Anda di halaman 1dari 10

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ziarah

Ziarah kubur berasal dari bahasa arab ziarah yang berarti masuk

atau mengunjungi, yaitu kunjungan yang dilakukan oleh orang Islam ke

tempat tertentu yang dianggap memiliki nilai sejarah. Namun, sering kali

kata ziarah dihubungkan dengan kegiatan mengunjungi Pekuburan atau

ziarah ke kubur, dengan cara mendoa’kan, mengingatkan diri sendiri, dan

mengambil pelajaran terhadap kematian.1

Ziarah kubur pernah dilaksanakan pada masa Rasullullah SAW,

meskipun awalnya dilarang sebagaimana riwayat dari Buraidah

Rasullullah SAW Bersabda:

(‫ﻧـَ َﻬْﻴﺘُ ُﻜ ْﻢ َﻋ ْﻦ ِزﻳَﺎ َرةِ اﻟْ ُﻘﺒـ ُْﻮِر ﻓَـﺰُْورُْوﻫَﺎ )رَوَاﻩُ اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻢ‬
aku dulu pernah melarang kalian untuk berziarah kubur maka,

sekarang berziarahlah kamu sekalian. (H.R. Imam Muslim). 2

Orang yang berziarah kekubur hendakanya memikirkan bagaimana

keadaan orang yang dalam kubur itu . Artinya, apakah yang akan dihadapi

manusia setelah berada di kubur? Bagaimana keadaan dirinya sendiri

apabila sudah mengalami keadaan sperti orang–orang yang lebih dahulu

1
Achmad Mufid A.R, Risalah Kematian, Jakarta: Total Media, 2004, hlm 82
2
Abi Hasan Muslim bin Al-Haj bin Muslim Al- Qusyairi An- Naisaburi, Shahih Muslim
Juz 3, Beirut: Dar El-Fikr, Tanpa tahun, hlm 63

16
17

nanti? siapkah ia menghadapi pertanggungjawaban di akhirat? yang

demikian, akan membuat orang yang berziarah ke kubur mendapat

kebaikan dan berbagai pelajaran.

B. Hukum Ziarah

Berziarah kubur adalah sesuatu hal yang disyariatkan dalam agama

berdasarkan (dengan dalil) hadits-hadits Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa

âlihi wa sallam dan ijma’, dalil-dalil dari hadits Rasulullah shallallâhu

‘alaihi wa âlihi wa sallam tentang disyariatkannya ziarah kubur di

antaranya adalah Hadits Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallâhu ‘anhu dari

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa âlihi wa sallam beliau bersabda,

‫ﻧـَ َﻬْﻴﺘُ ُﻜ ْﻢ َﻋ ْﻦ ِزﻳَﺎ َرةِ اﻟْ ُﻘﺒـ ُْﻮِر ﻓَـﺰُْورُْوﻫَﺎ‬


aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka

(sekarang) ziarahilah kuburan.3

Dari hadits diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ziarah

diperbolehkan karena adanya qo’idah:

َ‫اﻻﺑَﺎ َﺣﺔ‬
ِْ ‫اَْﻻَ ْﻣ ُﺮ ﺑـَ ْﻌ َﺪ اﻟﻨﱠ ِﻬﻰ ﻳُِﻔْﻴ ُﺪ‬
Perintah setelah adanya pelarangan berfaeda

(berimplikasi) pembolehan4

Dari dhohirnya nash maka dapat dia,bil kesimbulan bahwa adanya

penbolehan setelah pelarangan mempunyai implikasi hukum yang


3
Ibid
4
Abdul Hamid Hakim, As-Sulam juz 2, Jakarta : Sa’diyah Putra, 2007, hlm 14
18

berbeda, adanya pelarangan pada awalnya, kemudian diperbolehan setelah

adanya perintah.

Nawawi rahimahullah mengomentari, “Nash-nash Syafii dan

rekan-rekan telah bersepakat dianjurkan ziarah kubur bagi laki-laki. Dan

ini pendapat seluruh para ulama’. Dinukuilan oleh Al-Abdari merupakan

ijma’ seluruh umat Islam. Dalilnya adalah hadits shahih yang terkenal.

Dahulu ziarah dilarang, kemudian dihapus.5

Para ulama fiqh memiliki dua pendapat khusus untuk kaum wanita,

sedangkan untuk kaum laki-laki mereka tidak ada pertentangan diantara

ulama tentang bolehnya berziarah kubur.6

Anjuran untuk berziarah tersebut tak lepas dari dua tujuan pokok

utama dalam berziarah.

1. Sarana untuk mengingat kematian

Anjuran untuk selalu mengingat mati sebenarnya bukan disaat kita

sedang berziarah semata, akan tetapi disetiap saat dan disetiap waktu

kita dianjurkan untuk senantiasa ingat bahwa kelak cepat atau lambat

ajal kita akan datang juga. Akan tetapi dengan berziarah ke makam,

tentu hal tersebut seharusnya membuat kita sadar bahwa kita nantinya

juga akan dikubur seperti halnya para pendahulu kita yang saat ini

sedang dikubur

5
Abi Zakariya Muhyi Ad-Din bin Sarof Al-Nawawi, Kitab Al-Majmu` Syarh Al-
Muhazzab juz 5, Baerut: Dar el-Fikr, Tanpa Tahun, hlm 284
6
Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam 2, Diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani, dkk,
Depok: Gema Insani, 2010 hlm 599
19

2. Untuk mendoakan ahli kubur

Anjuran untuk berziarah yang kedua ini tentunya kita dibolehkan

untuk mendoakan ahli kubur kita. ingat. Mendo’akan, bukan meminta

doa kepada ahli kubur. barang siapa meminta kepada selain Allah

SWT, maka perbuatan tersebut merupakan kesyirikan. Jadi disaat kita

berziarah, kita hendaknya mendoakan ahli kubur tersebut kepada Allah

SWT.

Banyak peziarah yang menganggap bahwa makam para tokoh

maupun para wali dapat menciptakan kebaikan dan memenuhi permintaan

mereka. Hal inilah menurut hukum Islam tidak diperbolehkan. Hukum

Ziarah Kubur Untuk kaum laki-laki, ulama fiqih tidak ada pertentangan

mengenai hukumnya, yakni sunnah. Bahkan Ibnu Hazm mengatakan,

”Sesungguhnya ziarah kubur itu wajib, meski sekali seumur hidup, karena

ada perintahnya.” Namun, untuk perempuan, ulama fiqih berselisih

pendapat.

1. Sunnah Bagi Perempuan, Seperti Halnya Laki-laki

Ini adalah pendapat paling shahih dalam madzhab Hanafi.7

Dalilnya adalah keumuman nash tentang ziarah. Sebagaimana dalam

sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

‫ﻧـَ َﻬْﻴﺘُ ُﻜ ْﻢ َﻋ ْﻦ ِزﻳَﺎ َرةِ اﻟْ ُﻘﺒـ ُْﻮِر ﻓَـﺰُْورُْوﻫَﺎ‬


aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka

(sekarang) ziarahilah kuburan.8

7
Wahbah az-zuhaili, Op Cit, hlm 559
20

Namun mereka juga mengatakan bahwa tidak diperbolehkan kaum

perempuan berziarah jika untuk mengingat kesedihan, menangis, atau

melakukan apa yang biasa dilakukan oleh mereka, dan akan terkena

hadits, “Allah melaknat wanita yang sering berziarah kubur. Namun,

jika tujuannya mengambil pelajaran, memohon rahmat Allah tanpa

harus menangis, maka diperbolehkan.

2. Makruh Bagi Perempuan

Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Sebab asal hukum ziarah

mereka itu dilarang, lalu dihapus, Sebagaimana dalam sabda

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Aku pernah melarang

kalian untuk berziarah kubur, maka ziarahilah (sekarang)!”, Sebab

dimakruhkannya perempuan untuk ziarah kubur karena mereka sering

menangis, berteriak, disebabkan perasaannya lembut, banyak meronta,

dan sulit menghadapi musibah. Namun, hal itu tidak sampi

diharamkan.9

Dalam riwayat Imam At Tirmidzi meriwayatkan, Rasulullah

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata,

‫ات اﻟْ ُﻘﺒُـ ْﻮِر َواﻟْ ُﻤﺘﱠ ِﺨ ِﺬﻳْ َﻦ‬


ِ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َزاﺋَِﺮ‬
َ ِ‫ﻟَ َﻌ َﻦ َر ُﺳ ْﻮ ُل اﷲ‬
(‫ )رواﻩ اﺑﻮ داوود‬,‫ﺎﺟ ِﺪ َواﻟْ َﺴ ْﺮِج‬
ِ ‫َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎاﻟْ َﻤ َﺴ‬

8
Abi Hasan Muslim bin Al-Haj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi, Op, Cit, hlm 63
9
Wahbah az-zuhaili, Op Cit, hlm hlm 600
21

Rasulullah saw melaknat para wanita yang menziarahi

kubur dan menjadikannya masjid dan memberikan

penerangan diatasnya.” (HR. Abu Daud)10

Akan tetapi, menurut madzhab Maliki, hal ini berlaku untuk gadis,

sedangkan untuk wanita tua yang tidak tertarik lagi dengan laki-laki,

maka dihukumi seperti laki-laki.11

C. Tata cara dan Adab Ziarah Kubur

Tujuan utama ziarah kubur adalah mengingat mati dan mengingat

akhirat sebagaimana dinyatakan Rasulullah SAW: “Aku pernah melarang

kalian untuk berziarah kubur, maka Ziarahilah (sekarang)!” Karena

sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan kalian akan kematian.”

(HR Muslim dari Abu Buraidah)

Oleh karena itu, tujuan itu harus senantiasa dipancangkan di dalam

hati orang yang berziarah, Selain itu, ada beberapa adab dalam berziarah

kubur:12

1. Mengucapkan Salam

Disunnahkan bagi orang yang berziarah mengucapkan salam

kepada penghuni kuburan Muslim, adapun ucapan salam hendaklah

menghadap wajah mayat, lalu mengucapkan salam sebagaimana telah

diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada para

Shahabatnya ketika mereka berziarah kubur,

10
Abi Isa Muhammad Bin Isa Bin Sauroh, Sunann At-Tirmidzi Juz 2, Bairut : Dar El-
Fikr, 2009, hlm 331
11
Ibid
12
Achmad Mufid A.R, Op Cit, hlm 83
22

‫ﲔ ِﻣﻨﱠﺎ‬
َ ‫ﲔ َوﻳـ َْﺮ َﺣ ُﻢ اﻟﻠﱠﻪُ اﻟْ ُﻤ ْﺴﺘَـ ْﻘ ِﺪ ِﻣ‬
َ ‫ﲔ وَاﻟْ ُﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ‬
َ ِ‫ْﻞ اﻟ ﱢﺪﻳَﺎ ِرِﻣ َﻦ اﻟْﻤ ُْﺆِﻣﻨ‬
ِ ‫اﻟ ﱠﺴﻼَ ُم َﻋﻠَﻰ أَﻫ‬
‫َﺣﻘُﻮ َن‬ِ ‫ْﺧﺮِﻳ َﻦ َوإِﻧﱠﺎ إِﻧْﺸَﺎءَ اﻟﻠﱠﻪُ ﺑِ ُﻜ ْﻢ ﻟَﻼ‬
ِ ‫وَاﻟْ ُﻤ ْﺴﺘَﺄ‬
Keselamatan atas kalian wahai para penghuni kampung
ini. Dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim.
Semoga Alloh merahmati orang-orang yang mendahului
kami dan belakangan. Dan kami insya Allah nanti akan
bertemu kalian juga.”13
2. Mendoakan si Mayat

Hendaknya orang yang berziarah kubur mendo’akan orang yang

sudah meninggal agar Allah SWT mengampuni dosa-dosanya,

disamping berdoa untuk dirinya sendiri agar dosa-dosanya diampuni

oleh Allah SWT, termasuk juga berdoa adalah membaca al-Qur’an

yang pahalanya diperuntukkan untuk al-marhum.

3. Tidak mengultuskan orang yang meninggal

Hendaknya orang yang berziarah tidak terlalu memuja-muja atau

mengaggap keramat suatu makam disebabkan bahwa orang yang

dikubur di dalamnya adalah orang-orang yang mulia dalam pandangan

merek, hal ini sangat berbahaya jika tidak hati-hati karena, dalam

posisi tersebut, perbedaannya sangat tipis sekali antara prilaku yang

berasal dari keimaan dan sikap yang keluar dari kemusyrikan.

4. Membersihkan makam

Dianjurkan bagi orang yang berziarah untuk membersihkan makam

dari kotoran sampah-sampah dan rerumputan yang tumbuh di

sekeliling makam, untuk membedakan antara makam yang perlu

13
Abi Hasan Muslim bin Al-Haj bin Muslim Al- Qusyairi An- Naisaburi, Op Cit, hlm 63
23

dihormati dan dirawat dengan tempat pembuangan atau pembakaran

sampah.

5. Tidak melakukan kemusyrikan

Perlu diperhatikan bahwa tujuan kita berziarah adalah semata-mata

hanya karena Allah SWT, bukan karena yang lainnya, hal inilah yang

terkadang diremehkan oleh sebagian masyarakat, mereka berziarah ke

makam tertentu dengan anggapan bahwa makam tersebut dapat

memberikan berkah, meningkatkan penghasikan mereka, ataupun

memudahkan mereka dalam mencari jodoh.

Dalam ziarah kubur, banyak hal yang disunnahkan bagi para

peziarah. Diantaranya adalah, disunnahkan bagi orang yang berziarah

untuk memperbanyak membaca Al–Qur’an dan dzikir. Serta berdoa bagi

orang yang dikubur tersebut dan seluruh muslimin yang telah meninggal,

dan disunnahkan untuk memperbanyak ziarah dan memperbanyak

berziarah ke kubur orang–orang yang baik dan utama, Para peziarah yang

berada disisi kubur juga disunnahkan untuk menumpahkan tanah pada arah

kepala ahli kubur. selain itu, para peziarah kubur juga disunnahkan duduk

sebentar.
24

D. Hikmah Ziarah

Setiap perbuatan pasti ada hikmahnya, begitu pula halnya dengan

ziarah kubur, didalamnya terkandung banyak hikmah yang dapat kita

ambil. Adapun, beberapa hikmah tersebut antara lain :14

1. Sadar akan kematian

Hendaknya orang yang berziarah menyempatkan waktu untuk

menatap barisan batu nisan dan gunguhkan tanah yang ada didepan

kemudian ,mereka bertanya, “kira–kira apa yang sedang terjadi

didalamnya? atau kira–kira apa yang sudah diperbuat Allah pada orang

yang sudah meninggal tersebut?”, “setelah itu, hendaknya orang

tersebut bertanya pada hatinya sendiri, “kira–kira kapan dirinya akan

menyusul saudaranya tersebut?”

2. Mendekatkan diri pada Allah.

Orang yang sering berziarah kubur, sudah seharusnya mereka

semakin dekat dalam melakukan penyembahan pada Allah swt.,

mereka semakin khusuk dalam berzikir pada baginya dunia hanyalah

sementara, dan akhirat adalah kehidupan yang kekal selamanya

3. Menjadikan hati semakin lembut

Jika seseorang belum juga menyadari atas segala kekeliruan yang

selama ini dilakukannya, jika seseorang masih saja sombong dan

angkuh dalam setiapa perilakunya yang dijalaninya, dan jika seseorang

menganggap dirinya adalah yang paling besar dan berkuasa. Orang-

14
Achmad Mufid A.R, Op Cit, hlm 86
25

.orang seperti itu hendaknya menyempatkan waktu untuk dapat

mengunjungi makam saudara–saudarnya kemudian, duduk sendiri

sambil bertanya dalam hati, “ sebenarnya siapa yang lebih kuat antara

orang–orang yang meninggal dunia dengan orang yang masih hidup di

dunia?”, jika seseorang tersebut sudah menemukan jawabannya, maka

dalam waktu yang singkat segala kesombongan dan keangkuhan

dirinya akan segera sirna dari hatinya, karena yang ada dalam hatinya

adalah rasa takut, cemas, dan penuh harap akan curahan cinta dan

kasing sayang Allah SWT.

4. Sebagai bahan instrospeksi diri

Sesungguhnya ziarah kubur dapat menjadikan seseorang berfikir,

merenung, dan berintrospeksi diri terhadap dirinya sendiri, berapa

banyak dosa–dosa yang selama ini telah dirinya lakukan, berapa

banyak orang–oramg sekitarnya yang selama ini telah dirinya sakiti

dan zhalimi. Sehingga dia akan berfikir tentang perhitungan amal yang

akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai