Anda di halaman 1dari 12

PANGKALAN UTAMA TNI AL I

RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES

PANDUAN STERILISASI

RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES

RUMKITAL Dr KOMANG MAKES

Jl.Bengkalis No.1 Belawan

Email : rumkitalkomangmakes@gmail.com
PANGKALAN UTAMA TNI AL I
RUMKITAL Dr.KOMANG MAKES

KEPUTUSAN KARUMKITAL Dr. KOMANG MAKES


NomorKep/ 142 /VI/2022

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI


KEPALA RUMKITAL Dr KOMANG MAKES
Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan sterilisasi di Rumkital dr
Komang Makes diperlukan suatu ketentuan standar demi
memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien yang
memerlukannya.

2. Bahwa sehubungan dengan pasal tersebut di atas, khususnya


pelayanan sterilisasi tersebut perlu ditetapkan Pedoman Kerja
Pelayanan Sterilisasi di Rumkital dr Komang Makes

Mengingat : 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 130/ Men.
Kes/ SK/ I/ 2000 tanggal 26 Januari 2000 tentang pusat sterilisasi
sebagai salah satu pelayanan penunjang medik

2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 983/ Men. Kes/ SK/ XI/ 1992
tanggal 12 Nopember 1992 tentang pedoman organisasi rumah sakit
umum
MEMUTUSKAN

Menetapka : KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI


n

: Pedoman Kerja Pelayanan Sterilisasi di Rumkital Dr Komang Makes


KESATU Belawan
: Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman kerja ini akan diatur dalam
KEDUA ketentuan tersendiri.
: Pedoman kerja ini berlaku untuk kurun waktu 3 tahun sejak tanggal
KETIGA ditetapkan.

Ditetapkandi :Belawan
padatanggal 26 Juni2022

Kepala RumkitalDrKomang Makes

dr.Rudyhard,E.Hutagalung,Sp.KJ
Letkol Laut (K)NRP 14087/P
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERATURAN KARUMKITAL TENTANG PANDUAN STERILISASI................. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… iv
BAB I DEFINISI.................…..………………………………………...................... 1
BAB II RUANG LINGKUP ..................………………………....…....….………… 2
BAB III TATA LAKSANA………………….……………………..……..…………….. 7
A. Penerimaan Alat Kotor................................................................. 7
B. Dekontaminasi dan Disinfeksi...................................................... 8
C. Pencucian..................................................................................... 9
D. Pengeringan, Pengemasan, dan Pelabelan.................................. 9
E. Sterilisasi........................................................................................ 10
BAB IV DOKUMENTASI…………...…………………………………..………….... 14
BAB I
DEFINSI

Definisi dari beberapa istilah dan kegiatan yang ada di dalam Panduan
Penatalaksanaan Sterilisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Dekontaminasi adalah proses secara fisika atau kimia yang digunakan untuk
menurunkan jumlah mikroorganisme pada benda mati sehingga aman untuk
penanganan lebih lanjut.
2. Disinfeksi adalah proses menurunkan jumlah mikroorganisme penyebab penyakit
atau yang berpotensi patogen dengan cara fisika atau kimia dan biasanya tidak
termasuk penghancuran spora.
3. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) adalah proses disinfeksi yang mampu
membunuh spora.
4. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora
melalui cara fisika atau kimia.
5. Autoclave adalah suatu alat/ mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan
menggunakan uap bertekanan.
6. Oven/ dry heat adalah suatu alat/ mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan
menggunakan udara panas kering.
7. Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dll. pada mesin
sterilisasi yang menunjukkan mesin berjalan normal.
8. Autoclave/ Indikator tape adalah kertas tape yang ditempel di permukaan
pembungkus/kemasan alat/ bahan yang akan berubah warna jika permukaannya
sudah terpapar uap/ panas sterilisasi. Indikator ini sebagai tanda bahwa alat
sudah disterilkan atau belum.
9. Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang menandai
terjadinya pemaparan sterilan pada objek yang disterilkan, ditandai dengan
adanya perubahan warna.
10. Alat kritikal adalah alat medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau
sistem pembuluh darah.
11. Alat semikritikal adalah alat yang masuk/ kontak dengan membran mukosa
tubuh.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam Panduan Penatalaksanaan Sterilisasi ini meliputi :


1. Penerimaan alat kotor
2. Dekontaminasi dan disinfeksi
3. Pencucian
4. Pengeringan, pengemasan, dan pelabelan
5. Sterilisasi
6. Penyimpanan alat/barang steril
7. Distribusi alat/barang steril
BAB III
TATA LAKSANA

Penatalaksanaan sterilisasi dilakukan sesuai dengan alur sebagai berikut :


