Anda di halaman 1dari 4

STRUKTUR GRUP

Kelompok dibagi menjadi 2 tipe yaitu kelompok formal dan iformal. Dimana
kelompok formal akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan cenderung
mempunyai aturan yang banyak sebagai pedoman untuk berperilaku, semua terstruktur dan
tertulis, segala keputusan akan ditentukan oleh pemimpin dan disetujui oleh anggotanya.
Anggota yang terlibat biasanya mempunyai kompetensi atau kemaampuan yang hampir sama
sehingga diharapkan dapat memenuhi tujuannya.
Kelompok informal biasanya tidak mempunyai peraturan yang jelas, sering memutuskan
sendiri apabila terdapat kesenjangan atau persoalan sehingga sering melakukan trial and error.
Anggota tidak memiliki pendidikan atau kompetensi yang sama, peran pemimpin kurang di
hargai.
Perkembangan tingkatan grup
Teori Homans (1950, 1961) memperlihatkan bahwa kelompok mempunyai 4 tahapan
yaitu forming, storming, norming dan performing. Tahap forming merupakan tahapan paling
awal dan menunjuk salah satu anggota sebagai pemimpin dengan tujuan akan menciptakan
keterbukaan, kenyamanan dan menemukan tujuan yang baik untuk kepentingan bersama. Hal
ini mengacu ke evaluasi dari pimpinan yang sbelumnya, sehingga akan membentuk
kepemimpinan yang baru. Kekhawatiran akan terjadi pada anggota karena harus melakukan
adaptasi ulang terhadap suatu perubahan pola kepemimpinan, kebingungan dalam tujuan
kepercayaan, dan cara agar tidak menimbulkan konflik.
Tahap Storming adalah tahap dimana dimulainya suatu aplikasi dari kelompok untuk
mencapai suatu tujuan, akan ada konflik perdebatan dalam tahapan ini, dimana akan banyak
dari anggota kelompok yang mengutarakan ide, pendapat, sikap, dan keyakinan mereka yang
berbeda-beda. Akan tetapi akan ada sebagian anggota yang menjadi sangat diam dan menarik
diri karena mempunyai perasaan takut apabila ide dan pikirannya ditolak. Dalam tahap ini
diperlukan sikap untuk saling menghargai dan mendengarkan pendapat orang. Pemimpin
dalam kelompok yang efektif akan melakukan negosiasi dan pengambilan keputusan yang
dapat diterima oleh semua anggota.
Tahap norming adalah dimana anggota kelompok lebih menghargai, saling toleransi
satu dan yang lainnya. Anggota sudah menjadi lebih akrab dan mampu menduga reaksi dari
anggota yang lain apabila terjadi suatu perbedaan, akan membentuk kepercayaan.
Kepemimpinan menunjukkan tanggung jawabnya lebih jelas, dan membentuk pola yang lebih
produktif, pemecahan masalah juga lebih baik. Akan ada umpan balik yang positif antar

anggota, saling terbuka dan meningkatkan kompetensi di masing masing tugas yang sudah
diberikan. Banyak ide yang muncul untuk mengembangkan ke hal yang lebih baik.
Tahap keempat adalah performing dimana pada tahap ini setiap anggota akan
melakukan secara mandiri di tiap sub kelompok yang sudah ditentukan. Setiap anggota kan
lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan kelompok dan anggota yang lain.
Mereka akan berfokus ke dalam menciptakan hasil sesuai dengn hasil yang diharapkan
bersama, terlibat secara langsung dalam memecahkan masalah dan menciptakan solusi yang
efektif.
INTERDISIPLINARY TEAM
Perkembangan teknologi dan peningkatan pengetahuan dari berbagai orang, menuntut
kita untuk bisa melakukan koordinasi dengan baik guna meningkatkan asuhan keperawatan
yang lebih kompleks. Kita harus dapat bekerjasama dengan tim medis yang lain, saling
pengertian sehingga dapat menghasilkan komunikasi efektif dan efisien kepada klien dan
dapat memberikan tindakan yang tepat.
Kerjasama tim yang baik akan meningkatkan efisiensi, memberikan kontribusi positif
sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja, menurunkan stress dan meningkatkan
kepuasan dari klien, karena dengan kerja tim yang baik semua dapat terkoordinasi dengan
baik dalam memberikan asuhan dan lebih terkontrol dengan tindakan yang dilakukan (Risser,
1999). Penelitian Willimson, et all (1993) dikutip oleh Kaissi 70 80 % kesalaham medis
adalah karena kurangnya komunikasi dan kerjasama tim yang buruk, sehingga
mengakibatkan kurangnya keselamatan klien dan kurangnya profesionalitasan kerja. Tim
yang efektif membutuhkan aturan dan norma yang jelas dan diketahui oleh seluruh tim,
sehingga dapat saling memahami dan mendukung. Selain itu di dukung oleh adanya
komunikasi yang baik, pemimpin yang bijak.
KOMUNIKASI YANG EFEKTIVE DENGAN TIM
Komunikasi dikatakan efektif jika sang pemberi pesan menyampaikan kepada
penerima pesan dan dimengerti oleh sang penerima pesan terkait dengan isi pesan dan maksut
dari pesan. Hal ini sangat penting dimiliki oleh sebuah tim sehingga tidak terjadi konflik.
Setiap anggota tim perlu melakukan komunikasi terhadap apa saja terkait tindakan positif
maupun negatifsaat melakukan sesuatu utnuk mencapai suatu tujuan. Jujur, terbuka, konsisten
merupakan salah satu contoh komunikasi yang efektif. Apabila terdapat salah satu yang tidak
dipahami maka semua wajib untuk mengklarifikasi kebingungan dan melakukan bimbingan

apabila dibutuhkan. Pesan harus di komunikasikan kepada sang penerima pesan dan
memahami seperti yang telah disampaikan pengirim. Ketika tidak jelas maka dapat
melakukan validasi atau dengan kata lain umpan balik. Komunikasi merupakan proses umpan
balik, saling memberi dan berpartisipasi, hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman.
Ketika melakukan umpan balik, diharapkan untuk tetap positif dan tidak bersikap seolah olah
menghakimi. Vokal seperti intonasi, volume, ritme harus jelas sehingga dapat menimbulkan
ketertarikasn. Ekspresi wjah dengan senyuman keramahan, kehangatan akan menciptakan
sebuah kenyamanan dan membuat oang menginginkan untuk mendegar pesan tersebut.
Kontak mata yang penuh dengan kehangatan akan menilai apakah seseorang tersebut
diinginkan kehadirannya atau tidak. Ruangan yang nyaman akan menentukan jarak yang
nyaman dalam melakukan interkasi dan hal ini ditentukan oleh norma budaya di masing2
daerah. Kedekatan antarpribadi dengan duduk berhadapan, mendengarkan secara aktif dan
penuh perhatian, konsentrasi merupakan salah satu postur tubuh yang harus diperhatikan.
Beberapa tanda bahwa seseorang menjadi pendengar yang aktif adalah:
1. Lebih memperhatikan dan tidak terlalu banyak berbicara atau memberika komentar
sebelum penyampai pesan belum selesai berbicara.
2. Tidak melamun atau sibuk dengan diri sendiri ketika orang lain berbicara
3. Memberikan tanggapan setelah orang lain selesai berbicara, dan memberikan umpan
balik tetapi tidak secara terus menerus.
4. Memperhatikan dan ada baiknya jika diperlukan membuat catatan singkat
Komunikasi efektif merupakan salah satu cara untuk membuat kerjasama tim berjalan secara
efektif, setiap anggota akan terlibat dalam komitmen dan menghindari terjadinya
kesalahpahaman. Komunikasi merupakan salah satu ketrampilan dasar sebagai seseorang
yang profesionalan sehingga dapat berbagi, berkolaborasi, dan mendelegasikan.
TEAM LEADING
Pemimpin yang efektif adalah yang bisa memahami konsep kepemimpinan,
menjelaskan secara luas kepada anggota tim, melakukan negosiasi, melakukan komunikasi
yang efektif dan menjadi pembimbing dalam melakukan asuhan keperawatan sehingga
keselamatan klien dapat terjaga dengan baik. Pemimpin akan secara konsisten memantau
kemajuan dari tujuan yang telah ditentukan bersama serta memnatau apakan rencana tindakan
yang dilakukan telah sesuai. Hal yang dapat membantu pemimpin agar tetap fokus pada
tujuan utama adalah antara lain:

1. Menentukan

tujuan

dan

sering

mengadakan

peremuan

untuk

memantau

perkembangan dan tindakan yang telah di lakukan anggota


2. Menyediakan papan pengingat tujuan yang mudah untuk di lihat
3. Menjelaskan tugas yang dapat dilakukan agar tujuan tercapai, dan meminta semua
anggota melakukan hal yang sama, saling mengingatkan
4. Membagi pengalaman orang lain bagaimana mereka dapat mencapai tujuan yang
kurang lebih sama dengan tujuan tim.
5. Saling membantu apabila terdapat kesulitan dari anggota
6. Menilai anggota dan mempercayai anggota
7. Berpartisipasi aktif dan menghargai anggota
Pemimpin yang baik akan selalu jujur terhadap anggota timnya, mengatur nada dan
menggunakan komunikasi yang baik, memberikan bimbingan dalam memecahkan
kesulitan atau permasalahan yang ada. Selain itu membangun keprcayaan terhadap
anggota tim akan meningkatkan motivasi anggota tim untuk melakukan hal yang lebih
baik. Ungkapan verbal seperti pengucapan terimakasih dan ucapan penghargaan serta
tindakan nonverbal juga perlu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai