MAKALAH
“PENILAIAN KARYAWAN DAN PEMBERHENTIAN KARYAWAN”
KELOMPOK 4 :
Olivia Zalianty
Natasya Putri
Nada Nabila
Novita Teresia
Adinda Bilbina
Eko Galuh
Kevin Sitinjak
Muhammad Alfendi
Ingta Chandra
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penilaian Karyawan
dan Pemberhentian Karyawan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibuk Fitri selaku Guru mata pelajaran konsentrasi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai konsep, bentuk serta tanggung jawab perusahaan pasca
pemberhentian kerja. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang
BAB I I
PENDAHULUAN
A. Penilaian Karyawan Dan Pemberhentian Karyawan
2.1 Pengertian Penilaian Karyawan
Penilaian kepegawaian adalah proses evaluasi terhadap bagaimana seorang karyawan bekerja
dan mencapai tujuannya dalam bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari kinerja karyawan dan memberikan feedback untuk membantu mereka
meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Penilaian Prestasi Kerja (PPK) adalah “suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap
prestasi kerja para pegawai dengan serangkaian tolak ukurtertentu yang obyektif dan
berkaitan langsung dengan tugas seseorang sertadilakukan secara berkala”. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh French (1986), PPK pada dasarnya merupakan kajian sistematik
tentang kondisi kerja pegawai yang dilakukansecara formal. Menurut French, kajian kondisi
kerja ini haruslah dikaitkandengan standar kerja yang dibangun, baik itu standar proses kerja
maupunstandar hasil kerja. Tidak kalah pentingnya, organisasi harus mengkomunikasikan
penilaian tersebut kepada pegawai yang bersangkutan. Dengan demikian sasaran yang
menjadi obyek penilaian adalah kecapakan/kemampuan pegawai melaksanakan suatu
tugas/pekerjaan yang diberikan, penampilan atau perilaku dalam melaksanakan tugas, sikap
dalam menjalankan tugas, cara yang digunakan dalam melaksanakan tugas,ketegaran jasmani
dan rohani di dalam menjalankan tugas, dan sebagainya.
Penilaian atau investasi kerja juga sering dilakukan secara informal oleh supervisor atau
atasan terhadap bawahannya. Bedanya, penilaian yang informal tersebut adalah spontanitas
dari supervisor atau atasan dan tidak dirancang secara khusus sebagimana halnya PPK. Selain
itu penilaian atau evaluasi kerja secara informal cenderung lebih ke arah memperbaiki
pekerjaan keseharian dari pada penilaian terhadap kemampuan atau perilaku kerja pegawai.
Sedangkan PPK adalah kajian kondisi pegawai dengan rancangan dan metode khusus.
2.2 Tujuan Penilaian Karyawan
1. Mengetahui dan mengukur kinerja karyawan
2. Meningkatkan kinerja karyawan
3. Menyesuaikan kompensasi
4. Sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan
5. Sebagai alat bantu dalam memutuskan kebutuhan pengembangan dan pelatihan
6. Sebagai alat bantu untuk merencanakan dan mengembangkan karier
7. Sebagai umpan balik bagi pegawai maupun perusahaan
8. Sebagai alat bantu dalam membuat prosedur perekrutan
9. Sebagai perbaikan prestasi kerja
10. Membantu organisasi dalam mencapai tujuan dan strategi mereka
2.3 Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan dan Unsur Penilaian
Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan :
Target dan tugas yang diterima
Kualitas pekerjaan
Kemampuan bekerja dalam tim
Kemampuan beradaptasi dan mengatasi masalah
Kehadiran dan kedisplinan
Unsur Penilaian ;
a) Kesetiaan
Merupakan tekad, kesanggupan untuk menaati dan melaksanakan sesuatu dengan
penuh ikhlas dan tanggung jawab yang dibuktikan dengan sikap dalam melaksanakan
pekerjaan
b) Prestasi Kerja
Merupakan kinerja yang dicapai oleh pegawai saat melaksanakan tugas yang
diberikan
c) Tanggung Jawab
Adalah kesanggupan seorang pegawai dalam menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dan
tepat waktu, serta berani memikul resiko yang telah di ambilnya
d) Kejujuran
Merupakan ketulusan hati pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya
dengan tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan
e) Ketaatan
Adalah kesanggupan untuk menaati segala peraturan dan tidak melanggar berbagai
larangan
f) Kerjasama
Adalah kemampuan melaksanakan tugas dalam sebuah tim demi mencapai kerja yang
maksimal
g) Prakarsa
Merupakan kemampuan dalam mengambil inisiatif dalam menyelesaikan masalah
yang terjadi dalam pekerjaan
h) Kepemimpinan
Merupakan kemampuan untuk meyakinkan orang lain tentang suatu hal
3. Keinginan Karyawan
Perusahaan juga perlu melakukan proses pemberhentian kerja seorang karyawan
apabila ia memiliki alasan berupa:
Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua.
Kesehatan yang kurang baik.
Untuk melanjutkan pendidikan.
Ingin berwiraswasta.
4. Pensiun
Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan, undang-undang,
ataupun keinginan karyawan sendiri. Perusahaan mempensiunkan karyawan karena
produktivitas kerjanya rendah sebagai akibat usia lanjut, cacat fisik, kecelakaan dalam
melaksanakan pekerjaan dan sebagainya
5. Kontrak kerja berakhir
Karyawan kontrak akan dilepas atau diberhentikan apabila kontrak kerjanya berakhir.
Pemberhentian ini tidak menimbulkan konsekuensi karena telah diatur terlebih dahulu
dalam perjanjian saat mereka diterima
6. Perusahaan bangkrut
Karyawan akan dilepas bila perusahaan ditutup karena bangkrut. Bangkrutnya
perusahaan harus berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, sedangkan karyawan
yang dilepas (PHK) harus mendapat pesangon sesuai ketentuan pemerintah
7. Karyawan meninggal dunia
Menurut Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan
pelaksananya, ahli waris pekerja yang meninggal berhak atas uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja (UPMK) dan uang penggantian hak (UPH).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemutusanhubungan kerja (PHK)
merupakan dinamika dalam sebuah organisasi perusahaan. Dan jika pandangan mengenai
PHK itu negatif maka itu kurang tepat karna PHK merupakan proses yang akan dialami
semua karyawan misalnya dengan pensiun atau kematian. Maka dari itu pemutusan hubungan
kerja dibagi ke dalam dua bagian yaitu :
1. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Sementara PHK sementara dapat disebabkan
karena keinginan sendiri ataupunkarena perusahaan dengan tujuan yang jelas.
2. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Permanen PHK permanen dapat disebabkan:
Keinginan sendiri, Kontrak yanghabis, Karena kesalahan sendiri, Pensiun.Penilaian Prestasi
Kerja (PPK) adalah “suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja para
pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan berkaitan langsung
dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala”.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam makalah ini adalah hendaknya dalam
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja harus sesuai dengan Undang-Undang Ketenaga
kerjaan yang berlaku di Indonesia agar tidak akan ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.