ALUR STERILISASI
RUMKITAL Dr KOMANG MAKES

Penerimaan alat kotor

Dekontaminasi dan
disinfeksi

Pencucian

Pengeringan,
Pengemasan, pelabelan

Sterilisasi

Penyimpanan

Distribusi

A. Penerimaan alat kotor


1. Pengirim membawa perlatan kotor dengan box kontainer warna hijau.
2. Petugas penerima menerima perlatan kotor.
3. Petugas penerima mendata peralatan (Jumlah, nama alat, ruang)
4. Bila lengkap maka diterima, bila tidak dikembalikan
5. Petugas penerima dan pengirim menandatatangani ceklist barang
6. Petugas membawa perlatan ke ruang dekontaminasi.
B. Dekontaminasi dan disinfeksi
Alat kotor bekas digunakan untuk tindakan medik segera dilakukan
dekontaminasi dengan merendamnya di dalam larutan enzymatic atau
disinfektan selama 20-25 menit. Dekontaminasi dilakukan agar lebih aman untuk
tindakan/ proses selanjutnya, yaitu pencucian/ pembilasan, disinfeksi, dan
pengeringan alat.

Bahan untuk dekontaminasi dan disinfeksi yang digunakan adalah Gigazym


(enzymatic) dan/ atau kaporit cair. Sebelum membuat larutan untuk
dekontaminasi dan disinfeksi, lakukan cuci tangan dan gunakan APD.

1. Gigazym (enzymatic)
Jika menggunakan Gigazym, maka untuk membuat larutan perendaman
alat kotor dengan volume 1.000 ml, siapkan container box berisi 995 ml air
dan tuangkan 5 ml Gigazym ke dalamnya. Larutan ini dibuang jika telah
digunakan hingga 5 (lima) kali perendaman atau sesuai dengan kondisi
kekotorannya.
2. Kaporit cair
Jika perendaman alat kotor menggunakan kaporit cair, maka dibuat larutan
kaporit 0,5%. Konsentrasi kaporit cair dari logistik 12%, maka diencerkan
dengan perbandingan 250 ml kaporit cair dan 3.750 ml air sehingga
diperoleh 4 liter larutan kaporit 0,5%. Perendaman dengan menggunakan
kaporit cair menggunakan container box berbahan plastik selama 15 menit.
Kaporit cair ini dapat dibuang jika telah digunakan satu hari.
Kaporit cair menyebabkan alat medik yang terbuat dari logam lebih cepat
mengalami korosi sehingga mudah rapuh/rusak.

Kegiatan dekontaminasi mengikuti petunjuk sebagai berikut :


1. Lakukan cuci tangan
2. Gunakan APD yang sesuai
3. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk dekontaminasi
4. Rendam alat kotor selama 10-15 menit
5. Cuci dan bilas dengan air bersih dan keringkan
6. Buang larutan yang digunakan untuk dekontaminasi sesuai ketentuan
pemakaian ke saluran air limbah yang tertutup dan dialirkan ke IPAL.
7. Lepaskan APD setelah selesai melakukan dekontaminasi
8. Lakukan cuci tangan

Alat kritikal dan semikritikal tidak tahan disteril dengan suhu panas
sehingga harus melalui proses Disinfeksi Tingkat Tinggi yaitu dengan
menggunakan disinfektan yang dapat menghancurkan mikroorganisme
termasuk sporanya. Disinfektan yang digunakan adalah Gigasept.
Disinfeksi dengan Gigasept dilakukan sebagai berikut :
1. Lakukan cuci tangan
2. Gunakan APD yang sesuai
3. Siapkan container box dan Gigasept
4. Buat larutan Gigasept 1.000 ml dengan perbandingan 40 ml Gigasept dan
960 ml air.
5. Masukkan alat kritikal dan/atau semi kritikal yang telah bersih
6. Rendam selama 10-15 menit
7. Tiriskan dan keringkan
8. Lepaskan APD
9. Cuci tangan
10. Letakkan alat di ruang pengemasan
11. Kemas dengan linen steril atau pouches
12. Beri label dan simpan
13. Cuci tangan setelah selesai melakukan kegiatan

C. Pencucian
1. Pencucian linen kotor dilakukan oleh Unit Laundry dan dikirim ke Sterilisasi
jika sudah bersih.
2. Lakukan cuci tangan
3. Gunakan APD yang sesuai
4. Petugas Sterilisasi melakukan pencucian alat yang telah didekontaminasi
5. Jika terdapat sambungan, lepaskan sambungannya
6. Lakukan pencucian dengan menggunakan sabun dan sikat bila perlu
7. Bilas alat dengan air bersih kemudian tiriskan
8. Lepaskan APD
9. Cuci tangan
10. Letakkan alat yang telah bersih di ruang pengeringan dan pengemasan

D. Pengeringan, pengemasan dan pelabelan


1. Alat yang sudah bersih dikeringkan secara manual dan dilakukan
pengecekan ulang kondisinya (masih ada sisa kotoran atau rusak). Jika
masih ada kotoran yang menempel pada alat, maka ulangi pencucian
hingga bersih.
2. Petugas Sterilisasi melakukan pengecekan jenis/ nama dan jumlah alat
serta pemberian label dan indikator kimia
3. Petugas Sterilisasi melakukan pengemasan dan pemberian label/ segel
(autoclave/ indikator tape, identifikasi isi kemasan, nomor load, tanggal, dan
nama petugas) di setiap kemasan kemudian melakukan sterilisasi
4. Pengemasan dengan menggunakan linen dan/ atau pouches
5. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah kegiatan pengemasan.
6. Gunakan APD yang sesuai
Pengemasan linen steril untuk set linen operasi terdiri atas : 5 duk besar, 1
duk sedang, 4 duk kecil, 1 sarung mayo, 1 pasang duk kaki, dan 4 baju operasi
kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang terbuat dari kain/ linen juga.

E. Sterilisasi
Alat/ bahan yang sudah dikemas dilakukan sterilisasi yaitu dengan
menggunakan autoclave (sterilisator dengan uap panas).

1. Sterilisasi dengan autoclave


Sterilisasi dengan autoclave menggunakan uap panas bertekanan.
Kegiatan sterilisasi dengan autoclave sebagai berikut :

a. Mempersiapkan alat-alat atau bahan yang hendak disterilkan


b. Memeriksa air di dalam chamber, kemudian cek bata air, jika
kondisinya dibawah batas heater maka perlu ditambahkan air sampai
diatas heater tetapi tidak melebihi pembatas (penyaring) antara ruang
sterilisasi dengan ruang heater
c. Kemudian pasang kembali pemabatas (saringan) pada autoclave
d. Susun bahan atau alat-alat yang akan disterilkan di dalam heater
(sebelumnya dibungkus dulu dengan kain)
e. Tutup kembali dan kencangkan pengunci pada autoclave
f. Tekan saklar power pada posisi ON
g. Pilih suhu untuk sterilisasi dengan memutar selektor pemilih suhu
h. Atur timer untuk sterilisasi
i. Setelah suhu yang diatur tercapai timer akan ON. Pada saat timer ON,
heater akan mengkondisikan suhu di dalam chamber. Setelah suhu
mencapai kurang lebih 1200C dan stabil pada suhu pengaturan.
j. Setelah waktu pada timer diatur kurang lebih 40 menit, setelah waktu
habis maka kontaktor timer akan putus dengan power.
k. Heater akan berhenti bekerja, indicator heater akan mati kemudian
buka kontrol valve guna membuang uap yang ada di dalam chamber
l. Proses sterilisasi selesai
m. Mengambil barang/ alat steril
1) Pastikan chamber sudah tidak ada tekanan
2) Gunkan sarung tangan tahan panas
3) Buka pintu autoclave
4) Ambil barang/ alat steril dari dalam chamber
5) Letakkan barang/ alat steril ke tempat yang bersih dan kering
6) Tutup kembali pintu autoclave
7) Cuci tangan

2. Penyimpanan alat/ barang steril


Alat/ bahan yang sudah disterilkan diletakkan/ disimpan di tempat khusus
dan siap digunakan. Penyimpanan alat steril pada suhu 22-30 ⁰C dengan
kelembaban 35-60%.

Alat steril yang dikemas dengan linen disimpan maksimal selama 3 (tiga)
hari dan jika belum digunakan akan disteril ulang.

Pemeriksaan sterilitas alat/ bahan yang tersimpan dilakukan setiap 6


(enam) bulan sekali. Sampel alat steril yang dikemas dibawa ke Balai
Laboratorium Kesehatan Medan untuk diketahui ada atau tidaknya
pertumbuhan kuman.

3. Distribusi alat/ barang steril


a. Pendistribusian barang steril melalui loket distribusi barang steril dan
dilakukan serah terima dengan petugas Sterilisasi
b. Pada saat serah terima, dilakukan pencatatan tentang jenis/ nama
dan jumlah alat, tanda tangan, dan nama terang dari petugas ruangan
dan petugas Sterilisasi
c. Dilakukan pengecekan kembali terhadap setiap kemasan alat untuk
mengetahui indikator tape sudah menunjukkan bahwa alat tersebut
sudah/ belum disterilkan
a. Petugas ruangan yang mengambil alat/ bahan steril langsung
membawa kembali ruangan untuk menghindari kemungkinan
terjadinya kontaminasi.
b. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah cuci tangan.
c. Transportasi alat steril menggunakan container box yang berbeda
dengan container box alat kotor.

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang dilakukan di Sterilisasi adalah pencatatan dan pelaporan, yaitu


:
1. Pencatatan serah terima alat kotor yang akan disterilisasi
2. Pencatatan serah terima pendistribusian alat steril ke ruangan
3. Pencatatan jumlah linen steril yang tersedia untuk IBS

Ditetapkandi :Belawan
padatanggal 26 Juni2022

Kepala RumkitalDrKomang Makes

dr.Rudyhard,E.Hutagalung,Sp.KJ
Letkol Laut (K)NRP 14087/P

Anda mungkin juga menyukai