KANKER PAYUDARA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah IV
2022
A. Pengertian
Tahapan Kanker Payudara Menurut Wijaya & Putri (2013), tahapan klinik yang
paling banyak digunakann untuk kanker payudara adalah sistem klasifikasi TNM yang
mengevaluasi ukuran tumor, nodus limfe yang terkena dan bukti adanya metastasis yang
jauh. Sistem TNM diadaptasi oleh The America Joint Committee on Cancer Staging and
Resuid Reformatting. Pertahapan ini didasarkan pada fisiologi memberikan prognosis
yang lebih akurat, tahap-tahapannya adalah sebagai berikut :
E. Pathway
KETIDAKSEI Penurunan
Mendesak MBANGAN hipermetabolisme
Bakteri pathogen
pembuluh darah NUTRISI jaringan lain, BB
dan massa tumor
aliran terhambat KURANG turun
bertambah
hipoksia DARI
KEBUTUHAN
Keluar TUBUH
Masa tumor cairan,darah di
mendesak nanah
jaringan
RISIKO
Insisi jaringan
PERDARAHAN
mamae
N
NYERI AKUT
KERUSAKAN RISIKO
INTEGRITAS INFEKSI
KULIT/JARIN
GAN
D. PATOFISIOLOGI
Faktor resiko : -
Genetic Pertumbuhan
Hormonal sel abnormal
Merokok,
alcohol, pola
Hyperplasia pada
sel mammae Tumor jinak
CA mamae
Pe ↓ hipermetabolisme
Pembengkakan Aliran terhambat hingga
jaringa lain →BB turun
Mammae terjadi hypoksia
KETIDAKSEIMBANGAN
Peningkatan massa Bakteri patogen
NUTRISI KURANG DARI
tumor KEBUTUHAN TUBUH
Keluar cairan putih di
nanah
Tindakan pembedahan
GG. CITRA
TUBUH
Pre op Efek anastesi Post op
Pendidikan Terputusnya
kesehatan otot/jaringan sekitar
aksila
RISIKO
INFEKSI
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Pengkajian Focus
I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Integritas Kulit
3. Risiko Infeksi
4. Resiko Perdarahan
5. Defisit nutrisi
J. Perencanaan
1. Observasi
Identifikasi karakteristik
nyeri (mis. Pencetus,
pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
durasi)
Identifikasi riwayat alergi
obat
Identifikasi kesesuaian
jenis analgesik (mis.
Narkotika, non-narkotika,
atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
Monitor efektifitas
analgesik
2. Terapeutik
Diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai analgesia
optimal, jika perlu
Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus opioid
untuk mempertahankan
kadar dalam serum
Tetapkan target efektifitas
analgesic untuk
mengoptimalkan respon
pasien
Dokumentasikan respon
terhadap efek analgesic
dan efek yang tidak
diinginkan
3. Edukasi
Jelaskan efek terapi dan
efek samping obat
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi
2. Gangguan Setelah dilakukan Wound Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit Pada pera
Integritas tindakan keperawatan Care 3 kali tindakan keperawatan (I.11353) integritas
Kulit selama 3x24 jam sehari selama 3x24 jam 1. Observasi dilakukan woun
(D.0129) diharapkan Gangguan Kolaborasi diharapkan Gangguan Identifikasi penyebab 3x1 dan pem
Integritas Kulit dapat dengan Integritas Kulit dapat gangguan integritas kulit obat topical/oba
menurun: dokter menurun: (mis. Perubahan sirkulasi, bedsarkan ins
1. Integritas kulit mengenai perubahan status nutrisi, dokter.
dan jaringan: obat Integritas Kulit & peneurunan kelembaban, mobilitas fisik
Kerusakan salep/oles Jaringan (L.14125) suhu lingkungan ekstrem, mana menu
jaringan, dan pada luka - Elastisitas penurunan mobilitas) kualitas hidup
lapisan, dan Latihan menurun menjadi dilakukan l
perdarahan kulit sedang rentang gerak/
cukup menurun rentang - Kerusakan missal ubah
2. Pemulihan gerak/ jaringan 2. Terapeutik setiap 2 jam jika
pascabedah: ROM meningkat Ubah posisi setiap 2 jam baring kem
selera makan, menjadi sedang jika tirah baring anjurkan minum
mobilitas fisik - Kerusakan Lakukan pemijatan pada yang cukup, anj
cukup meningkat. lapisan lapisan area penonjolan tulang, meningkatkan a
Area luka operasi kulit meningkat jika perlu nutrisi.
cukup membaik. menjadi sedang Bersihkan perineal
Waktu - Perdarahan dengan air hangat,
penyembuhan cukup meningkat terutama selama periode
cukup menurun menjadi cukup diare
menurun Gunakan produk
berbahan petrolium atau
Pemulihan Pascabedah minyak pada kulit kering
(L.14129) Gunakan produk
- Selera makan berbahan ringan/alami
cukup menurun dan hipoalergik pada
menjadi cukup kulit sensitif
meningkat
Hindari produk berbahan
- Mobilitas cukup
dasar alkohol pada kulit
menurun menjadi
kering
cukup meningkat
3. Edukasi
- Area luka operasi
cukup memburuk
Anjurkan menggunakan
menjadi cukup
pelembab (mis. Lotin,
membaik
serum)
- Waktu
penyembuhan Anjurkan minum air
cukup meningkat yang cukup
menjadi cukup Anjurkan meningkatkan
menurun asupan nutrisi
Anjurkan meningkat
Penyembuhan Luka asupan buah dan saur
(L.14130) Anjurkan menghindari
- Peradangan luka terpapar suhu ektrime
meningkat Anjurkan menggunakan
menjadi sedang tabir surya SPF minimal
- Bau tidak sedap 30 saat berada diluar
pada luka cukup rumah
meningkat
menjadi cukup Perawatan Luka ( I.14564 )
menurun
- Infeksi 1. Observasi
meningkat Monitor karakteristik
menjadi sedang luka (mis:
drainase,warna,ukuran,b
au
Monitor tanda-tanda
infeksi
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Kolaborasi prosedur
debridement(mis:
enzimatik biologis
mekanis,autolotik), jika
perlu
Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Latihan Rentang Gerak (I.05177)
1. Observasi
Identifikasi indikasi
dilakukan latihan
Identifikasi kterbatasan
pergerakan sendi
Monitor lokasi
ketidaknyamanan atau
nyeri pada saat bergerak
2. Terapeutik
Gunakan pakaian yang
longgar
Cegah terjadinya cedera
selama latihan rentang
gerak dilakukan
Fasilitasi
mengoptimalkan posisi
tubuh untuk pergerakan
sendi yang aktif dan
pasif
Lakukan gerakan pasif
dengan bantuan sesuai
dengan indikasi
Berikan dukungan
positif pada saat
melakukan latihan gerak
sendi
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur latihan
Anjurkan melakukan
rentang gerak pasif dan
aktif secara sistematis
Anjurkan duduk
ditempat tidur atau
kursi, jika perlu
Ajarkan rentang gerak
aktif sesuai program
latihan
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan
fisioterapis
mengembangkan
program latihan
3. Risiko Setelah dilakukan TTV Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi (I.14539) Berdasarkan ci
Infeksi tindakan keperawatan Wound tindakan keperawatan 1. Observasi infeksi seperti
(D.0142) selama 2x24 jam Care 3 kali selama 2x24 jam kemerahan, de
diharapkan Risiko sehari diharapkan Risiko Identifikasi riwayat rasa sakit,
Infeksi dapat hilang: Kolaborasi Infeksi dapat hilang: kesehatan dan riwayat luka terasa p
5. Tingkat infeksi: dengan alergi pembengkakan,
kemerahan, nyeri, dokter Tingkat Infeksi Identifikasi proses penyem
bengkak,cairan mengenai (L.14137) kontraindikasi yang
berbau busuk obat - Kemerahan pemberian imunisasi terbentuknya n
menurun salep/oles cukup meningkat Identifikasi status maka dila
3. Integritas kulit pada luka menjadi menurun imunisasi setiap pemantauan TT
dan jaringan: - Nyeri cukup kunjungan ke pelayanan perawatan luka
Kerusakan meningkat kesehatan mengetahui
jaringan, dan menjadi menurun mengurangi
lapisan, dan - Bengkak cukup 2. Terapeutik terjadinya infeks
perdarahan kulit meningkat
cukup menurun menjadi menurun Berikan suntikan pada
6. Kontrol resiko: - Cairan berbau pada bayi dibagian paha
kemampuan busuk cukup anterolateral
identifikasi dan meningkat Dokumentasikan
menghindari menjadi menurun informasi vaksinasi
faktor resiko Jadwalkan imunisasi
meningkat. Integritas Kulit & pada interval waktu
Kemampuan Jaringan (L.14125) yang tepat
modifikasi gaya - Elastisitas
hidup meningkat menurun menjadi 3. Edukasi
sedang
- Kerusakan
Jelaskan tujuan,
jaringan
manfaat, resiko yang
meningkat
terjadi, jadwal dan efek
menjadi sedang
samping
- Kerusakan
Informasikan imunisasi
lapisan lapisan
yang diwajibkan
kulit meningkat
pemerintah
menjadi sedang
- Perdarahan Informasikan imunisasi
cukup meningkat yang melindungi
menjadi cukup terhadap penyakit
menurun namun saat ini tidak
diwajibkan pemerintah
Kontrol Resiko Informasikan vaksinasi
(L.14128) untuk kejadian khusus
- Kemampuan Informasikan
identifikasi penundaan pemberian
faktor resiko imunisasi tidak berarti
menurun menjadi mengulang jadwal
meningkat imunisasi kembali
- Kemampuan Informasikan penyedia
modifikasi gaya layanan pekan
hidup cukup imunisasi nasional yang
menurun menjadi menyediakan vaksin
meningkat gratis
- Kemampuan
menghindari
faktor resiko
cukup menurun
menjadi
meningkat
4. Resiko Setelah dilakukan Wound Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan (I.02067) Berkaitan d
Perdarahan tindakan keperawatan Care 2 kali tindakan keperawatan perdarahan
(D.0149) selama 2x24 jam sehari selama 2x24 jam 1. Observasi terjadi pada
diharapkan Risiko Kolaborasi diharapkan Risiko Monitor tanda dan gejala dilakukan pera
Perdarahan dapat dengan Perdarahan dapat perdarahan luka sebanyak
hilang: dokter hilang: Monitor nilai jikalau rem
1. Tingkat mengenai hematokrit/homoglobin terlalu banyak
perdarahan: obat Tingkat Perdarahan sebelum dan setelah di lakukan 3x1.
perdarahan pasca (L.02017) kehilangan darah dilakukan M
operasi/meletusn - Perdarahan pasca Monitor tanda-tanda nilai
ya tumor operasi/meletusn vital ortostatik hematokrit/hom
menurun ya tumor cukup Monitor koagulasi (mis. in sebelum
meningkat Prothombin time (TM), setelah kehil
menjadi menurun partial thromboplastin darah. Anj
time (PTT), fibrinogen, menghindari a
degradsi fibrin dan atau atau antikoa
platelet) anjurkan
meningkatkan a
2. Terapeutik makan dan vi
K. Kola
Pertahankan bed rest pemberian oba
selama perdarahan mengontrol
Batasi tindakan invasif, perdarahan
jika perlu
Gunakan kasur pencegah
dikubitus
Hindari pengukuran
suhu rectal
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat dan mengontrol
perdarhan, jika perlu
Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
5. Defisit Setelah dilakukan Kolaborasi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I. 03119) Pada Ny.S
nutrisi tindakan keperawatan bersama tindakan keperawatan 1. Observasi diberikan ma
(D.0019) selama 2x24 jam ahli gizi selama 2x24 jam Identifikasi status sesuai kola
diharapkan Defisit Menentuka diharapkan Defisit nutrisi dengan ahli gizi
Nutrisi dapat menurun: n jenis dan Nutrisi dapat menurun: Identifikasi alergi dan mana pada bia
1. Status nutrisi: jumlah intoleransi makanan pemberian m
porsi makan kalori Status Nutrisi (L.03030) Identifikasi makanan 3x1. Kita se
yang dihabiskan Ny.S - Porsi makan yang disukai perawat
meningkat yang dihabiskan Identifikasi kebutuhan memonitor
cukup menurun kalori dan jenis nutrient badan klien
menjadi Identifikasi perlunya berkala,
meningkat penggunaan selang membantu pem
nasogastrik makan
Berat Badan menemani m
Monitor asupan
- IMT normal 21,6 untuk mensu
makanan
- Berkurang 5kg makan Ny.S
menjadi Monitor berat badan
bertambah 2 kg Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
2. Terapeutik
Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasigastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
3. Edukasi
Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetik), jika
perlu
Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
KANKER PAYUDARA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah IV
2022
2. Analisa Data
KETIDAKSEI Penurunan
Mendesak Bakteri pathogen MBANGAN hipermetabolisme
pembuluh darah dan massa tumor NUTRISI jaringan lain, BB
aliran terhambat bertambah KURANG turun
hipoksia DARI
KEBUTUHAN
TUBUH
Masa tumor Keluar
mendesak cairan,darah di
jaringan nanah RISIKO
PERDARAHAN
KERUSAKAN
Insisi jaringan N
INTEGRITAS
NYERI AKUT mamae RISIKO
KULIT/JARIN
GAN INFEKSI
D. Perencanaan
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Pemberian Analgesik
(I.08243)
1. Observasi
Identifikasi
karakteristik nyeri
(mis. Pencetus,
pereda, kualitas,
lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
Identifikasi riwayat
alergi obat
Identifikasi
kesesuaian jenis
analgesik (mis.
Narkotika, non-
narkotika, atau
NSAID) dengan
tingkat keparahan
nyeri
Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik
Monitor efektifitas
analgesic
2. Terapeutik
Diskusikan jenis
analgesik yang
disukai untuk
mencapai analgesia
optimal, jika perlu
Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
opioid untuk
mempertahankan
kadar dalam serum
Tetapkan target
efektifitas analgesic
untuk
mengoptimalkan
respon pasien
Dokumentasikan
respon terhadap efek
analgesic dan efek
yang tidak
diinginkan
3. Edukasi
Jelaskan efek terapi
dan efek samping
obat
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian dosis dan
jenis analgesik,
sesuai indikasi
lepaskan balutan
dan plester secara
perlahan
Cukur rambut di
sekitar daerah luka,
jika perlu
Bersihkan dengan
cairan NACL atau
pembersih non
toksik,sesuai
kebutuhan
Bersihkan jaringan
nekrotik
Berika salep yang
sesuai di kulit /lesi,
jika perlu
Pasang balutan
sesuai jenis luka
Pertahan kan
teknik seteril saaat
perawatan luka
Ganti balutan
sesuai jumlah
eksudat dan
drainase
Jadwalkan
perubahan posisi
setiap dua jam atau
sesuai kondisi
pasien
Berika diet dengan
kalori 30-35
kkal/kgBB/hari dan
protein1,25-1,5
g/kgBB/hari
Berikan suplemen
vitamin dan
mineral (mis
vitamin A,vitamin
C,Zinc,Asam
amino),sesuai
indikasi
Berikan terapi
TENS(Stimulasi
syaraf
transkutaneous), ji
ka perlu
3. Edukasi
Jelaskan tandan
dan gejala infeksi
Anjurkan
mengonsumsi
makan tinggi
kalium dan protein
Ajarkan prosedur
perawatan luka
secara mandiri
4. Kolaborasi
Kolaborasi
prosedur
debridement(mis:
enzimatik biologis
mekanis,autolotik),
jika perlu
Kolaborasi
pemberian
antibiotik, jika
perlu
Latihan Rentang Gerak
(I.05177)
1. Observasi
Identifikasi
indikasi dilakukan
latihan
Identifikasi
kterbatasan
pergerakan sendi
Monitor lokasi
ketidaknyamanan
atau nyeri pada
saat bergerak
2. Terapeutik
Gunakan pakaian
yang longgar
Cegah terjadinya
cedera selama
latihan rentang
gerak dilakukan
Fasilitasi
mengoptimalkan
posisi tubuh untuk
pergerakan sendi
yang aktif dan
pasif
Lakukan gerakan
pasif dengan
bantuan sesuai
dengan indikasi
Berikan dukungan
positif pada saat
melakukan latihan
gerak sendi
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur latihan
Anjurkan
melakukan rentang
gerak pasif dan
aktif secara
sistematis
Anjurkan duduk
ditempat tidur atau
kursi, jika perlu
Ajarkan rentang
gerak aktif sesuai
program latihan
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan
fisioterapis
mengembangkan
program latihan
2. Terapeutik
Pertahankan bed
rest selama
perdarahan
Batasi tindakan
invasif, jika perlu
Gunakan kasur
pencegah dikubitus
Hindari pengukuran
suhu rectal
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat dan
mengontrol
perdarhan, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian produk
darah, jika perlu
Kolaborasi
pemberian pelunak
tinja, jika perlu
KANKER PAYUDARA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah IV
2022
I. KONDISI PASIEN
NAMA : Ny. S
TTV : Tekanan Darah : 120/70 mmHg
N : 89x/menit,
S : 36,7, CRT : <2 detik, RR : 20x/menit
Data Obyektif
Tekanan Darah : 120/70 mmHg, N : 89x/menit, S : 36,7, CRT : <2 detik, RR :
20x/menit
Luka hampir menutupi seluruh dada bagian kanan dan merembes
Benjolan membesar dan pecah, mudah berdarah, dan mengeluarkan cairan bening
dan berbau
Tidak ada riwayat darah tinggi,diabetes dan jantung
Ny. S berobat ke poli bedah onkologi dan belum di CT-Scan karna dikatakan
fungsi ginjal menurun
Adanya penurunan BB sejak awal 2020
V. TUJUAN KHUSUS
Tujuan yang akan dicapai dan criteria hasil
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan selama 1x15 menit, diharapkan
perawatam luka yang diberikan akan mengurangi faktor infeksi.
1. FASE PREORIENTASI
Memeriksa Rekam Medis dan catatan keperawatan Ny. S, memvalidasi klien,
kontra indikasi dari tindakan yang akan dilakukan, menyiapkan peralatan
perawatan luka sesuai WOC, memperhatikan tanggal kadaluarsa dan perubahan
warna cairan yang akan digunakan pada pemrawatan luka.
2. FASE ORIENTASI
a) Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Ibu, Selamat Pagi”
b). Evaluasi /Validasi
“Bagaimana keadaan Ibu, Bisa sebutkan nama dan tanggal lahir nya, permisi
saya ingin melihat label pengenal ditangan Ibu,Baik apakah Ibu masih
merasakan nyeri pada luka nya,apakah darah dan cairan nya masih sering
keluar Bu?
c). Kontrak
1. Topik
“Saya Ners Iif , saya yang akan bertugas pada pagi ini untuk merawat Ibu
dari pukul 07.00-14.00 wib Baik Ibu saya akan melakukan perawatan luka
di payudara Ibu ya bu, tujuan nya agar luka tidak merembes dan terhidar
dari infeksi. Nanti jika saya melakukan perawatan luka akan terasa sedikit
nyeri ya bu. Jika ibu merasakan nyeri bisa tarik nafas dalam dan
hembuskan secara perlahanya bu.”
2. Waktu
“Ibu waktu yang saya butuhkan untuk perawatan luka ini kurang lebih 15
menit ya bu”.
3. Tempat
“Ibu saya akan melakukan tindakan perawatan luka ditempat tidur ya.
Tindakan ini dilakukan dengan posisi tidur.
4. FASE TERMINASI
a. Evaluasi Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan.
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah saya lakukan perawatan luka? Apakah
ibu ada merasa sakit ?”
2) Evaluasi Obyektif
Pasien tampak kooperatif selama tindakan dan pasien mengerti dengan
instruksi yang diberikan
5. DOKUMENTASI
Mencatat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan (keadaan luka klien, jenis
luka, warna luka, baunya, luas luka, adanya pus atau tidak dan kedalaman luka)
Pelaksanaan Praktikum Persiapan alat untuk perawatan luka meliputi:
1. Bak instrumen steril berisi:
▪ 1 buah gunting jaringan tajam
▪ 1 buah pinset anatomis
▪ 1 buah pinset chirrurgis
2. Korentang jar dan korntang: 1 set
3. Neerbeken/Neerbeken/basin berisi larutan desinfektan: 1 buah
4. Gloves/sarung tangan sesuai ukuran: 2 pasang
5. Normal saline (NaCl 0,9%) 500 ml dalam botol
6. Topikal terapi sesuai kondisi luka:
▪ Hydrogel (GEL)
▪ Salep Luka
7. Pembalut/dressing luka (absorbent dressing)sesuai dengan kondisi:
▪ Transparant film dreesing
▪ Kasa
▪ Untuk Luka Granulasi siapkan: Calcium Alginate
8. Underpad
9. Sabun Cuci Luka
10. Perekat balutan non-woven (hipafix / micropore, dll)
11. Gunting verband: 1 buah
12. Kantung sampah medis.
13. Penggaris luka
14. Cotton But
Prosedur perawatan luka meliputi:
1. Periksa program perawatan luka/ penggantian balutan yang direkomendasikan.
2. Bawa peralatan ke dekat klien
3. Membaca Basmallah Sebelum Memulai Tindakan
4. Letakkan under pad di bawah area luka.
5. Atur posisi klien sesuai lokasi luka dan memudahkan prosedur perawatan.
6. Tempatkan kantung sampah di dekat area kerja.
7. Cuci tangan secara medikal asepsis/Prosedural.
8. Pakai schort (gown) atau apron dan gloves pada kedua tangan
9. Usapkan alkohol 70% atau adhesive remover pada plester balutan yang menempel di
kulit pasien.
10. Lepaskan/angkat perekat balutan secara hati-hati.
11. Basahi kasa (balutan primer) dengan normal saline bila kasa lengket di dasar luka.
12. Buang kasa pembalut luka ke dalam kantung sampah.
13. Lepaskan gloves jika kotor buang ke kantung sampah.
14. Kenakan gloves baru yang bersih.
15. Bilas luka dengan NaCl 0,9% dan gosok jaringan nekrosis secara lembut dengan ujung
jari sampai bersih dengan menggunakan sabun cuci luka
16. Keringkan luka dengan cara di tekan ringan dan lembut (bukan digosok) dengan kasa.
17. Kaji jumlah, jenis, viskositas dan bau exudate; warna dasar luka; ukuran luka; jaringan
granulasi/ fibrorik, dan tanda infeksi.
18. Bersihkan kulit sekitar luka sampai radius ± 5 cm dari tepi luka dengan kasa alkohol 70%
(jika tidak ada maserasi).
19. Jika Luka Granulasi :
a. Aplikasikan balutan penyerap exudate (Calcium Alginate) di permukaan luka
20. Jika Luka Nekrotik Lembab:
a. Kaji luka tentang ukuran (panjang, lebar, kedalaman dalam centimeter), bau,
exudate, warna dasar, debris dan tanda infeksi.
b. Lakukan debridement tajam (CSWD) untuk melepas dan membuang jaringan
nekrotik (jika jaringan nekrotik telah lepas dari dasar luka) dengan gunting tajam
dan pinset.
c. Bilas dengan NaCl 0,9% dan keringkan dengan kassa.
d. Aplikasikan antibiotika topikal (metronidazole powder-jika perlu) dan Gel di
permukaan luka secara merata. Jika ada rongga dalam, isi rongga dengan Gel
sampai ½ kedalamannya.
e. Tutup gel dengan balutan penyerap exudate sebagai primary dressing.
21. Tutup balutan dengan Transparent film dressing (tepi pembalut melingkupi 3 - 4 cm dari
tepi luka) atau Tutup dengan beberapa lapis kasa dan tutup seluruh permukaan kasa
dengan plester non-woven (misal Hipafix)
22. Letakkan instrumen yang telah terpakai dan kotor di dalam kom berisi larutan
desinfektan.
23. Rapikan klien dan angkat underpad.
24. Membambaca Hamdallah.
25. Cuci peralatan kotor dan merapikan kembali di tempatnya semula.
26. Lepaskan gloves (bagian dalam di luar), buang ke kantung sampah. Lepaskan gown/
apron.
27. Cuci tangan secara medical asepsis/Prosedural
28. Catat di chart tentang penggantian balutan luka, penampilan/ukuran luka dan exudate
Diterjemahkan dari bahasa Afrikans ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
LINK: https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/s00268-012-1599-8.pdf
DOI: 10.1007/s00268-012-1599-8
ISSN: 03642313
Ruang : Home
Target : 2
Ruang : Home
Target : 2
Ruang : Lab
Target : 2
Ruang : Home
Target : 2
Ruang : Home
Target : 2
Ruang : Lab
Target : 2