Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KOSENTRASI

MAKALAH
“PENILAIAN KARYAWAN DAN PEMBERHENTIAN KARYAWAN”

KELOMPOK 4 :
Olivia Zalianty
Natasya Putri
Nada Nabila
Novita Teresia
Adinda Bilbina
Eko Galuh
Kevin Sitinjak
Muhammad Alfendi
Ingta Chandra

Guru Pembimbing : Buk Fitri Ulyani, S.Sos


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penilaian Karyawan
dan Pemberhentian Karyawan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibuk Fitri selaku Guru mata pelajaran konsentrasi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai konsep, bentuk serta tanggung jawab perusahaan pasca
pemberhentian kerja. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang

Dumai, Januari 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENILAIAN KARYAWAN DAN PEMBERHENTIAN
KARYAWAN ...................................................................... ............................... 3
2.1 Pengertian Penilaian Karyawan ……...………............................................. 3
2.2 Tujuan Penilaian Karyawan…………………………………....................... 3
2.3 Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan dan Unsur Penilaian........................... 4
2.4 Metode dalam Penilaian…………….……................................................... 4
2.5 Pengertian Pemberhentian Karyawan……................................................... 5
2.6 Alasan Pemberhentian Karyawan………..................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 7
3.2 Saran ......................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sering kita mendengar mengenai karyawan, dimana karyawan adalah anggota dari sebuah
organisasi peruasaan/lembaga yang bekerja dalam mencapai tujuan tertentu. Ada yang
bekerja di lembaga kepemerintahan dan ada pula yang di lembaga swasta. Bagi mereka yang
bekerja di lembaga kepemerintahan bisa kita sebut sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS) yang
mereka bekerja untuk Negara dan di gaji pula oleh Negara dan diatur pula oleh aturan
pemerintah. Kemudian ada yang bekerja di lembaga suasta dimana mereka di pekerjakan oleh
perusahaan atau lembaga suata dimana mereka di atur oleh perusahaan dan oleh pemerintah.
Dalam mencapai tujuannya perusahaan sangat di pengaruhi oleh yang namanya
karyawan. Dalam proses tersebut ada beberapa hal yang harus di perhatikan salah satunya
adalah Pemutusan hubungan kerja (PHK). DiIndonesia sendiri Pemutusan hubungan Kerja ini
di atur dalam Undang – Undang Ketenaga kerjaan yaitu dalam UU RI No.13 Tahun 2003,
dimanadisini di jelaskan aturan – aturan mengenai pemutusan hubungan kerja.
Penilaian Prestasi Kerja (PPK) adalah “suatu cara dalam melakukanevaluasi terhadap
prestasi kerja para pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan
berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala”.
Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya
aparatur, terutama untuk peningkatan profesionalime yang berkaitan dengan, keterampilan
administrasi dan keterampilan manajemen (kepemimpinan). Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Soekijo (1999:4) bahwa untuk meningkatkan kualitas kemampuan yang menyangkut
kemampuan kerja, berpikir dan keterampilan maka pendidikandan pelatihan yang paling
penting diperlukan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian karyawan?
2. Apa saja tujuan penilaian karyawan?
3. Apa kriteria dan unsur dari penilaian karyawan?
4. Apa itu metode penilaian?
5. Apa yang dimaksud dengan pemberhentian karyawan?
6. Apa saja alasan pemberhentian karyawan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu penilaian karyawan.
2. Untuk mengetahui tujuan penilaian karyawan.
3. Untuk dapat mengetahui kriteria dan unsur-unsur penilaian karyawan.
4. Untuk mengetahui apa saja metode penilaian.
5. Untuk dapat mengetahui apa itu pemberhentian karyawan.
6. Untuk dapat mengetahui alasan pemberhentian karyawan.

