Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 2

Defenisi dan jenis 1.arsinta Dwi Nanda


2.dwi Anjani praja
3.fuja Alya

KEBIJAKAN 4.gesturi Elga sari


5.hidamel saramei s
KEBIJAKAN

Ealau dan Prewitt, kebijakan adalah sebuah keteta-


pan yang berlaku yang dicirikan oleh perilaku yang
konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya
maupun yang mentaatinya (yang terkena kebijakan
itu).
Kamus Webster memberi pengertian kebijakan sebagai
prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk men-
garahkan pengambilan keputusan
Ex
Titmuss mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-
prinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan
kepada tujuan-tujuan tertentu problem-oriented &
action-oriented
Jones :“…behavioral consistency and repeatitive-
ness associated with efforts in and through govern-
ment to resolve public problems”
H. Hugh Heglo: “a course of action intended to ac-
complish some end,” (suatu tindakan yang bermak-
sud untuk mencapai tujuan tertentu).
PENGERTIAN KEBIJAKAN
MEMPUNYAI BEBERAPA
IMPLIKASI:
1. Bahwa kebijaksanaan Negara itu dalam bentuk perdananya
berupa penetapan tindakan-tindakan dari pemerintah
2. bahwa kebijaksanaan Negara itu tidak cukup hanya dinyatakan,
tetapi dilaksanana dalam bentuk yang nyata
3. bahwa kebijaksanaan Negara itu, baik untuk melakukan sesuatu
atau tidak melakukan sesuatu, itu mempunyai dan dilandasi den-
gan maksud dan tujuan tertentu
4. bahwa kebijaksanaan itu harus senantiasa ditujukan bagi ke-
pentingan seluruh anggota masyarakat
EX

Sebuah kebijakan
merupakan produk
dari sebuah keputu-
san.
TUJUAN KEBIJAKAN
1. untuk menjamin kepentingan umum semaksimal mungkin
2. ditetapkan berdasarkan prosedur yang berlaku
3. didorong oleh keinginan untuk menghindari pertentangan yang
destruktif
KATEGORISASI KEBI-
JAKAN:
1. Kebijakan regulatory
 tentang pengenaan pembatasan atau larangan-larangan perbuatan atau
tindakan-tindakan perilaku bagi seseorang atau sekelompok orang
2. Kebijakan self-regulatory
 tentang pembatasan-pembatasan atau pengawasan perbuatan pada
masalah-masalah tertentu bagi seklompok orang
Ex
3. Kebijakan distributive
 tentang pemberian pelayanan dan berbagai keun-
tungan bagi sejumlah khusus penduduk, individu,
kelompok, perusahaan dan masyarakat tertentu.
4. Kebijakan redistributive
 kebijakan yang sengaja dikeluarkan pemerintah un-
tuk memindahkan pengelolaan kekayaan, pend-
patan, pemilikan atau hak milik di antara kelas-kelas
dan kelompok penduduk. Ex: Kebijakan pengentasan
masyarakat miskin
5. Kebijakan substantive
 Yaitu kebijakan-kebijakan tentang apa yang akan atau ingin di-
lakukan oleh pemerintah, penekanannya terletak pada subject-
matternya
6. Kebijakan procedural
 Adalah kebijakan-kebijakan tentang siapa atau pihak mana saja
yang terlibat dalam perumusan kebijakan, serta cara bagaimana
perumusan kebijakan dilaksanakan
Ex
7. Kebijakan material
 Merupakan kebijakan tentang pengalokasian
atau penyediaan sumber-sumber material yang
nyata atau kekuasaan yang hakiki bagi para
penerimanya atau pengenaan beban bagi yang
harus mengalokasikannya
8. Kebijakan simbolik
 Adalah kebijakan-kebijakan yang memaksa,
karena kebijakan tersebut akan memberikan ke-
untungan atau kerugian yang hanya relative ke-
cil bagi masyarakat
9. Collective goods policies
 Yaitu kebijakan-kebijakan tentang penyediaan barang-
barang dan pelayanan keperluan orang banyak
10. Private goods policies
 Adalah kebijakan tentang penyediaan barang-barang atau
pelayanan bagi kepentingan orang tertentu atau untuk ke-
pentingan orang tertentu atau untuk kepentingan perseo-
rangan yang tersedia di pasaran bebas dan orang yang
memerlukannya harus membayar dengan biaya tertentu
Ex
11. Liberal policies
 Adalah jenis kebijakan yang menganjurkan pe-
merintah untuk mengadakan perubahan-peruba-
han social, terutama yang diarahkan untuk
memperbesar hak-hak persamaan
12. Conservatives policies
 Adalah lawan dari kebijakan liberal, jadi kebi-
jakan ini menganggap bahwa yang ada sudah
merupakan hal yang cukup baik, sehingga tidak
perlu adanya perubahan social atau kalau pe-
rubahan social diperlukan harus diperlambat
dan berjalan alamiah
Ex
13. Capitalizations policies
 Kebijakan ini terutama dikeluarkan untuk meningkatkan kapa-
sitas produksi, untuk kemudian didistribusikan kepada
masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pembe-
rian bantuan kepada petani untuk meningkatkan industri perta-
nian, pemberia subsidi pada perusahaan untuk mengekplorasi
dan memproduksi usaha serta pemberian subsidi pinjaman
14. Ethical policies
 Bahwa kebijakan dapat diterapkan pada upaya mewujudkan isu-
isu moral yang berada dalam masyarakat. Dengan kata lain, per-
hatian terhadap isu-isu yang berkembang untuk dapat diwujud-
kan dalam kenyataan.
3 AKTIVITAS UTAMA
YANG PENTING DALAM
IMPLEMENTASI KEBI-
JAKAN
TAHAPAN FORMULASI
KEBIJAKAN:
1. Identifikasi dalam pemahaman masalah
2. Penyusunan agenda  Formulasi masalah kebijakan
3. Mendesain kebijakan
4. Adopsi kebijakan
adopsi kebijakan melalui rekomendasi. Rekomendasi mem-
buahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tentang
manfaat atau biaya dari berbagai alternative yang akibatnya di
masa mendatang telah diestimasikan melalui peramalan seperti:
tingkat risiko dan ketidakpastian, mengenali eksternalitas dan
akibat ganda, menentukan criteria dalam pembuatan pilihan dan
menentukan tanggung jawab administrative dalam implemen-
tasi kebijakan
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai