TAHUN 2019
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Tujuan
1. Menciptakan cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS, pasien serta pengunjung di RSIA Mutiara
Bunda
2. Meminimalkan kerugian dan dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan dan sakit,
meningkatkan kesempatan/peluang untuk meningkatkan produksi melalui suasana kerja
yang aman, sehat dan nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian akibat kegagalan
3. Mengidentifikasi sumber dari resiko
4. Mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko
5. Memaparkan mengenai sistem pengorganisasian Manajemen Resiko.
6. Memaparkan mengenai pelaksanaan jadwal kegiatan program Manajemen Resiko
BAB II
PENGERTIAN –PENGERTIAN DALAM MANAJEMEN RESIKO
2.1. Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan
Jenis-jenis risiko dalam pelayanan rumah sakit:
a. Corporate risk:
Kejadian yang akan memberikan dampak negatif terhadap tujuan organisasi
b. Non-clinical (physical) risk
Bahaya potensial akibat lingkungan
c. Clinical risk
Bahaya potensial akibat pelayanan klinis
d. Financial risk
Risiko finansial yang secara negatif akan berdampak pada kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan.
Jenis-jenis insiden:
A. KPC (KONDISI POTENSIAL CEDERA / REPORTABLE CIRCUMSTANCE)
Suatu kondisi / situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden.
Contoh:
• ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah staf selalu kurang.
• Penempatan defibrillator standby di IGD ternyata rusak dan tidak dapat digunakan.
B. KNC ( NEAR MISS / KEJADIAN NYARIS CEDERA)
Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
Contoh:
• Unit transfusi darah sudah siap dipasang pada pasien yang salah, namun kesalahan
tersebut diketahui sebelum transfusi dimulai.
3.1. VISI
”Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan Pelayanan yang Bermutu, Profesional,
Aman dan Nyaman ”
3.2. MISI
Memberikan Pelayanan yang Bermutu, Professional, Aman dan Nyaman.
Mengutamakan Kepuasan dan Keselamatan Pasien.
Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Karyawan sehingga mampu
melaksanakan Pelayanan yang Profesional
Meningkatkan Kualitas Peralatan Kedokteran sehingga dapat memberikan nilai
lebih bagi pelayanan kesehatan.
3.3. MOTTO
Melayani dengan Handal, Aman dan Nyaman
Handal
Dilayani oleh dokter spesialisdan paramedic yang professional dan berpengalaman.
Aman
Ruang bersalin luas, 2 ruang operasi, peralatan canggih, USG 4D, Maternal Foetal
Monitor, Inkubator, Infant warmer, photo terapi.
Nyaman
Pelayanan Ramah dan kekeluargaan, lokasi tenang dan strategis, Ruang perawatan
luas dengan fasilitas AC, TV, Lemari Es, Kamar mandi dalam, air panas dingin, Nurse
call, hotspot area.
Kepala Departemen
Koordinator Penelitian
dan Pengembangan
Kerangka Kerja
Menetapkan lingkup
Manajemen Resiko
Identifikasi Resiko
Monitoring,
Komunikasi
audit
dan
dan
Konsultasi
Tinjauan
pd Analisis Resiko (review)
stakeholders
Dukungan
internal
Evaluasi Resiko
Ya/Tidak
Tindakan /treatment
terhadap resiko
T
i
n
d
a
k
a
n
/
t
r
e
a
t
m
e
Penjadwalan Manajemen Resiko yang berkaitan dengan Patient Safe
4 Investigasi Sederhana 12
MATRI
SUMBE X
KONTROL RESIKO
R CONT
ACUAN EFEK
POTEN ROL UU/P
AREA IDENTIFIKA BAHAYA DARI PIC
SI P PENGENDALI
SI BAHAYA BAHAYA PENGENDALIA
BAHAY S AN YANG
KP N RESIKO YANG
A R DILAKUKAN
DIBUTUHKAN
SAAT INI
Rawat 1. Pemeriksaan Biologica Infeksi Penularan 2 5 1 Cuci Tangan 6 Monitoring Ka.
Jalan/ Pasien l Nosokomia Langsung 0 langkah dan 5 Pemakaian APD Ruanga
Poliklini l Kontak S moment Poliklinik n
k Pasien SPO untuk cuci SPO Audit
tangan dan SPO 5 Pemakaian APD
moment Poliklinik
Ruang 1. Melakukan Biologica Infeksi Terpapar 5 5 2 Pemakaian APD Monitoring Ka.
