Anda di halaman 1dari 3

Tugas Hukum Dan Kebijakan Publik Han B

Nama : Vita Fadhillah Nurdin

Nim : B021191101

Contoh Kebijakan Publik, Model Kebijakan Yang Digunakan, Evaluasi, Dampak


Dan Solusi Kebijakan Publik

Model Rasionalisme: Kebijakan sebagai Pencapaian Keuntungan Sosial Secara


Maksimal

Model ini melihat bahwa tujuan kebijakan adalah maksimalisasi


keuntungan sosial. Artinya, pemerintah harus membuat kebijakan yang
mengakibatkan masyarakat luas mendapat keuntungan dengan mengurangi
pembiayaan dalam jumlah besar yang dikeluarkan oleh masyarakat. Policy yang
rasional adalah dirancang secara tepat untuk memaksimalkan hasil nilai bersih
(net value achievement). Istilah rasionalitas silih berganti dengan pengertian
efisien. Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk memilih policy yang rasional,
yaitu:

1) Mengetahui keinginan atau kebutuhan masyarakat (preferensi nilai);


2) Mengetahui seluruh alternatif kebijakan yang mendukung pencapaian
manfaat kebijakan;
3) Mengetahui seluruh konsekuensi kebijakan;
4) Memperhitungkan rasio antara manfaat dan biaya yang dipikul dari setiap
alternatif;
5) Memilih alternatif kebijakan yang paling efisien.

Dengan demikian, pembuatan policy yang rasional memerlukan adanya


informasi tentang pilihan-pilihan policy, kemampuan prediktif untuk mengetahui
secara tepat akibat dari pilihan policy tersebut, dan kecerdasan untuk menghitung
secara tepat perimbangan antara biaya dan keuntungan (the ratio of costs and
benefits). Banyak halangan yang menghambat terjadinya keputusan yang rasional.

Contoh kebijakan publik untuk model ini yaitu:

Salah satu cotoh kebijakan publik yang diterapkan oleh Pemerintah


Daerah Kota Makassar yang sesuai dengan deskripsi kebijakan publik model
rasionalitas yang dimana dalam menghadapi wabah Covid-19, pemerintah
membuat kebijakan yang berlaku untuk seluruh masyarakat secara luas yang
dimana kebijakan publik ini memberikan manfaat yang besar dengan biaya yang
sedikit yang tidak membebani masyarakat. Kebijakan tersebut adalah penerapan
protokol kesehatan Covid-19 yang disebut dengan 3M yaitu memakai masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak. Jadi dengan mematuhi himbauan 3M sudah
dianggap paling efektif dan efisien yang dianggap pemerintah bisa menekan laju
Covid-19. Aturan ini berdasarkan instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 dan
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2020 yang dimana sebagai
payung hukum Pemerintah Kota Makassar dalam menyusun Peraturan Walikota
Makassar untuk mengatur dan menerapkan penegakan hukun disiplin protokol
kesehatan dalam rangka upaya menekan penyebaran dan memutus mata rantai
penularan Covid-19. Dan Pemerintah Kota Makassar melalui bagian Hukum dan
HAM Sekretariat Daerah Kota Makassar mengadakan Sosialisasi Peraturan
Walikota Nomor 51 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan
Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Coid-
19 Dan Peraturan Walikota Makassar Nomor 53 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Penerapan Protokol Kesehatan Pada Pelaksanaan Kegiatan Pernikahan, Resepsi
Pernikahan Dan Pertemuan dengan mengundang Forkopimda, SKPD terkait,
KPU, Bawaslu, PHRI, dan unsur media.

Bentuk Evaluasi Kebijakan :

Jadi kebijakan publik yang dikeluarkan Pemerintah Kota Makassar untuk


meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan menerapkan aturan 3M tersebut, jika
kita lihat dilapangan bahwa pada awal dikeluarkannya peraturan kebijakan publik
tersebut, respon masyarakat sangat positif dikarenakan dengan adanya aturan 3M
ini masyarakat merasa lebih aman. Namun lama kelamaan setelah berlakunya
aturan tersebut banyak masyarakat yang mulai tidak mengindahkan. Yang dimana
pada awalnya setiap tempat seperti pusat perbelanjaan atau fasilitas publik
disediakan tempat cuci tangan dan masyarakat mematuhi aturan cuci tangan
tersebut namun sekarang sudah tidak. Dan kita lihat sekarang pula aturan menjaga
jarak pun sudah tidak dipatuhi, karena kita lihat kenyataannya pula di pusat
perbelanjaan banyak kita lihat kerumunan orang. Serta anjuran pemakaian
maskerpun sudah tidak dipatuhi karena sekarang diluar sana sudah banyak kita
lihat masyarakat yang keluar rumah tidak memakai masker.

Dampak Kebijakan :

Dampak kebijakan bisa kita lihat juga seperti penjelasan saya diatas bahwa
realitanya kebijakan tersebut kurang berjalan efektif karna masih banyak
masyarakat yang melanggarnya

Solusi dari Implementasi Kebijakan :

Saya rasa pemerintah harus lebih tegas lagi dalam menindaki pelanggar yang tidak
patuh terhadap aturan tersebut, seperti misalnya memberi sanksi administratif
seperti dikenakan denda jika tidak memakai masker.

Kesimpulan :

Sebenarnya aturan kebijakan publik ini dengan penerapan aturan 3M tersebut


sudah paling sesuai diterapkan kepada masyarakat, hanya saja kesadaran
masyarakat saja yang kurang terhadap penanggulangan pengurangan penyebaran
Covid-19. Jadi saya rasa pemerintah harus lebih banyak melakukan sosialisasi lagi
terhadap masyarakat agar bisa lebih berhati-hati dan bukan hanya dirinya sendiri
saja yang terlindungi, tapi orang banyak pun.

Anda mungkin juga menyukai