Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan
kami mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan. Kami
mengarapkan laporan ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
Peningkatan Budaya Keselamatan di Rumah Sakit Umum Negara.
i
DAFTAR ISI
ii
LAPORAN SURVEY BUDAYA KESELAMATAN
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Budaya keselamatan dapat diartikan sebagai berikut : “Budaya
keselamatan di rumah sakit adalah sebuah lingkungan yang kolaboratif di mana
staf klinis memperlakukan satu sama lain dengan hormat, dengan melibatkan
dan memberdayakan pasien dan keluarga. Pimpinan mendorong staf klinis
pemberi asuhan bekerja sama dalam tim yang efektif dan mendukung proses
kolaborasi interprofesional dalam asuhan berfokus pada pasien”.
“Budaya keselamatan suatu organisasi adalah produk dari nilai-nilai
individu & kelompok, sikap, kompetensi dan pola perilaku yg menentukan
komitmen, dan gaya serta kecakapan terhadap program K3 organisasi.
Organisasi dengan budaya keselamatan positif ditandai dengan komunikasi yang
didirikan dari saling percaya, oleh persepsi bersama tentang pentingnya
keselamatan, dan dengan keyakinan tentang keberhasilan langkah-langkah
pencegahan.” (ACSNI, 1993)
Guldenmund (2010) mengatakan bahwa budaya keselamatan sebagai
aspek–aspek dari budaya organisasi yang akan mempengaruhi sikap dan
perilaku terkait dengan peningkatan atau penurunan risiko. Model Bandura
(1986) tentang determinisme timbal balik menjelaskan bahwa budaya
keselamatan terdiri dari 3 aspek yang saling terkait, yaitu aspek psikologis, aspek
perilaku dan aspek situasional.
Budaya keselamatan mencakup mengenali dan menujukan masalah yang
terkait dengan unsur yang mengarah pada perilaku yang tidak aman. Pada saat
yang sama, RS harus memelihara pertanggungjawaban dengan tidak
mentoleransi perilaku sembrono. Pertanggungjawaban membedakan kesalahan
unsur manusia (seperti kekeliruan), perilaku yang berisiko (contohnya
mengambil jalan pintas), dan perilaku sembrono (seperti mengabaikan langkah-
langkah keselamatan yang sudah ditetapkan.
B. METODE
Pada survey budaya keselamatan kerja ini, merupakan penggambaran
budaya keselamatan kerja yang ada di Rumah Sakit Umum Negara. Sampel
1
pada survey tahun ini berjumlah 68 responden yang terdiri dari seluruh pegawai
RSU Negara baik itu staf medis, paramedis dan non medis.
Dalam survey ini, instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner
digunakan dalam survey ini adalah kuisioner bentuk pertanyaan tertutup (close
ended). Pada survey ini tim penyertakan soal sebanyak 35 pertanyaan, dan satu
kolom komentar.
Pada survey ini dilakukan satu tahap, yaitu tahap pengumpulan data
tentang budaya keselamatan kerja di Rumah Sakit Umum Negara. Dalam proses
pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya:
Editing, Coding, Scoring, Tabulasi data, Melakukan teknik analisis, dan Analisa
data.
C. HASIL
Berdasarkan hasil survey didapat hasil sebagai berikut:
1. Kelompok Umur
Rentang Umur Jumlah
< 20 tahun 5
20 - 30 tahun 15
30 - 40 tahun 9
30 - 50 tahun 7
50 - 60 tahun 32
2. Pendidikan Terakhir
Jenis Pendidikan Jumlah
SMP 1
SMA/Sederajat 38
D3/S1/Profesi 28
S2 1
2
4. Faktor Komitmen Top Manajemen
Uraian TP J KK SE SA
1. Rumah sakit memperhatikan permasalahan
0 9 8 18 33
mengenai keselamatan kerja.
2. Rumah sakit memantau pekerjaan yang
0 9 13 29 17
membahayakan.
3. Rumah sakit senantiasa berusaha
0 9 10 8 41
meningkatkan keselamatan kerja.
4. Ada pengawasan terhadap keselamatan kerja
0 9 21 8 30
karyawan.
5. Rumah sakit menyediakan perlengkapan
0 9 6 15 38
keselamatan kerja.
6. Rumah sakit pernah mengadakan pelatihan
0 13 26 12 17
keselamatan kerja.
6. Faktor Komunikasi
Uraian TP J KK SE SA
1. Karyawan di unit Anda mendapat umpan balik
mengenai perubahan yang dilaksanakan 3 3 10 16 36
berdasarkan laporan insiden.
