Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Ferdayanti

Nim :K202101012
Kelas : D1
MK : Kepemimpinan dan berpikir system
TUGAS
Penyakit COVID-19 dengan tingkat penyebaran yang cepat dan dapat mengakibatkan
kematian menjadi salah satu alasan penanggulangannya menjadi prioritas saat ini. Dalam
penanggulangan suatu penyakit diharapkan seorang pengambil keputusan program dapat
berpikir sistem. Seperti penanggulangan COVID-19, meskipun masuk ranah bidang
kesehatan, namun dalam penanganannya harus merangkul berbagai lintas sektor untuk
berkoordinasi.
Memerlukan effort cukup besar bagi seorang pemimpin untuk menyatukan pemangku
kebijakan dalam lintas sektor serta perpanjangan tangan informasi ke bawah untuk menjadi
satu tujuan dan komitmen dalam penanggulangan COVID-19. perencanaan program perlu
alur pikir siklus pemecahan masalah, dengan langkah-langkah:
1. Analisa Situasi
2. Identifikasi masalah
3. Menetapkan prioritas masalah
4. Menetapkan tujuan
5. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik
6. Menyusun rencana sumber daya menjadi rencana operasional.
Seluruh langkah di atas harus dilakukan sistematis. Analisa situasi adalah langkah
awal dalam perencanaan yang harus dijalankan dengan baik karena akan berpengaruh pada
tahap-tahap selanjutnya.
Caranya, dengan melihat data penyebaran kasus, melakukan pemetaan kasus, serta
memperhatikan potensi yang ada di setiap daerah untuk dapat membantu
penanggulaBVBngan COVID-19. Misalnya budaya saling membantu di suatu daerah. Maka
dalam hal ini sangat diperlukan koordinasi dengan para stakeholder yang dekat dengan
masyarakat setempat.
Dalam proses identifikasi masalah dalam penanggulangan COVID-19 yaitu masalah
masalah yang ditimbulkan karena pandemi COVID-19 misalnya stigma pada tenaga
kesehatan, penurunan kualitas hidup dan masalah yang timbul dalam pelaksanaan
penanggulangan COVID-19 seperti masalah ketidakpatuhan masyarakat dalam protocol
kesehatan.
Sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan maupun non-kesehatan yang
ada serta faktor-faktor yang memengaruhi masalah tersebut, yang merupakan tujuan dari
analisis ini.
Pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak
perencanaan penanggulangan COVID-19 terpadu. Dalam langkah selanjutnya diikuti
kegiatan untuk merumuskan secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah-masalah
tersebut. Yang dimaksud masalah dalam perencanaan penanggulangan COVID-19 tidak
terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja. Akan tetapi meliputi semua faktor yang
memengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan, dan pelayanan
kesehatan).
Kemudian dilakukan prioritas masalah. Dalam menentukan prioritas masalah harus
dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk
masyarakatSehingga masalah yang ditetapkan untuk diatasi benar-benar masalah dari
masyarakat. Sehingga dalam pelakasanaan penanggulangan COVID-19. masyarakat dapat
berperan aktif di dalamnya dan dapat menyusun tujuan dengan baik sesuai kebutuhan.
Dalam menyusun alternatif pemecahan masalah dalam penanggulangan COVID- 19
dengan berpikir kreatif dan menyelesaikan berbagai masalah yang ada dengan nmenemukan
akar masalahMisalnya terjadi stigma pada tenaga kesehatan dan penderita COVID-19 harus
dilakukan penelusuran mengapa terjadi stigma di suatu masyarakatMisalkan dikarenakan
ketakutan masyarakat dan berita hoax di tengah masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, perlu
pendekatan pada tokoh masyarakat yang dipercaya untuk membantu mengedukasi dan
mengarahkan masyarakat
Contoh lain masalah ketidakpatuhan masyarakat dalam menggunakan masker. Di
setiap daerah mungkin akan sama masalahnya namun berbeda penyebab masalahnyaDi suatu
daerah, ketidakpatuhan dikarenakan memang masyarakat tersebut tidak memiliki masker dan
tidak mampu membeli masker. Di tempat lain penyebab bisa berbeda. mungkin masyarakat
mampu membeli masker namun merasa tidak nyaman menggunakan masker. Atau merasa
tidak percaya dengan COVID-19.
Perbedaan penyebab masalah akan berbeda pula treatment yang diberikan oleh tim
penanggulangan COVID-19Hal ini terkesan rumit. Tetapi dengan berpikir sistematis dan
tepat sasaran akan mempermudah pencapaian tujuan dalam penanggulangan COVID-
19.Dalam tahap terakhir, proses perencanaan yaitu menyusun rencana sumber daya menjadi
rencana operasional, yaitu dalam bentuk:
1. Kebijakan. Merupakan suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan
2. Prosedur standar. Implementasi kebijakan yang dilakukan melalui garis pedoman
lebih detail
3. PeraturanPernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan dalam situasi tertentu
Rencana kegiatan atau rencana operasional pada umumnya mencakup tiga tahap
pokok,yakni:
1. Rencana kegiatan pada tahap persiapan, yakni kegiatan-kegiatan yang dilakukan
sebelum kegiatan pokok dilaksanakan. Misalnya rapat-rapat koordinasi, perizinan,
dan sebagainya
2. Rencana kegiatan pada tahap pelaksanaanyakni kegiatan pokok program yang
bersangkutan
3. Rencana kegiatan pada tahap penilaianyakni kegiatan untuk mengevaluasi seluruh
kegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.
Pada tahap kedua yaitu pengorganisasian penanggulangan COVID-19. Selain ada Satgas
COVID-19, perlu ditambahkan tim pendukung di lapangan, yang dekat dengan masyarakat.
Misalnya kepala desa/kelurahan dan dibantu timnya (Ketua RT/RW)Keikutsertaan mereka
akan membantu proses penemuan kasus baru, mengatasi masalah stigma, dan dampak yang
ditimbulkan oleh COVID-19.
Ketakutan masyarakat untuk di-tracing karena takut dampak sosial serta ekonomi yang
timbul jika masuk kelompok yang perlu diisolasi, perlu segera diatasi. Caranya, dengan
komunikasi yang baik dan efektif antara pelaksana program dengan masyarakat. Oleh sebab
itu, Satgas COVID-19 sangat perlu tim yang bergerak langsung pada masyarakat yang
menjadi perpanjangan tangan antara Satgas COVID-19 dan masyarakat. Mereka harus
mampu mejelaskanmengarahkan, dan menampung aspirasi masyarakat. termasuk apa yang
dibutuhkan masyarakat selama pandemi COVID-19.
Pada tahap penggerakan harus bersifat fleksibel. Perubahan sosial dalam masyarakat
sangatlah cepat di era 4.0 saat ini. Semakin tinggi literasi data masyarakat, masalah yang
masuk perencanaan mungkin akan ganti dengan masalah lain.
Oleh karena itu, tahap penggerakan dalam pelaksanaan penanggulangan COVID-19
harus terus mengikuti perubahan di dalam masyarakat. Masalah-masalah baru yang timbul
harus segera diselesaikan. Misalkan terjadi perubahan kondisi saat lonjakan mobilisasi
masyarakat dikarenakan tingkat kejenuhan masyarakat untuk tetap di rumah. Seperti
menyebabkan banyak masyarakat berwisata sehingga diperlukan kebijakan baru untuk
menanggulangi masalah ini dengan koordinasi melalui dinas terkait.
Misalkan pembatasan masuk wilayah daerah wisata dengan mewajibkan test antigen
swab, koordinasi dengan satgas COVID-19 untuk monitoring kepatuhan protokol kesehatan,
dan lainnya.
Adapun keresahan masyarakat terhadap perubahan kebijakan harus ditangani dengan
penjelasan dan pengarahan langsung melalui tim yang telah ditunjuk untuk langsung
menjelaskan pada masyarakat. Koordinasi tidak harus secara langsung, tapi juga melalui
media sosial, seperti grup WhatsAppTelegram, pertemuan rutin melalui media zoom meeting,
dan lainnya. Komunikasi tidak bisa dilakukan hanya sekali, namun juga rutin sekaligus untuk
memonitoring perkembangan di masyarakat
Pada tahap pemantauan dan pengendalian bertujuan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dari program penanggulangan COVID-19. Pemantauan dilakukan berdasarkan
target dan kegiatan yang telah direncanakan selama proses program berlangsungDalam
penanggulangan COVID-19tujuan utama adalah penekanan penyebaran COVID-19 dan
peningkatkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai