Anda di halaman 1dari 12

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

JURUSANKEBIDANANPOLTEKKESKEMENKESJAMBI
Jalan GA Siwabessy No. 42 Jambi

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N USIA KEHAMILAN 37-38 MG

DI PUSKESMAS RAWAT INAP JUJUN KABUPATEN KERINCI

NOMR :............................................................

TANGGAL/JAM : 07 /Desember 09.00 WIB

S
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Nyeri punggung yang dirasakan sedikit berkurang

O
Keadaan umum baik palpasi

TD: 110/80 mmHG Leopold I : TFU 29 cm

Rr: 20x/menit Leopold II : Punggung kiri

Suhu : 36,3 C Leopold III : Kepala sudah masuk PAP

TB: 155 cm Leopold IV : kovergen, Sebagian kecil sudah


masuk PAP

BB : 60 kg DJJ: 142x/menit, teratur, kuat

Pemeriksaan laboratorium : Hb 11,8 gr/dl, gol.darah A,


Protein urine (-), HBsAg(-), VCT(-), Sifillis (-),

USG telah dilakukan


A
Ibu hamil G2PIA0H1 Usia Kehamilan 37-38 minggu, Janin Tunggal Hidup,
Intrauterin, Presentasi Kepala
P 1) Melakukan informed consent
2) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu tekanan darah
110/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,3 C, pernafasan
20x/menit, TB 155 cm, Berat Badan 60 kg. Usia kehamilan 37-38
minggu, TBJ 2635 gram, DJJ 142x/menit, teratur dan kuat. Ibu
dan janin dalam keadaan sehat.
3) Mengingatkan ibu tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil
Trimester III yaitu terjadi leukorea (sekresi vagina dalam jumlah
besar), peningkatan frekuensi berkemih, nyeri ulu hati, konstipasi,
hemoroid, kram kaki, oedeama, varises, insomnia, nyeri
punggung, hiperventilasi dan sesak nafas serta kesemutan pada
jari.
4) Mengingatkan ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester
III yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat,
penglihatan kabur, bengkak di wajah dan nyeri perut hebat.
Apabila ada tanda-tanda seperti itu maka ibu segera ke tenaga
keseahatan atau ke bidan.
5) Menjelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan seperti rasa mules
semakin sering dan lama, terasa nyeri perut bagian bawah
menjalar ke pinggang dan mengeluarkan lendir bercampur darah,
keluar air-air beserta pecahnya ketuban.
6) Menjelaskan kepada ibu mengenai persiapan persalinan seperti
rencana tempat dan penolong persalinan, rencana pembuat
Keputusan jika terjadi kegawatdaruratan, mempersiapkan pakaian
ibu dan pakaian bayi dalam tas agar memudahkan pada saat ibu
akan bersalin.
7) Menganjurkan ibu untuk melakukan massage endhorphin untuk
mengurangi rasa nyeri pada punggung, massage ini dilakukan
pada usia kehamilan di atas 36 minggu karena dapat merangsang
induksi alami.
8) Memberitahu iu tentang ASI ekslusif yaitu ASI yang diberikan
sejak bayi pertama kali sampai usia 6 bulan tanpa diberikan
makanan tambahan apapun selain ASI. Mamfaatnya snagat baik
untuk menjaga kekebalan tubuh bayi dan untuk perkembangan
bayi.
9) Menginformasikan kepada ibu mengenai KB pasca persalinan
dengan metode kontrasepsi berdasarkan jangka waktu pemakaian
yaitu metode kontrasepsi jangka Panjang diantaranya AKDR,
AKBK, kontrasepsi mantap (MOW, tubektomi, vasektomi) dan
metode kontrasepsi jangka pendek yaitu suntik, pil, kondom.
10) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang setiap
minggu atau apabila ada keluhan serta jika sudah ada tanda-tanda
melahirkan.
11) Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan

Mengetahui
Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Sri Mulyati, S.Tr.Keb, Bdn) (Penica Depariza)


PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
Jalan GA Siwabessy No. 42 Jambi

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N USIA KEHAMILAN 38-39 MG

DI PUSKESMAS RAWAT INAP JUJUN KABUPATEN KERINCI

NOMR :............................................................

TANGGAL/JAM : 09 /Desember 09.00 WIB

S
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan yang dirasakan saat ini keluar lender bercampur darah dan nyeri
perut bagian bawah menjalar ke pinggang.

O
Keadaan umum baik palpasi

TD: 120/80 mmHG Leopold I : TFU 29 cm

Rr: 22x/menit Leopold II : Punggung kiri

Suhu : 36,5 C Leopold III : Kepala sudah masuk PAP

Leopold IV : divergen, Sebagian besar sudah


masuk PAP

DJJ: 142x/menit, teratur, kuat

His 3x dalam 10 menit selama 35 detik

Pada pemeriksaan Toucher /periksa dalam


Portio tipis
Pembukaan 5 cm
Ketuban utuh
Presentasi kepala
Penunjuk UUK kiri depan
Penurunan HIII
Pemeriksaan laboratorium : Hb 11,8 gr/dl
A
Ibu hamil G2PIA0H1 Usia Kehamilan 38-39 minggu, inpartu kala I fase aktif
Janin Tunggal Hidup, Intrauterin, Presentasi Kepala
P 1) Melakukan informed consent
2) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,5 C, pernafasan
22x/menit. Usia kehamilan 38-39 minggu, TBJ 2635 gram, DJJ
142x/menit, teratur dan kuat. Ibu sekarang dalam proses
persalinan pembukaan 5 cm. Ibu dan janin dalam keadaan sehat.
3) Memberikan Asuhan Sayang Ibu Kala I :
a) Memberikan dukungan dan semangat pada ibu serta
menghadirkan suami untuk mendampingi ibu dan melakukan
massase punggung ibu. Dengan menghadirkan suami akan
membantu menambah motivasi ibu dalam menghadapi
persalinan dan dengan memassase punggung ibu dapat
mengurangi nyeri dan cemas pada ibu bersalin.
b) Mengajarkan Teknik relaksasi dan pengaturan napas dalam
terutama saat ada kontraksi dengan cara menarik napas
melalui hidung dan mengeluarkan lewat mulut.
c) Melakukan massage counter pressure yaitu dengan menekan
daerah sacrum secara mantap dengan pangkal atau kepalan
salah satu telapak tangan setiap kontraksi selama 20 menit,
lepaskan dan tekan lagi, begitu seterusnya selama kontraksi.
d) Memberikan intake nutrisi dan cairan yang adekuat dengan
memberikan makanan dan minum susu sesering mungkin
supaya ibu ada tenaga untuk meneran, selain itu juga juga agar
ibu tidak dehidrasi.
e) Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih jika
terasa ingin BAK karena bila kandung kemih penuh bisa
memperlambat proses penurunan kepala janin.
f) Mengatur posisi ibu senyaman mungkin dan anjurkan ibu
untuk miring kiri. Posisi berbaring miring kiri dapat
mengurangi penekanan pada vena cava inferior sehingga
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia karena
suplay oksigen tidak terganggu, dapat memberi suasana rileks
bagi ibu yang mengalami kecapekaan dan dapat mempercepat
pembukaan persalinan kala I karena panggul terbuka lebar.
4) Menyiapkan alat-alat, obat-obatan serta keperluan ibu dan bayi
dalam proses persalinan.
5) Melakukan pendokumentasian dengan memantau kemajuan
persalinan ibu dengan partograf.

Mengetahui
Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Sri Mulyati, S.Tr.Keb, Bdn) (Penica Depariza)


PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
Jalan GA Siwabessy No. 42 Jambi

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N USIA KEHAMILAN 38-39 MG

DI PUSKESMAS RAWAT INAP JUJUN KABUPATEN KERINCI

NOMR :............................................................

TANGGAL/JAM : 09 /Desember 12.00 WIB


S
Ibu mengatakan nyeri semakin sering dan semakin lama. Ibu mengatakan ingin
BAB dan ingin meneran.

O
Keadaan umum baik

TD: 120/80 mmHG

Nadi : 82x/menit

Rr: 24x/menit

Suhu : 36,5 C

DJJ: 145x/menit, teratur, kuat

Terlihat tanda dan gejala kala II : dorongan ingin meneran,


perineum menonjol, vulva dan anus membuka.

His 5x dalam 10 menit selama 45 detik

Pada pemeriksaan Toucher /periksa dalam


Portio tipis
Pembukaan lengkap
Ketuban (-)
Presentasi kepala
Penunjuk UUK kiri depan
Penurunan HIV
Kepala crowning 5-6 cm di depan vulva

A
Inpartu kala II
P 1) Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga ibu
sudah saatnya melahirkan dan pembukaan sudah lengkap,
ketuban sudah pecah, kepala bayi sudah tampak dan ibu sudah
boleh mengedan.
2) Mendekatkan alat-alat, obat-obatan, perlengkapan ibu dan bayi.
3) Menyiapkan perlengkapan alat pelindung diri (APD) yaitu
celemek, masker, kaca mata, Sepatu boat, handscoon.
4) Mengajarkan ibu Teknik mengedan yang baik seperti yang
dibimbing sebelumnya yaitu meneran seperti BAB keras pada
saat ada his dengan merangkul kedua paha dengan tangan
dimasukkan kedalam lipatan siku kaki, kepala diangkat dengan
mata melihat ke perut dan mata jangan dipejamkan dan berhenti
saat tidak ada his.
5) Memberikan dukungan dan pujian kepada ibu untuk usahanya
dalam meneran dan ibu terlihat semangat untuk meneran karena
didampingi oleh suami.
6) Memimpin ibu meneran dan menolong kelahiran bayi, meliputi :
a) Melihat adanya tanda persalinan kala II
b) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
esensial untuk menolong persalinan dan penatalaksana
komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk asfiksia : tempat
tidur datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering,
lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.
c) Memakai APD seperti celemek, masker, kaca mata dan Sepatu
boat.
d) Melepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai,
mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kemudian mengeringkan tangan dengan tissue atau handuk
pribadi yang bersih dan kering.
e) Memakai sarung tangan DTT.
f) Memasukkan oxitosin ke dalam spuit (menggunakan tangan
yang memakai sarung tangan DTT dan steril, letakkan
kedalam wadah partus set)
g) Bersihkan vulva dan perineum menyeka dengan hati-hati dari
depan kebelakang dengan menggunakan kapas basah yang
telah dibasahi oleh air DTT.
h) Lakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah
lengkap, portio tidak teraba, UUK, Hodge IV, penurunan 0/5
dan selaput ketuban sudah pecah.
i) Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5% kemudian melepaskan dan merendam dalam
keadaan terbalik dalam larutan 0,5 % selama 10 menit.
Mencuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.
j) Memeriksa DJJ setelah uterus berkontraksi/ saat relaksasi
uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal
(148x/menit)
k) Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik, meminta ibu meneran saat ada his apabila ibu sudah
merasa ingin meneran dan bantu ibu dalam menemukan posisi
yang nyaman dan sesuai dengan keinginannnya.
l) Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran
(bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat,
bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang
diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman).
m) Pimpin ibu meneran saat ibu mempunyai rasa dorongan yang
kuat untuk meneran. Ibu meneran pada saat ada his atau mules
dengan terlebih dahulu menarik nafas Panjang dan beristirahat
di antara kontraksi.
n) Meletakkan handuk bersih diperut ibu, saat kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
o) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah
bokong ibu.
p) Membuka tutup partus set dan perhatikan Kembali
kelengkapan alat dan bahan.
q) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
r) Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm
membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan
yang dilapisi dnegan kain bersih dan kering. Tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran
perlahan sambil bernapas cepat dan dangkal.
s) Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil
Tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan
proses kelahiran bayi. Menunggu kepala bayi melakukan
putaran paksi luar secara spontan.
t) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memegang
secara biparental. Menganjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut menggerakkan kepala ke arah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus
pubis dan kemudian menggerakkan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
u) Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan bawah kearah
perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku
sebelah bawah. Menggunakan tangan atas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan siku sebelah atas. Setelah tubuh
dan lengan lahir, penelususran tangan atas berlanjut
kepunggung, bokong dan kaki. Memegang kedua mata kaki
(memasukkan telunjuk diantara kaki dan memegang masing-
masing mata kaki dengan ibu jari-jari lainnya.
v) Melakukan penilaian (selintas):
(1) Bayi menangis kuat atau bernapas ytanpa kesulitan
(2) Bayi bergerak dengan aktif.
w) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks. Ganti handuk basah dengan handuk / kain yang
kering. Membiarkan bayi diatas perut ibu. Pastikan kepala
bayi tertutup dengan baik. Memeriksa Kembali perut ibu
untuk memastikan tidak ada bayi dalam uterus (hamil
Tunggal).

Mengetahui
Pembimbing Klinik Mahasiswa

(Sri Mulyati, S.Tr.Keb, Bdn) (Penica Depariza)

Anda mungkin juga menyukai