Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“TINDAKAN MAMMOGRAFI PADA WANITA


MENOPAUSE”

Penyusun
Elia Catur Anugrah (206120003)

D-3 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AL IRSYAD AL ISLAMIYAH
CILACAP
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pengertian Menopause

Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata men yang

berarti bulan dan peuseis yang berarti ‘penghentian sementara’.

Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease

yang berarti ‘masa berhentinya menstruasi’. Dalam pandangan medis,

menopause didefinisikan sebagai masa penghentian haid untuk

selamanya. Biasanya menopause terjadi pada wanita mulai usia 45-55

tahun. Masa menopause ini tidak bisa serta merta diketahui, tetapi

biasanya akan diketahui setelah setahun berlalu.

Siklus mentruasi dikontrol oleh dua hormon yng diproduksi di

kelenjar hipofisis yang ada di otak yaitu Follicle Stimulating Hormone

(FSH) dan Luteinising Hormone (LH), dan dua hormon lagi yang

dihasilkan oleh ovarium (estrogen dan progesteron). Saat wanita berada

pada masa menjelang menopause, FSH dan LH terus diproduksi oleh

kelenjar hipofisis secara normal. Akan tetapi karena ovarium semakin

tua maka kedua ovarium kita tidak dapat merespon FSH dan LH

sebagaimana yang seharusnya. Akibatnya estrogen dan progesteron

yang diproduksi juga semakin berkurang. Menopause terjadi ketika

kedua ovarium tidak lagi dapat menghasilkan hormon-hormon tersebut

dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus mentruasi.


BAB II
TEORI MENOPAUSE
“TINDAKAN MAMMOGRAFI PADA WANITA
MENOPAUSE”
A. KAITAN MASA MENOPAUSE DENGAN KANKER PAYUDARA
Risiko kanker payudara pada perempuan menopause meningkat karena indeks massa tubuh
tinggi dan obesitas. Ketika obesitas, kadar estrogen meningkatkan resistensi insulin, sehingga
menyebabkan kelenjar payudara terkena banyak karsinogen. Hal ini dapat meningkatkan
risiko kanker payudara.

Mammografi atau mammogram adalah tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap
gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi foto Rontgen.

Mammografi digunakan sebagai alat untuk memeriksa dan mendeteksi berbagai bentuk
kelainan pada payudara, seperti kanker payudara, tumor, kista payudara, atau penumpukan
kalsium (kalsifikasi) pada jaringan payudara. Bagi wanita berusia 40 tahun ke atas atau
secara genetik berisiko mengalami kanker payudara, disarankan untuk melakukan
mammografi secara berkala.

Mammografi, Ini yang Harus Anda Ketahui

Meskipun mammografi dianggap sebagai pemeriksaan yang paling efektif untuk mendeteksi
kanker payudara secara dini, namun 10-15% kasus kanker payudara tidak dapat terdeteksi
pada pemindaian pertama. Pemeriksaan fisik dan pemindaian berulang perlu dilakukan untuk
memastikan diagnosis.
Jenis Mammografi

Berdasarkan tujuannya, mammografi terdiri atas 2 jenis, yaitu:

Mammografi skrining (screening mammography). Tes ini dilakukan untuk mendeteksi


kelainan pada payudara meskipun tidak terlihat tanda atau kelainan secara kasat mata.
Mammografi skrining dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara sejak

Mammografi diagnostik (diagnostic mammography). Tes ini dilakukan untuk


mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada payudara, seperti rasa nyeri, muncul benjolan,
perubahan warna kulit di sekitar payudara, penebalan puting, atau keluarnya cairan dari
puting. Mammografi diagnostik juga digunakan untuk mengevaluasi kelainan yang
sebelumnya didapatkan saat skrining. Terkadang, dokter juga mungkin akan menyarankan
pemeriksaan mammografi untuk dilakukan beserta pemeriksaan penunjang lain, seperti USG
payudara.

Indikasi dan Kontraindikasi Mammografi

Mammografi disarankan bagi wanita berusia 40 tahun ke atas, setidaknya setahun sekali,
khususnya bagi yang memiliki risiko terkena kanker payudara. Bagi wanita yang berisiko
tinggi terkena kanker payudara, mammografi skrining dapat dilakukan sebelum usia 40
tahun.

Mammografi juga akan dilakukan ketika terjadi kelainan yang muncul pada payudara,
seperti:

 Muncul benjolan pada payudara.


 Nyeri pada payudara.
 Penebalan pada puting.
 Keluar cairan pada puting.
 Perubahan pada kulit payudara.

Peringatan Mammografi

Perlu diingat pula bahwa pemindaian mammografi menggunakan radiasi meskipun dalam
jumlah rendah. Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan, obat-obatan yang dikonsumsi,
dan jika pasien sedang hamil atau menyusui. Pancaran radiasi dapat mengganggu
pertumbuhan janin.
Bagi wanita berusia di bawah 40 tahun, ketepatan hasil tes mungkin akan lebih rendah
dikarenakan kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya yang masih tebal, sehingga jaringan
payudara tidak terlihat jelas. Hindari juga melakukan tes mammografi saat menstruasi hingga
seminggu setelah menstruasi selesai, dikarenakan payudara akan terasa lebih kencang. Hal
ini juga berlaku bagi pasien yang pernah menjalani implan payudara. Implan payudara dapat
mengganggu hasil pemindaian.

