Anda di halaman 1dari 6

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI


Jalan GA Siwabessy No. 42 Jambi

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N DI PUSKESMAS RAWAT


INAP JUJUN KABUPATEN KERINCI

NOMR :............................................................

TANGGAL/JAM : 09 /Desember 12.20 WIB


S
Ibu mengatakan lega karena anaknya telah lahir dengan selamat.

O
Keadaan umum baik

TD: 120/80 mmHG

Nadi : 80x/menit

Rr: 22x/menit

Suhu : 36,5 C

Pada pemeriksaan abdomen


TFU sepusat
Kontraksi uterus baik
Kandung kemih kosong
Pendarahan normal ± 150 cc
Adanya tanda kala III yaitu terlihat tali pusat memanjang.
A
Parturient kala III
P 1) Memberitahu ibu bahwa bayi sudah lahir, keadaan ibu dalam
keadaan baik dan plasenta akan dilahirkan.
2) Memeriksakan fundus untuk memastikan apakah ada janin kedua
atau tidak
3) Memberikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha bagian
luar.
4) Melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat kemudian
mengikat tali pusat dengan umbilical klem.
5) Melakukan IMD dengan cara meletakkan bayi di atas dada ibu
secara tengkurap dan kepala bayi berada diantara kedua payudara
ibu.
6) Memindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari
vulva
7) Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, tepatnya di tepi
atas shympisis untuk menedeteksi kontraksi uterus, tangan lain
melakukan peregangan tali pusat.
8) Memastikan adanya tanda-tanda pelepasan plasenta. Jika telah
terlepas segera lahirkan. Jika tidak ada perdarahan dan konsistensi
uterus baik (keras), kita hanya menunggu dan mengawasi serta
jangan buru-buru melahirkan plasenta yang dapat dilakukan
selama 15 menit sebelum memberikan oksitosin kedua.
9) Saat uterus telah berkontraksi dengan baik dan tanda-tanda
pelepasan plasenta telah ada yaitu adanya bentuk dan tinggi uterus
serta tali pusat memanjang. Tangan kiri mendorong uterus kearah
belakang atas (Dorso kranial) dan tangan kanan melakukan
peregangan tali pusat terkendali.
10) Saat plasenta tampak di introitus vagina kedua tangan menyambut
dan memutar plasenta searah jarum jam sehingga selaput terpilin
dan melahirkan plasenta lalu tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disiapkan. Plasenta lahir pukul 12.30 WIB
11) Melakukan massase fundus uteri agar tidak terjadi atonia uteri
sehingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras) kemudian
mengajarkan kepada ibu dan keluarga untuk melakukan sendiri,
massase fundus uteri sudah dilakukan dan fundus teraba keras.
12) Memeriksa kelengkapan plasenta

Mengetahui
Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Sri Mulyati, S.Tr.Keb, Bdn) (Penica Depariza)


PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
Jalan GA Siwabessy No. 42 Jambi

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N DI PUSKESMAS RAWAT


INAP JUJUN KABUPATEN KERINCI

NOMR :............................................................

TANGGAL/JAM : 09 /Desember 12.30 WIB


S
Ibu merasa Lelah setelah proses persalinan

O
Keadaan umum baik

TD: 120/80 mmHG

Nadi : 80x/menit

Rr: 22x/menit

Suhu : 36,5 C

Pada pemeriksaan abdomen


TFU 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih kosong
Plasenta lahir lengkap
Pendarahan ±150 cc
Perineum robekan derajat II
A
Parturient kala IV
P 1) Memberitahu ibu seluruh hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu
baik dan akan dilakukan pemeriksaan jalan lahir dan penjahitan
pada robekan jalan lahir.
2) Melakukan pemeriksaan kontraksi uterus dan perdarahan dnegan
melakukan massase fundus uteri
3) Melakukan pemeriksaan pada jalan lahir dengan menggunakan
kassa untuk melihat adanya laserasi jalan lahir grade II yaitu dari
mukosa vagina sampai kulit dan otot perineum dan lakukan
penjahitan pada luka robek jalan lahir.
4) Melakukan pengecekan ulang dengan menggunakan kassa untuk
melihat adanya pendarahan atau tidak.
5) Membersihkan ibu dari darah dengan menggunakan air DTT dan
melakukan dekontaminasi tempat tidur dengan larutan klorin.
6) Merendam alat-alat persalinan dalam larutan klorin 0,5 % selama
10 menit.
7) Mengobservasi tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus, kandung kemih dan pendarahan tiap 15 menit pada 1 jam
pertama postpartum dan setiap 30 menit pada jam ke dua post
partum.
8) Memberikan nutrisi dan hidrasi yang cukup pada ibu.
9) Mengajarkan ibu cara massase fundus uteri agar tidak terjadi
atonia uteri yaitu dengan cara meletakkan telapak tangan difundus
dan lakukan massase dengan Gerakan melingkar dengan lembut
sehingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras) dan beritahu ibu
jika fundus teraba lembek menandakan kontraksi kurang baik dan
segera beritahu.
10) Memberitahu ibu suplemen tambahan yaitu paracetamol 3x1,
amoxillin 3x1, Vit A 200.000 IU, Sf 2x1, vit c 2x1
11) Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin,
minimal setiap 2 jam sekali di kedua payudara.
Mengetahui
Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Sri Mulyati, S.Tr.Keb, Bdn) (Penica Depariza)

Anda mungkin juga menyukai