Tahap orientasi
Perawat : Selamat pagi ibu, perkenalkan saya suster Iren saya senang dipanggil iren. Saya
perawat yang akan memeriksa ibu. Siapa nama ibu?
Pasien : Terserah
Perawat : Oh baiklah saya panggil ibu ningsi ya. Bagaimana perasaan ibu ningsi hari ini?
Pasien : kesal
Perawat : Oh..jadi itu yang ibu rasakan sekarang. Baiklah bagaimana kalau kita
membicarakan perasaan ibu saat ini. Tujuannya agar ibu lebih tenang. Mau
berapa lama kita berbincang-bincang bu? 20 menit apa bisa bu?
Pasien : Hmm
Tahap Kerja
Perawat : Ibu tadi mengatakan kalau ibu merasa tidak berguna. Apa yang menyebabkan
sehingga ibu merasakan hal demikian
Perawat : Oh memangnya apa yang terjadi dengan pekerjaan ibu? Apa ibu berhenti dari
pekerjaan ibu?
Pasien : Saya merasa malu dan takut mereka marah kalau bertemu dengan orang tua saya,
karena saya tidak bisa memberikan uang pada mereka
Perawat : Saya mengerti perasaan ibu. Tapi begini bu, hidup mati, rezeki dan jodoh
seseorang itu Tuhan yang mengatur. Apa ibu percaya akan hal itu?
Pasien : Hmm
Perawat : Apakah keluarga ibu sering datang menjenguk ibu di rumah sakit?
Perawat : Apakah dengan ibu tidak memiliki pekerjaan dan tidak dapat memberikan
mereka uang, apakah mereka menjauh dan marah pada ibu?
Pasien : Tidak
Perawat : Ternyata apa yang ibu kwatirkan tidak terjadi bukan? Nah sekarang perlukah ibu
menjadi malu
Perawat : Nah, kalau memang ibu sayang ibu tidak boleh seperti ini, tidak boleh merasa
tidak berguna karena masih ada keluarga ibu yang ibu sayang dan keluarga yang
sayang dan peduli pada ibu. Ibu harus semangat, minta dan beserah pada Tuhan
dan ibu harus yakin dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan setelah keluar
dari sini dan bisa membayar hutang ya bu
Pasien : Iya ses, saya ingin membayar hutang tapi tidak punya uang
Perawat : Nah, makanya ibu harus sembuh terlebih dahulu, agar ibu bisa keluar dari
tempat ini dan kemudian mencari pekerjaan menghasilkan uang dan bisa
membayar hutang.
Perawat : Baiklah sepertinya ibu sudah bisa menereima keadaan ibu. Karena sudah 20
menit, saya pamit. Besok kita bisa mengobrol lagi kita sharing lagi, bagamana bu?
Pasien : Terserah
Perawat : : Baiklah bu, besok saya akan kesini lagi jam 10.00 WITA ya bu?
Pasien : Iya
Pasien : Disini
Perawat : Baiklah kita sharingnya besok disini yah bu, saya permisi dulu. Selamat pagi
Pasein : Iya
Tahap oreintasi
Pasien : Baik
Pasien :Iya
Perawat : Bagaimana bu, apakah masih ingat dengan apa yang kita rencanakan kemarin?
Pasien : Ingat
Perawat : Apa ibu ingat pukul berapa kegiatan yang kita rencanakan dimulai?
Pasien : Disini
Pasien : Iya ses, tadi juga keluarga saya datang menjenguk. Saya merasa senang karena
ibu saya membawakan makanan kesukaan saya. Saya langsung teringat masa
kecil saya
Perawat : Wah sepertinya masa kecil ibu begitu menyenangkan. Baiklah bu bagaimana
pada hari kedua ini kita berbincang-bincang tentang kenangan ibu diwaktu kecil.
Kali ini mau berlama kita berbincang-bincang bu? 30 menit bisa bu?
Tahap kerja
Perawat : Tadi ibu bilang dibawakan makanan oleh oraang tua ibu, kemudian ibu langsung
teringat masa kecil ibu? Memangnya masa kecil ibu seperti apa?
Pasien : Masa kecil saya sangat bahagia, waktu kecil saya sering bermain dengan teman-
teman saya di sungai, mandi dan bercanda ria. Kami sampai lupa jam pulang
kalau sudah terlalu asik bermain
Pasien : Waktu kecil juga sebelum saya berangkat kesekolah, ibu saya sering membuat
bekal untuk saya, yaitu telur dadar dan nasi putih. Itu makanan favorit saya
Pasien : Waktu SD saya sering mengikuti lomba menari, bernyanyi dan lomba membaca
puisi. Dan saya selalu mendapatkan juara pertama setiap saya mengikuti lomba.
