HUKUM DAN KEBIJAKAN PUBLIK Hukum adalah keadilan dan kebenaran Kebijakan adalah keputusan yang dibuat oleh suatu lembaga pemerintahan atau organisasi dan bersifat mengikat para pihak yang terkait dengan lembaga tersebut. Publik adalah hal-ikhwal yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak atau masyarakat luas. Hukum dan Kebijakan publik adalah keputusan yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga pemerintahan untuk mengatasi permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu atau untuk mencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengan kepentingan dan manfaat orang banyak. Dasar hukum dan kebijakan publik (Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Per/04/M.PAN/4/2007 Tentang Pedoman Umum Formulasi, Implementasi, Evaluasi Kinerja, dan Revisi Kebijakan Publik Di Lingkungan Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah –selanjutnya disebut Permenpan 2007). • Konsep kebijakan publik dalam Permenpan tersebut mengandung unsur: 1. Pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu. 2. Melakukan sesuatu itu adalah mengatasi permasalahan tertentu yang berkenaan dengan kepentingan orang banyak. Secara positif, kebijakan publik mencakup bentuk tindakan pemerintah untuk mempengaruhi suatu masalah tertentu. Dalam bentuknya yang positif, kebijakan publik didasarkan pada undangundang dan bersifat otoritatif. Secara negatif, kebijakan publik mencakup keputusan pejabat pemerintah untuk tidak mengambil tindakan mengenai suatu persoalan yang memerlukan keterlibatan pemerintah BENTUK KEBIJAKAN PUBLIK 1. Kebijakan publik yang terkodifikasi adalah segenap peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah. 2. Pernyataan pejabat publik adalah pernyataan-pernyataan dari pejabat publik di depan publik, baik dalam bentuk pidato tertulis, pidato lisan, termasuk pernyataan kepada media massa. • Bentuk Kebijakan publik yang terkodifikasi(yang berupa peraturan perundang-undangan) sebagaimana dimaksud dalam Permenpan tersebut merupakan bentuk kebijakan publik yang positif atau dalam kategori kebijakan publik menurut Andersen adalah keputusan- keputusan kebijakan (policy decicions). • 1. Bentuk Kebijakan publik berupa pernyataan pejabat public sebagaimana dimaksud dalam Permenpan tersebut dalam kategori kebijakan publik menurut Andersen adalah sebagai pernyataan kebijakan (policy statements). • 2. Menurut James Andersen, sifat kebijakan publik sebagai arah tindakan dapat dipahami secara lebih baik bila konsep ini dirinci menjadi beberapa kategori. • Catatan: • Pejabat publik adalah setiap aparatur Negara yang mempunyai kewenangan membuat kebijakan publik di lingkungan lembaga pemerintah pusat dan daerah. • Lembaga Pemerintah Pusat adalah Lembaga Kepresidenan, Kementrian Koordinator, Kementrian yang memimpin Departemen, Kementrian Negara, dan Lembaga Pemerintah Non-Departemen. • Lembaga Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kota. (Permenpan 2007) 1. Tuntutan-tuntutan kebijakan (policy demands), berupa desakan agar pemerintah/ organisasi mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan. 2. Keputusan kebijakan (policy decicions), keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah yang mengesahkan atau memberi arah dan substansi kepada tindakan-tindakan kebijakan publik, termasuk dalam kegiatan ini adalah antara lain menetapkan undang-undang dan mengumumkan peraturan-peraturan administratif. 3. Pernyataan kebijakan (policy statements), pernyataan-pernyataan resmi yakni undang-undang, dekrit presiden, peraturan administratif, maupun pidato-pidato pejabat pemerintah yang menunjukan maksud dan tujuan pemerintah dan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. 4. Hasil-hasil kebijakan (policy outputs), manifestasi nyata kebijakan ublik atau apa yang telah dilakukan oleh pemerintah. 5. Dampak kebijakan (outcomes), akibat-akibat kebijakan publik bagi masyarakat, baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan yang berasal dari tindakan atau tidak adanya tindakan pemerintah. PROSES KEBIJAKAN PUBLIK 1. Formulasi kebijakan adalah suatu kegiatan yang bertujuan merumuskan dan menetapkan suatu kebijakan publik tertentu. 2. Implementasi kebijakanadalah suatu kegiatan atau proses pelaksanaan atau penerapan kebijakan publik yang telah ditetapkan. 3. Evaluasi kinerja kebijakanadalah suatu kegiatan atau proses yang mencakup penilaian suatu kebijakan publik yang telah berjalan dalam kurun waktu tertentu, yang mencakup evaluasi pada kinerja formulasi kebijakan, kinerja hasil atau manfaat yang dirasakan oleh publik, dengan memperhatikan factor lingkungan kebijakan yang bersangkutan. 4. Revisi kebijakan publikadalah suatu kegiatan atau proses perbaikan suatu kebijakan publik tertentu, baik karena kebutuhan publik, maupun antisipasi kondisi di masa depan. Tahap-tahap kebijakan publik, sebagaimana dikemukakan William Dunn (1998) meliputi: Pejabat yang dipilih atau diangkat Penyusunan agenda menempatkan masalah pada agenda publik Para pembuat kebijakan membahas Formulasi kebijakan masalah dan merumuskan alternatif pemecahannya.
Adopsi Kebijakan Salah satu alternatif kebijakan
diadopsiatau disahkan dengan dukungan dari mayoritas legislative, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan pengadilan.
Implementasi kebijakan Kebijakan yang telah diambil
dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan sumberdaya financialdan manusia.
Penilaian kebijakan Kebijakan yang telah dijalankan dinilai
atau dievaluasi untuk melihat sejauh • 3. Redistributif & Self-regulatory. i. Kebijakan redistributif adalah kebijakan untuk memindahkan pengalokasian kekayaan, pendapatan, pemilikan, atau hak-hak dari kelas atau kelompok penduduk. Contoh: kebijakan landreform. Ii. Kebijakan self-regulatoryadalah kebijakan tentang pembatasan atau pengawasan perbuatan pada masalah-masalah tertentu bagi sekelompok orang. Kebijakan harga eceran BBM. • 4. Material & Simbolik. • i. Kebijakan material adalah kebijakan tentang pengalokasian atau penyediaan sumber-sumber material yang nyata atau kekuasaan yang hakiki bagi para penerimanya atau mengenakan beban-beban (kerugian- kerugian) bagi yang harus mengalokasikannya. Contoh: kebijakan tentang kewajiban para majikan untuk membayar upah minimum kepada para buruhnya. • ii. Kebijakan simbolik adalah kebijakan yang bersifat tidak memaksa, karena kebijakan itu akan memberikan keutungan atau kerugian yang dampaknya kecil bagi masyarakat. Contoh: kebijakan iuran televisi. • 5. Collective goods & private goods. • i. Kebijakan collective goodsadalah kebijakan tentang penyediaan barang- barang dan pelayanan-pelayanan keperluan orang banyak. Contoh: Kebijakan tentang pengadaan sembilan barang kebutuhan pokok manusia. • ii. Kebijakan private goodsadalah kebijakan tentang penyediaan barang- barang dan pelayanan-pelayanan hanya bagi kepentingan perseorangan yang tersedia di pasaran bebas dan orang yang memerlukannya harus membayar biaya tertentu. Contoh: kebijakan tentang pembangunan hotel dan restoran. • 6. Liberal & conservative. i. Kebijakan liberal adalah kebijakan untuk mengadakan perubahan sosial yang diarahkan untuk memperbesar hak-hak persamaan. Contoh: kebijakan untuk meningkatkan program kesejahteraan sosial. ii. Kebijakan Konservatif adalah kebijakan untuk tidak mengadakan perubahan sosial atau memperlambat perubahan sosial . Peran Informasi Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Pengertian Data dan Informasi.
(Kumorotomo dan Agus Margono, 1994) mengemukakan bahwa data adalah fakta yang sedang tidak digunakan dalam proses pembuatan keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diarnbil kembali untuk pembuatan keputusan. Sebaliknya informasi terdiri dari data yang telah diarnbil kembali, diolah dan digunakan untuk memberi dukungan keterangan untuk pembuatan keputusan. informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat untuk membuat keputusan. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa pemakaian informasi itu penting, karena informasilah yang dipakai untuk menunjang pembuatan keputusan. Untuk membuat kebijakan diperlukan informasi yang berkualitas tinggi. Informasi yang memiliki kualitas tinggi akan menentukan sekali efektifitas kebijakan publik. Mengenai syarat-syarat informasi yang baik, Parker (Kumorotomo dan Agus Margono, 1994) mengemukakan sebagai berikut: a. Ketersediaan (availability). Syarat pokok bagi suatu informasi adalah tersedianya itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi yang hendak memanfaatkannya. b. Mudah dipahami. Informasi harus mudah dipahami oleh pemfcfuat kebijakan. c. Relevan. Informasi yang diperlukan harus benar-benar relevan denganpermasalahannya. d. Bermanfaat, Terkait dengan syarat relevansi, informasi harus bermanfaat bagi pembuat kebijakan. e. Tepatwaktu. Informasi harus tersedia tepat waktunya, terutama apabila pembuat kebijakan ingin segera memecahkan masalah yang dihadapi oleh pemerintah. f. Keandalan (Reliability). Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. g. Akurat. Informasi seyogyanya bersih dari kesalahan, harus jelas dan secara tepat mencerm inkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. h. Konsisten. Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi dalam penyajiannya. Pentingnya informasi dalam pembuatan kebijakan. William N. Dunn (1994) memberikan definisi Anafisis kebijakan publik sebagai "suatu disiplin Ilmu Sosial yang menggunakan berbagai macam metode penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi yang relevan dengan kebijakan yang digunakan dalam lingkungan~ politik tertentu untuk memecahkan masalah-masalah kebijakan. Dari pengertian Analisis Kebijakan Publik tersebut dapat dilihat bahwa untuk memecahkan masalah-masalah kebijakan diperlukan informaji. Dalam perumusan/pembuatan kebijakan, diperlukan informasi, yang berasal dari data yang telah diolah. Misalnya pemerintah akan merumuskan/membuat kebijakan kependudukan, maka untuk ini diperlukan informasi tentang pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk, kualitas dan strukturumur penduduk. Apabila pemerintah ingin merumuskan/ membuat kebijakan ekonomi, maka diperlukan informasi tentang sektor-sektor yang potensial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, misalnya: sektor-sektor Industri, Perdagangan, Keuangan/ Perbankan, Pariwisata, Pertanian, dan Iain-lain. Infomiasi yang Relevan dengan Kebijakan.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu