Anda di halaman 1dari 6

INFARK MIOKARD

AKUT
KELOMPOK 2
 DEFINISI
Istilah infark miokardium menunjukkan terbentuknya suatu daerah nekrosis miokardium akibat
iskemia lokal. Infark miokar akut yang dikenal sebagai serangan jantung merupakan penyebab tunggal
tersering kematian di negara industri (Robbins, 2007).
Infark miokard merupakan daerah nekrosis otot jantung sebagai akibat berkurangnya pasokan darah
koroner yang tiba-tiba, baik absoluth ataupun relatif. Penyebab paling sering ialah trombosis yang
diperberat atau perdarahan dalam, plak ateromatosa dalam arteri koronaria epikardial (Underwood, 1999)
 ETIOLOGI
Infark Miokard Akut bisa terjadi bila suplai oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak tertangani
dengan baik sehingga hal tersebut bisa menyebabkan kematian sel-sel jantung tersebut. Gangguan
oksigenasi dapat terjadi karena berupa factor antara lain:
1. Berkurangnya Suplai oksigen ke Miokardium
a. Faktor pembuluh darah
b. Faktor sirkulasi
c. Faktor darah
2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh
 MENIFESTASI KLINIK

Trias Diasnostik pada Infark Miokard

1. Riwayat nyeri dada yang khas,Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus,Lokasi
nyeri dada di bagian dada depan (dibawah sternum) dan abdomen bagian atas dengan atau tanpa
penjalaran,Nyeri dada dapat menjalar sampai ke dagu, leher, bahu, lengan kiri, dan tembus samapi ke
punggung,Kualitas nyeri dapat berupa rasa nyeri berat seperti ditekan atau rasa panas seperti terbakar.
2. Adanya perubahan EKG,Gelombang Q (signifikan infark) atau Q patologis,Segmen ST elevasi
,Gelombang T (meninggi atau menurun) Perubahan EKG pada infark miokardium.
3. Kenaikan enzim otot jantung,CK-MB, merupakan enzim spesifik sebagai penanda adanya kerusakan
pada otot,jantung, enzim ini meningkat pada 6-10 jam setelah nyeri dada dan kembali normal pada 48-
72 jam,Aspartate Amino Transferase (AST) dapat membantu apabila penderita datang ke rumah sakit
sesudah hari ke 3 nyeri dada.
 PENCEGAHAN INFARK MIOKARD AKUT

Pencegahan penyakit kardiovaskular yang dilakukan yaitu pencegahan primer, pencegahan tersier
dimana setiap tingkat pencegahan memiliki populasi target,kondisi serta tingkat pelayanan yang
berbeda.
1. Pencegahan primer terdiri dari usaha untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan,
seperti infark miokard dan stroke pada individu dengan faktor resiko penyakit kardiovaskular.
2. Pencegahan tersier adalah upaya mencegah komplikasi dari penyakit infark miokard akut menjadi
penyakit jantung atau penyakit lainnya yang lebih berbahaya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai