Anda di halaman 1dari 13

A.

Mengidentifikasi semua dignosa keperawatan jiwa pada empat kategori diagnose


dalam buku SDKI (Kategori Psikologis, Aktegori Perilaku, Kategori Relasional,
Kategori Lingkungan)

Diagnosa Keperawatan Jiwa Kategori Psikologis

No. Sub Kategori Kode Diagnosa Ket


Diagnosa
I 1. Integritas Ego D.0080 Ansietas
D.0081 Berduka
D.0083 Distress spiritual
D.0084 Gangguan citra tubuh
D.0085 Gangguan identitas diri
D.0086 Gangguan persepsi sensori
D.0087 Harga diri rendah situasional
D.0088 Keputusasaan
D.0089 Kesiapan peningkatan
konsep diri
D.0090 Kesiapan peningkatan
koping keluarga
D.0091 Kesiapan peningkatan
koping komunitas
D.0092 Ketidakberdayaan
D.0093 Ketidakmampuan koping
keluarga
D.0094 Koping defensif
D.0095 Koping komunitas tidak
efektik
D.0096 Koping tidak efektif
D.0097 Penurunan koping keluarga
D.0098 Penyangkalan tidak efektif
D.0099 Perilaku kesehaatn
cenderung beresiko
D.0100 Resiko distress spiritual
D.0101 Resiko harga diri rendah
kronis
D.0102 Resiko harga diri rendah
situasional
D.0103 Resiko ketidakberdayaan
D.0104 Sindrom pasca trauma
D.0105 Waham
2. Pertumbuhan D.0106 Gangguan tmubuh kembang
dan
Perkembangan
D.0107 Resiko gangguan
perkembangan
D.0108 Resiko gangguan
pertumbuhan

Diagnosa Keperawatan Jiwa Kategori Perilaku

II Sub Kategori Kode Diagnosa Ket.


Diagnosa
1. Kebersihan Diri D.0109 Defisit perawatan diri
2. Penyuluhan dan D.0110 Deifisit kesehatan
pembelajaran komunitas
D.0111 Deficit pengetahuan
D.0112 Kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan
D.0113 Kesiapan peningkatan
pengetahuan
D.0114 Ketidakpatuhan
D.0115 Manajemen kesehatan
keluarga tidak efektif
D.0116 Manajemen kesehatan tidak
efektif
D.0117 Pemeliharaan kesehatan
tidak efektif

Diagnosa Keperawatan Jiwa Kategori Relasional

III Sub Kategori Kode Diagnosa Ket.


Diagnosa
1. interaksi sosial D.0118 Gangguan interaksi social
D.0119 Gangguan komunikasi
verbal
D.0120 Gangguan proses keluarga
D.0121 Isolasi social
D.0122 Kesiapan peningkatan
menjadi orang tua
D.0123 Kesiapan peningkatan
proses keluarga
D.0124 Ketegangan peran pemberi
asuhan
D.0125 Penampilan peran tidak
efektik
D.0126 Pencapaian peran menjadi
orang tua
D.0127 Resiko gangguan perlekatan
D.0128 Resiko proses pengasuhan
tidak efektif

Diagnosa Keperawatan Jiwa Kategori Lingkungan

IV Sub Kategori Kode Diagnosa Ket.


Diagnosa
1. Keamanan dan D.0129 Gangguan integritas
Proteksi kulit/jaringan
D.0130 Hipertemia
D.0131 Hiportemia
D.0132 Perilaku kekerasan
D.0133 Perlambatan pemulihan
pascabedah
D.0134 Resiko alergi
D.0135 Resiko bunuh diri
D.0136 Resiko cedera
D.0137 Resiko cedera pada ibu
D.0138 Resiko cedera pada janin
D.0139 Resiko gangguan integritas
kulit/jaringan
D.0140 Resiko hiportemia
D.0141 Resiko hiportemia
perioperative
D.0142 Reisko infeksi
D.0143 Resiko jatuh
D.0144 Resiko luka tekan
D.0145 Resiko mtuilasi diri
D.0146 Resiko perilaku kekerasan
D.0147 Resiko keterlambatan
pemulihan pascabedah
D.0147 Resiko termoregulasi tidak
efektif
D.0148 Termoregulasi tidak efektif

B. Intervensi Keperawatan Promosi Harapan

No. Kode Intervensi/ Definisi Tindakan SP untuk intervensi


1. I.09307  Observasi 1. Terapeutik
Meningkatkan kepercayan  Terapeutik  Sadarkan bahwa
pada kemampuan untuk  Edukasi kondisi yang di alami
memulai dan memilki nilai penting
mempertahankan tindakan  Pandu mengingat
kembali kenangan yang
menyenangkan
 Libatkan pasien secara
aktif dalam perawatan
 Kembangkan rencana
perawatan yang
melibatkan tingkat
pencapaian tujuan
sederhana sampai
dengan kompleks
 Berikan kesempatan
kepada pasien dan
keluarga terlibat
dengan dukungan
kelompok
 Ciptakan lingkungan
yang memudahkan
mempratikkan
kebutuhan spiritual
2. Edukasi
 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan terhadap
kondisi dengan realistis
 Anjurkan
mempertahankan
hubungan
 Anjurkan
mempertahankan
hubungan terapeutik
dengan orang lain
 Latih menyusun tujuan
yang sesuai dengan
harapan
 Latih cara
mengembangkan
spiritual diri
 Latih caraa mengenang
dan menikmati masa
lalu
SP 1 : Menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting

Tahap orientasi

Perawat : Selamat pagi ibu, perkenalkan saya suster Iren saya senang dipanggil iren. Saya
perawat yang akan memeriksa ibu. Siapa nama ibu?

Pasien : Irma ningsi..

Perawat : Ibu senang dipanggil siapa?

Pasien : Terserah

Perawat : Oh baiklah saya panggil ibu ningsi ya. Bagaimana perasaan ibu ningsi hari ini?

Pasien : kesal

Perawat : Apa keluhan ibu hari ini?

Pasien : Saya merasa tidak berguna, saya lebih senang menyendiri.

Perawat : Oh..jadi itu yang ibu rasakan sekarang. Baiklah bagaimana kalau kita
membicarakan perasaan ibu saat ini. Tujuannya agar ibu lebih tenang. Mau
berapa lama kita berbincang-bincang bu? 20 menit apa bisa bu?

Pasien : Hmm

Perawat : Dimana ibu mau berbincang-bincang?

Pasien : Disini saja

Perawat : Oh baiklah bu, kita berbincang-bincang disini saja

Tahap Kerja

Perawat : Ibu tadi mengatakan kalau ibu merasa tidak berguna. Apa yang menyebabkan
sehingga ibu merasakan hal demikian

Pasien : Saya hanya ingin kerja lagi dan punya uang

Perawat : Oh memangnya apa yang terjadi dengan pekerjaan ibu? Apa ibu berhenti dari
pekerjaan ibu?

Pasien : Saya dipecat!

Perawat : Berarti dulu ibu bekerja?


Pasien : Ya, saya di phk , dan saya tidak bisa membayar hutang dan memberikan ibu dan
adik saya uang.

Perawat : Bagaimana hubungan ibu dengan orang tua ibu?

Pasien : Saya merasa malu dan takut mereka marah kalau bertemu dengan orang tua saya,
karena saya tidak bisa memberikan uang pada mereka

Perawat : Saya mengerti perasaan ibu. Tapi begini bu, hidup mati, rezeki dan jodoh
seseorang itu Tuhan yang mengatur. Apa ibu percaya akan hal itu?

Pasien : Hmm

Perawat : Apakah keluarga ibu sering datang menjenguk ibu di rumah sakit?

Pasien : Iya, mereka sering datang

Perawat : Apakah dengan ibu tidak memiliki pekerjaan dan tidak dapat memberikan
mereka uang, apakah mereka menjauh dan marah pada ibu?

Pasien : Tidak

Perawat : Ternyata apa yang ibu kwatirkan tidak terjadi bukan? Nah sekarang perlukah ibu
menjadi malu

Pasien : Tidak ses

Perawat : Apakah ibu sayang pada keluarga ibu?

Pasien : Sayang lah ses

Perawat : Nah, kalau memang ibu sayang ibu tidak boleh seperti ini, tidak boleh merasa
tidak berguna karena masih ada keluarga ibu yang ibu sayang dan keluarga yang
sayang dan peduli pada ibu. Ibu harus semangat, minta dan beserah pada Tuhan
dan ibu harus yakin dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan setelah keluar
dari sini dan bisa membayar hutang ya bu

Pasien : Iya ses, saya ingin membayar hutang tapi tidak punya uang

Perawat : Nah, makanya ibu harus sembuh terlebih dahulu, agar ibu bisa keluar dari
tempat ini dan kemudian mencari pekerjaan menghasilkan uang dan bisa
membayar hutang.

Pasien : Iya ses


Tahap Terminasi

Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?

Pasien : lebih tenang

Perawat : Baiklah sepertinya ibu sudah bisa menereima keadaan ibu. Karena sudah 20
menit, saya pamit. Besok kita bisa mengobrol lagi kita sharing lagi, bagamana bu?

Pasien : Terserah

Perawat : : Baiklah bu, besok saya akan kesini lagi jam 10.00 WITA ya bu?

Pasien : Iya

Perawat : Ibu mau tempatnya dimana?

