Sistem Perpajakan
Sistem Perpajakan
Salah satu indikator administrasi perpajakan yang baik adalah dari segi
tingkat efisiensi .
Efisiensi dapat dilihar dari dua sisi yaitu : dari segi Fiskus pemungutan
pajak , dikatakan efisien jika biaya pemungutan pajak yang dilakukan
oleh kantor pajak (antara lain dalam rangka pengawasan kewajiban
Wajib pajak) lebih kecil daripada jumlah pajak yang dikumpulkan.
Yang kedua dari sisi wajib pajak, sistem pemungutan pajak dikatakan
efisien jika biaya yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak untuk
memenuhi kewajiban perpajakannya bisa seminimal mungkin
(Compliance cost-nya rendah)
Administrasi Pajak mengandung tiga
pengertian menurut Nowak :
1. Suatu instansi atau badan yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan
pemungutan pajak.
2. Orang orang yang terdiri dari pejabat dan pegawai yang
bekerja pada instansi perpajakan yang secara nyata
melaksanakan kegiatan pemungutan pajak.
3. Proses kegiatan penyelenggaraan pemungutan pajak yang
dilaksanakan sedemikiaan rupa, sehingga dapat mencapai
sasaran yang telah digariskan dalam kebijakan
perpajakan, berdasarkan sarana hukum yang ditentukan
oleh Undang Undang perpajakan dengan efisien.
Teknik Pemungutan dan assessment pajak
Pemungutan pajak merupakan tujuan utama administrasi pajak dan juga sebagai
alasan kenapa adminitrasi pajak harus ada.
Dalam memungut pajak, ada tiga teknik yang bisa digunakan, yaitu :
Teknik pemungutan
Official Assesment system
pajak
Dalam sistem ini, Fiskus yang lebih berperan aktif dalam menghitung dan
menetapkan besarnya pajak terutang. Berdasarkan surat ketetapan yang
diterbitkan fiskus, wajib pajak harus membayar pajak yang terutang tersebut.
Contoh pajak Bumi dan Bangunan