Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KOMPERHENSIF

PERSALINAN

 DI SUSUN OLEH :
 “ Anissa Fitri Bestari 170410044“

 Nama : Mila Mulya Putri


 Prodi : D3 Kebidanan
PERSALINAN
1. KALA I
Tanggal : 07 Januari 2020
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Puskesmas Cisoka
PUKUL 10.00 WIB

SUBJEKTIF
lbu mengatakan mules sejak pukul bercampur darah, dan belum keluar air-air. 09.40 WIB sudah
keluar lendir roti dengan mineral pukul 08.00, terakhir lbu mengatakan sudah makan BAB 1 hari
Yang lalu dan BAK 2 jam yang lalu. Ibu mengatakan masih dapat tidur malam 4-5 jam dan tidur
siang 1-2 jam.
OBJEKTIF
KU: Baik, Kesadaran: Compos Mentis, KE: Stabil, ITV: TD: 120/70 mmHg, N: 88x/m, Rr: 20x/m,
Suhu: 36,60c. mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih. Abdomen: TFU: 29 cm,
TBJ : ( 29 - Il ) 155 : 2790gram. Leopold I: teraba bulat lunak tidak melenting (bokong), Leopold
II: kiri: teraba bagian keras memanjang (punggung), kanan: teraba bagian-bagian kecil
(eksffemitas), Leopold III: teraba bulat keras tidak melenting (kepala) kepala sudah masuk PAP,
Leopold IV: teraba 3/5 bagian (divergen). DJJ 138 x/menit teratur, his 3x10'40". Ekstremitas tidak
ada oedem dan tidak ada varises. Vulva : tidak ada oedem, keluar lendir bercampur darah dan tidak
ada varises. VT : dinding vagina tidak ada benjolan, porsio tebal lunak, pembukaan I cm, ketuban
belum teraba, molase belum teraba.
PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa pembukaan sudah lengkap, presentasi
kepala dan ibu sudah siap untuk meneran. (ibu mengerti)
2. Memfasilitasi persalinan dengan pendamping. (Ibu didampingi suami)
3. Memfasilitasi pemenuhan nutrisi dikala his. (Ibu meminum teh manis hangat)
4. Memfasilitasi posisi bersalin dan mengajarkan cara meneran yang baik dan benar dengan kedua
telapak tanga dimasukkan ke dalam lipatan paha, kepala ibu menghadap perut, tidak menutup mata,
mengejantidak dengan bersuara dan mengatur nafas bila tidak ada his.ibu memilih posisi dorsol
rekumbent dan dapat meneran dengan baik dan benar)
5. Medekatkan kain bedong untuk menyelimuti bayi. (Kain bedong berada di dekat penolong)
6. Meletakkan underpad di bagian bawah bokong ibu. (underpad sudah terpasang)
7. Mendekatkan alat dan memastikan partus set sudah lengkap. (Alat sudah siap dan ibu dalam
keadaan nyaman )
8. Memakai APD. (APD telah terpakai)
9. Memimpin persalinan dengan melindungi perineum. (steneng dilakukan)
10. Mengecek Iilitan tali pusat pada leher bayi. (tidak ada Iilitan tali pusat)
11. Menunggu kepala melakukan paksi luar lalu melakukan sanggah susur tubuh bayi. (sanggah
susur telah di lakukan )
12. Memimpin persalinan dengan asuhan persalinan normal, (bayi lahir spontan pukul 13.20
WIB, menangis kuat, terdapat Labio Palatoshcisis, tonus otot baik, jenis kelamin laki-laki)
PUKUL 12.30 WIB
2. KALA II
Tanggal : 07 Januari 2020
Pukul : 13.15 WIB
SUBJEKTIF
semakin sering, keluar air-air, dan ingin meneran seperti ingin BAB.
OBJEKTIF
DJJ: 148 x/menit, His Adekuat, kandung kemih kosong. Anogenital: Perineum menonjol, ada tekanan
pada anus, vulva terlihat membuka, keluar ketuban bD: dinding vagina tidak teraba, portio tidak teraba,
pembukaan 10 cm, , presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil di depan, penurunan hodge IV, tidak ada
molase.

ASESSMENT
G2PoA1 41 minggu inpartu kala II
Janin tunggal hidup, presentasi kepala
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mules semakin sering dan tak tertahankan. OBJEKTIF DJJ 142 x/menit teratur,
his 4x10'50". Vulva : tidak ada oedem dan tidak ada varises. VT : dinding vagina tidak ada
benjolan, porsio tebal lunak, pembukaan 4 cm, ketuban positif, presentasi kepala, molase tidak
ada.

ASESSMENT
G2PoAl 41 minggu inpartu kala I fase aktif Janin Tunggal Hidup

PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu. (Ibu mengerti)
2. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi dan hidrasi ibu. (Ibu telah makan sepotong roti dan
minum teh manis hangat dan air mineral)
3. Memberikan KIE tentang relaksasi setiap ada his ibu harus mengatur nafas yang baik dengan
menarik nafas lewat hidung dan menghembuskan lewat mulut. (Ibu mengerti dan melakukannya)
4. Menganjurkan ibu untuk miring kiri. (ibu pun memposisikan miring kiri)
5. Memantau kemajuan persalinan, DJJ dan his tiap 30 menit serta TTV dan VT tiap 4 jam atau
jika ada indikasi.
ASESSMENT
G2PoA1 41 minggu inpartu kala I fase laten Janin Tunggal Hidup

PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa sudah ada pembukaan 1 cm,
janin dalam keadaan baik, dj 138x/m. (Ibu mengetahui kondisinya dan bayinya)
2. Memberikan inform consent tindakan medis pertolongan persalinan normal. (Ibu telah
menandatangani inform consent)
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi dan hidrasi ibu. (Ibu telah makan sepotong roti dan
minum teh manis hangat dan air mineral)
4. Memberikan KIE tentang relaksasi setiap ada his ibu mengatur nafas dengan menarik nafas
lewat hidung dan menghembuskan lewat mulut. (Ibu mengerti dan melakukannya)
5. Membantu ibu untuk menyiapkan pakaian ibu dan bayi serta persyaratan BPJS. (pakaian dan
syarat BPJS telah siap)
6. Menyiapkan alat partus set, heacting set, infuse set, oksigen, dan APD. (alat telah disiapkan)
7. Memantau kemajuan persalinan, DJJ dan his tiap 60 menit. Hasil observasi telah terlampir.
3. Kala III
Tanggal : 07
Januari 2020
Pukul : 13.21 WIB

SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa sedikit mules. OBJEKTIF TFU sepusat (tidak ada janin kedua),
kontraksi uterus baik, kandung kemih penuh. Anogenital: Terlihat tali pusat didepan vulva, Darah
yang keluar pervaginam ± 80 cc.

ASESSMENT
P,A, partus kala III
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan penyuntikan Oksitosin 10 IU di 1/3 paha luar secara 1M. (Ibu telah disuntik pada
pukul 13.22 WIB)
2. Menjepit tali pusat dengan klem sepanjang 3 cm dari pusat bayi. (klem telah terpasang) 3.
Memotong tali pusat bayi dengan gunting tali pusat diantara dua klem. (tali pusat telah terpotong)
4. Memindahkan klem denganjarak 5-10 cm dari vulva.
5. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas simfisis), untuk mendeteksi
kontraksi. Tangan Iain memegang klem untuk menegangkan tali pusat (PTT). (Pukul 13.30
plasenta lahir spontan lengkap)
6. Melakukan masase uterus searah jarum jam 15 detik. (Uterus berkontraksi dengan baik)
7. Melakukan pengecekan kelengkapan plasentæ (selaput amnion dan korion utuh,insersi centralis,
kotiledon 20 buah, diameter plasenta 20 cm, tebal 3 cm, diameter tali pusat 2 cm terdapat I arteri 2
vena, panjang tali pusat 45 cm, berat plasenta 420 gram)
4. Kala IV
Tanggal : 07 Januari 2020
Pukul : 13.45 WIB

SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa sedikit nyeri pada area jalan Iahir.

OBJEKTIF
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil. ITV: TD 110/70
mmHB Nd: S: 36,80C, Rr. 23x/menit Abdomen: TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong, Anogenital: perdarahan pervaginam ± 150 cc, ada ruptur perineum dari
mukosa vagina sampai otot premium.

ASESSMENT
P,A, partus kala IV dengan ruptur perineum grade II
PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa saat ini Ibu dan bayi nya dalam keadaan baik dan
terjadi robekan jalan Iahir. (Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan)
2. Menyuntikan anastesi Lidocaine Compositum injeksi 2% pada perineum untuk dilakukan
heacting. (anastesi telah disuntikkan)
3. Melakukul hecting dengan menggunakan CHROMIC Cutgut 2-0. (Hecting telah dilakukan dengan
anastesi memakai teknik jelujur untuk bagian dalam dan satu-satu untuk bagian Iuar)
4. Mengajarkan ibu cara msasse seajarh jarum jam 12. (Ibu dapat melakukannya)
5. Membersihkan ibu dari darah dan ketuban, memasang underpad dan merapihkan ibu. (Ibu sudah
bersih dari darah)
6. Melakukan dekontaminasi alat set. (alat sudah direndam dalam klorin 0,5% selama IO menit,
dicuci Ialu di kukus selama 20 menit)
7. Memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya nifas seperti, demam >3 hari, keluar cairan
berbau dari jalan lahir)
8. Melakukan kala IV selama 2 jam pertama post partum. (hasil pemantauan terlampir dalam
partograf)
9. Memberikan terapi Vit. A 200.000 IU 2 1x1, Amoxcilin 500 mg IO 3x1, Paracetamol 500 mg 10
3x1, SF 60 mg XXX 1x1, (Ibu bersedia meminumnya)
10. Mengajarkan ibu untuk mobilisasi dini setelah 2 jam pemantauan kondisi ibu untuk mencoba
berbaring miring ke kiri dan ke kanan lalu mencoba duduk dan BAK ke kamar mandi. ( ibu mengerti
dan dapat melakukannya)
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai