masa depan (Felice and Solheim 2011). berpikir dua kali untuk membelanjakan
Adanya peran kaum muda dalam uangnya. Pada dasarnya gaya hidup
rencana pembangunan berkelanjutan menjadi konsumtif tidak sejalan dengan gaya hidup
kekuatan besar bagi bangsa Indonesia karena ramah lingkungan. Dua gaya hidup ini ibarat
di masa yang akan datang banyak negara di dua sisi koin yang berlawanan. Warga negara
dunia akan memandang Indonesia sebagai muda harus dapat mengontrol diri untuk
mitra penting dalam proses pembangunan tidak mengikuti gaya hidup konsumtif demi
berkelanjutan (Hsu and Perry 2014). Hal menjaga kelestarian lingkungan hidup. Hal
tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa tersebut dicontohkan oleh orang-orang
kaum muda atau generasi milenial menjadi Tionghoa terutama penduduk lokal di kota
konsumen yang mendominasi pasar saat ini Nanjing yang memiliki kesadaran kuat akan
(Syarif et al 2018). Oleh karena itu, kaum pentingnya pelestarian lingkungan dan
muda perlu dipersiapkan untuk menghadapi bersedia mengurangi konsumsi mereka serta
tantangan pembangunan berkelanjutan pada mengubah cara konsumsi mereka untuk
masa ini dan masa yang akan datang. Sesuai melindungi lingkungan mereka dan
dengan agenda pembangunan berkelanjutan mempertahankan gaya hidup sehat (Liu et al
di tahun 2030 bahwa masyarakat harus 2018). Penduduk Nanjing memilih untuk
memulai untuk menerapkan gaya hidup yang menabungkan uangnya daripada
lebih ramah lingkungan (green lifestyle) membelikannya untuk barang-barang sekali
dalam segala aspek terutama dalam segi pakai. Mengubah perilaku ‘buruk’ menjadi
ekonomi. Konsep gaya hidup ini umumnya perilaku ‘baik’ adalah proses linear untuk
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx
DAFTAR PUSTAKA
[1] NURHAYATI dkk, Sustainable Life Style
Masyarakat Perkotaan (Studi Tentang Gaya
Hidup Berkelanjutan Masyarakat Perkotaan di
Riau). Jurnal SOROT Volume 11, Nomor 2,
Oktober 2016: 75 – 86
[2] IRMAWATI, dkk. Green Lifestyle Warga Kota
Solo. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
Volume 16, Nomor 1, Juni 2012, hlm. 47-57
[3] SILFIANA, LEHA dkk. Keterlibatan Warga
Negara Muda Dalam Gerakan Kewarganegaraan
Ekologis Untuk Mewujudkan Pembangunan
Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jurnal
Studi Pemuda 8(2), 2019
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
[4] ZUHRI, M. SYAIKHUDDIN. Pengaruh Faktor-
faktor Demografi Terhadap Emisi Udara di
Indonesia. JIEP-Vol. 14, No 2November2014
ISSN E-ISSN 2548-1851
[5] TIJOW, LUSIANA. Kebijakan Hukum
Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Indonesia.
[6] JANNAH, RAUDLATUL. “Menciptakan
Kewarganegaraan Ekologis di Era Digital
Melalui Kampoeng Recycle Jember.” Journal of
Urban Sociology 1(2):14-26. 2018
[7] Yusmarni.Analisis Bonus Demografi Sebagai
Kesempatan Dalam Mengoptimalkan
Pembangun. AGRISEP Vol 16 No.1 Maret 2016
Hal: 67 – 82 ISSN: 1412-8837
[8] Noor, Munawar. Kebijakan Pembangunan
Kependudukan Dan Bonus Demografi. Serat
Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang.
[9] Konoras, Isyana Kurniasari. Problematika
Pemerintah Dalam Menyongsong Bonus
Demografi Di Indonesia. Jurnal Potret - Jurnal
Penelitian dan Pemikiran Islam - Volume 22,
Nomor 2, Juli-Desember 2018
[10] Mukri, Syarifah Gustiawati. Menyongsong
Bonus Demografi Indonesia. ADALAH ( Buletin
Hukum dan Keadilan) Volume 2 Nomor 6a
(2018) ISSN: 2338 4638
[11] Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Indonesia .
Jakarta: Badan Pusat Statistik
[12] HYSING, ERIK AND JAN OLSSON. 2018.
Green Inside Activism for Sustainable
Development: Polit ical Agency and Institutional
Change. Switzerland: Springer