Disusun Oleh:
YAFFI ADHITYA NUGRAHA
S18053
1) Faktor perkembangan
Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui individu
dengan sukses. Keluarga adalah tempat pertama yang memberikan
pengalaman bagi individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian, dan kehangatan dari
ibu/pengasuh pada bayi akan memberikan rasa tidak aman yang dapat
menghambat terbentuknya rasa percaya diri dan dapat mengembangkan
tingkah laku curiga pada orang lain maupun lingkungan dikemudian hari.
Komunikasi yang hangat sangatpenting dalam masa ini, agar anak tidak
merasa diperlakukan sebagai objek.
2) Faktor sosial budaya
Isolasi social atau mengasingkan diri dari lingkungan merupakan faktor
pendukung terjadinya gangguan berhubungan. Dapat juga disebabkan oleh
karena norma-norma yangs alah yang dianut oleh satu keluarga, seperti
anggota tidak produktif diasingkan dari lingkungan sosial.
3) Faktor biologis
Genetik merupakan salah satu factor pendukung yang menyebabkan
terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang jelas
mempengaruhi adalah otak. Insiden tertinggi skizofrenia ditemukan pada
keluarga yang anggota keluarganya ada yang menderita skizofrenia.
Klien skizofrenia yang mengalami masalah dalam hubungan sosial
terdapat kelainan pada struktur otak seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat volume otak serta perubahan struktur limbik.
. b. Faktor presipitasi
Stresor presipitasi terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh faktor
internal maupun eksternal meliputi:
1) Stresor sosial budaya
Stresor social budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan seperti
perceraian, berpisah dengan orang yang dicintai,kesepian karena ditinggal
jauh, dirawat dirumah sakit atau dipenjara.
2) Stresor psikologi
Tingkat kecemasan yang beratakan menyebabkan menurunnya
kemampuan individu untuk berhubungan dengan oranglain.
3. Manifestasi klinis
Perilaku isolasi sosial dapat beresiko terjadi perubahan persepsi sensori
halusinasi yaitu persepsi sensori yang salah (misalnya tanpa stimulus ekternal).
Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolakoleh oranglain, Klien merasa
tidak aman berada dengan oranglain, klien merasabosan klien tidak mampu
berkonsentrasi dan membuat keputusan klien merasa tidak berguna. Gejala objektif
yaitu Menjawab pertanyaan dengan singkat, yaitu “ya” atau “tidak” dengan pelan
Respon verbal kurang dan sangat singkat atau tidak ada, Berpikir tentang sesuatu
menurut pikirannya sendiri, Menyendiri dalam ruangan, sering melamun, Mondar-
mandir atau sikap mematung atau melakukan gerakan secara berulang-ulang,
Apatis (kurang acuh terhadap lingkungan), Ekspresi wajah tidak berseri, Tidak
merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri, Kontak mata kurang atau
tidak ada dan sering menunduk, Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan
sekitarnya (Trimelia, 2011).
4. Patofisiologi
Salah satu gangguan berhubungan social diantaranya perilaku menarik diri
atau isolasi social yang disebabkan oleh perasaan tidak berharga yang bias dialami
pasien dengan latarbelakang yang penuh dengan permasalahan, ketegangan,
kekecewaan, dan kecemasan (Prabowo, 2014).
Akibat isolasi sosial adalah resiko perubahan sensori persepsi halusinasi.
Halusinasi adalah suatu keadaan yang merupakan gangguan pencerapan (persepsi)
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar yg dapat meliputi semua system
penginderaan pada seseorang dalam keadaan sadar penuh baik (Nita Fitria 2010).
5. Pemeriksaan penunjang
a. Minnesolla Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
Adalah bentuk pengujian yang dilakukan oleh psikiater dan psikolog dalam
menentukan kepribadian seseorang yeng terdiri dari 556 pernyataan benar
atau salah
b. Elektroensefalografik (EEG)
Adalah suatu pemeriksaan dalam psikiatri untuk membantu membedakan
antara etiologi fungsional dan organik dalam kelainan mental
c. Test laboratorium kromosom darah untuk mengetahui apakah gangguan jiwa
disebabkan oleh genetik
d. Rontgen kepala untuk mengetahui apakah gangguan jiwa disebabkan
kelainan struktur anatomi tubuh
(Damaiyanti,2012)
6. Pengobatan
Menurut (Prabowo, 2014) isolasi social termasuk dalam kelompok penyakit
skizofrenia tak tergolongkan maka jenis penatalaksanaan medis yang bisa dilakukan
adalah:
Obat anti psikotik:
a. Clorpromazine (CPZ)
Indikasi untuk syndrome psikosis yaitu berdaya berat dalam kemampuan
menilai realitas, kesadaran terganggu, daya nilai normal sosial dan titik dari
terganggu.
b. Haloperidol
Indikasi berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi netral
serta dalam fungsi kehidupan sehari-hari.
c. Trihexy phenidyl (THP)
Indikasi segala jenis penyakit parkinson akibat obat misalnya fenotiazine
Therapy farmakologi :
Budi A Keliat. (2010). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st
ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
FaridaKusumawati&Yudi Hartono. (2012).Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta: Salemba
Medika
Fitria, Nita.2010.Prinsip Dasar dan aplikasi penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi