Anda di halaman 1dari 7

Implementasi Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar

Bagus Furqon Alfansyah

1710201054

Universitas Tidar, Ilmu Administrasi Negara

1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang dan Tujuan

Awal tahun 2020 mungkin bukan awal tahun yang baik untuk kita semua, bencana alam yang
menimpa Indonesia dan dunia menjadi cerita awal tahun yang buruk. Saat ini dunia sedang
dilanda sebuah virus bernama Covid-19 yang memakitan dan bahkan WHO telah menetapkan
virus sebagai pandemi. Covid-19 saat essay ini dibuat terdapat 211 kawasan atau negara
terinveksi, kasus terkonfirmasi 1.214.466, kematian 67.767 untuk diseluruh dunia. Indonesia
sendiri pada hari ini terhitung kasus positif 2.738,sembuh 204 dan meninggal 221.

Peristiwa ini memang menjadi duka bersama untuk kita, tetapi dalam peristiwa seperti ini
bagaimana peranan pemerintah untuk melindungi warganya. Diberbagai negara memiliki cara
dan pandangannya masing-masing untuk menangani masalah ini. Begitu juga dengan Indonesia,
setelah simpang siur dan desakan dari masyarakat akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan
sesuai dengan perintah presiden memberlakikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
PSBB adalah jawaban dari pemerintah dari masyarakat untuk membuat kebijakan yang jelas
terkait dengan penanganan covid-19 di Indonesia. Pasalnya sebelum adanya kebijakan PSBB ini
banyak daerah yang telah melakukan karantina wilayah secara mandiri, melakukan kuncitara
secara sepihak. Membuat pelaksanaannya rancu antara pusat dan daerah. Maka dibuatlah PSBB
ini. Tujuan dari essay ini adalah untuk mencari tahu bagaiamana implementasi kebijakan PSBB
ini, menggunankan teori prinsip-prinsip dasar implementasi yang dikemukakan oleh Riant
Nugroho.
2. PEMBAHASAN
a. 5 Prinsip Implementasi Kebijakan Menurut Riant Nugroho

Pada dasarnya Riant Nugroho mengemukakan bagaiaman cara implementasi kebijakan dapat
berjalan dengan efektif. Maka efektivitas pelaksanaan kebijakan merupakan pengukuran
terhadap tercapainya tujuan kebijakan yang telah dirumuskan sebelumnya. Efektivitas
implementasi kebijakan berkaitan dengan sejauh mana implementasi yang dilakukan mencapai
tujuan kebijakan yang diharapkan. Riant (2012: 707-710) mengemukakan bahwa terdapat lima
hal yang perlu dipenuhi dalam hal keefektifan implementasi kebijakan.

 Ketepatan Kebijakan
Ketepatan kebijakan dinilai dari sejauh mana kebijakan yang ada telah bermuatan hal-hal
yang memang memecahkan masalah yang hendak dipecahkan. Apakah kebijakan tersebut
sudah dirumuskan sesuai karakter masalah yang hendak dipecahkan. Apakah kebijakan
dibuat oleh lembaga yang mempunyai kewenangan (misi kelembagaan) yang sesuai
dengan karakter kebijakan.
 Ketepatan pelaksanaan
Terdapat tiga lembaga yang dapat menjadi implementor, yaitu pemerintah, kerjasama
antar pemerintah dan masyarakat/swasta, atau implementasi kebijakan yang bersifat
monopoli.
 Ketepat target
Apakah target yang diintervensi sesuai dengan yang direncanakan, tidak tumbpang tindih
atau bertentangan dengan intervensi kebijakan lain. Apakah target dalam kondisi siap
diintervensi atau tidak. Dan apakah intervensi implementasi kebijakan bersifat baru atau
memperbarui implementasi kebijakan sebulumnya.
 Ketepatan lingkungan
Lingkungan dalam hal ini terbagi menjadi lingkungan internal kebijakan yang berkaitan
dengan interaksi diantar perumus kebijakan dan pelaksana kebijakan dengan lembaga lain
yang terkait. Dan lingkungan eksternal kebijakan yang berkaitan dengan persepsi public
akan kebijakan dan implementasi kebijakan.
 Ketepatan proses
Terdiri atas tiga proses, yaitu policy acceptance, publik memahami kebijakan sebagai
aturan dan pemerintah memahaminya sebagai tugas yang harus dilaksanakan. Policy
adoption, publik menerima kebijakan sebagai aturan dan pemerintah menerimanya
sebagai tugas yang harus dilaksanakan. Strategic readiness, publik siap melaksanakan
atau menjadi bagian dari kebijakan, dan birokrat siap menjadi pelaksana kebijakan.

Riant (2012:710) juga menambahkan bahwa kelima tepat tersebut masih perlu didukung oleh
tiga jenis dukungan, yaitu dukungan politik, dukungan strategik ,dan dukungan teknis.

b. Implementasi Kebijakan PSBB berdasarkan Teori Riant Nugroho

Dari 5 yang dikemukaan oleh Riant Nugroho yaitu

 Ketetapan Kebijakan
Kebijakan ini dibuat adalah sebagai upaya peluasan penyebaran covid-19 di Indonesia,
kebijakan ini juga dibuat untuk menjawab dari upaya-upaya pemerintah daerah membuat
kebijakan sendiri-sendiri dan rancu. Kebijakan ini dibuat oleh pemerintahan pusat dengan
perintah presiden. Jadi lembaga yang mengeluarkan kebijakan ini adalah pemerintah
pusat dan jenis kebijakannya adalah top-botton yang ditujukan kepada pemerintahan
daerah.
 Ketetapan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya kebijakan ini antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Pemerintah pusat sebagai pihak memberikan perintah dan pemerintah daerah sebagai
pelaksannya. Tetapi dalam prosedurnya kebijakan ini dapat dikatakan bottom-up karena
pemerintah daerah harus mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat. Pemerintah
daerah mengituki administrasi apa saja yang harus diikutinya untuk mendapatkan
rekomendasi melaksanakan PSBB.
 Ketepatan Target
Secara ketepatan targenya kebijakan PSBB sudah tepat, karena daerah-daerah yang
melaksanakan PSBB adalah daerah yang memang mendapatkan perintah dari pemerintah
pusat berdasarkan pengajuan yang pemerintah daerah. Secara tumpang tindih, kebijakan
ini tidak tumpang tindih karena memang belum ada kebijakan terkait dengan ini dan
malah kebijakan ini dibuat agar kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para kepala daerah
tidak rancu lagi. Karena awalnya setiap daerah menerapkan kebijakannya sendiri tanpa
ada landasannya yang kuat dan pelaksanaannyapun berbeda-beda disetiap daerah.
Melalui PSBB ditargetkan bahwa setiap daerah yang menjalankan dapat menjalankan
sesuai dengan prosedur yang telah dibuat dan sesuai dengan perintah dari pusat.
 Ketepatan Lingkungan
Ketepatan lingkungan pada kebijakan ini berskala nasional jadi memang kebijakan ini
ditujuakan untuk pemerintah daerah. Maka adanya interaksi antara pemerintah daerah
dengan pemerintah pusat terkait dengan pelaksanaan kebijakan PSBB ini. lingkungan
internalnya pada kebijakan ini adalah pemerintah pusat dan daerah. Sedangkan
lingkungan eksternalnya adalah masyarakat yang terkena dampak pelaksanaan kebijakan
ini.
 Ketepatan Proses
Berdassarakan 3 tahapan tersebut, pemerintah daerah sudah memahami konsep dari
PSBB ini, seperti Pemrov DKI Jakarta yang dimana Jakarta adalah kasus terbanyak
covid-19 saat ini telah melaksanakan PSBB ini, bahkan Gubernur DKI Jakarta sendiri
mengintruksikan kepada masyarakat jangan melanggar PSBB ini, dan akan meningkatkan
patroli dari jajaran pemrov,polisi dan tni untuk mengawal pelaksanaan PSBB ini.
berbagai daerah pun sudah mengajukan pelaksanaan PSBB seperti jawa barat contohnya.
Tetapi untuk mengetahui strategic readiness belum dapat dilihat karena kebijakan ini baru
diterbitkan oleh pemerintah pusat. Tetapi jika mengaca dari kebijakan-kebijakan serupa
yang sebelumnya telah dilakukan oleh pemerintah daerah yang memiliki kesamaan.
Publik sudah memahami dari kebijakan ini dan mungkin diberberapa daerah perintah-
perintah kebijakan ini telah dilaksanakan sebulum PSBB itu ada.
c. Fenomena PSBB Yang Terjadi

Sebelum kebijakan PSBB ini dibuat banyak masyarakat yang menginkat kuncitara atau karantina
wilayah untuk dilakukan oleh pemerintah maka dari itu banyak pemerintah daerah yang secara
inisiatif sendiri membuat kebijakan-kebijakan tersebut. Berlarutnya kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah akhirnya berakhir setelah PSBB dibuat. Menurut Mahmud Md PSBB adalah
gabungan dari kuncitara dan karantina wilayah.
DKI Jakarta adalah daerah pertama yang akan melaksanakan PSBB ini, memang Jakarta adaalh
episentrum dari covid-19 ini. tetapi pada awalnya sempat ditolak karena permasalahan
administrasi yang belum dilengkapi oleh pemrov DKI. Akhirnya pada tanggal 10 april nanti
PSBB akan mulai diterapkan di Jakarta, saat ini pemrov DKI Jakarta telah mempersiapkan
semuanya untuk melaksanakan kebijakan PSBB ini. dalam kebijakan PSBB ini didalamnya
adalah pembatasan transportasi hanya boleh 50% dari jumlah kapasitasnya dan jam
oprasionalnya dibatasi. Saat ini persiapan terus disiapkan oleh pemrov DKI Jakarta dan pemrov
juga menerapkan sanksi tegas kepada masyarakat yang melanggaranya.

Langkah yang telah diambil oleh pemerintah pusat sudah tepat walaupun terbilang telat, tetapi
kita memang tidak dapat hanya menyalahkan. Pada masa seperti ini kita harus bersatu
melaksanakan perintah dan kebijakan yang telah diberlakukan. Dalam pelaksaannya pun hal-hal
yang dikatakan oleh Riant Nugroho bahwa implementasi kebijakan juga berkatian dengan
politik, dukungan strategic dan dukungan teknis.

Dukungan politik memang sangat dibutuhkan dari beberbagai pemegang kekuasaan saat ini,
bukan saatnya mementingkan kepentingan pribadi saat ini. dukungan strategik juga harus
diperhatikan dalam kasus ini bagaimana pemerintah menerapkan kebijakan ini dan hukuman
tegas kepada masyarakat yang melanggar kebijakan ini, dan dukungan teknis yang harus
dipersiapkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melaksanakan PSBB. Terkhusunya
pemrov DKI yang tanggal 10 nanti akan melaksanakan PSBB.

3. Kesimpulan

Kebijakan PSBB pada awalnya memang terbilang telat dilakukan oleh pemerintah pusat,
sehingga terjadi kekacauan pada daerah-daerah. Dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19
memang ini adalah langkah yang tepat. PSBB secara teori Riant Nugroho pun terbilang sudah
efektif untuk pengimplementasiannya. Tinggal bagaimana hambatan-hambatan yang terjadi
dalam pelaksanaan PSBB ini. 3 dukungan yang urataran oleh Riant Nugroho juga dapat menjadi
hambatan apabila dalam pelaksanaannya PSBB tidak dapat berjalan dengan semestinya.

Sebagai pihak yang akan menjalankan kebijakan PSBB ini pemerintah daerah dan masyarkat
waktunya bekerja sama menaati aturan yang telah dibuat oleh pemerintah pusat. Bahwa desain
kebijakan yang baik pun tidaklah cukup untuk di implementasikan dengan baik karena hambatan
untuk sebuah kebijakan dapat hadir dari banyak faktor.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.jawapos.com/nasional/06/04/2020/permenkes-nomor-9-terbit-begini-tata-cara-
pelaksanaan-psbb/

https://tirto.id/menkes-terawan-akhirnya-menetapkan-psbb-untuk-dki-jakarta-eLxp

https://www.liputan6.com/news/read/4221404/headline-jakarta-terapkan-psbb-corona-10-april-
bagaimana-penerapannya

https://www.youtube.com/watch?v=vXii4Y9w_Ic

https://www.youtube.com/watch?v=DBDfmigOunk
d.

Anda mungkin juga menyukai