Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULIAN
A. Latar Belakang

Dalam upaya meningkatkan Keselamatan Pasien (Patient


Safety) salah satunya adalah dengan dilaksanakannya akreditasi
rumah sakit. Akreditasi rumah sakit adalah suatu pengakuan yang
diberikan oleh pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi
rumah sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang
semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu.

Sejalan dengan amanat dalam Undang-undang Nomor 44


Tahun 2009 pasal 40 ayat 1, menyatakan bahwa, dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan
akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali. Dalam hal ini
Kementerian Kesehatan RI khususnya Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan memilih dan menetapkan sistem akreditasi yang
mengacu pada Joint Commission International (JCI) karena lembaga
akreditasi tersebut merupakan badan yang pertama kali
terakreditasi oleh International Standart Quality (ISQua) selaku
penilai lembaga akreditasi. Standar akreditasi ini selain sebagian
besar mengacu pada sistem JCI, juga dilengkapi dengan muatan
lokal berupa program prioritas nasional yang berupa program
Millenium Development Goals (MDG’s) meliputi PONEK, HIV dan TB
DOTS dan standar-standar yang berlaku di Kementerian Kesehatan
RI. Perubahan tersebut menyebabkan ditetapkannya kebijakan
akreditasi rumah sakit menuju standar Internasional.

Indonesia memiliki karakteristik budaya dan kekayaan alam


yang banyak dan beragam. Namun potensi-potensi yang dimiliki
belum dimanfaatkan secara optimal untuk menarik minat dan
kepercayaan pangsa pasar medis dunia. Apabila potensi yang ada di
Indonesia dimanfaatkan, maka bukan tidak mungkin menjadikan
Indonesia memiliki alternatif paket wisata kesehatan yang tak
terbatas jumlahnya sehungga hal tersebut menjadi sebuah industri
wisata kesehatan. Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan
Rumah Sakit di Indonesia yang ditandai dengan diberlakukannya
Undang - undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan
terutama Undang - undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah

1
sakit pada tanggal 28 Oktober 2009, yang mana peraturan atau
regulasi mengenai rumah sakit menjadi suatu aturan yang baku dan
wajib dilaksanakan oleh setiap institusi yang bergerak dalam bidang
perumahsakitan, maka tentunya hal tersebut akan menimbulkan
persaingan yang ketat agar rumah sakit dapat tetap bertahan.
Persaingan yang terjadi bukan hanya terkait sarana dan prasarana
dan teknologi medis, melainkan juga dari tenaga medis, para medis
dan tenaga ahli lainnya dibidang kesehatan.Dampak globalisasi
terhadap kegiatan pelayanan kesehatan di Indonesia semakin marak
dan menjadi semakin nyata dengan berdirinya rumah sakit milik
pemodal asing maupun investor dalam negeri. Jasa pelayanan
kesehatan telah berubah menjadi bentuk industri pelayanan
kesehatan yang sudah barang tentu menimbulkan persaingan dalam
memberikan jasa pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelanggan sebanyak - banyaknya.

Sesuai dengan Undang - undang Nomor 44 tahun 2009 tentang


rumah sakit menyebutkan bahwa rumah sakit diselenggarakan
berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan,
etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan
anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Untuk mewujudkan dan merealisasikan penyelenggaraan RSUD


Umum Daerah Kota Sukabumi yang berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,
pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta
mempunyai fungsi sosial, Pimpinan RSUD Amulk Kota Sukabumi
mengemban Visi ”Menjadi Rumah Sakit Type D menjadi pelayanan
kesehatan yang berqualitas menuju masyrakat kota sukabumi yang
sehat” . Dan salah satu pelayanan yang berada dirumah sakit adalah
instalasi bedah sentral, dengan mengedepankan pelayanan yang
bermutu dan memberikan pelayanan secara maksimal, islami dan
sesuai dengan SPO.

Untuk dapat mewujudkan visi diatas, maka RSUD Umum


Daerah Almulk kota Sukabumi menyusun Renstra (Rencana
Strategis) untuk 5 tahun kedepan yaitu untuk tahun 2019 – 2023
yang pada nantinya akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan RSUD Umum Daerah Almulk kota Sukabumi. Yang mana

2
dalam Renstra (Rencana Strategis) ini, RSUD Almulk Sukabumi
bertekad untuk mewujudkan “RSUD Almulk Kota menjadi Rumah
Sakit Kelas C Yang Memberikan Pelayanan Paripurna 2023”

Secara substansial Renstra RSUD Umun Daerah Kota


Sukabumi, memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan dengan indikator yang terukur dalam rangka
mendukung Program Pemerintah di Sektor Kesehatan melalui
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,
serta visi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Propinsi Jawa
Barat yaitu "Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri,
Dinamis dan Sejahtera" dan Visi Pembangunan Kesehatan Jawa
Barat yaitu ”Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri
untuk Hidup Sehat”. Dalam mencapai visi dan misi tersebut telah
ditetapkan beberapa kebijakan yang berhubungan pelayanan
kesehatan antara lain : Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan Menjamin ketersediaan
sumber daya manusia dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas.

B. Maksud Dan Tujuan

1. Maksud Berdasarkan pertimbangan diatas, RSUD Almulk


Kota Sukabumi ini disusun dengan maksud sebagai berikut :

a. Menyediakan dokumen Renstra Tahun 2019 – 2023


sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran di RSUD Almulk
Kota Sukabumi dalam menentukan prioritas program lima
tahunan dan digunakan sebagai pedoman dalam rencana
kerja tahunan.

b. Memudahkan seluruh jajaran di RSUD Almulk Kota


Sukabumi, untuk menyamakan persepsi dan tercapainya
komitmen bersama untuk mencapai tujuan RSUD Almulk
Kota Sukabumi, serta masyarakat untuk memahami dan
menilai arah kebijakan dan program RSUD Almulk Kota
Sukabumi selama kurun waktu 2019 - 20123.

3
2. Tujuan

a. Tersedianya dokumen perencanaan RSUD Almulk Kota


Sukabumi untuk kurun waktu 5 tahun.
b. Tersedianya arah dalam pelaksanaan pembangunan
RSUD Almulk Kota Sukabumi untuk kurun waktu tahun
2019 – 2023 melalui penyusunan rencana kegiatan
tahunan.
c. Tersedianya suatu tolak ukur dalam melakukan evaluasi
dan penilaian kinerja tahunan RSUD Almulk Kota
Sukabumi.
d. Tercapainya keterpaduan dan kesinambungan
perencanaan dengan realisasi.

C. Landasan Hukum
1. Undang - undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang - undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Undang undang Nomor. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
5. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang pedoman organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
6. Peraturan Presiden RI nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi rumah sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755
tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah
Sakit.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49
tahun 2013 tentang Komite Keperawatan.
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standard Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.

4
5

Anda mungkin juga menyukai