Pasien : Iya ses,, saya juga memiliki banyak teman. Waktu masuk SMP saya dan teman-
teman saya sering berkreasi membuat mobil-mobilan dari botol plastik
Perawat : Wah sungguh kretif sekali ibu. Apakah sekarang ibu masih ingat cara membuat
mobil-mobilan tersebut?
Pasien : Iya se, saya masih ingat
Pasien : Saya masih ingat ses. Pertama siapkan botolnya, kemudian lubangkan bagian
bawahnya untuk bolanya setelah itu diberi warna dan dipasangkan tali, dan jadiiii
(menunjukan mobil yang dibuat)
Perawat : Wahh, bagus sekali. Dan ibu juga ingat setiap langakah-langkah pembuatannya
Pasien : Iya ses. Terima kasih. Saya juga senang bisa membuatnya untuk ses.
Tahap Terminasi
Perawat : Oh baik kalau begitu bu, ibu juga sepertinya tampak senang ketika menceritakan
masa kecil ibu
Perawat : Ibu karena sudah 30 menit saya pamit dulu, besok kita bisa bertemu mengobrol
dan berbincang-bincang lagi, bagaimna bu?
Perawat : Besok saya kesini lagi ya bu, di jam yang sama seperti tadi yaitu jam 10.00
WITA ya bu?
Perawat : Oh baik bu, besoknya kita bertemu ditempat ini lagi ya bu. Saya permisi dulu,
selamat siang
Tahap orientasi
Pasien : Baik
Pasien : Disini
Pasien : Iya suster, tapi saya masih kepikiran sama tanggung jawab saya pada keluarga,
nanti bagaimana masa depan keluarga saya kalau saya tidak bekerja, mau makan
apa nantinya
Perawat : Oh, begitu... Bagaimana pada hari ketiga ini kita berbincang-bincang tentang
rencana ibu kedepannya. Kali ini ibu mau kita berbincang-bincang berapa lama?
Perawat : Tadi ibu mengatakan kepikiran soal tanggung jawab ibu pada keluarga,nanti
bagaman masa depan keluarga ibu. Begini bu jangan berpikir begitu, Allah itu
sudah rejeki kita. Sekarang tinggal ibu berusaha dan berdoa pada Tuhan.
Pasien : Iya suster, tapi saya tidak yakin bisa mendapatkan pekerjaan yang layak
Perawat : Ibu jangan berpikir negatif seperti itu. Mulai sekarang ibu belajar menyusun
rencana kedepannya ibu. Pertama ibu harus sembuh terlebih dahulu, agar keluarga
ibu bisa senang dan bahagia jika ibu sudah sembuh dan bisa keluar dari tempat ini
dan biasa mencari pekerjaan dan mengahasilkan uang
Pasien : Iya suster, pertama saya harus sembuh terlebih dahulu, agar saya bisa keluar dari
temapat ini. Jika saya sudah sembuh dan keluar dari tempat ini saya bisa mencari
pekerjaan dan mengahasilkan uang untuk keluarga saya, memenuhi kebutuhan
mereka dan biasa membyar hutang-hutang saya nantinya
Perawat : Bagus skali rencana ibu untuk kedepan. Saya harap apa yang ibu rencanakan in
bisa terajdi sesuai dengan harapan ibu. Maka dari itu ibu harus cepat sembuh
Perawat : Apa masih ada lagi yang ibu pendam? Kalau masih ada kita biasa sharing
Pasien : Tidak ada suster, cuman itu yang membuat saya kepikiran dan tidak tenang
suster, sehingga saya berpikir untuk bunuh diri saja
Perawat : Sebaiknya kalu ibu punya masalah jangan ibu pendam sendiri, sharing dengan
keluarga teman atau sahabat ibu. Ibu jangan menyendiri, harus bisa membaur
dengan teman-teman disekitar ibu. Jika ibu bunuh diri kasihan keluarga ibu, nanti
merasa merasa terlantar
Perawat : Nahh begitu dong bu, sekarang ibu harus berpikir tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan, semua masalah pasti ada jalan keluarnya
Perawat : Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang di hari
ketiga ini?
Perawat : Baiklah bu, ibu juga tampak sudah lebih baik lagi dari hari-hari kemarin
Perawat : Ibu 20 menit kita pada hari ini telah selesai. Kita bisa berbincang-bincang lagi
pada besok hari , bagaimana bu?
Perawat : Besok saya kesini lagi ya bu, tapi besok lebih awal lagi ya bu, sekitaran jam
09.00 WITA, bagaimana bu?
Perawat : Oh baik bu, besoknya kita bertemu ditempat ini lagi ya bu. Saya permisi dulu,
selamat siang
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/11282
http://www.jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/275
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=promosi+kesehatan+jiwa+masyarakat+mengahadapi+e
ra+new+norm&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DmUeEoZB3p_wJ