Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK DASAR MENGENAI BAGIAN-BAGIAN

SISTEM SARAF PUSAT DAN SISTEM SARAF TEPI

Oleh :

Revanda Rera Amelia

NIM. P17211203098

Dosen pengajar :

Tanto Harjanto SKP.M.Kes Biomed

Poltekkes Kemenkes Malang

Tingkat 1B

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAGIAN-BAGIAN SISTEM SARAF PUSAT DAN SISTEM SARAF TEPI:

Sistem saraf terdiri dari 2 bagian utama yakni sistem saraf pusat dan juga sistem saraf
tepi (sering disebut sebagai sistem saraf perifer). Sistem saraf pusat meliputi bagian otak dan
juga bagian sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi meliputi bagian atas sistem
saraf somatik dan juga bagian sistem saraf otonom.

Sistem saraf sendiri memiliki tiga fungsi yang dianggap paling utama, yakni meliputi
menerima semua informasi yang ada di sekitarnya dalam bentuk suatu rangsangan atau pun
stimulus, kemudian digunakan untuk memproses semua informasi yang diterima, serta
digunakan untuk memberikan suatu tanggapan atau pun respon terhadap semua rangsangan
yang diberikan.

SISTEM SARAF PUSAT:


Sistem saraf pusat mempunyai fungsi utama dalam memegang semua kendali dan
juga pengaturan terhadap keseluruhan kerja dari bagian jaringan saraf sampai ke bagian sel
saraf. Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara
lain, yaitu:

Bagian – bagian dari sistem saraf pusat bisa anda lihat penjelasannya sebagai berikut :

 Otak Besar

Otak besar mempunyai bentuk lunak, kenyal, terdapat banyak lipatan, dan juga lebih
berminyak. Bagian ini di kelilingi oleh suatu cairan yang bernama cairan serebrospinal yang
mempunyai fungsi dalam membantu memberi makanan kepada otak dan juga memberikan
perlindungan terhadap otak dari dampak yang terjadi saat ada guncangan. Di bagian dalam
otak besar ditemukan banyak pembuluh darah yang mempunyai fungsi dalam membantu
menyuplai oksigen ke bagian otak besar.

 Otak Kecil

Otak Kecil bisa ditemukan pada bagian belakang kepala dan juga dekat dengan leher. Fungsi
utama dari otak kecil ialah digunakan sebagai pusat terjadinya suatu koordinasi terhadap
gerakan otot yang biasanya terjadi secara sadar, berpengaruh pada keseimbangan, dan juga
posisi tubuh.
Apabila terjadi suatu rangsangan yang ternyata membahayakan, maka gerakan yang bersifat
sadar dan normal tidak akan mungkin bisa dilakukan. Bagian otak kecil merupakan suatu
tempat yang menjadi pusat dari keseimbangan. Jika ditemukan terjadi suatu kerusakan pada
bagian otak kecil, maka hal yang akan terjadi ialah semua gerakan otot yang sedang
berlangsung tidak bisa dikoordinasikan dengan baik.

 Sumsum Lanjutan

Sumsum lanjutan (sering disebut sebagai medula oblongata) bisa ditemukan pada area
persambungan antara bagian otak dengan bagian tulang belakang. Fungsi utama dari bagian
sumsum lanjutan ialah digunakan untuk membantu dalam proses mengatur suhu tubuh,
mengatur berbagai gerak refleks seperti berkedip, batuk, dan bersin, kemudian bisa dijadikan
alat kendali muntah, serta sebagai pusat pernapasan.

Selain itu, bagian sumsum lanjutan mempunyai peran khusus dalam mengantarkan semua
impuls yang datang kemudian dibawa menuju bagian otak. Sumsum lanjutan pun sangat
berpengaruh terhadap gerak refleks fisiologi, meliputi tekanan darah, jantung, respirasi,
volume, sekresi kelenjar pencernaan dan juga pencernaan.

 Sumsum Tulang Belakang


Sumsum tulang belakang (sering disebut dengan medula spinalis) bisa ditemukan di bagian
dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang dibedakan menjadi dua bagian, meliputi
lapisan luar yang mempunyai warna putih dan juga lapisan dalam yang mempunyai warna
kelabu.

Yang memberikan perlindungan sumsum tulang belakang adalah bagian tulang belakang atau
pun bagian tulang punggung yang bertekstur keras. Tulang punggung sendiri mempunyai 33
ruas. Fungsi utama yang dimiliki ialah digunakan sebagai pusat gerak refleks.

SISTEM SARAF TEPI:


Sistem saraf tepi sendiri bisa dibedakan menjadi 2 bagian meliputi sistem saraf kranial
dan juga sistem saraf otonom. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak ulasannya berikut ini :

 Sistem Saraf Kranial


Sistem saraf kranial (sering disebut dengan sistem saraf sadar merupakan saraf yang
mempunyai peranan dalam mengatur semua gerakan yang memang dilakukan secara sadar.
Disini bisa diartikan karena di bawah kendali dari kesadaran diri kita sendiri. Seperti
misalnya saat kita mengambil gelas, tangan kita dalam keadaan sadar kalau memang ingin
mengambilnya.

Sistem saraf sadar bisa dibedakan menjadi 2 bagian yakni meliputi bagian sistem saraf
kepala dan juga bagian sistem saraf tulang belakang. Sistem saraf kepala sendiri terbentuk
karena adanya 12 pasang saraf yang memang dikeluarkan dari bagian otak. Saraf kepala
mempunyai keterkaitan hubungan dengan bagian reseptor dan juga bagian efektor untuk
bagian area kepala.

 Sistem Saraf Otonom


Sistem saraf otonom (sering disebut dengan sistem saraf tak sadar) yang bisa melakukan
aktivitas kerjanya secara otomatis, tanpa adanya kehendak dari bagian saraf pusat. Seperti
misalnya ialah gerak alat pencernaan, denyut jantung, dan juga proses pengeluaran keringat.

Susunan dari bagian saraf otonom meliputi susunan saraf simpatetik dan juga susunan
saraf parasimpatetik. Perbedaan yang mendasar mengenai struktur antara saraf simpatetik dan
juga saraf parasimpatetik bisa ditemukan pada posisi ganglion. Saraf simpatetik mempunyai
ganglion yang bisa ditemukan di sepanjang bagian tulang punggung yang melekat secara
langsung pada bagian sumsum tulang belakang.

Sehingga mempunyai banyak serabut preganglion yang pendek dan juga mempunyai serabut
postganglion yang panjang. Sebaliknya, pada saraf parasimpatetik mempunyai serabut
praganglion yang panjang. Hal ini disebabkan karena adanya ganglion yang melekat secara
langsung pada bagian organ yang dibantu oleh bagian efektor dan juga mempunyai serabut
postganglion yang pendek. Serabut praganglion disini ialah bagian serabut saraf yang keluar
langsung dari bagian ganglion.

Anda mungkin juga menyukai