Anda di halaman 1dari 31

Low Back Pain

Disusun oleh :
Ni Wayan Listari, S.Ked

PEMBIMBING :
dr. BAMBANG SUPRIADI, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK KSM NEUROLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2019
DEFINISI

• LBP  Rasa nyeri yang di rasakan pada


bagian pinggang bawah  Nyeri berlokasi
di antara sudut iga terbawah –lipat bokong
bawah (lumbal/ lumbosakral)
• Sering disertai penjalaran ke arah tungkai &
kaki
• Dapat merupakan nyeri lokal maupun
nyeri radikular atau keduanya.
• Di sebabkan oleh kelainan sistem
muskuloskeletal, sistem neuromuskular,
vaskular, viseral, dan psikogenik.

2
Moosajee F., Kalla, A., Approach to lower back pain. S Afr Med J 2015;105(12):1077
EPIDEMIOLOGI LBP

• Di negara maju seperti di Amerika Serikat prevalensinya dalam


satu tahun berkisar antara 15%-20%,. Dalam satu tahun
terdapat lebih dari 500.000 kasus nyeri punggung bagian bawah
dan dari 500.000 kasus tersebut 85% penderitanya adalah usia
18-56 tahun.
• Kelompok Studi Nyeri (Pokdi Nyeri) Persatuan Dokter Spesialis
Saraf Indonesia (PERDOSSI) melakukan penelitian pada bulan
Mei 2002 di 14 rumah sakit pendidikan, dengan hasil jumlah
penderita nyeri sebanyak 4456 orang (25% dari total
kunjungan), 819 orang (18,37%) adalah penderita LBP.
• Data epidemiologik di Indonesia mengenai LBP belum ada
namun diperkirakan pasien LBP paling banyak terdapat pada
usia > 54 tahun. Prevalensi pada wanita 60,98% dan pada pria
39,02%
3
KLASIFIKASI LBP

International Association for the Study of Pain (IASP), membagi


low back pain ke dalam 3 klasifikasi, yaitu
1. Low Back Pain Akut, telah dirasakan kurang dari 3 bulan.
2. Low Back Pain Kronik, telah dirasakan se- kurangnya 3
bulan.
3. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu,
tetapi tidak lebih dari 12 minggu.

Berdasarkan keluhan nyeri


1. Nyeri yang bersifat lokal
2. Nyeri radikular
3. Nyeri menjalar (referred pain)

4
Yuliana. Low Back Pain. CDK 2011; 38(4) : 270-273
FAKTOR RESIKO LBP
• Usia puncak 35-55 tahun
• Wanita : Pria = 1 : 1
• Mekanisme gerak tubuh yang tidak benar dapat
menyebabkan stres dari lumbal spine
• Berat tubuh (Obesitas)
• Trauma
• Wanita hamil
• Kurangnya latihan atau olahraga

Christina et al., Low Back Pain, Lifestyle Factors And Physical Activity. J Rehabil Med 2008; 40: 864–869
5
ETIOLOGI LBP

6
Hayashi, Yasufumi. Classification, Diagnosis, and Treatment of Low Back Pain. JMAJ 47(5): 227–233, 2004
7
Gambaran klinis LBP

Nyeri radikular:
Non specific lumbago/
simple/benign/ idiopathic LBP •Nyeri selalu menjalar ke
kaki atau jari kaki.
•Usia 25-55 tahun
•Rasa baal dan kesemutan.
•Pasien terlihat sehat
•Tanda adanya iritasi saraf
•Nyeri pada bagian
lumbosakral, hip dan paha
(positif SLR/ Lasegue)
•Tanda ganguan neurologi
•Nyeri mekanik bervariasi
antara aktifitas fisik dan waktu lokal (motoric atau
sensorik)

8
DISTRIBUTION OF RADICULAR PAIN

L3 L4 L5 S1
32
Tanda bahaya (keadaan yang serius pada LBP)  Red Flags!!

• Trauma fisik berat seperti jatuh dari ketinggian ataupun kecelakaan kendaraan bermotor
• Nyeri non mekanik yang konstan dan progresif
• Ditemukan nyeri abdomen dan atau thoracal
• Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik dengan posisi terlentang
• Riwayat atau adanya kecurigaan kanker, HIV, atau keadaan patologis lainnya yang dapat
menyebabkan kanker
• Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
• Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, menggigil dan atau demam
• Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten
• Saddle anestesi, dan atau adanya inkontinensia urin
• Risiko terjadinya kondisi yang lebih berat adalah awitan LBP pada usia kurang dari 20
tahun atau lebih dari 50 tahun.

10

Moosajee F., Kalla, A., Approach to lower back pain. S Afr Med J 2015;105(12):1077
NYERI PINGGANGKRONIS

• Yellow Flags  faktor psikologis yang memberi


petunjuk bahwa nyeri pada penderita nyeri
pinggang cenderung berkembang menjadi kronis.

• Berkembang menjadi kronis diduga karena


terlibatnya faktor psikologis yang menghambat
penyembuhan.

11
Moosajee F., Kalla, A., Approach to lower back pain. S Afr Med J 2015;105(12):1077
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi
– Gaya berjalan, kesimetrisan, dan perubahan yang dirasakan
penderita terkait dengan rasa nyeri
• Perkusi dan palpasi
– Palpasi harus hati-hati karena menimbulkan reaksi nyeri
– Palpasi perlu dicari kemungkinan adanya deviasi ke arah
lateral atau anteroposterior.
– Perkusi dapat membantu menentukan vertebra yg terlibat
• Pemeriksaan Neurologis
– Pemeriksaan motorik
• Kekuatan
• Atrofi otot
• Fasikulasi pada otot-otot tertentu
12
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Sensorik
– Rasa raba, rasa nyeri, rasa suhu, rasa getar.
– Bila terdapat kelainan  tentukan batas  dermatom
yg terganggu
• Pemeriksaan Refleks
– Refleks patela negatif pada HNP lateral di L4-L5
– Refleks Achilles negatif ada HNP lateral L5-S1
• Pemeriksaan Rentang Gerakan (ROM  untuk menilai
derajat nyeri, functio lesa dan penyebaran nyeri.
• Tes Laseque (Straight Leg Raising, SLR), Tes Kernig, Patrick
sign (FABERE sign)

13
14
TES LASEQUE / STRAIGHT LEG RAISING (SLR)
• Caranya: Pasien yang sedang baring diluruskan (ekstensi) kedua tungkainya.
Kemudian satu tungkai diangkat lurus. Tungkai satunya lagi dalam keadaan
lurus (tidak bergerak)
• Interpretasi: Tanda lasegue (+) bila sakit / tahanan timbul pada sudut < 70°
• Tanda Lasegue (+) dijumpai pada meningitis, isialgia, iritasi pleksus
lumbosakral (ex.HNP lumbosakralis)

15
PATRICK TEST
• Jika nyeri timbul pada
ipsilateral + anterior =
gangguan sendi panggul
pada sisi yang sama

• Jika nyeri timbul pada


kontralateral + posterior
= Gangguan sendi
sakroiliaka

Untuk menentukan lokasi patologi


disendi sakroiliaka

16
PEMERIKSAAN PENUNJANG LBP
• Radiologis: foto polos, mielo-CT, CT-Scan dan
MRI
• Mielografi umumnya dilakukan untuk pemeriksaan
praoperasi, seringkali digabungkan dengan CT-
Scan.
• MRI memiliki sensitivitas yang tinggi untuk
diagnosis HNP
• Laboratorium: LED, CRP, darah Lengkap dan Urin
Lengkap, Kultur dan test tuberkulin dilakukan bila
ada kecurigaan infeksi
17
DIFERENTIAL DIAGNOSIS LBP

18
PILAR PENATALAKSANAAN LBP
1. Identifikasi adanya red flags dan yellow flags.
2. Edukasi.
3. Kurangi aktivitas.
4. Terapi medikamentosa.
5. Terapi fisik (latihan, modalitas, ortosa)
6. Rujukan/Refferal (Tim Multidisiplin)
7. Operasi.

19
PENATALAKSANAAN LBP
PENATALAKSANAAN LBP

20
Recommended
medication for
Chronic
or subacute LBP
Bedah
Terapi bedah berguna untuk menghilangkan penekanan dan iritasi
saraf sehingga nyeri dan gangguan fungsi akan hilang.
Indikasi operasi:
1.Adanya salah satu kriteria red- flags
2.Kelainan saraf yang menonjol
3.Nyeri yang menetap dan berulang, tidak dapat disembuhkan
dengan tindakan konservatif
4.Kelainan saraf yang semakin
progresif dan bertambah berat
5.Kelainan bentuk tulang belakang, sperti skoliosis, dan spondilotesis
6.Tumor

22
Terapi Konservatif
1. Tirah baring

2. Pembatasan aktivitas pasien  Sebaiknya hingga


3 bulan. Juga pembatasan mengangkat berat
hingga 10 kg untuk nyeri punggung sedang
hingga berat. 23
Murdana N. Rehabilitasi Muskuloskeletal : Nyeri pinggang Bawah. Jakarta : FKUI – RSUPN Cipto Mangunkusumo. 2012
24
25
Terapi fisik
1. Diatermi/kompres panas/dingin
 mengatasi nyeri dengan mengatasi
inflamasi dan spasme otot.
 akut dan edema: kompres dingin
 kronik: dapat digunakan kompres panas
maupun dingin
 macam pemanasan: radiasi infra merah
atau gelombang elektromagnet (diatermi)
2. Korset lumbal
 untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut
atau nyeri pada NPB kronis
 mengurangi beban pada diskus serta dapat
mengurangi spasme. 26
Murdana N. Rehabilitasi Muskuloskeletal : Nyeri pinggang Bawah. Jakarta : FKUI – RSUPN Cipto Mangunkusumo. 2012
3. Latihan
• Segera setelah nyeri menghilang
• Stres minimal: jalan kaki, naik
sepeda atau berenang.
• Memelihara fleksibilitas fisiologik,
kekuatan otot, mobilitas sendi dan
jaringan lunak
• Pemanjangan otot, ligamen dan
tendon sehingga aliran darah
semakin meningkat.

27
Murdana N. Rehabilitasi Muskuloskeletal : Nyeri pinggang Bawah. Jakarta : FKUI – RSUPN Cipto Mangunkusumo. 2012
PENCEGAHAN
• Menjaga agar berat badan Anda sehat.
• Berolahraga secara teratur
• Untuk perempuan jangan memakai sepatu
dengan hak tinggi dalam waktu yang lama
• Mengangkat barang dengan kekuatan kaki,
bukan punggung  jangan membungkuk,
tapi tekuklah lutut, punggung tetap tegak
dan angkatlah barang tersebut sedekat
mungkin dengan tubuh
• Pastikan posisi kerja Anda tidak
berkontribusi terhadap rasa sakit Anda.
PROGNOSIS

Biasanya pasien sembuh rata-rata dalam 7 minggu. Tetapi sering


dijumpai episode nyeri berulang. Dan sebanyak 80% pasien
mengalami keterbatasan dalam derajat tertentu selama 12 bulan,
mungkin hanya 10-15% yang mengalami disabilitas berat. Status
pasien setelah 2 bulan terapi merupakan indikator untuk
menggambarkan status pasien pada bulan ke-12.

Bogduk N. Evidence-Based Clinical Guidelines for the Management of Acute Low Back Pain. The National Muskuloskeletal
Medicine Initiative. 1999.
29
Mounce K. Back Pain. Rheumatology 2002; 41: 1-5.
DAFTAR PUSTAKA
• Djauhar LF, Ismail, Huriah T. Medula Spinalis Belt (MSB) Terhadap Penurunan Nyeri Penderita Nyeri Punggung Bawah
pada Pekerja Batu Bata. Jurnal MJN Vol. 2 No. 2. 2015. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
• Atmantika NB. Hubungan Antara Intensitas Nyeri Dengan Keterbatasan Fungsional Aktivitas Sehari -Hari Pada Penderita
Low Back Pain Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta [Naskah Publikasi]. FK Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
• Jalaluddin J. 2008. Keefektifan Hipnoterapi Pada Proses Persalinan Dengan Penderita Low Back Pain. [tesis] Universitas
Sebelas Maret. Pendidikan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa.
• Meliawan S., 2014. Diagnosis dan Tatalaksana HNP Lumbal. Dalam : Diagnosis dan Tatalaksana Kegawat Daruratan Tulang
Belakang. Jakarta. Sagung Seto. p; 62-87
• Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, et al. Back and Neck Pain. Dalam Harrison’s Principles of Internal Medicine.
17th Edition. New York: McGraw-Hill, 2008.
• Kusumaningrum PW. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Low Back Pain Akibat Spondylosis Lumbal Dan Scoliosis Di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta [thesis]. FK universitas Myhammadiyah Surakarta. 2014
• Sadeli HA, Tjahjono B. Nyeri Punggung Bawah. dalam: Nyeri Neuropatik, Patofisioloogi dan Penatalaksanaan. Editor:
Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA. Perdossi, 2001:145-167.
• Ropper AH, Brown RH. Pain in the back, neck, and extremities. Dalam Adams and Victor’s: Principles of Neurology.
Eight Edition. New York: McGraw-Hill, 2005.
• Rumawas RT. Nyeri Pinggang Bawah (Pandangan umum). Kumpulan makalah lengkap Kongres Nasional Perhimpunan
Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI).
• Bratton, Robert L. Assessment And Management Of Acute Low Back Pain. The American academy of family physician.
November 15, 2009
• Patel AT, Ogle AA. Diagnosis and management of acute low back pain. Available from :
https://www.aafp.org/afp/2000/0315/p1779.html
• Priyambodo H. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Low Back Pain Miogenik di RSUD Boyolali. Program Studi
3
Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 0

Anda mungkin juga menyukai