BAB I I
PENDAHULUAN
A. Penilaian Karyawan Dan Pemberhentian Karyawan
2.1 Pengertian Penilaian Karyawan
Penilaian kepegawaian adalah proses evaluasi terhadap bagaimana seorang karyawan bekerja
dan mencapai tujuannya dalam bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari kinerja karyawan dan memberikan feedback untuk membantu mereka
meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Penilaian Prestasi Kerja (PPK) adalah “suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap
prestasi kerja para pegawai dengan serangkaian tolak ukurtertentu yang obyektif dan
berkaitan langsung dengan tugas seseorang sertadilakukan secara berkala”. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh French (1986), PPK pada dasarnya merupakan kajian sistematik
tentang kondisi kerja pegawai yang dilakukansecara formal. Menurut French, kajian kondisi
kerja ini haruslah dikaitkandengan standar kerja yang dibangun, baik itu standar proses kerja
maupunstandar hasil kerja. Tidak kalah pentingnya, organisasi harus mengkomunikasikan
penilaian tersebut kepada pegawai yang bersangkutan. Dengan demikian sasaran yang
menjadi obyek penilaian adalah kecapakan/kemampuan pegawai melaksanakan suatu
tugas/pekerjaan yang diberikan, penampilan atau perilaku dalam melaksanakan tugas, sikap
dalam menjalankan tugas, cara yang digunakan dalam melaksanakan tugas,ketegaran jasmani
dan rohani di dalam menjalankan tugas, dan sebagainya.
Penilaian atau investasi kerja juga sering dilakukan secara informal oleh supervisor atau
atasan terhadap bawahannya. Bedanya, penilaian yang informal tersebut adalah spontanitas
dari supervisor atau atasan dan tidak dirancang secara khusus sebagimana halnya PPK. Selain
itu penilaian atau evaluasi kerja secara informal cenderung lebih ke arah memperbaiki
pekerjaan keseharian dari pada penilaian terhadap kemampuan atau perilaku kerja pegawai.
Sedangkan PPK adalah kajian kondisi pegawai dengan rancangan dan metode khusus.
2.2 Tujuan Penilaian Karyawan
1. Mengetahui dan mengukur kinerja karyawan
2. Meningkatkan kinerja karyawan
3. Menyesuaikan kompensasi
4. Sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan
5. Sebagai alat bantu dalam memutuskan kebutuhan pengembangan dan pelatihan
6. Sebagai alat bantu untuk merencanakan dan mengembangkan karier
7. Sebagai umpan balik bagi pegawai maupun perusahaan
8. Sebagai alat bantu dalam membuat prosedur perekrutan
9. Sebagai perbaikan prestasi kerja
10. Membantu organisasi dalam mencapai tujuan dan strategi mereka
2.3 Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan dan Unsur Penilaian
Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan :
 Target dan tugas yang diterima
 Kualitas pekerjaan
 Kemampuan bekerja dalam tim
 Kemampuan beradaptasi dan mengatasi masalah
 Kehadiran dan kedisplinan
Unsur Penilaian ;
a) Kesetiaan
Merupakan tekad, kesanggupan untuk menaati dan melaksanakan sesuatu dengan
penuh ikhlas dan tanggung jawab yang dibuktikan dengan sikap dalam melaksanakan
pekerjaan
b) Prestasi Kerja
Merupakan kinerja yang dicapai oleh pegawai saat melaksanakan tugas yang
diberikan
c) Tanggung Jawab
Adalah kesanggupan seorang pegawai dalam menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dan
tepat waktu, serta berani memikul resiko yang telah di ambilnya
d) Kejujuran
Merupakan ketulusan hati pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya
dengan tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan
e) Ketaatan
Adalah kesanggupan untuk menaati segala peraturan dan tidak melanggar berbagai
larangan
f) Kerjasama
Adalah kemampuan melaksanakan tugas dalam sebuah tim demi mencapai kerja yang
maksimal
g) Prakarsa
Merupakan kemampuan dalam mengambil inisiatif dalam menyelesaikan masalah
yang terjadi dalam pekerjaan
h) Kepemimpinan
Merupakan kemampuan untuk meyakinkan orang lain tentang suatu hal

2.4 Metode dalam Penilaian


1. Metode Skala Perilaku
Metode skala perilaku adalah salah satu metode penilaian kinerja karyawan yang
paling umum digunakan. Cara kerjanya, perusahaan akan membuat daftar perilaku
yang diharapkan dari karyawan dan memberikan skor atau nilai untuk setiap perilaku
tersebut

2. Metode Pertanyaan Terbuka


Metode ini mampu menilai kinerja melalui pertanyaan terbuka kepada atasan maupun
rekan kerja karyawan. Dalam metode ini, perusahaan akan memberikan pertanyaan
seperti "Apa yang menurut kamu bisa ditingkatkan dari kinerja rekanmu?" atau "Apa
kelebihan dan kekurangan dari kinerja rekan kerjamu?".
3. Metode Penilaian Berkala
Metode penilaian berkala adalah salah satu metode penilaian kinerja karyawan yang
dilakukan secara teratur, misalnya setiap bulan, tiga bulan sekali, atau per-tahun.
Dalam metode ini, perusahaan akan memantau dan menilai kinerja karyawan secara
berkala sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
4. Metode Observasi dan Catatan
Metode observasi dan catatan adalah salah satu metode penilaian kinerja karyawan
yang dilakukan dengan cara memantau dan mencatat aktivitas karyawan selama
bekerja.
‍ alam metode ini, atasan atau supervisor akan memantau karyawan dalam melakukan
D
tugasnya dan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan kinerja karyawan
5. Metode Analisis Data dan Pencapaian Target
Metode analisis data dan pencapaian target adalah salah satu metode penilaian kinerja
karyawan yang mengukur kinerja karyawan berdasarkan data dan hasil yang dicapai.
Di sini, perusahaan akan menentukan target yang harus dicapai oleh karyawan dan
mengukur kinerja karyawan berdasarkan seberapa jauh target tersebut tercapai.

