Email : bhayangkara_banda_aceh@yahoo.co.id
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: SK/ / /2017/RS. Bhy
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
ii
Kesehatan 1998;
5. Penatalaksanaan Korban Bencana Massal, Departemen
Kesehatan 2002;
6. Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat Di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan 1999;
7. Pedoman Pelayanan Keperawatan Gawat DaruratDi RS,
Departemen Kesehatan 2005;
8. Surat Kepmenkes. RI No. 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Kesehatan;
9. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, Departemen
Kesehatan 2006;
10. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
11. peraturan Kapolri Nomor : 11 TAHUN 2011 tanggal 30 Juni 2011,
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Bhayangkara TK. IV Kepolisian Negara Indonesia.
MEMUTUSKAN
iii
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila ternyata
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
iv
DAFTAR ISI
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi
nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi dari pada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.
1
Manajemen Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Banda Aceh mempunyai kegiatan
sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu- individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan
oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus selalu
mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk menumbuhkan
motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan
rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas apa yang akan
dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah
pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai
tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang
terjadi. Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, komite, instalasi
dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja
Balanced Score Card.
2
Oleh sebab itu kinerja diukur dari empat prespektif yaitu:
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif
dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses,hasil dan
atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang
terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja. bulanan. Evaluasi dari laporan
akan dilakukan implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih baik.
BAB II
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep yang
harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah
pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RS
Bhayangkara Tk IV Banda Aceh berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS
Bhayangkara Tk IV Banda Aceh.
3
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN MOTTO
RS. BHAYANGKARA TK IV BANDA ACEH
3.1. VISI.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Banda Aceh memiliki visi :
Menjadikan Rumah Sakit Kepolisian terbaik
3.2. MISI.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Banda Aceh memiliki misi :
1. Menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan secara
paripurna;
2. Mempersiapkan SDM, sarana, prasarana dan sistem yang profesional untuk menuju
pencapaian standar pelayanan yang terbaik;
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan secara prima dan paripurna sesuai
standar Internasional.
4. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengembangan yang
bermutu.
3.3. FALSAFAH.
3.4. TUJUAN.
1. Memberikan Dukungan Kesehatan Yang Profesional Dengan Mengedepankan
Kedokteran Kepolisian Dalam Rangka Mendukung Tugas Operasional Polri;
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna Pada Masyarakat Polri Dan
Umum Di Wilayah Provinsi Aceh Dan Sekitarnya Dengan Dilandasi Kedisiplinan,
Ikhlas, Tanggap, Transparan Dan Profesional Dalam Rangka Menuju Masyarakat
Sehat;
3. Melaksanakan Pengembangan Sarana Dan Prasarana Serta Sumber Daya Manusia
Seiring Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.
4. Menyelenggarakan Administrasi Umum/Pelaporan Dan Pembinaan Personel Rumah
Sakit Bhayangkara Banda Aceh.
3.5. MOTTO.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Banda Aceh memiliki Motto :
Pelayanan Terbaik Adalah Kepuasan Kami
4
BAB IV
BAGAN ORGANISASI
STRUKTUR SUBBID YANMEDDOKPOL
UR YANMED (IGD)
KARUMKIT
DEWAN
PENGAWAS
WAKA RUMKIT
KASUBBID YANMEDDOKPOL
KAUR YANMED
KA IGD/KA RUANGAN
CLAINING
DOKTER PERAWAT SERVICE:
5
4.1. KETERANGAN/PENGERTIAN:
a. Unit Struktural
1. Karumkit
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Bhayangkara Tk. IV Banda Aceh
2. Dewan Pegawas
Adalah dewan pegawas yang bertugas melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan yang dilakukan oleh pejabat pengelola mengenai pelaksanaan
Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan anggaran dan perundang-
undangan
3. Wakil Karumkit
Adalah pejabat yang membantu Karumkit dalam melaksanakan tugas di
intern Rumkit serta mewakili Karumkit apabila berhalangan dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya.
4. Kepala Sub bagian pelayanan Medik dan Kedokteran Kepolisaian (KaSubbid
yanmed Dokpol)
Adalah unsur pelaksana utama Rumah Sakit yang bertanggung jawab dalam
kegiatan pelayanan medik dan keperawatan serta pelayanan medik Kepolisian
dilingkungan Rumah Sakit Bhayangkara.
5. Kaur Yanmed
Adalah urusan pelayanan medik kedokteran Kepolisian yang bertugas
menyelenggarakan pelayanan medik
b. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan
memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik
berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS
Bhayangkara Tk IV Banda Aceh dibedakan menjadi 2 yaitu Subbid Yanmeddokpol
yang diberi istilah Instalasi medis dan Subbid Jangmedum bagian penunjang medis.
Seluruh instalasi medis dibawah tanggungjawab Kasubbid Yanmeddokpol dan seluruh
Bagian penunjang dibawah tanggungjawab Kasubbid Jangmed Um.
6
BAB V
URAIAN JABATAN
B. Uraian Tugas
1. Merencanakan :
1) program dan anggaran pembinaan, penilaian, dan pengembangan tata
laksana kerja serta tugas-tugas Pegawai;
2) peningkatan kinerja dan mutu pelayanan;
3) Menetapkan pembagian tugas, batas-batas tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang
pekerjaan masing-masing
4) Memberi pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan
guna tercapai tujuan pelayanan secara efektif dan efisien dalam suasana
kerja yang kondusif
5) Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan, yang antara lain mencakup
tugas :
a. Meneliti dan menganalisis pekerjaan, baik yang sudahmaupun sedang
dilaksanakan Menilai hasil pekerjaan;
b. Mengoreksi dan merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan pelayanan
dan kepuasan pelanggan sesuai target yang telah ditetapkan;
c. Mengoreksi dan merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan pelayanan
dan kepuasan pelanggan sesuai target yang telah ditetapkan.
7
b. Uraian Tugas:
1. Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai untuk
kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima pelayanan;
2. Menerima pasien sesuai standar prosedur operasional yang berlaku Memelihara
peralatan medis agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai;
3. Melakukan sosialisasi mengenai peraturan/tata tertib yang berlaku di rumah sakit
serta fasilitas yang ada dan cara penggunaanya;
4. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan maupun
pasien dan keluarganya;
5. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan
kompetensinya, dengan cara :
a. Mengamat idan melakukan penilaian/pemeriksaan keadaan pasien (tanda
vital, kesadaran, keadaan mental,dan sebagainya)
b. Melaksanakan anamnesis.
6. Menyusun rencana keperawatan dan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan kondisi pasien;
7. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi klinisnya;
8. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan keluarganya mengenai
penyakit dan/atau kondisi kesehatannya;
9. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan dan/atau institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang tidak dapat ditanggulanginya;
10. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien sebagai tindakan life saving
dalam keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kondisi pasien serta
standar prosedur operasional yang berlaku;
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan kondisi
pasien;
12. Memantau dan menilai kondisi pasien serta melakukan tindakan keperawatan
tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut sesuai standar prosedur
operasional yang berlaku;
13. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan instalasi/bagian
lain yang terkait
14. Berperan serta dalam membahas kasus sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan;
15. Melaksanakan tugas secara bergilir dalam sistem shift kerja sesuai jadwal dinas
yang ditetapkan;
16. Menciptakan dan memelihara lingkungan yang bersih dan suasana yang baik
antarpasien dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan;
17. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan secara rutin Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara lain melalui
pertemuan ilmiah dan pelatihan;
18. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan secara
tepat, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang benar dan dapat
dipercaya;
8
19. Melaksanakan serah-terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis pada saat pergantian shift dinas;
20. Menyiapkan berbagai hal dan keperluan yang dibutuhkan oleh pasien yang akan
pulang, antara lain meliputi :
a. Menyediakan dan mengisi secara lengkap semua form yang dibutuhkan
untuk penyelesaian administrasi;
b. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai diet, pengobatan yang
perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya, cara hidup sehat (misalnya
pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
dengan kondisi sosial ekonominya), melatih pasien untuk menggunakan alat
bantu yang dibutuhkan (misalnya tongkat penyangga, kursi roda, protesa,
dan sebagainya), dan menjelaskan tentang rencana kembali kontrol sesuai
saran yang diberikan oleh dokter;
c. Mengantar pasien yang akan pulang sampai ke luar ruangan
21. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah, misalnya :
a. Merawat luka;
b. Melatih anggota gerak;
c. Pengaturan diet.
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
9
INSTALASI/BAGIAN HUBUNGAN KERJA
- Melakukan pemeriksaan laboratorium
INSTALASI
- Mengambil spesimen pasien untuk keperluan
LABORATORIUM
diagnosis
INSTALASI
Melakukan pemeriksaan radiologi
RADIOLOGI
- Melakukan admisi/registrasi pasien sesuai dengan
BAGIANA
standar prosedur operasional
PENDAFTARAN DAN
- Menginventarisasi arsip rekam medik pasien
REKAM MEDIK
- Menyimpan arsip rekam medik pasien
- Menyiapkan mobil ambulance
BAGIAN
- Keperluan rujukan pasien
TRANSPORTASI
- Antar-jemput pasien
BAGIAN
PENGADAAN Pengadaan barang umum dan medis
(GUDANG/LOGISTIK)
Menerima pembayaran pasien pulang, dirujuk, dan
KASIR
meninggal
KAMAR STERIL Pemeliharaan alat alat medis
BINATU (LAUNDRY) Pelengkap kebutuhan linen dan pemeliharaannya
SATUAN - Koodinasi keamanan
PENGAMANAN - Membantu transfer pasien
(SATPAM)/ PIKET - Pengurusan jenasah ke kamar jenasah
MAKO
10
BAB VII
KEGIATAN ORIENTASI
Setiap Staf/pegawai yang akan di tempatkan di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit. Bhayangkara Tk IV Banda Aceh terlebih dahulu harus sudah melalui
orientasi yang di selenggarakan oleh Tim Orientasi Instalasi Gawat Darurat dan telah
membuat surat pernyataan telah mengikuti orientasi pegawai baru.
Ketentuan :
1. Setiap karyawan baru diwajibkan mengikuti program orientasi ( Percobaan ) selama
1 bulan untuk mengenal seluk beluk keadaan Rumah Sakit dan bidang tugasnya;
2. Pelaksanaan program orientasi karyawan baru dikoordinir oleh Kaur Diklit bekerja
sama dengan Kasubbag Renmin dan unit terkait;
3. Pada akhirnya kegiatan dilaksanakan evaluasi kinerjanya dengan pedoman khusus
dan dilaporkan kepada Kasubbid Yanmeddokpol kemudian dilaporkan dalam rapat;
4. Apa bila lulus yang bersangkutan sepenuhnya diserahkan kepada atasan langsung
untuk dibimbing dan dibina.
BAB VIII
PERTEMUAN/RAPAT
11
Kelengkapan Rapat: Undangan, Daftar hadir, Notulen rapat, laporan/usulan/
rekomendasi kepada Pimpinan.
Waktu : Sewaktu waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu di
bahas segera.
Tempat : Sesuai Undangan
Peserta : Kasubbid yanmeddokpol, Kepala ruangan IGD, Dokter, dan
perawat
Materi : Sesuai dengan masalah yang dibahas
Kelengkapan Rapat: Undangan, Daftar hadir, Notulen rapat, laporan/usulan/
rekomendasi kepada Pimpinan.
BAB IX
PELAPORAN
Laporan yang disusun IGD Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Banda Aceh dapat
dibedakan menjadi 2 macam laporan, yaitu laporan rutin dan laporan insidental.
b. Laporan intern
Laporan intern terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Laporan mingguan, dilaporkan dalam rapat;
2) Laporan bulanan dan informasi kinerja bagian IGD Rumah Sakit Bhayangkara
Tk IV Banda Aceh berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dan kerangka acuan
program yang ditetapkan.
12
9.2. Laporan Insidentil:
Adalah laporan mengenai pelayanan IGD Rumah Sakit Bhayangkara Tk IV Banda Aceh
pada khususnya yang harus segera dilaporkan karena berkaitan dengan kinerja rumah
sakit.
BAB X
PENUTUP
13