Anda di halaman 1dari 10

Materi 5

Sistem Perpajakan
Sistem Perpajakan

 Perpajakan merupakan system yang kompleks dan harus


dianalisis dengan pendekatan yang multi disiplin. Dibutuhkan
berbagai pengetahuan yang beragam jika akan mendesain
suatu reformasi sistem perpajakan.
 Sistem perpajakan yang baik harusnya ditopang oleh dua hal
yaitu kebijakan perpajakan dan administrasi perpajakan,
yang menyebabkan semakin kompleksnya dalam mendesai
suatu sistem perpajakan. Keran itu semua harus dilakukan
dnegan komprehensif dan holistik untuk menghindari seringnya
frekuensi pergantian/perubahan ketentuan perpajakan
tersebut.
A. Kebijakan Pajak (tax Policies)
 Kebijakan pajak adalah kebijakan fiskal dalam arti yang
sempit. Kebijakan fiskal dalam arti yang luas adalah
kebijakan untuk memperngaruhi produksi masyarakat,
kesempatan kerja dan inflasi, dengan menggunakan
instrumen pemungutan pajak dan pengeluaran belanja
negara.
 Kebijakan fiskal dalam arti yang sempit adalah kebijakan
yang berhubungan denga penentuan apa yang akan dijadikan
sebagai tax base, siapa siapa yang dikenakan pajak dan siapa
siapa yang dikecualikan , apa apa yang akan dijadikan objek
pajak, apa apa saja yang dikecualikan , bagaimana
menentukan besarnya pajak yang terutang dan bagaimana
menetukan prosedur pelaksanaan kewajiban pajak terutang.
Issue dalam kebijakan pajak menurut
Michael P. Devereux :
 What should the tax base be: income, Expenditure, or a hybrid?
 What should the tax rate schedule be ?
 How should international income flows be taxed?
 How should environmental taxes be dsesigned?
Administrasi Pajak (tax Administration)
 Implemntasi kebijakan yang sudah ditetapkan dalam undang undang
pada akhirnya hanya akan bisa berjalan jika ada administrasi
perpajakan. Namun pada kenyataanya administrasi perpajakn masih
kurang mendapat perhatian, ini bisa dilihat dari terbatasnya kajian
dan literatur tentang administrasi perpajakan.

 Salah satu indikator administrasi perpajakan yang baik adalah dari segi
tingkat efisiensi .
 Efisiensi dapat dilihar dari dua sisi yaitu : dari segi Fiskus pemungutan
pajak , dikatakan efisien jika biaya pemungutan pajak yang dilakukan
oleh kantor pajak (antara lain dalam rangka pengawasan kewajiban
Wajib pajak) lebih kecil daripada jumlah pajak yang dikumpulkan.
Yang kedua dari sisi wajib pajak, sistem pemungutan pajak dikatakan
efisien jika biaya yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak untuk
memenuhi kewajiban perpajakannya bisa seminimal mungkin
(Compliance cost-nya rendah)
Administrasi Pajak mengandung tiga
pengertian menurut Nowak :
1. Suatu instansi atau badan yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan
pemungutan pajak.
2. Orang orang yang terdiri dari pejabat dan pegawai yang
bekerja pada instansi perpajakan yang secara nyata
melaksanakan kegiatan pemungutan pajak.
3. Proses kegiatan penyelenggaraan pemungutan pajak yang
dilaksanakan sedemikiaan rupa, sehingga dapat mencapai
sasaran yang telah digariskan dalam kebijakan
perpajakan, berdasarkan sarana hukum yang ditentukan
oleh Undang Undang perpajakan dengan efisien.
Teknik Pemungutan dan assessment pajak
 Pemungutan pajak merupakan tujuan utama administrasi pajak dan juga sebagai
alasan kenapa adminitrasi pajak harus ada.
 Dalam memungut pajak, ada tiga teknik yang bisa digunakan, yaitu :

Self Assesment System

Teknik pemungutan
Official Assesment system
pajak

Hybrid System/ semi self


assessment system
Self Assessment System
Dalam self assessment system, wajib pajak sendiri yang menghitung,
menetapkan, menyetorkan dna melaporkan pajak yang terutang. Dalam sistem
ini fiskus hanya berperan untuk mengawasi. Misalnya melakukan penelitian
apakah surat pemberitahuan (SPT) telah di isi dengan lengkap dan apakah
lampiran semua disertakan, juga meneliti kebenaran perhitungan dan
penulisan.

Official Assessment System

Dalam sistem ini, Fiskus yang lebih berperan aktif dalam menghitung dan
menetapkan besarnya pajak terutang. Berdasarkan surat ketetapan yang
diterbitkan fiskus, wajib pajak harus membayar pajak yang terutang tersebut.
Contoh pajak Bumi dan Bangunan

Hybrid System/ semi self assessment


system

Hybridisasi antara self assessment dan Offficial Assessment semakin


berkembang pesat sejak diperkenalkannya teknik pemotongan /pemungutan
pajak yang populer disebut withholding tax. Kelebihan dari sistem ini yaitu :
1. memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan negara. 2.
sistem withholding relatif mudah dilaksanakan dan dapat mengurangi
administrative cost yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Sistem Pembayaran (Payment System)

Stelsel nyata mendasrkan pengenaan


pajak pada penghasilan yang benar
benar diperoleh dalam setiap tahun
pajak.

Stelsel Fiktif (Anggapan), pengenaan


Paradigma Klasik sistem pajak didasarkan pada suatu anggapan
Pembayaran tertentu. Pengenaan pajak ini
merupakan suatu pungutan didepan
berdasarkan pengahsilan masa/ tahun
pajak sebelumnyaa.

Sistem campuran, mendasarkan


pengenaan pajaknya atas kedua stelsel
sebelumnya.
Paradigma Kontemporer sistem
perpajakan

Stelsel pembayaran pajak dalam paradigma klasik hingga kini masih


digunakan, khususnya stelsel campuran. Dinamika sistem perpajakan
global dan nasional menuntut negara untuk membuat terobosan
terobosan baru guna menyelaraskan kepentingan negara dan
masyarakat. Sistem pembayaran di kembangkan dengan membangun
sistem baru yang disebut current payment system

Anda mungkin juga menyukai