2.5 Pengertian Pemberhentian Karyawan


Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 : Pemberhentian atau Pemutusan hubungan
kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Secara umum, prosedur
pemberhentian karyawan adalah proses mengakhiri hubungan kerja seorang pekerja dengan
perusahaan.
Menurut Hasibuan (2005:235) pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang
karyawan dengan suatu organisasi (perusahaan).Pemutusan hubungan kerja (PHK)
merupakan pemberhentian karyawan darisuatu perusahaan sehingga antara karyawan dan
perusahaan(organisasi) tidak ada hubungan lagi.
Menurut Tanjung (2003:247) Pemutusan Hubungan kerja adalah suatukeadaan sedemikian
rupa sehingga karyawan harus berhenti bekerja pada perusahaan tempatnya bekerja selama
ini.
Berhenti yang dimaksud dapat terjadi karena hubungan kerja antara pihak karyawan dengan
pihak perusahan terputus, atau memang perusahaan tidak memperpanjang kontrak kerja
lagi.Menurut UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga kerjaan Pasal 1ayat 25 Pemutusan
hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dankewajiban antara pekerja atau buruh dan pengusaha.
Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa Pemutusan Hubungankerja (PHK) yang juga
dapat disebut dengan Pemberhentian, Separation atau Pemisahan memiliki pengertian sebagai
sebuah pengakhiran hubungan kerja dengan alasan tertentu yang mengakibatkan berakhir hak
dan kewajiban pekerja dan perusahaan.

2.6 Alasan Pemberhentian Karyawan


1. Atas Dasar Undang-Undang Ketenagakerjaan:
Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu
perusahaan. Misalnya karyawan anak-anak, WNA, atau karyawan yang terlibat
organisasi terlarang.
2. Keinginan perusahaan
Keinginan perusahaan dapat menyebabkan diberhentikannya seorang karyawan baik
secara terhormat ataupun dipecat. Umumnya, bisa disebabkan karena hal-hal berikut:
 Karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya.
 Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan.
 Tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik.
 Melakukan tindakan buruk dalam perusahaan

3. Keinginan Karyawan
Perusahaan juga perlu melakukan proses pemberhentian kerja seorang karyawan
apabila ia memiliki alasan berupa:
 Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua.
 Kesehatan yang kurang baik.
 Untuk melanjutkan pendidikan.
 Ingin berwiraswasta.

4. Pensiun
Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan, undang-undang,
ataupun keinginan karyawan sendiri. Perusahaan mempensiunkan karyawan karena
produktivitas kerjanya rendah sebagai akibat usia lanjut, cacat fisik, kecelakaan dalam
melaksanakan pekerjaan dan sebagainya
5. Kontrak kerja berakhir
Karyawan kontrak akan dilepas atau diberhentikan apabila kontrak kerjanya berakhir.
Pemberhentian ini tidak menimbulkan konsekuensi karena telah diatur terlebih dahulu
dalam perjanjian saat mereka diterima

6. Perusahaan bangkrut
Karyawan akan dilepas bila perusahaan ditutup karena bangkrut. Bangkrutnya
perusahaan harus berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, sedangkan karyawan
yang dilepas (PHK) harus mendapat pesangon sesuai ketentuan pemerintah
7. Karyawan meninggal dunia
Menurut Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan
pelaksananya, ahli waris pekerja yang meninggal berhak atas uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja (UPMK) dan uang penggantian hak (UPH).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemutusanhubungan kerja (PHK)
merupakan dinamika dalam sebuah organisasi perusahaan. Dan jika pandangan mengenai
PHK itu negatif maka itu kurang tepat karna PHK merupakan proses yang akan dialami
semua karyawan misalnya dengan pensiun atau kematian. Maka dari itu pemutusan hubungan
kerja dibagi ke dalam dua bagian yaitu :
1. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Sementara PHK sementara dapat disebabkan
karena keinginan sendiri ataupunkarena perusahaan dengan tujuan yang jelas.
2. Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Permanen PHK permanen dapat disebabkan:
Keinginan sendiri, Kontrak yanghabis, Karena kesalahan sendiri, Pensiun.Penilaian Prestasi
Kerja (PPK) adalah “suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja para
pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan berkaitan langsung
dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala”.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam makalah ini adalah hendaknya dalam
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja harus sesuai dengan Undang-Undang Ketenaga
kerjaan yang berlaku di Indonesia agar tidak akan ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai