Di Susun Oleh :
Wulan Cahyani Fitri, S.Pd
Hari : Senin
Tanggal : 27 Juni 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah
B. Dasar Hukum
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun
1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya
150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
Program Bimbingan dan Konseling SMA N 13 Semarang 4
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi
yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa
penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara
proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh)
orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan
dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan
bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan
layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
2 Mengenal sistem etika dan nilai-nilai Landasan Perilaku Etis Pribadi a. Berpikir dan Bersikap Positif (PKO)
2 bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan minat manusia
4 Mengembangkan pengetahuan dan Kematangan Intelektual Belajar a. Cara belajar yang efektif dan efisien
4 keterampilan sesuai dengan (INFO)
kebutuhannya untuk mengikuti dan b. Mind Maping (INFO)
melanjutkan pelajaran dan/atau
mempersiapkan karier serta berperan
Mempersiapkan diri, menerima dan Pengembangan Pribadi Pribadi a. Cara Kerja Otak Kiri dan Otak Kanan
bersikap positif serta dinamis terhadap (INFO)
7
perubahan fisik dan psikis yang terjadi
7
pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat
Memiliki kemandirian perilaku Perilaku Kewirausahaan / Karir a. Cara mengatur uang saku (PKO)
8
ekonomis Kemandirian Perilaku
8
Ekonomis
Mengenal kemampuan, bakat, minat, Wawasan dan Kesiapan Karir a. Mengenal kepribadian untuk karir masa
9
serta arah kecenderungan karier dan Karir depan (INFO)
9
apresiasi seni
kurang mampu mengendalikan diri, Berpikir & Bersikap Positif (PKO) Peserta didik mampu menerapkan sikappositif
berpikir, dan bersikap positif dalam menghadapi permasalahan
kurang mampu mengendalikan diri, Mengendalikan Emosi (PKO) Peserta didik memiliki kemampuan megelola
berpikir, dan bersikap positif emosi dengan baik
kurang mampu mengendalikan diri, Cara Kerja Otak Kiri & Otak Kanan Peserta didik mampu mengetahui cara kinerja
berpikir, dan bersikap positif (INFO) otak
Sosial kurang mendapat perhatian dari lawan Etika Bergaul di Masyarakat (INFO) Peserta didik mampu menerapkan etika bergaul
jenis dengan teman sebaya dalam kehidupan sehari-
hari
Belum bisa mencapai pola hubungan yag Dampak Pacaran di Kalangan Peserta didik memiliki gambaran bahaya
baik dengan teman sebaya Remaja (INFO) pacaran di kalangan remaja
Ingin mengenal lebih dalam dengan teman Mencapai Pola Hubungan Baik Peserta didik mampu mengenali semua teman
satu dengan teman (INFO) di lingkungannya dengan baik
Belajar membutuhkan informasi cara belajar yang Cara belajar yang efektif dan efisien Peserta didik mampu memahami dan
efektif dan efisien (INFO) menerapkan cara belajar yang efektif dan
efisien
Kurang mampu membiasakan diri belajar Mind Maping (INFO) Peserta didik memiliki kemampuan
Sarana Ruang bimbingan dan konseling Sekat ruang bimbingan dan Dimilikinya sekat pembatas yang permanen
kelompok/Individu konseling sekatnya kurang memadai
sehingga ketika melakukan kegiatan
bmbingan/konseling kelompok
masih bisa di dengar orang lain
sedangkang konseling bersifat
rahasia
Beum ada Kotak Masalah Kotak Masalah Kotak masalah berguna untuk peserta didik yang
memiliki masalah namun malu untuk
mengungkapkannya, sehingga dengan adanya
kotak masalah peserta didik mampu
mengungkapkan masalahnya melalui surat yang
kemudian di masukkan ke kotak masalah
Aplikasi instrumentasi AUM, DCM, Aplikasi Instrumentasi Sosiometri Dimilikinya aplikasi instrumentasi sosiometri
IKMS
Prasarana Sedikit buku bacaan Tampilan pustaka Dimilikinya tampilan pustaka yang
menyediakan buku bacaan bagi siswa yang
berkaitan dengan bimbingan dan konseling
Bidang Tujuan Layanan Kompone Strategi Kelas Materi Metode Media Evaluasi