Anda di halaman 1dari 7

1. Pengertian dan ruang lingkup kebijakan publik.

Kebijakan publik didefinisikan sebagai :


1. Hubungan aktivitas satu unit pemerintah dengan lingkungannya Robert Eyestone)
2. Serangkaian kegiatan yang saling berhubungan beserta segenap konsekuensinya (Ricard
Rose)
3. Apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan ataupun tidak dilakukan (Thomas Dye)
4. Kemahiran pemerintah untuk mewujudkan tujuan-tujuan sosial (Ricard Hula)

Menurut Kamus Cambridge, kebijakan publik adalah kebijakan pemerintah yang memengaruhi
setiap orang di suatu negara atau negara bagian atau kebijakan secara umum.

Kebijakan publik adalah: “Serangkaian keputusan kebijaksanan yang diambil seorang atau
sekelompok orang untuk mewujudkan tujuan-tujuan tertentu di dalam masyarakat”

Dalam hal ini peran kebijakan publik dan perumus kebijakan publik menjadi sangat vital.
Mengutip pendapat Dewey (1927), kebijakan publik menitikberatkan pada “publik dan masalah-
masalahnya”.

M.C. Lemay (2002) menyebut kebijakan sebagai a purposive course of action followed by an
actor or set of actors in dealing with problems. Kebijakan publik dibuat sebagai reaksi atas
masalah publik yang muncul. Selanjutnya kemampuan menyelesaikan masalah-masalah publik
menjadi titik sentral dalam kebijakan publik. Dalam berbagai literatur, kebijakan publik
didefinisikan secara beragam, karena dalam suatu disiplin ilmu terdapat perspektif atau cara
pandang yang bervariasi. Dari berbagai definisi, kebijakan publik memiliki lingkup yang sangat
luas.

Lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai bidang dan sektor
seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan sebagainya. Di samping itu dilihat dari
hirarkinya, kebijakan publik dapat bersifat nasional, regional maupun lokal seperti undang-
undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan pemerintah
daerah/provinsi, keputusan gubernur, peraturan daerah kabupaten/kota, dan keputusan
bupati/walikota. Secara terminologi pengertian kebijakan publik (public policy) itu ternyata
banyak sekali, tergantung dari sudut mana kita mengartikannya.

Hogwood dan Gunn (1984) menyebutkan 10 penggunaan istilah kebijakan, yang menunjukkan
makna yang berbeda-beda

1. Kebijakan sebagai suatu merek bagi suatu bidang kegiatan tertentu (policy as a label
form a field of activity)
Contoh : kebijakan pendidikan, kebijakan industi;
2. Kebijakan sebagai suatu pernyataan mengenai tujuan umum atau keadaan tertentu
yang dikehendaki (policy as an expression of general purpose or diserid state of affairs),
Contoh : Kebijakan tentang pelayanan publik yang berkalitas;
3. Kebijakan sebagai suatu usulan-usulan khusus (policy as spesific proposals),
Contoh : misal kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak;
4. Kebijakan sebagai keputusan pemerintah (policy as decision of government),
Contoh : Keppres, keputusan menteri;
5. Kebijakan sebagai bentuk pengesahan formal (policy as formal authorization),
Contoh : : keputusan DPR
6. Kebijakan sebagai program (policy as programme),
Contoh : Program Keluarga Berencana
7. Kebijakan sebagai keluaran (policy as output),
Contoh : pengalihan subsidi bahan bakar minyak untuk mendorong pengembangan
usaha kecil;
8. Kebijakan sebagai hasil akhir (policy as outcome);
Contoh : peningkatan nilai investasi dan pendapatan pengusaha kecil sebagai implikasi
pengalihan subsidi bahan bakar minyak untuk usaha kecil;
9. Kebijakan sebagai suatu teori/model (policy as a theory or model),
Contoh : jika infrastruktur fisik wilayah Indonesia Timur diperbaiki maka perkembangan
sosial ekonomi wilayah itu semakin meningkat;
10. Kebijakan sebagai suatu proses (policy as a process),
contoh : pembuatan kebijakan dimulai sejak penetapan agenda, keputusan tentang
tujuan, implementasi sampai dengan evaluasi.

Dari bermacam- macam definisi mengenai kebijakan publik diatas maka perlu
ditetapkannya ruang lingkup kebijakan publik di Negara kita sebagai berikut :

Lingkup Nasional
1. Kebijakan Nasional: Kebijakan negara yang bersifat fundamental dan
strategis dalam pencapaian tujuan nasional. Yang berwenang: MPR,
Presiden, DPR
2. Kebijakan Umum: Kebijakan Presiden sebagai pelaksanan UUD, TAP MPR,
UU, untuk mencapai tujuan nasional. Yang berwenang: Presiden
3. Kebijakan Pelaksanaan: merupakan penjabaran dari kebijakan umum sebagai
strategi pelaksanaan tugas di bidang tertentu. Yang berwenang:
Menteri/setingkat menteri dan pimpinan LPND

Lingkup Wilayah
1. Kebijakan Umum: Kebijakan Pemda sebagai pelaksanaan azas desentralisasi dalam
rangka mengatur urusan RT Daerah. Yang berwenang: Gubernur dan DPRD Provinsi
untuk Daerah Provinsi dan Bupati/Walikota untuk Daerah Kab./Kota.

2. Kebijakan Pelaksanaan, ada tiga macam:


a. Desentralisasi: realisasi pelaksanaan PERDA
b. Dekonsentrasi: pelaksanaan nasional di Daerah
c. Tugas pembantuan (medebewind): pelaksanaan tugas Pemerintah Pusat di
Daerah yang diselenggarakan oleh Pemda.

2. Perbedaan hukum dan kebijakan publik.

Antara hukum dan kebijakan publik memliki kesamaan, karena ketika melihat antara proses
pembentukan hukum dengan proses formulasi kebijakan publik kedua-duanya sama-sama
berangkat dari realita yang ada di tengah masyarakat dan berakhir pada penetapan sebuah
solusi atas realitas tersebut.

Beberapa perbedaan kebijakan publik dan hukum :

 Bahwa produk hukum (UU) memberikan sebuah kekuatan dan kemapanan dari
kandungannya. Sedangkan kebijakan publik pada dasarnya berorientasi kepentingan
publik
 Kebijakan Publik umumnya dilegalisasikan dalam bentuk hukum. Hukum adalah hasil
dari kebijakan public. Maksudnya bahwa sebuah produk hukum tanpa adanya proses
kebijakan publik maka produk hukum tersebut dapat kehilangan makna substansinya
 Kebijakan Publik merupakan kebijaksanaan dan mempunyai implikasi kepada
masyarakat. Secara inti, tindakan yang diberikan pemerintahan kepada masyarakat
Hukum yang menetapkan aturan pada masyarkat sebagai sarana bagi pemerintahan
untuk menetapkan kebijakan.
 Solusi dari proses kebijakan publik adalah keputusan kebijakan publik, sedangkan solusi
dari proses pembuatan hukum adalah produk hukum yang melegitimasi keputusan
kebijakan publik tersebut

Kebijakan publik umumnya harus dilegalisasikan dalam bentuk hukum, pada dasarnya sebuah
hukum adalah hasil dari kebijakan publik. Bahwa sesungguhnya antara hukum dan kebijakan
publik itu pada tataran praktek tidak dapat dipisah-pisahkan.

Keduanya berjalan seiring sejalan dengan prinsip saling mengisi. Logikanya sebuah produk
hukum tanpa ada proses kebijakan publik di dalamnya maka produk hukum itu akan kehilangan
makna substansinya. Demikian pula sebaliknya, sebuah proses kebijakan publik tanpa adanya
legalisasi dari hukum tentu akan sangat lemah dimensi operasionalisasi dari kebijakan publik
tersebut (Barkclay dan Birkland)

3. Perbedaan kebijakan publik,kebijakan pemerintah,kebijakan negara

KEBIJAKAN PUBLIK SEBUAH PROSES POLITIK

Kebijakan publik adalah sebuah kompleksitas tarik-menarik pengaruh dan berbagai pihak yang
begitu beragam, mulai dikondisi politik internasional sampai pada elemen politik original
domestik.

Hakekat proses kebijakan adalah sebuah proses politik, sehingga segala kompleksitas persoalan
yang muncul di tingkat politik juga ditemui pada tingkat kebijakan publik.
John Herry Marryman, model strategi pembangunan hukum dapat dibedakan:

1. Strategi ortodoks yang mengutamakan peran negara dan parlemen dengan produk
Perundang-Undangan;
2. Model responsif, yang mengutamakan peran pengadilan, yang berarti besarnya
partisipasi masyarakat.

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH

1. Kebijaksanaan pemerintah yang liberal: kebijaksanaan ini mempunyai sifat cepat


mengadakan tindakan-tindakan yang berakibat dengan perubahan cepat pula. Biasanya
kebijaksanaan tersebut mengarah kepada penghapusan ketidakadilan atau kepincangan
masyarakat. Contoh: penetapan perintah tentang kenaikan pajak.
2. Kebijakan pemerintah yang konservatif. Pertimbangan konservatif bahwa kehidupan
yang ada di tengah-tengah masyarakat sudah memadai, sehingga perubahan-perubahan
tidaklah perlu diadakan dengan cepat, tetapi menurut tingkat perkembangan
semestinya, melalui proses yang alami (natural process);

KONDISI DI PENGAMBIL KEBIJAKAN:

a. Kegiatan yang diambil dengan kepastian (under condition of certainty) yaitu suatu
keputusan yang didasarkan pada data-data dan informasi yang sudah lengkap serta
dapat pula memperhitungkan tujuan secara realistis;
b. Kegiatan yang diambil dengan ketidakpastian (under condition of uncertainty), yaitu
suatu keputusan yang terpaksa diambil meskipun perhitungan-perhitungan data dan
informasi tidak pasti. Namun tetap harus diambil keputusan, sebab apabila
kebijaksanaan tidak diputuskan dan dilaksanakan, kemungkinan akan timbul
pengorbanan yang lebih besar (pengambilan keputusan untung-untungan atau
spekulasi);
c. Keputusan yang diambil dengan risiko (under condition of risk), yaitu keputusan yang
diambil telah diprediksi akan adanya hal-hal yang mengganggu keberhasilannya
sehingga berakibat terjadi pengorbanan tertentu;
d. Keputusan yang diambil dengan kondisi konflik, yaitu keputusan yang terpaksa diambil
dalam konflik kepentingan. Pengambilan keputusan ini diharapkan paling sedikit akan
mengurangi konflik.
e. Keputusan yang baik dan benar memerlukan data dan informasi yang lengkap,
pengetahuan yang cukup mengenai kondisi dan situasi, serta melalui proses yaitu
sederhana, urut, efesien, dan bermanfaat. Selain itu, keputusan haruslah rasional,
institusional, kondisional, dan situasional.

MACAM KEBIJAKSANAAN PUBLIK INDONESIA

Kebijaksanaan publik di Indonesia merupakan kebijaksanaan pemerintah yang berdasarkan


Pancasila. Kebijaksanaan itu tidak hanya memperhatikan keinginan dan kehendak dari rakyat,
tetapi juga mengacu pada kepentingan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD NRI
1945.
Kebijaksanaan tersebut diakomodasi dalam berbagai bentuk Peraturan Perundang-Undangan:
Peraturan Perundang-Undangan menurut UU Nomor 10 Tahun 2004.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengertian kebijakan publik adalah tidakan yang dibuat dan
dilaksanakan oleh pemerintah, yang dampaknya menjangkau atau dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Sedangkan menurut Mr. Sugiono bahwa kebijakan publik adalah usaha bersama dari warga
masyarakat untuk membagi resources yang ada di dalam masyarakat secara damai dan adil serta
sifatnya yang mengikat.

Anda mungkin juga menyukai