0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hukum konstitusi dan supremasi konstitusi dalam negara. Terdapat lima bentuk konstitusi yaitu yang dibuat sendiri oleh negara, bersama-sama oleh raja dan masyarakat, oleh rakyat, oleh badan konstituante, dan oleh pemerintah diktator. Konstitusi memiliki peran penting sebagai pedoman dan pembatas kekuasaan negara. Konstitusi bersifat normatif, nominal, atau semantik. Dalam neg
Dokumen tersebut membahas tentang hukum konstitusi dan supremasi konstitusi dalam negara. Terdapat lima bentuk konstitusi yaitu yang dibuat sendiri oleh negara, bersama-sama oleh raja dan masyarakat, oleh rakyat, oleh badan konstituante, dan oleh pemerintah diktator. Konstitusi memiliki peran penting sebagai pedoman dan pembatas kekuasaan negara. Konstitusi bersifat normatif, nominal, atau semantik. Dalam neg
Dokumen tersebut membahas tentang hukum konstitusi dan supremasi konstitusi dalam negara. Terdapat lima bentuk konstitusi yaitu yang dibuat sendiri oleh negara, bersama-sama oleh raja dan masyarakat, oleh rakyat, oleh badan konstituante, dan oleh pemerintah diktator. Konstitusi memiliki peran penting sebagai pedoman dan pembatas kekuasaan negara. Konstitusi bersifat normatif, nominal, atau semantik. Dalam neg
KONSTITUSI DAN NEGARA, SUPREMASI KONSTITUSI DALAM NEGARA
Referensi : Teori dan hukum konstitusi Penulis : Prof.Dr. H. Dahlan Thaib, S.H. M.SI. Jazim Hamidi, S.H. M.Hum. Hj. Ni” matul Huda, S.H., M.,Hum A.EMBRIO KONSTITUSI DALAM NEGARA Menurut Sri Soematri dalam disertasinya , bahwa tidak ada suatu negara pun di dunia sekarang ini yang tidak mempuyai konstitusi atau undang undang dasar. Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak di pisakan satu dengan yang lainya. konstitusi dalam suatu negara pada dasarnya sudah di kethui dalam sejarah dan pertumbuhan. Pada spesifik konstitusi sebagai dasas hokum (Droit Constitutionnal) dari negara negara belahan dunia ini dapat di gali dari dua sudut pandang yaitu dari sudut bentuk negara dan sudut pembentuk konstitusinya. Menurut prof Mr. Djokosutono. bahwa dalam suatu negara ada lima bentuk konstitusi di antaranya.
1. Konstitusi bisa di buat oleh negara
2. Konstitusi yang sama sama di buat oleh raja dan masyarakat (bentuk pactum ). 3. Kostitusi yang di buat oleh rakyat (bentuk einigung ) 4. Konstitusi yang di buat oleh badan konstituante (bentuk een eenzijdige in wetsvorm) 5. konstitusi yang di buat oleh pemerintah diktator B.NILAI PENTING KONSTITUSI DALAM SUATU NEGARA konskuensi logis dari kenyataan bahwa tampa konstitusi negara tidak mukin terbentuk, Maka konstitusi menepati posisi yang sangat krusial dalam kehidupanketatanegaraan suatu negara. Ibarat “perjalanan cinta romeo dan Juliet yang setia dan abadi “. Dekian halnya negara dan konstitusi merupakan lembaga yang tidak pisahkan satu dengan lainya. Menurut Dr A. Hahmid S. Attamimi. Berpendapat bahwa petingnya suatu konstitusi atau Undang Undang Dasar adalah sebagai pemberi pegangan dab beri batas, Sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus di jalankan. Menurut Mr. Djokosutono melihat bahwa petinya konstitusi (Grondwet) dari dua segi 1.Dari segi isi ( Naar de Inhoud ) Karena memuat konstitusi dasar (Grondslagen) dari stuktur ( Inrichting ) Memuat fungsi administrasi. 2. Dari segi Bentuk ( Naar de maker ) karena memuat konstitusi bukan sebarangan. c.Jenis penilaan konstitusi 1. Konstitusi yang mempuyai nilai normatif Suatu konstitusi yang telah remi di terimah oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi tersbut bukan hanya berlaku dalam arti hokum akan tetapi juga merupakan suatu kenyataan. 2. Konstitusi yang mempuyai nilai nominal Konstitusi yang mempyai nilai nominal beralti seorang hokum konstitusi itu berlaku, tetapi kenyataanya kurang sempurna. Sebab pasal pasal tertentu dari konstitusi tersebut dalam kenyataan tidak berlaku. 3. Konstitusi yang memiliki nilai semantik Suatu konstitusi di sebut mempuyai nilai semantic jika konstitusi tersebut secara hukum tetap berlaku, namun dalam kenyataannya adalah sekedar untuk memberikan bentuk dari tempat yang telah ada, dan di pergunaan untuk melaksanakan kekuasaan politik. D.SUPERMASI KONSTITUSI DALAM NEGARA Dalam negara modern, penyelenggaraan kekuasaan negara di lakukan berdasarkan hokum dasar (Droit Constituonil ). Undang Undang atau Verfassung, oleh Carl Schmit di anggap sebagai keputusan politik yang tertinggi. Sehingga konstitusi mempuyai kedudukan atau derajat supremasi dalam suatu negara yang di maksud dengan supremasi konstitusi yaitu di mana konstitusi mempuyai kedudukan tertinggi dalam tertip hukum suatu negara. Menurut K. C. Wheare. Dalam bukunya “ Modern Constitutions” memberikan penjelasan bahwa pada intinya kedudukan konstitusi dalam suatu negara dapat di pandang dari dua aspek yaitu aspek hukum dan moral. Pertama, konstitusi di lihat dari aspek hukum mempuyai derajat yang tertinggi (Spremasi ). Dasar pertimbangan supremasi konstitusi itu adalah karena beberapa hal: a. Konstitusi di buat oleh Badan Pembuat Undang Undang atau lembaga lembaga. b. Konstitusi di bentuk atas nama rakyat, berasal dari rakyat, kekuatan berlaku di jamin oleh rakyat, dan ia harus di laksanakan langsung kepada masyarakat untuk kepentingan rakyat. c. Di lihat dari sudut hokum yang sempit yaitu dari proses pembuatanya, konstitusi di tetapkan oleh lembaga atau badan yang di akui. Pada umumnya negara negara mengakui supremasi Undang Undang dasar di atas segala peraturang perudang undangan lainnya, hal mana terbukti dari cara mengubaperbuatan undang undang. Memang perbuatan undang undang dasar di dorong oleh kesadaran politik yang tinggi mengenai keperluan peraturan penyelengaraan pemerintah sebaik mukinhnya yang memerlukan prosedur yang lebih berat dari pada. Menurut Bryce, motif dalam penyusunan Undang Undang Dasar adalah sebagai berikut: 1.Keinginan untuk menjamin hak hak rakyat dsn bentuk mengedalikan tingkah laku pemguasah. 2.Keinginan untuk memgambarkan sistem pemerintah yang jelas. 3.Hasrat dari pencipta kehidupan politik baru untuk menjamin atau mengamankan berlakunya pemerintah dalam bentuk yang perlemen. Sekian dan terimah kasih NAMA NAMA KELOMPOK II KETUA : BENYAMIN WAER MODERATOR : putry h renhoran Anggota