Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No.

…, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

PERAN KAUM MUDA DALAM GREEN LIFESTYLE


ALBIATUN1, BAYU KUSUMADEWA2, ARINI LISTYANINGRUM3
YUNI KURNIASIH
1,2,3
Universitas Tidar, Jl. Kapten Suparman No. 39 Potrobangsan, Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa
Tengah 56116,Telp (0293) 364113 / Fax (0293)3624380
3
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIPOL UNTIDAR, Magelang

e-mail: *albialbiyah@gmail.com, 2Kusumadewabayu@gmail.com, arinitia@gmail.com

ABSTRACT

Green lifestyle lebih menitikberatkan kepada kepedulian kita kepada bumi tercinta ini. Sebuah gaya hidup yang benar-
benar menjadikan bumi ini sebagai “partner” dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai “objek” eksploitasi
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Prediksi bonus demografi di Indonesia menunjukkan jumlah warga negara usia
produktif lebih banyak dibanding dengan warga negara usia tidak produktif, kaum muda menjadi salah satu tokoh yang
dapat diandalkan untuk menjalankan green lifestyle. Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah membuat
deskripsi gaya hidup ramah lingkungan pada kaum muda. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
penggalian data yang digunakan adalah Studi literature adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan. Agar kelestarian negara indonesia terus terjaga, maka kaum muda harus dapat
menyeimbangkan antar pembangunan dengan pengelolaan lingkungan. Pengintegrasian nilai-nilai ramah
lingkungan (green lifestyle) pada pembangunan akan berdampak baik pada kehidupan generasi penerus di
masa yang akan datang.

Keywords : green lifestyle, bonus demografi, kaum muda

1. PENDAHULUAN berbangsa, dan bernegara di Indonesia.


Bonus demogafi akan menyebabkan
Indonesia akan mendapat bonus
ketergantungan penduduk dimana tingkat
demografi pada tahun 2020-2030 mendatang,
penduduk produktif menanggung peduduk
yakni jumlah penduduk usia produktif sangat
nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan
besar sedangkan jumlah penduduk usia
sangat rendah atau sekitar 10 penduduk usia
produktif sangat besar sedangkan jumlah
produktif akan menanggung 3-4 penduduk
penduduk usia muda sagat kecil sementara
usia non produktif. Hal ini akan
jumlah penduduk lajut usia belum banyak.
menguntungkan bagi produktivitas dan
Besarnya proporsi penduduk usia produktif
pertumbuhan ekonomi suatu Negara apabila
yakni yang berada pada rentang usia 15 tahun
sumberdaya manusia terutama usia produktif
sampai 64 tahun dalam evolusi
berkualitas dan sebaliknya akan menjadi
kependudukan tersebut, menyebabkan
boomerang apabila sumber daya manusianya
proporsi penduduk usia produktif menjadi
tidak dipersiapkan dengan baik.
modal penting dan berharga dalam
mengemban kehidupan bermasyarakat,
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Jepang pada tahun 1950 pernah masyarakat dunia sebelum kemudian muncul
mengalami bonus demografi, meskipun masalah lingkungan yang serius.
mereka telah mengalami kekalahan dalam Gaya hidup menunjukkan bagaimana
perang dunia kedua pada tahun 1945. dia ingin dipersepsikan oleh orang lain,
Sebagaimana Korea pada tahun 1950, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan
mereka disebut sebagai negara termiskin di bagaimana ia membentuk image di mata
Asia. Namun akhirnya, Korea mampu orang lain. Perbedaan aktivitas, minat,
bangkit pasca kemiskinan dengan maupun status sosial yang dimiliki
memanfaatkan bonus demografi yang dapat seseorang, menjadikan gaya hidup yang
melahirkan ide besar dari kelompok kecil. dimiliki setiap orang berbeda-beda pula.
Demikian pula halnnya bangsa Indonesia, Kemudian seiring dengan maraknya masalah
harus mempersiapkan diri dalam menghadapi lingkungan, muncul gaya hidup yang ramah
bonus demografi, sehingga bonus usia lingkungan (green lifestyle). Gaya hidup ini
produktif tersebut tidak menjadi sia-sia, terbentuk atas keinginan untuk menjaga
tetapi dapat dirasakan manfaatnya untuk kelestarian lingkungan. Adanya gaya hidup
kemajuan bangsa. Tingginya jumlah berwawasan lingkungan ini menjadikan
penduduk di Indonesia tidak didukung masyarakat lebih peduli terhadap
dengan persebaran penduduk yang merata. keberlanjutan lingkungan. Gaya hidup
Data hasil Sensus Penduduk menunjukkan berwawasan lingkungan perlu dimiliki oleh
bahwa 57,5 persen penduduk Indonesia masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.
terkonsentrasi di Pulau Jawa hanya Hal ini mengingat banyaknya masalah-
mencakup 6,8 persen dari keseluruhan masalah lingkungan yang muncul seiring
wilayah Indonesia (BPS, 2011a). dengan pesatnya perkembangan suatu kota.
Kerusakan lingkungan yang terjadi Green lifestyle adalah sebuah gaya hidup
secara global tidak bisa dilepaskan dari yang seharusnya sejak dulu telah kita
perilaku dan gaya hidup (green lifestyle) terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
individu dan kelompok masyarakatnya. Gaya Green Lifestyle lebih menitikberatkan kepada
hidup dan perilaku sosial individu dibangun kepedulian kita kepada bumi tercinta ini.
berdasarkan pengetahuan dan sikap sosial Sebuah gaya hidup yang benar-benar
yang selama ini berada dalam menjadikan bumi ini sebagai “partner” dalam
lingkungannya. Gaya hidup yang tidak kehidupan seharihari, bukan hanya sebagai
memikirkan kelestarian alam pernah “objek” eksploitasi untuk memenuhi
berkembang dan dianut oleh hampir seluruh kebutuhan hidup. Untuk memulai hidup
dengan green lifestyle, tidak harus
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

melakukan perubahan yang drastis terhadap pemerintah diperlukan untuk


pola hidup, tetapi memulainya dengan hal- menyeimbangkan atau memecahkan
hal kecil yang biasa kita lakukan sehari-hari. kontradiksi antara gaya hidup ramah
Hall (2007) mengidentifikasi tren lingkungan dan tujuan ekonomi lainnya
konsumen yang tumbuh dengan cepat, yaitu, seperti pertumbuhan (yang disebut rebound
Etika dan cara hidup di mana yang kepekaan effect). Dia mengusulkan bahwa kebijakan
terhadap dampak lingkungan lingkungan seperti pajak ramah lingkungan
ditransformasikan ke perubahan perilaku dapat mengarahkan konsumsi menuju gaya
pribadi. Leung dan Rice (2002) menunjukkan hidup lebih ramah lingkungan dan pada saat
bahwa sebagian besar perilaku lingkungan yang sama menyelesaikan efek rebound.
warga Cina-Australia terkait keprihatinan Gaya hidup menurut Kotler (2002)
mereka terhadap lingkungan. Bagi banyak adalah pola hidup seseorang di dunia yang
orang, tanggung jawab lingkungan tidak diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
memberikan cukup motivasi bagi mereka opininya. Gaya hidup menggambarkan
untuk memilih gaya hidup ramah lingkungan. “keseluruhan diri seseorang” dalam
Oleh karena itu, mereka berpendapat berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya
bahwa kedua belah pihak, baik kebijakan hidup menggambarkan seluruh pola
pemerintah dan strategi bisnis harus seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di
disesuaikan sehingga masyarakat dapat dunia. Secara umum dapat diartikan sebagai
mengubah perilaku konsumen mereka. suatu gaya hidup yang dikenali dengan
Moisander (2007) berpendapat bahwa bagaimana orang menghabiskan waktunya
kebijakan lingkungan yang berfokus untuk (aktivitas), apa yang penting orang
memotivasi konsumen individu memiliki pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan
dampak yang kurang signifikan. Wapner dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri
Willoughby (2005) telah menemukan bahwa dan dunia di sekitar (opini). Beekman (2004)
kasus negara-negara Eropa menunjukkan gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana
kebijakan publik lebih efisien dalam orang hidup, bagaimana membelanjakan
meningkatkan kualitas lingkungan pada gaya uangnya, dan bagaimana mengalokasikan
hidup individu. Thoegersen (2005) waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Hall J.
berpendapat bahwa kebijakan pemerintah (2007) adalah pola hidup seseorang dalam
dapat mengurangi kendala sehingga dapat dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan
membatasi konsumen untuk mengarah pada dalam kegiatan, minat dan pendapat yang
gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan
Sanny (2000) berpendapat bahwa kebijakan
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan (BPS 2018). Fenomena ini akan menjadi
lingkungan. bomerang yang akan mempersulit kehidupan
masyarakat Indonesia jika kualitas pemuda
2. METODE PENELITIAN tidak dipersiapkan dengan baik.
Berbeda dengan banyak negara maju di
Metode yang digunakan dalam artikel
kawasan Amerika, Indonesia memiliki
ini adalah study literature. Studi literature
kekayaan alam yang sangat melimpah. Hal
adalah mencari referensi teori yang relevan
ini harus dapat dimanfaatkan oleh generasi
dengan kasus atau permasalahan yang
muda agar mampu membawa Indonesia
ditemukan. Studi kepustakaan merupakan
bersaing dengan negara-negara lain. Kaum
suatu studi yang digunakan dalam
muda harus mampu menyeimbangkan antara
mengumpulkan informasi dan data dengan
pembangunan dan pengelolaan lingkungan.
bantuan berbagai macam material yang ada
Pengintegrasian nilai-nilai ramah lingkungan
di perpustakaan seperti dokumen, buku,
dalam sendi pembangunan akan memberikan
majalah, kisah-kisah sejarah, dsb
dampak positif dalam kehidupan manusia di
(Mardalis:1999).
masa depan. Pembangunan berkelanjutan
menggambarkan perlindungan terhadap
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lingkungan dari pesatnya pertumbuhan
3.1 Bonus Demografi dan Green ekonomi. Wacana ini membingkai masalah
Lifestyle
lingkungan sebagai upaya untuk mencari
Bonus demografi sebenarnya keseimbangan yang tepat antara
merupakan tantangan dunia yang relevan perlindungan lingkungan, pertumbuhan
berdampak pada daya dukung lingkungan, ekonomi, dan keadilan sosial lintas ruang dan
tidak sekadar pada pemanfaatan potensi waktu (Hysing and Olsson 2018).
penduduk kelompok umur produktif. Membentuk perilaku yang
Indonesia adalah negara yang akan berhubungan dengan sikap peduli lingkungan
mengalami puncak bonus demografi pada tidak dapat dilakukan dengan mudah atau
tahun 2025-2030. Bonus demografi dengan sesukahati. Dibutuhkan suatu
menunjukkan jumlah warga negara usia tindakan khusus, fasilitas dan pelibatan serta
produktif lebih banyak dibanding dengan pengorbanan di luar kapasitas individu
warga negara usia tidak produktif. Pada (Martinsson and Lundqvist 2010:523).
tahun 2018 warga negara muda mengisi Dalam hal ini pemerintah dapat bekerjasama
seperempat dari jumlah seluruh masyarakat dengan masyarakat untuk membentuk
di Indonesia yaitu sekitar 63,82 juta jiwa program-program peduli lingkungan.
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Kerjasama ini dapat berupa sosialisasi peduli dapat menjadi gaya hidup yang dianggap
lingkungan, pembangunan fasilitas publik penting oleh banyak pihak.
yangramah lingkungan, membuat kebijakan- 3. Green Lifestyle dengan Cucian
kebijakann yang pro-lingkungan, Memanfaatkan alat berteknologi tinggi untuk
memperbanyak jumlah bank sampah dan pengering cucian merupakan kegiatan harian
lain-lain. Program KOTAKU yang yang kita lakukan. Gaya hidup ramah
dilaksanakan oleh pemerintah Kota lingkungan lebih cenderung menggunakan
Magelang dapat menjadi salah satu contoh cahaya matahari daripada memakai alat
green lifestyle. pengering yang memerlukan banyak energi
Green Lifestyle adalah sebuah gaya listrik. Dengan demikian kita bisa lebih
hidup yang seharusnya sejak dulu telah menghemat pemakaian energi listrik. Bahkan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mencuci dengan tangan lebih dianjurkan
(Yuen & Chu, 2010). Hal ini bisa dimulai daripada menggunakan mesin cuci.
dengan hal-hal kecil yang biasa dilakukan Selanjutnya Yuen & Chu (2010)
sehari-hari. Misalnya: menambahkan, hal-hal kecil inilah yang
1. Hemat Pemakaian Air Tanpa air, pohon- sehari-hari biasa dilakukan. Masyarakat
pohon tak mungkin bisa tumbuh subur. dapat mulai menerapkan green lifestyle dari
Apabila tidak ada pohon-pohon hijau di bumi hal-hal kecil tersebut. Terus bertahap, hingga
ini, maka bencana global warming pun akan akhirnya dalam semua aktivitas kehidupan
menjadi-jadi. Karena itu menghemat sehari-hari mencerminkan green lifestyle.
pemakaian air adalah cara yang bijak untuk 3.2 Bentuk Peran Kaum Muda
mengatasi persoalan ini. Kalau seseorang dalam Green Lifestyle
terbiasa menggosok gigi pada pagi atau Permasalahan mengenai lingkungan
malam hari dengan kran air terus terbuka dan tidak mudah untuk diselesaikan. Dibutuhkan
air mengalir terus, dengan Green Lifestyle keterlibatan dari berbagai pihak untuk
bisa memulai menutup kran tersebut dan menguraikan permasalahan ini. Sampai saat
menggunakan air disaat hanya ini, pemecahan masalah lingkungan masih
memerlukannya saja. dibebankan kepada pemerintah. Masyarakat
2. Manfaatkan Lampu Listrik secara bijak hanya menjalankan apa yang diputuskan oleh
Seringkali terjadi, semua anggota keluarga pemerintah. Hal ini membuat pemerintah
sedang menonton tv bersama, sementara menerapkan beberapa kebijakan yang justru
lampu di kamar terus menyala. merugikan masyatakat dan lingkungan.
Memanfaatkan listrik secara bijak, belum Apabila melihat kondisi di wilayah Italia
Utara, kebijakan-kebijakan yang dirumuskan
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

oleh pemerintah lebih bersifat pro-rakyat 2007:380). Bentuk keterlibatan kaum muda
karena adanya partisipasi dan keterlibatan dalam gerakan green lifestyle sebagai
masyarakat dalam pemecahan masalah. seorang individu dapat dilakukan dalam
Sementara untuk wilayah Italia Selatan yang kehidupan sehari-hari di lingkungan tempat
tidak memberikan akses kepada keterlibatan tinggalnya. Dengan berkembangnya
warga negara untuk ikut dalam proses kemajuan teknologi bisa dipastikan setiap
pemerintahan, menghasilkan pemerintahan rumah memiliki berbagai macam alat
yang korup (Putnam 1992). Berkaca dari elektronik yang menggunakan energi listrik
pengalaman Italia, dapat dikatakan bahwa sebagai sumber dayanya, seperti televisi,
dalam penyelesaian masalah lingkungan lampu, kipas angin, AC, pompa air, dan lain-
yang terjadi suatu negara dibutuhkan lain. Untuk mengurangi efek buruk pada
keterlibatan dari warga negara. lingkungan, kaum muda dapat melakukan
Dalam hal ini pemerintah juga harus serangkaian perilaku yang menunjukkan
memberikan kesempatan kepada warga sikap ramah lingkungan, seperti aktivitas
negara untuk menyampaikan gagasan dan hemat energi dan hemat air yang dilakukan
idenya untuk mengatasi permasalahan dengan cara memasang perangkat hemat
lingkungan. Pemerintah dapat memberikan energi dan hemat air (Bar, Shaw, and Gilg
kesempatan dan dukungan terutama terhadap 2011). Hal lain yang dapat dilakukan oleh
warga negara muda. Gagasan dan ide inovatif warga negara muda di lingkungan rumah
biasanya akan muncul dari pemikiran anak- adalah menyediakan 2 tempat sampah untuk
anak muda. Keterlibatan kaum muda dalam memisahkan sampah yang dapat didaur ulang
pengelolaan lingkungan menempati posisi dan sampah yang tidak dapat didaur ulang.
yang penting (Tindangen 2017). Dalam Tanpa disadari jenis sampah rumahan
mengembangkan green lifestyle, kaum muda mendominasi jumlah volume sampah di
dapat berpartisipasi sebagai individu maupun tempat pembuangan sampah.
sebagai anggota dari komunitas atau Dengan memilah-milah sampah
organisasi yang bergerak dalam bidang rumahan, maka akan sedikit mengurangi
lingkungan. Tugas utama kaum muda volume sampah di tempat pembuangan
sebagai individu dalam gerakan green sampah. Warga negara muda dapat
lifestyle adalah melindungi lingkungan. memanfaatkan sampah rumahan yang masih
Kaum muda harus mampu mengendalikan dapat didaur ulang untuk menjadi bahan-
diri untuk mengurangi penggunaan sumber bahan kerajinan atau bisa menjualnya di
daya alam yang berlebihan guna menghindari tempat-tempat yang menjual barang-barang
dampak kerusakan lingkungan (Latta bekas. Sampah rumahan yang dapat didaur
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

ulang misalnya plastik bekas makanan, Dengan mengikuti program-program yang


kresek, botol air minum, botol minyak ada pada komunitas lingkungan maka mereka
goreng, plastik detergen, dan lain-lain. Proses akan semakin terampil dalam memilih
daur ulang sampah tersebut akan menambah tindakan-tindakan yang tidak merugikan
nilai ekonomis sampah dan menambah lingkungan.
pendapatan dari warga negara muda. Ahli Kaum muda yang bergabung dalam
teori kewarganegaraan ekologis menganggap suatu komunitas lingkungan akan
tindakan individu seperti mendaur ulang dan memperkuat karakter peduli lingkungan
membeli barang ramah lingkungan sebagai untuk memperbaiki, mengurangi limbah dan
tugas yang harus dilakukan oleh seorang kerusakan lingkungan (Gusmadi 2018).
warga negara (Kennedy 2011). Beberapa komunitas lingkungan di Kota
Kaum muda sebagai individu juga Yogyakarta juga telah memberikan
memiliki tugas untuk mendukung program- kontribusinya terhadap penguatan gerakan
program pro-lingkungan. Kaum muda dapat green lifestyle. Salah satunya komunitas
berperan sebagai relawan dalam kegiatan- Jogja Berkebun yang memiliki peran sebagai
kegitan lingkungan. Melalui semangat dan penggerak kepedulian lingkungan.
pemikirannya, kaum muda dapat Komunitas tersebut memberikan edukasi
mempengaruhi masyarakat dengan kepada anggotanya tentang tata cara
memberikan edukasi dalam program- mengolah lahan kebun yang ramah
program pro-lingkungan sehingga lingkungan, memadukan program lingkungan
masyarakat terlatih dan terbiasa untuk dengan budaya masyakat, menjalin kemitraan
mempraktikkan sikap ramah lingkungan. Hal dengan masyarakat untuk memproduksi
tersebut dapat dilihat pada program pangan dari hasil kebun, dan lain-lain
Kampoeng Recycle di Jember. Salah satu (Swandana 2017).
strategi untuk memaksimalkan pembentukan Organisasi Greenpeace juga
green lifestyle di daerah tersebut adalah merupakan komunitas yang berkonsentrasi
dengan melibatkan generasi muda baik pada lingkungan. Kegiatan yang dilakukan
mahasiswa maupun relawan dalam kegiatan untuk mengembangkan masyarakat dengan
Kampoeng Recycle (Jannah 2018). cara memberikan kampanye tentang isu
Selain mendukung program lingkungan lingkungan, seperti Visit School, Earth
dengan menjadi relawan, kaum muda juga Camp, Movie Screening, Basic Training,
dapat bergabung dengan komunitas- Training Social Media, Moratorium Hutan,
komunitas lingkungan sebagai langkah awal Protect Paradise, Global Day Action, Bersih
untuk memperkuat gerakan green lifestyle. Pantai, Hari Peduli Sampah Nasional,
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Solarizing Borobudur , Tolak PLTU Batang, degradasi lingkungan mulai banyak


Buru Baru Festival, Hari Air sedunia (Putra dirasakan oleh masyarakat pedesaan yang
2016). Fokus sasaran dari kegiatan yang mulai kehilangan lahan sawah mereka untuk
dilakukan oleh organisasi ini tidak hanya pembangunan pabrik maupun jalan tol.
masyarakat saja akan tetapi juga siswa/siswi Tantangan Indonesia untuk meningkatkan
di sekolah. pembangunan berkelanjutan hanya akan
Peran aktif kaum muda dalam meningkat di masa depan, karena terjadinya
mengembangkan gerakan green lifestyle perubahan iklim yang akan memperburuk
sangatlah penting untuk menjaga masalah lingkungan dan memunculkan
kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup. konflik sosial atas sumber daya. Semakin
Kaum muda sebagai calon generasi penerus sempitnya lahan akan membuat masyarakat
bangsa harus mampu menjaga lingkungannya saling berebut untuk memperoleh sumber
agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi daya alam.
setelahnya. Selain itu, pengembangan green Selain itu, peristiwa bonus demografi
lifestyle juga penting untuk menunjang yang dialami Indonesia juga menjadi
keberhasilan pembangunan berkelanjutan indikator bahwa dalam waktu dekat
yang berwawasan lingkungan. pembangunan di Indonesia akan terjadi
dengan sangat pesat. Jika program
3.3 Pentingnya Peran Kaum Muda pembangunan tidak disusun secara matang
dalam Green Lifestyle maka akan terjadi kekacauan yang
Agenda 2030 untuk pembangunan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
berkelanjutan mempromosikan transisi ke pembangunan dan lingkungan. Hal ini akan
ekonomi hijau melalui upaya kolektif mengancam keberlangsungan hidup warga
(Sanneh 2018). Penghijauan memiliki potensi negara muda di masa yang akan datang.
yang besar untuk mengubah wajah bumi saat Salah satu perencanaan yang mendesak untuk
ini. Negara-negara berkembang seperti program pembangunan berkelanjutan adalah
Indonesia memiliki kesempatan untuk penguatan sumber daya manusia terutama
menerapkan sistem ekonomi hijau guna kaum muda untuk memiliki kesadaraan
mengurangi dampak ekonomi dan sosial dari terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
perubahan iklim. Indonesia adalah negara Pemuda semakin diakui sebagai agen
dengan banyak sumber daya alam yang positif perubahan dalam proses
memiliki potensi degradasi lingkungan. Saat pembangunan dan perdamaian, berbeda
ini potensi itu belum begitu dirasakan oleh dengan gagasan luas tentang ‘anak-anak dan
seluruh lapisan masyarakat. Namun, remaja sebagai korban’ atau ‘pemuda sebagai
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

masalah’ (Felice and Wisler 2007). Mereka digunakan sebagai sesuatu yang perlu diubah
dianggap sebagai pemain dan mitra penting jika ingin mencapai pembangunan
dalam pembangunan sebagaimana berkelanjutan (Jensen 2007). Apabila melihat
diungkapkan dalam beberapa pernyataan dan gaya hidup kaum muda saat ini cenderung
laporan pemerintah, organisasi antar- tidak sesuai dengan prinsip gaya hidup yang
pemerintah internasional, dan organisasi non- ramah lingkungan. Banyak kaum muda yang
pemerintah. Pernyataan-pernyataan ini kecanduan dengan gaya hidup konsumtif dan
merujuk terutama pada pentingnya kaum hedonis. Mudahnya akses di berbagai situs
muda sebagai kelompok sasaran mengingat jual beli online memudahkan mereka untuk
bahwa dibanyak masyarakat mereka menemukan barang-barang yang mereka
mewakili sebagian besar populasi dan butuhkan dengan cepat. Berbagai iklan yang
harapan diletakkan pada mereka karena menarik dan banyaknya promo yang
mereka yang akan melanjutkan kehidupan di ditawarkan membuat generasi milenial tidak
masa depan (Felice and Solheim 2011). berpikir dua kali untuk membelanjakan
Adanya peran kaum muda dalam uangnya. Pada dasarnya gaya hidup
rencana pembangunan berkelanjutan menjadi konsumtif tidak sejalan dengan gaya hidup
kekuatan besar bagi bangsa Indonesia karena ramah lingkungan. Dua gaya hidup ini ibarat
di masa yang akan datang banyak negara di dua sisi koin yang berlawanan. Warga negara
dunia akan memandang Indonesia sebagai muda harus dapat mengontrol diri untuk
mitra penting dalam proses pembangunan tidak mengikuti gaya hidup konsumtif demi
berkelanjutan (Hsu and Perry 2014). Hal menjaga kelestarian lingkungan hidup. Hal
tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa tersebut dicontohkan oleh orang-orang
kaum muda atau generasi milenial menjadi Tionghoa terutama penduduk lokal di kota
konsumen yang mendominasi pasar saat ini Nanjing yang memiliki kesadaran kuat akan
(Syarif et al 2018). Oleh karena itu, kaum pentingnya pelestarian lingkungan dan
muda perlu dipersiapkan untuk menghadapi bersedia mengurangi konsumsi mereka serta
tantangan pembangunan berkelanjutan pada mengubah cara konsumsi mereka untuk
masa ini dan masa yang akan datang. Sesuai melindungi lingkungan mereka dan
dengan agenda pembangunan berkelanjutan mempertahankan gaya hidup sehat (Liu et al
di tahun 2030 bahwa masyarakat harus 2018). Penduduk Nanjing memilih untuk
memulai untuk menerapkan gaya hidup yang menabungkan uangnya daripada
lebih ramah lingkungan (green lifestyle) membelikannya untuk barang-barang sekali
dalam segala aspek terutama dalam segi pakai. Mengubah perilaku ‘buruk’ menjadi
ekonomi. Konsep gaya hidup ini umumnya perilaku ‘baik’ adalah proses linear untuk
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

meningkatkan kesadaran pribadi akan lingkungan, karena pemanfaatan sumber


tindakannya yang berdampak buruk pada daya alam tidak berhenti pada satu generasi
lingkungan (Bar, Shaw, and Gilg 2011). akan tetapi individu-individu di bagian dunia
Dalam proses perubahan maka seseorang manapun berhak mendapatkan kesempatan
akan mengalami masa transisi. Pada masa yang sama untuk memperoleh distribusi
ini, seseorang masih kesulitan untuk sumber daya alam.
meninggalkan gaya hidup lama dan 4. SIMPULAN
mempertahankan gaya hidup baru. Oleh Indonesia akan mengalami masa puncak
karena itu, untuk mengubah gaya hidup bonus demografi pada tahun 2025 hingga
konsumtif menjadi gaya hidup ramah tahun 2030 yang dimana ini berarti indonesia
lingkungan maka warga negara muda dapat akan mengalami jumlah masyarakat
mengawalinya dengan melakukan tindakan produktif yang lebih banyak dibanding
meneliti sebelum membeli, pastikan barang masyarakat yang tidak produktif. Hal ini jika
yang akan dibeli menggunakan produk atau dipersiapkan matang-matang maka akan
bahan baku yang ramah lingkungan. berdampak begitu luar biasa bagi kemajuan
Biasanya produk yang ramah lingkungan bangsa indonesia karena pada masa ini akan
memiliki tanda atau simbol recycle dalam terjadi pembangunan yang begitu pesat.
kemasan produknya. Selain itu, kaum muda Akan tetapi jika bonus demografi tidak
dapat memilih produk yang tidak sekali dipersiapkan secara matang, maka ini akan
pakai. Perubahan gaya hidup ini akan menjadi sebuah boomerang bagi negara
memberikan manfaat yang besar, bukan indonesia. Dengan adanya pembangunan
hanya pada diri pribadi namun juga untuk yang begitu pesat maka jelas itu akan
masyarakat secara global dan untuk berdampak pada kelestarian lingkungan di
mendukung pembangunan berkelanjutan negara indonesia. Agar kelestarian negara
berwawasan lingkungan. Proses perubahan indonesia terus terjaga, maka kaum muda
gaya hidup lama menjadi gaya hidup yang harus dapat menyeimbangkan antar
sejalan dengan konsep ramah lingkungan pembangunan dengan pengelolaan
membutuhkan waktu dan pengorbanan dari lingkungan. Pengintegrasian nilai-nilai ramah
kaum muda. Gaya hidup yang ramah lingkungan (green lifestyle) pada
lingkungan akan memberikan efek positif pembangunan akan berdampak baik pada
pada kehidupan pribadi maupun kehidupan kehidupan generasi penerus di masa yang
masyarakat secara luas. Kaum muda sebagai akan datang. Dalam hal ini pemerintah bisa
pelindung lingkungan harus bisa memberikan bekerjasama dengan masyarakat untuk
contoh yang baik dalam pengelolaan membentuk program-program peduli
Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

lingkungan, seperti program KOTAKU yang


ada di Magelang, program Kampoeng
Recycle di Jember, dan komunitas peduli
lingkungan di yogyakarta yang berkontribusi
dalam penyemarakkan green life style.

DAFTAR PUSTAKA
[1] NURHAYATI dkk, Sustainable Life Style
Masyarakat Perkotaan (Studi Tentang Gaya
Hidup Berkelanjutan Masyarakat Perkotaan di
Riau). Jurnal SOROT Volume 11, Nomor 2,
Oktober 2016: 75 – 86
[2] IRMAWATI, dkk. Green Lifestyle Warga Kota
Solo. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
Volume 16, Nomor 1, Juni 2012, hlm. 47-57
[3] SILFIANA, LEHA dkk. Keterlibatan Warga
Negara Muda Dalam Gerakan Kewarganegaraan
Ekologis Untuk Mewujudkan Pembangunan
Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jurnal
Studi Pemuda 8(2), 2019
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
[4] ZUHRI, M. SYAIKHUDDIN. Pengaruh Faktor-
faktor Demografi Terhadap Emisi Udara di
Indonesia. JIEP-Vol. 14, No 2November2014
ISSN E-ISSN 2548-1851
[5] TIJOW, LUSIANA. Kebijakan Hukum
Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Indonesia.
[6] JANNAH, RAUDLATUL. “Menciptakan
Kewarganegaraan Ekologis di Era Digital
Melalui Kampoeng Recycle Jember.” Journal of
Urban Sociology 1(2):14-26. 2018
[7] Yusmarni.Analisis Bonus Demografi Sebagai
Kesempatan Dalam Mengoptimalkan
Pembangun. AGRISEP Vol 16 No.1 Maret 2016
Hal: 67 – 82 ISSN: 1412-8837
[8] Noor, Munawar. Kebijakan Pembangunan
Kependudukan Dan Bonus Demografi. Serat
Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang.
[9] Konoras, Isyana Kurniasari. Problematika
Pemerintah Dalam Menyongsong Bonus
Demografi Di Indonesia. Jurnal Potret - Jurnal
Penelitian dan Pemikiran Islam - Volume 22,
Nomor 2, Juli-Desember 2018
[10] Mukri, Syarifah Gustiawati. Menyongsong
Bonus Demografi Indonesia. ADALAH ( Buletin
Hukum dan Keadilan) Volume 2 Nomor 6a
(2018) ISSN: 2338 4638
[11] Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Indonesia .
Jakarta: Badan Pusat Statistik
[12] HYSING, ERIK AND JAN OLSSON. 2018.
Green Inside Activism for Sustainable
Development: Polit ical Agency and Institutional
Change. Switzerland: Springer

Anda mungkin juga menyukai