Sebelum Mammografi

Pada umumnya, pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes dilakukan. Namun, hindari kafein,
seperti kopi, kola, atau cokelat, setidaknya 2 minggu sebelum pemindaian, karena kafein
dapat membuat payudara nyeri dan tidak nyaman saat pemeriksaan.

Pada saat pemeriksaan, hindari menggunakan produk kosmetik, seperti deodoran, losion,
krim, bedak, serta minyak atau parfum di sekitar payudara dan ketiak. Produk tersebut dapat
mengganggu hasil pemeriksaan.

Pasien akan diminta untuk melepas perhiasan dan bahan logam yang dipakai dari pinggang
ke atas dan diberikan pakaian khusus untuk dikenakan selama pemeriksaan

Jika pasien sudah pernah melakukan pemindaian mammografi sebelumnya, disarankan untuk
membawa hasil tes tersebut agar dapat digunakan sebagai perbandingan.

Jika hasil pemindaian tidak jelas atau ditemukan kelainan, dokter mungkin akan mengulang
tes tersebut. Hal ini umum dilakukan dalam tes mammografi. Pemeriksaan ulang dapat
dilakukan secara langsung atau beberapa hari setelah hasil Rontgen keluar.

Keseluruhan pemeriksaan mammografi memerlukan waktu sekitar 30 menit, kecuali ada


prosedur tambahan yang perlu dilakukan.

.
B.TINDAKAN MAMMOGRAFI
Selama menjalani mamografi, Anda mungkin akan diminta berdiri atau duduk di depan alat
atau mesin sinar-X yang didesain khusus. Payudara Anda kemudian akan ditempelkan pada layar
pemindai rontgen, kemudian sebuah kompresor yang terdiri dari dua piringan plastik akan menekan
payudara Anda ke bawah.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambar jaringan payudara Anda secara lebih jelas.
Selain itu, Anda mungkin harus menahan napas setiap kali pengambilan gambar, sesuai instruksi
teknisinya.

Selama prosedur, dokter akan memeriksa hasil gambar yang ditampilkan di layar pemindai.
Dokter mungkin akan meminta teknisi radiologi untuk mengambil beberapa gambar tambahan jika
hasil yang ada terlihat kurang jelas atau membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Keseluruhan prosedur biasanya memakan waktu kurang dari 30 menit. Setelah itu, Anda
dapat berpakaian dan melanjutkan aktivitas normal.

Sesudah Mammografi

Secara umum, pasien diperbolehkan untuk pulang dan beraktivitas sesudah mammografi.
Namun jika pasien diberi suntikan penenang, dokter tidak memperbolehkan pasien untuk
mengendarai kendaraan, mengoperasikan alat berat, atau mengonsumsi alkohol selama 24 jam.
Disarankan untuk menghubungi keluarga atau kerabat untuk menemani dan mengantarkan pasien
pulang.

Hasil mammografi akan memperlihatkan kondisi jaringan payudara dan kelainan tertentu,
seperti penumpukan kalsium, kelainan sel payudara, tumor, atau kanker dalam bentuk foto Rontgen.
Hasil mammografi dapat diperoleh dalam hitungan hari dan akan diberikan kepada dokter yang
merujuk, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut, misalnya mengambil sampel jaringan (biopsi),
tindakan operasi, atau kemoterapi.

Komplikasi Mammografi

Mammografi memancarkan radiasi yang sangat rendah. Bagi pasien yang sudah memasuki
bulan terakhir dalam masa kehamilan, dokter akan menyarankan untuk menggunakan pakaian
berbahan timah untuk menghindari komplikasi pada janin.
Bagi pasien yang menggunakan implan payudara, terdapat potensi kecil di mana penekanan
pada payudara dapat merusak atau memecahkan implantasi tersebut. Tindakan operasi lanjutan perlu
dilakukan untuk mengganti implan yang rusak.
BAB III
PEMBAHASAN
Melalui video dan teori yang sudah saya kutip didalam makalah ini, secara intisari dari
keduanya sangatlah membantu dalam proses pembelajaran mengenai tindakan gangguan wanita pada
masa menopause.

Didalam makalah, diuraikan bagaimana prosedur tindakan mammografi pada wanita


menopause. Didalam video juga dijelaskan dengan rinci bagaimana prosedur tindakan mammografi
tersebut untuk mendeteksi kanker payudara pada wanita menopause.

Wanita menopause, cenderung lebih rentan terkena gangguan kanker payudara. Oleh sebab
itu, dalam makalah ini, saya mengangkat tema tersebut. Bagaimana agar wanita menopause terhindar
dari kanker payudara ini.

Kekurangan Makalah:

Didalam teori saya tidak dijelaskan obat alternative apa yang bisa dicoba untuk
menyembuhkan gangguan pada menopause, selain obat obatan hormone dengan resep dokter.

Kelebihan Video :

Didalam video, diberikan penjelasan mengenai obat alternative/ ramuan herbal yang bisa
dicoba untuk mengatasi gangguan pada menopause. Tidak hanya dijelaskan mengenai obat obatan
hormone saja.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6427
https://hellosehat.com/kanker/kanker-payudara/mamografi/#gref
video :

https://youtu.be/IPP14rJ5i6M

Anda mungkin juga menyukai