Tindaka Tindakan l Nosokomia Cairan tubuh 5 Kamar Tindakan pemakaian APD Ruanga
n Invasif l pasien B Penyediaan APD Ruang Tindakan n
kepada di ruang tindakan SPO Audit
pasien SPO tertusuk Pemakaian APD
jarum Monitoring
Penyediaan APD di
2. Melakukan Tertusuk/ 5 3 ruang tindakan
terapi Teriris 1 Pemeriksaan
dengan Instrumen 5 Kuman dan jenis
suntikan Tajam B kuman di ruang
rawat inap
Monitoring dan
penanganan
pegawai tertusuk
jarum secara tuntas
CSSD 1. Proses Biologika Infeksi Teriris atau 5 5 2 Pemakaian APD Monitoring Ka.
pemilahan l Nosokomia Tertusuk 5 CSSD Pemakaian APD Ruanga
Instrument l Instrument B Penyediaan APD Di CSSD n
menyebabka di CSSD Audit Cuci Tangan
n terinfeksi Cuci Tangan 6 6 langkah dan 5
kuman langkah dan 5 moment
melalui darah moment
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
7 Penyusunan SPO :
1
1. SPO Audit Pemakaian APD di 1
Ruang Tindakan 1
2. SPO Audit Pemakaian APD 1
Poliklinik 1
3. SPO Audit Pemakaian APD di 1
Rawat Inap 1
4. SPO Cleaning Lingkungan Pasien 1
5. SPO Pembersihan linen dan tempat 1
tidur
6. SPO Pengelolaan Linen Infeksius 1
7. SPO Pengelolaan sampah Infeksius 1
Memakai
Handskun, Menggunakan
Biologika Terinfeksi Infeksi PerMenkes No. Masker dan Apron dan
l Kuman Kuman 1 4 M 749a/Men Topi Kaca
2. Proses Pendarahan
Pencucian Tertusuk dan Luka Baju Ruang Google dan
Instrument Fisikal dan Teriris Tusuk Operasi Sepatu Boot
SOP
Pemilahan
Instrument Instrument
Memakai
Handskun, Menggunakan
Biologika Infeksi PerMenkes No. Masker dan Apron Kaca
l Infeksi Kuman 1 4 M 749a/Men Topi Mata
Memakai Sikat Google dan
Kes/ XII / 1989 Untuk Cuci Sepatu Boot
SOP
Pencucuian
Baju Ruang Alat
Operasi Instrument
Memakai
Kerusakan Handskun, Menggunakan
Ringan PerMenkes No. Masker dan Apron Kaca
Kimia Iritasi Mata Organ Mata 1 4 M 749a/Men Topi Mata
Baju Ruang Google dan
dan Kulit Dan Kulit Kes/ XII / 1989 Operasi Sepatu Boot
SOP
Penggunaan
Bahan
Desinfektan
3. Proses Kerusakan
Dekontamin Sedang
asi Alat Kimia Iritasi Mata Organ
Memakai
Handskun, Menggunakan
Mata dan PerMenaker Masker dan Apron Kaca
Instrument dan Kulit Kulit 2 5 H No. 03/Men/ Topi Mata
Baju Ruang Google dan
tahun 1998. Operasi Sepatu Boot
SOP
Dekontaminasi
Instrument
SOP Bahan
DesInfektan
Untuk
Memakai
Handskun, Menggunakan
4. Proses Terlalu PerMenkes No. Masker dan Apron Kaca
Pengeringan Fisikal Panas Combustio 1 3 R 749a/Men Topi Mata
Google dan
Meledak Combustio Kes/ XII / 1989 Sepatu Boot
SOP
Penggunaan
Kebakaran Mesin Drying
Penyediaan
Apar
Penyediaan
P3k
SOP Evakuasi
Kebakaran
kunci ruang
penyimpanan.
PENJADWALAN KONTROL RESIKO
2 Penyusunan SOP:
a. Pemilahan Instrument 1
b. Pencucian Alat Instrument 1
c. Penggunaan Bahan Desinfektan 1
d. Dekontaminasi Instrument 1
e. Bahan Desinfektan Untuk 1
Dekontaminasi
f. Penggunaan Mesin Drying 1
g. Evakuasi Kebakaran 7 area
3 Penyediaan Apar 14
4 Penyediaan P3K 14
5 Pembelian kunci ruang penyimpanan. 1
3.4 Sasaran
1. 100%Insiden ditindaklanjuti
2. 0% Kejadian Sentinel
3. 0% Accident Kecelakaan Kerja
1. Evaluasi Bulanan
2. Evaluasi Tri wulan
3. Evaluasi Semester
4. Laporan
BAB V
PENUTUP
Program Manajemen Resiko RSIA Mutiara Bunda ini dijadikan sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan program manajemen resiko yang berupa penjadwalan kegiatan yang berkaitan
dengan patient safety, infeksi nosokomial dan Kontrol resiko di unit Mutu RSIA Mutiara
Bunda, dengan tujuan tercapainya sertifikasi Internasional JCI, ISO dan Akreditasi
Pendidikan Mata Internasional.
Dengan dilaksanakannya Program Manajemen Resiko ini dengan baik dan benar maka
diharapkan akan terwujud tercapainya tujuan sesuai target, tercapainya 100% seluruh proses
dalam program Manajemen Resiko.
Mengetahui
Rumah Sakit Ibu & Anak
Mutiara Bunda