Pasien : Disini

Perawat : Baiklah kita sharingnya besok disini yah bu, saya permisi dulu. Selamat pagi

Pasein : Iya

SP 2 : Memandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan

Tahap oreintasi

Perawat : Selamat pagi ibu ningsi

Pasien : Selamat pagi

Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kemarin kita berbincang-bincang?

Pasien : Baik

Perawat : Apa perasaan ibu lebih tenang lagi?

Pasien :Iya

Perawat : Bagaimana bu, apakah masih ingat dengan apa yang kita rencanakan kemarin?

Pasien : Ingat

Perawat : Apa ibu ingat pukul berapa kegiatan yang kita rencanakan dimulai?

Pasien : Pukul 10.00 WITA


Perawat : Apakah ibu ingat juga tempat yang kita rencanakan?

Pasien : Disini

Perawat : Wahh sepertinya ibu mengingat semuanya

Pasien : Iya dong

Perawat : Dan ibu juga lebih bersemangat pada hari ini

Pasien : Iya ses, tadi juga keluarga saya datang menjenguk. Saya merasa senang karena
ibu saya membawakan makanan kesukaan saya. Saya langsung teringat masa
kecil saya

Perawat : Wah sepertinya masa kecil ibu begitu menyenangkan. Baiklah bu bagaimana
pada hari kedua ini kita berbincang-bincang tentang kenangan ibu diwaktu kecil.
Kali ini mau berlama kita berbincang-bincang bu? 30 menit bisa bu?

Pasien : Iya bisa

Tahap kerja

Perawat : Tadi ibu bilang dibawakan makanan oleh oraang tua ibu, kemudian ibu langsung
teringat masa kecil ibu? Memangnya masa kecil ibu seperti apa?

Pasien : Masa kecil saya sangat bahagia, waktu kecil saya sering bermain dengan teman-
teman saya di sungai, mandi dan bercanda ria. Kami sampai lupa jam pulang
kalau sudah terlalu asik bermain

Perawat : Ibu memiliki masa kecil yang sangat menyenangkan

Pasien : Waktu kecil juga sebelum saya berangkat kesekolah, ibu saya sering membuat
bekal untuk saya, yaitu telur dadar dan nasi putih. Itu makanan favorit saya

Perawat : Terus apa lagi bu?

Pasien : Waktu SD saya sering mengikuti lomba menari, bernyanyi dan lomba membaca
puisi. Dan saya selalu mendapatkan juara pertama setiap saya mengikuti lomba.

Perawat : Wahh, berarti ibu adalah seorang yang multitalenta

Pasien : Iya ses,, saya juga memiliki banyak teman. Waktu masuk SMP saya dan teman-
teman saya sering berkreasi membuat mobil-mobilan dari botol plastik

Perawat : Wah sungguh kretif sekali ibu. Apakah sekarang ibu masih ingat cara membuat
mobil-mobilan tersebut?
Pasien : Iya se, saya masih ingat

Perawat : Apakah ibu bisa membuatkan 1 untuk saya?

Pasien : Iya ses, saya akan buatkan 1 untuk ses

Perawat : Ibu masih ingat setiap langkah pembuatannya?

Pasien : Saya masih ingat ses. Pertama siapkan botolnya, kemudian lubangkan bagian
bawahnya untuk bolanya setelah itu diberi warna dan dipasangkan tali, dan jadiiii
(menunjukan mobil yang dibuat)

Perawat : Wahh, bagus sekali. Dan ibu juga ingat setiap langakah-langkah pembuatannya

Pasien : Iya ses. Terima kasih. Saya juga senang bisa membuatnya untuk ses.

Tahap Terminasi

Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tadi?

Pasien : Lebih tenang lagi ses

Perawat : Oh baik kalau begitu bu, ibu juga sepertinya tampak senang ketika menceritakan
masa kecil ibu

Pasien : Iya ses, memang saya senang

Perawat : Ibu karena sudah 30 menit saya pamit dulu, besok kita bisa bertemu mengobrol
dan berbincang-bincang lagi, bagaimna bu?

Pasien : Baik ses

Perawat : Besok saya kesini lagi ya bu, di jam yang sama seperti tadi yaitu jam 10.00
WITA ya bu?

Pasien : Iya ses

Perawat : Tempatnya disini lagi atau ibu maunya dimana?

Pasien : Disini saja ses

Perawat : Oh baik bu, besoknya kita bertemu ditempat ini lagi ya bu. Saya permisi dulu,
selamat siang

Pasien : Iya ses, siang


SP 3 : Melatih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan

Tahap orientasi

Perawat : Selamat pagi ibu ningsi

Pasien : Selamat pagi ses

Perawat : Apa kabar ibu?

Pasien : Baik

Perawat : Apa ibu masih mengingat saya?

Pasien :Iya ses, saya masih ingat

Perawat : Kalau ibu masih ingat saya, siapa nama saya?

Pasien : Nama suster, suster Irene

Perawat : Bagus skali, ternyata ibu masih ingat pada saya.

Pasien : Iya ses

Perawat : Apakah ibu ingat juga tempat yang kita rencanakan?

Pasien : Disini

Perawat : Wahh sepertinya ibu masih mengintnya

Pasien : Iya suster

Perawat : Terus tadi ibu ngapain saja?

Pasien : Ya ngobrol, main dan jalan-jalan di sekeliling

Perawat : Berarti ibu sudah baikan ya?

Pasien : Iya suster, tapi saya masih kepikiran sama tanggung jawab saya pada keluarga,
nanti bagaimana masa depan keluarga saya kalau saya tidak bekerja, mau makan
apa nantinya

Perawat : Oh, begitu... Bagaimana pada hari ketiga ini kita berbincang-bincang tentang
rencana ibu kedepannya. Kali ini ibu mau kita berbincang-bincang berapa lama?

Pasien : Terserah suster saja

Perawat : Bagaimana kalau 20 menit untuk hari ini bu?


Pasien : Baik ses

Perawat : Tadi ibu mengatakan kepikiran soal tanggung jawab ibu pada keluarga,nanti
bagaman masa depan keluarga ibu. Begini bu jangan berpikir begitu, Allah itu
sudah rejeki kita. Sekarang tinggal ibu berusaha dan berdoa pada Tuhan.

Pasien : Iya suster, tapi saya tidak yakin bisa mendapatkan pekerjaan yang layak

Perawat : Ibu jangan berpikir negatif seperti itu. Mulai sekarang ibu belajar menyusun
rencana kedepannya ibu. Pertama ibu harus sembuh terlebih dahulu, agar keluarga
ibu bisa senang dan bahagia jika ibu sudah sembuh dan bisa keluar dari tempat ini
dan biasa mencari pekerjaan dan mengahasilkan uang

Pasien : Iya suster

Perawat : Apa ibu sudah tau rencana ibu kedepannya?

Pasien : Iya suster, pertama saya harus sembuh terlebih dahulu, agar saya bisa keluar dari
temapat ini. Jika saya sudah sembuh dan keluar dari tempat ini saya bisa mencari
pekerjaan dan mengahasilkan uang untuk keluarga saya, memenuhi kebutuhan
mereka dan biasa membyar hutang-hutang saya nantinya

Perawat : Bagus skali rencana ibu untuk kedepan. Saya harap apa yang ibu rencanakan in
bisa terajdi sesuai dengan harapan ibu. Maka dari itu ibu harus cepat sembuh

Pasien : Iya suster

Perawat : Apa masih ada lagi yang ibu pendam? Kalau masih ada kita biasa sharing

Pasien : Tidak ada suster, cuman itu yang membuat saya kepikiran dan tidak tenang
suster, sehingga saya berpikir untuk bunuh diri saja

Perawat : Sebaiknya kalu ibu punya masalah jangan ibu pendam sendiri, sharing dengan
keluarga teman atau sahabat ibu. Ibu jangan menyendiri, harus bisa membaur
dengan teman-teman disekitar ibu. Jika ibu bunuh diri kasihan keluarga ibu, nanti
merasa merasa terlantar

Pasien : Iya suster, saya menyesal sempat berpikir seperti itu

Perawat : Nahh begitu dong bu, sekarang ibu harus berpikir tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan, semua masalah pasti ada jalan keluarnya

Pasien : Iya suster


Tahap terminasi

Perawat : Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang di hari
ketiga ini?

Pasien : : Saya merasa lebih baik lagi suster

Perawat : Baiklah bu, ibu juga tampak sudah lebih baik lagi dari hari-hari kemarin

Pasien : Iya suster

Perawat : Ibu 20 menit kita pada hari ini telah selesai. Kita bisa berbincang-bincang lagi
pada besok hari , bagaimana bu?

Pasien : Iya ses, biasa

Perawat : Besok saya kesini lagi ya bu, tapi besok lebih awal lagi ya bu, sekitaran jam
09.00 WITA, bagaimana bu?

Pasien : Iya ses

Perawat : Tempatnya disini lagi ya bu?

Pasien : Iya ses disini saja

Perawat : Oh baik bu, besoknya kita bertemu ditempat ini lagi ya bu. Saya permisi dulu,
selamat siang

Pasien : Iya suster, siang


DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/11282

http://www.jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/275

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=promosi+kesehatan+jiwa+masyarakat+mengahadapi+e
ra+new+norm&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DmUeEoZB3p_wJ

Anda mungkin juga menyukai