Anda di halaman 1dari 11

HASIL PENELITIAN (OBSERVASI) PENGEMBANGAN SOSIAL DAN

EMOSIONAL ANAK TERHADAP ORANGTUA DAN


LINGKUNGANNYA

LAPORAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah :


Pengembangan Sosial dan Emosional AUD
 

Dosen Pengampu :
LAILATUL IZZAH, M.Psi.Psi

Disusun Oleh :
ELIS MUFAIQOH
NIM : 1216.18.2014

PROGRAM STUDI STRATA SATU ( S1 )


PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PEKANBARU
1441 H / 2020 H
IDENTITAS ANAK

1. Nama : Raffasya Alfa Rizky


2. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 06 November 2014
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Umur : 5 Tahun 6 Bulan
6. Anak ke :1 (Satu)
7. dari berapa bersaudara : 1 (Satu)
8. Status Dalam Keluarga : Kandung
9. Alamat : Jl. Jambu No.241 jalur 5 Desa Kenantan
Kec.Tapung Kab.Kampar
10. Sekolah : RA Darul Huda
11. Cita-Cita : Menjadi Kyai / Ustadz
12. Nama Orang Tua
a. Ayah : Asril
b. Ibu : Khoirunnikmatussa’adah
13. Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah : Buruh
b. Ibu : Guru
14. Alamat Orang Tua
a. Ayah : Jl. Jambu No.241 jalur 5 Desa Kenantan
Kec.Tapung Kab.Kampar
b. Ibu : Jl. Jambu No.241 jalur 5 Desa Kenantan
Kec.Tapung Kab.Kampar
15. Riwayat Keluarga
Raffa merupakan anak dari keluarga broken home (orangtua pisah)
sejak ia berusia kurang dari 1 tahun. Saat ini raffa tinggal bersama ayah tirinya
dan ibu kandungnya. Kehidupan sehari-hari yang berdampingan dengan
lingkungan pesantren membuat raffa di kelilingi orang-orang baik. Raffa
memanggil ibunya dengan sebutan Umi dan ayah tirinya dengan sebutan Abi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah
laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari
kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki
kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada.
Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik
sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak
yang mudah bergaul.
Perkembangan emosi yang terganggu Perilaku sosial merupakan
aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru,
orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang lain,
terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang
dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi
manusia yang sempurna. Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam
lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya.
Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Suatu hal yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi anak. Emosi
merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan
melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk
mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi
pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.
Oleh karena itu, penulis akan mengobservasi salah satu anak yang
bernama Raffa sebagai objek pengamatan, dan penulis akan mengamati
perkembangan sosial dan emosional anak tersebut yang akan di laksanakan
selama 7 hari.
B. Tujuan Observasi
Adapun tujuan observasi tersebut yaitu:
1. Untuk Menambah dan mengasah pengetahuan tentang cara mengobservasi
kepada anak usia dini baik terhadap orangtua maupun lingkungannya.
2. Untuk mengetahui perkembangan anak baik terhadap orangtua maupun
lingkungannya.
3. Guna memenuhi tugas dari mata kuliah pengembangan sosial dan
emosional anak usia dini.

C. Manfaat Observasi
1. Dapat menstimulus perkembangan sosial dan emosional anak.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menyesuaikan
referensi-referensi dengan hasil pengamatan tentang sosial dan emosional
anak.
3. Membantu anak untuk dapat bersosialisasi baik dengan orangtua maupun
lingkungannya.
BAB II
HASIL PENELITIAN

A. Anak Dengan OrangTua


Berikut hasil penelitian tentang hubungan positif Sosial dan Emosional
anak ke Orangtua selama 7 hari, yang di laksanakan pada tanggal 10,11,15
sampai 19 Mei 2020.
Tanggal Sosial dan Emosional Anak
 Raffa dan kedua orangtuanya melakukan aktivitas rutin yakni
jalan santai pada jam 6 pagi, disana raffa tampak bahagia
karena bisa mengobrol bersama orangtuanya.
10 Mei
 rutinitas mengaji dan belajar setelah sholat magrib di damping
2020
oleh Abinya. Sikap raffa tidak mengeluh ataupun menolak,
melainkan ia bergegas mengambil peci dan sarung (karena
sudah terbiasa di lingkungan pesantren).
 hari ini, raffa bermain dengan teman-temannya di rumah saya.
11 Mei
Saat sudah sore, uminya memanggil untuk lekas pulang dan
2020
mandi. Raffa pun bergegas untuk pulang.
 raffa membantu abi nya membuat kolam ikan, dan dia pun
15 Mei
bertanya “abi, ini ikan apa?”, dan abinya pun menjawab “ini
2020
namanya ikan cupang”.
16 Mei  raffa tidak menangis di tinggal oleh abi dan uminya pergi ke
2020 bangkinang untuk kuliah, ananda di tinggal bersama neneknya.
 raffa senang membuat konten youtube dengan abinya, ananda
17 Mei
merasa sangat menikmati acting yang ia perankan. Pada hari ini
2020
ananda membuat video tentang berburu mainan.
 raffa menangis meminta petasan (mercon), karena melihat
teman-temannya bermain mercon. Uminya memberi, namun
18 Mei
berkata “1 aja ya dek yang kecil, nanti kalau yang besar
2020
bahaya” dan raffa pun mau menurutinya.
 raffa mau membantu umi nya yang sedang menyapu.
19 Mei  hari ini raffa datang kerumah saya bersama uminya. ananda
2020 mencium wangi ikan goreng yang baru saja saya goreng.
Dengan jujur dan polosnya, ananda langsung berkata “umi,
raffa mau makan pakai ikan itu”. Dan dengan lahapnya ananda
sampai tambah 2 kali. Dan saya berkata “tidak apa, namanya
masa pertumbuhan”. Uminya merasa malu namun tidak
memarahi nya dan meminta raffa untuk mengucapkan
terimakasih, raffa pun mengucapkan terimakasih kepada saya
dengan wajah senangnya.

B. Anak Dengan Lingkungan


Berikut hasil penelitian hubungan positif Sosial dan Emosional anak ke
Lingkungannya selama 7 hari, yang di laksanakan pada tanggal 10,11,15
sampai 19 Mei 2020.
Tanggal Sosial dan Emosional Anak
 raffa dan saudaranya berkelahi merebutkan makanan, dan
akhirnya raffa yang mengalah dengan mengambil makanan
10 Mei 2020 lainnya. Hal ini hampir terjadi setiap hari, namun kejadian
tersebut hanya sesaat, setelah itu mereka akan berbaikan dan
mengobrol kembali.
 pada saat teman-temannya mengajak bermain di paret
(kolam panjang di dalam kebun sawit), ananda raffa
menolak ajakan tersebut dan ia mengajak teman-temannya
untuk bermain di halaman rumah saya.
 hari ini dirumah saya sedang panen alpukat. Ananda pun
11 Mei 2020 menyampaikan keinginannya “oom, raffa mau alpukatnya
untuk umi”. Ia pun membantu mengumpulkan buah alpukat
yang berserak di tanah tanpa di suruh, kemudian ia pulang
dan kembali lagi membawa kantong plastik dan sejumlah
uang. Tersontak kami tertawa dan memberi beberapa buah
alpukat untuk ia bawa pulang tanpa harus membeli.
15 Mei 2020  Kebetulan raffa adalah saudara saya, dan rumah ananda pas
di depan rumah saya, maka kami sering bertemu. Saya
sering berkunjung kerumahnya, begitupun sebaliknya. Hari
ini raffa berkunjung kerumah saya, dan mengobrol dengan
ayah saya yang sedang mengecat tembok. “mbah, ini
rumahnya mau di cat semua sampai ke belakang?” ucap
raffa dengan polosnya. Ananda pun berkata “raffa bantuin
ya mbah, raffa mau ngecat pohon itu”.
 hari ini seharian raffa di tinggal oleh orangtuanya, ia bersama
16 Mei 2020 neneknya dan saudaranya. Pada saat di suruh makan oleh
neneknya, ananda menurut.
 hari ini raffa sedang membuat video, yang berisi tentang
17 Mei 2020 berburu mainan. raffa bermain bersama temannya yang cukup
muda dari usianya, mereka sangat akur.
 ananda dan teman-temannya sedang bermain petasan
(mercon) di halaman rumah saya, disaat temannya melempar
18 Mei 2020
petasan ke kolam ikan, raffa pun memberitahu temannya
untuk tidak melempar petasan itu kedalam kolam ikan.
 hari ini raffa datang kerumah saya, ia mengobrol dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana dari ayah saya,
19 Mei 2020
seperti “abi kerja fa?”, ia pun menjawab “iya, abi kerja, mbah
nonton tv apa??”
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sosial Anak
Kesimpulan sosial anak yang penulis dapat dari hasil pengamatan yaitu:
Dalam berinteraksi dan bersosialisasi terhadap orangtuanya,
perkembangan anak sudah cukup matang. Anak mau menyampaikan
keinginannya dengan meminta izin terlebih dahulu dengan orangtuanya. Anak
mau menuruti perintah dari orangtuanya, Didikan dari orangtuanya pun tidak
keras, melainkan melatih untuk disiplin. Orangtua sering mengajak ngobrol
sang anak dan mengajak anak untuk bercerita.
Hubungan anak dengan lingkungannya cukup baik, anak bermain
dengan temannya dan tidak pernah berkelahi. Apabila bertemu dengan saudara,
tetangga, anak tidak malu. Mau menjawab dan mau di ajak bercerita. Ananda
sering di ganggu oleh saudaranya, sehingga mereka sering kejar-kejaran dan
akhirnya mereka pun baikan kembali. Namun ananda kurang bersosialisasi,
hanya bermain di lingkungan sekitar rumahnya saja, tidak mau bermain di luar
lingkungan rumahnya. Ananda lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

2. Emosi Anak
Kesimpulan emosi anak yang penulis dapat dari hasil pengamatan yaitu:
Anak mampu mengendalikan dirinya, apabila nangis anak tidak
meronta-ronta, melainkan menangis dengan mengatakan keinginannya seperti
“umi, raffa mau beli mercon boleh ya? Mau main sama teman-teman” (sambil
menangis). Anak juga sudah belajar disiplin, bangun jam 6 dan mandi pagi.
Ananda termasuk anak yang rapi, baju selalu di masukkan,memakai bedak,dan
rambut di sisir. Ananda selalu meminta izin apabila ingin meminjam mainan
temannya. Apabila ia sedang marah, ia hanya cemberut dan menceritakannnya
kepada orangtuanya. Ananda termasuk anak yang lebih dekat dengan
orangtuanya daripada dengan teman, apabila temannya berkelahi, ananda
hanya diam memperhatikan.
B. Saran
1. Orang Tua
Saran bagi orangtua untuk tetap memberikan didikan yang baik bagi
anak, apabila pengaruh dari lingkungan luar mempengaruhi anak, sebaiknya
orangtua untuk tetap menjadi partner bagi sang anak. Dan saran orangtua agar
dapat mendidik anaknya sebaik mungkin, mengambil nilai positif dari
penelitian ini.

2. Lingkungan
Saran bagi lingkungan maupun kerabat untuk tetap menjalin hubungan
yang baik dengan anak, Membuat anak merasa nyaman. Dan saran bagi
lingkungan untuk anak agar anak mau lebih bersosialisasi dengan temannya
dan tetangga sekitar.
Penulis menyadari hasil observasi ini masih banyak kekurangan,
penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tugas selanjutnya.
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Rutinitas mengaji,


didampingi oleh abi-nya.

Gambar 1.2 belajar menulis.


Gambar 2.1 ananda raffa sedang bercerita dengan saudaranya.
(foto di ambil diam-diam dan di zoom saat saya berkunjung kerumahnya)

Gambar 3.1 ananda raffa sedang bermain “berpetualang mencari mainan”


dengan temannya yang lebih muda darinya.

Anda mungkin juga menyukai