2. Karyawan di unit Anda bebas mengemukakan
pendapat bila menemukan hal yang dapat 2 10 0 17 39
berdampak negatif pada pelayanan pasien.
3. Karyawan di unit Anda mendapat informasi
2 7 7 21 31
bila ditemukan insiden yang terjadi di unit.
4. Karyawan di unit Anda dapat menanyakan
keputusan atau tindakan yang diambil oleh 4 4 9 11 40
atasan Anda.
3
5. Karyawan di unit Anda takut bertanya jika
15 9 25 3 16
terjadi laporan/hal yang tidak benar.
6. Pencegahan terjadinya insiden yang berulang
3 7 4 13 41
didiskusikan di unit Anda.
4
D. PEMBAHASAN
1. Kelompok Umur
KELOMPOK UMUR
8%
22% < 20 tahun
47%
20 - 30 tahun
30 - 40 tahun
13%
40 - 50 tahun
10%
50 - 60 tahun
Pada survey ini, dari total sampel yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 8% staf memiliki usia < 20 tahun; 10% staf memiliki usia 40 –
50 tahun; 13% staf memiliki usia 30 - 40 tahun; 22% staf memiliki usia 20 - 30
tahun; 47% staf memiliki usia 50 - 60 tahun.
2. Pendidikan
n Terakhir
Pendidikan Terakhir
1% 2%
41% SMP
56% SMA/Sederajat
D3/S1/Profesi
S2
Pada survey ini, dari total sampel yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 2% staf memiliki pendidikan SMP; 56% staf memiliki
pendidikan SMA/Sederajat; 41% staf memiliki pendidikan D3/S1/Profesi; 1%
staf memiliki pendidikan S2.
5
3. Pengalaman Kerja di RSU Negara
29%
40%
< 5 Tahun
5 - 7 tahun
8 - 10 tahun
21%
10% > 10 tahun
Pada survey ini, dari total sampel yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 29% staf memiliki pengalaman kerja <5 tahun; 21% staf
memiliki pengalaman kerja 5 - 7 tahun; 10% staf memiliki pengalaman kerja 8
– 10 tahun; 40% staf memiliki pengalaman kerja >10 tahun
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Uraian 1 Uraian 2 Uraian 3 Uraian 4 Uraian 5 Uraian 6
Tidak Pernah 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
jarang 13.2 13.2 13.2 13.2 13.2 19.1
Kadang-kadang 11.8 19.1 14.7 30.9 8.8 38.2
Sering 26.5 42.6 11.8 11.8 22.1 17.6
Selalu 48.5 25.0 60.3 44.1 55.9 25.0
Pada survey ini, dari total sampel yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 48,5% Rumah Sakit selalu memperhatikan permasalahan
mengenai keselamatan kerja; 42,6% Rumah sakit sering memantau pekerjaan
yang membahayakan; 60,3% Rumah sakit selalu senantiasa berusaha
6
meningkatkan keselamatan kerja; 44,1% Selalu ada pengawasan terhadap
keselamatan kerja karyawan; 55,9% Rumah sakit selalu menyediakan
perlengkapan keselamatan kerja; 38% Rumah sakit kadang-kadang
mengadakan pelatihan keselamatan kerja.
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak Pernah 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.2 4.4
jarang 0.0 0.0 11.8 7.4 0.0 0.0 4.4 4.4
Kadang-kadang 8.8 13.2 30.9 36.8 11.8 14.7 27.9 14.7
Sering 25.0 20.6 4.4 20.6 25.0 4.4 11.8 19.1
Selalu 66.2 66.2 52.9 35.3 63.2 80.9 42.6 57.4
Pada survey ini, dari total sampel yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 66,2% selalu memerlukan peraturan/prosedur keselamatan
kerja; 66,2% prosedur keselamatan kerja selalu mudah diterapkan pada
pekerjaan; 52,9% selalu ada sanksi terhadap pelanggaran prosedur
keselamatan kerja; 36,8% peraturan dan prosedur keselamatan kadang-
kadang diperbaiki secara berkala; 63,2 peraturan dan prosedur keselamatan
kerja selalu mudah dimengerti; 80,9% selalu mengetahui bahwa kegiatan
operasional rumah sakit berisiko tinggi dan selalu mempunyai tekad
melaksanakan tugas dengan aman dan konsisten; 42,6% selalu tidak takut
mendapat sanksi bila membuat laporan tentang KTD dan KNC; 57,4% selalu
berkolaborasi dengan atasan untuk menyelesaikan masalah keselamatan
pasien.
7
6. Faktor Komunikasi
Faktor Komunikasi
70.0
60.0
50.0
Persentase
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Uraian 1 Uraian 2 Uraian 3 Uraian 4 Uraian 5 Uraian 6
Tidak Pernah 4.4 2.9 2.9 5.9 22.1 4.4
jarang 4.4 14.7 10.3 5.9 13.2 10.3
Kadang-kadang 14.7 0.0 10.3 13.2 36.8 5.9
Sering 23.5 25.0 30.9 16.2 4.4 19.1
Selalu 52.9 57.4 45.6 58.8 23.5 60.3
Pada survey ini, dari total sampel yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 52,9% Karyawan di Unit masing-masing selalu mendapat
umpan balik mengenai perubahan yang dilaksanakan berdasarkan laporan
insiden; 57,4% karyawan selalu bebas mengemukakan pendapat bila
menemukan hal yang dapat berdampak negative pada pelayanan pasien;
45,6% karyawan selalu mendapatkan informasi bila ditemukan insiden yang
terjadi di Unit; 58,8 karyawan selalu dapat menanyakan keputusan atau
tindakan yang diambil oleh atasan anda; 36,8% karyawan kadang-kadang
takut bertanya jika terjadi laporan/hal yang tidak benar; 60,3% selalu
mendiskusikan ulang pencegahan terjadinya insiden di masing-masing unit.
8
7. Faktor Keterlibatan Karyawan dalam Budaya Keselamatan
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Uraian 1 Uraian 2 Uraian 3 Uraian 4
Tidak Pernah 4.4 0.0 0.0 5.9
jarang 0.0 0.0 0.0 0.0
Kadang-kadang 13.2 5.9 5.9 27.9
Sering 47.1 36.8 29.4 13.2
Selalu 35.3 57.4 64.7 52.9
Pada survey ini, dari total sampel yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 47,1% Pihak manajemen sering melibatkan karyawan dalam
penyampaian informasi budaya keselamatan; 57,4% karyawan selalu diminta
mengingatkan karyawan lain tentang bahaya dan keselamatan kerja; 64,7%
karyawan selalu diminta melaporkan insiden keselamatan pasien yang terjadi;
52,9% karyawan selalu dilibatkan dalam pengembangan prosedur
keselamatan pasien.
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak Pernah 32.4 69.1 86.8 100.0 100.0 8.8 0.0 0.0
jarang 44.1 14.7 5.9 0.0 0.0 13.2 0.0 0.0
Kadang-kadang 5.9 0.0 0.0 0.0 0.0 2.9 8.8 0.0
Sering 0.0 16.2 7.4 0.0 0.0 17.6 19.1 36.8
Selalu 17.6 0.0 0.0 0.0 0.0 57.4 72.1 63.2
9
Pada survey ini, dari total sampel yaitu
yaitu 68 responden memperoleh hasil
sebagai berikut: 44,1% jarang bergurau dengan karyawan lain saat bekerja;
69,1% tidak pernah direndahkan atau disinggung oleh karyawan lain; 86,8%
tidak pernah diintimidasi oleh karyawan lain; 100% tidak pernah dilecehkan
oleh karyawan lain terkait dengan gender, ras, agama dan suku; 100% tidak
pernah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh karyawan lain,
teman sejawat, profesi lain atau atasan; 57,4% selalu bekerja menggunakan
APD yang tepat sesuai prosedur; 72,1% selalu bekerja mengikuti semua
prosedur keselamatan kerja; 63,2% bekerja sesuai intruksi/petunjuk dari
atasan.
E. KESIMPULAN
Dari survey budaya keselamatan Rumah Sakit Umum Negara tahun 2018 dapat
disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata
rata umur karyawan Rumah Sakit Umum Negara memiliki usia 50 tahun
sampai dengan 60 tahun;
2. Pendidikan terakhir karyawan di Rumah Sakit Umum Negara paling banyak
adalah tamatan SMA/Sederajat
3. Rata-rata
rata pengalaman bekerja karyawan di Rumah Sakit Umum Negara
selama kurun waktu lebih dari 10 tahun
4. Parameter Budaya Keselamatan rata-rata
rata rata memiliki pencapaian diatan 50%,
hal tersebut dapat diartikan bahwa kebudayan keselamatan kerja di Rumah
Sakit Umum Negara sudah berjalan cukup baik.
Ditetapkan : di Negara
Pada Tanggal : 8 Juni 2018
Direktur
tur Rumah Sakit Umum Negara
10