Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


“ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN”

Dosen : Dr. Irwansyah, SE., M.Si., Ak., CA

Disusun Oleh Kelompok 9 :

1. Ranti Ersa Mayori C1C017038

2. Raditya Riza Prayoga C1C017137

3. Juan Mario Rumkorem C1C017152

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1
AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Dalam
penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa kekurangan,
karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki.

Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada para pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kami khususnya dan para pembaca umumnya. Untuk itu kami mengharapkan saran
dan kritikan agar kami dapat memperbaikinya, serta untuk bahan acuan dalam penyusunan
makalah selanjutnya.

Bengkulu, 23 November 2020

Hormat kami,

Penyusun,


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………….………………………........


i

DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………..…… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….….


1

1.1 Latar Belakang……………….…………………………………….……….................... 1

1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………….…………. 1

1.3 Tujuan Masalah………………………………………………..………………………….


1

1.4 Manfaat Masalah……………………………..……………………………………..……


1

BAB II PEMBAHASAN……………..………………………………………………………..
2

2.1 MENGHITUNG VARIANS………………………………………………………............


2

2.2 Varians Pendapatan………………………………………..……………………...… 2-4

2.3 Varians Beban…………………………………………………….…………..……….... 4

2.4 Varians Dalam Praktek…………………………………………………………..….. 4-5

2.5 Keterbatasan Analisis ………………………………………….…………….……….. 5

2.6 Tindakan Manajemen………………………………………………………..…………. 6

BAB III KASUS…………………………….………………………………………………....


7

BAB IV PENUTUP……………….……………………………………………………..…....
8

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….….
8

DAFTAR PUSTAKA……………………… ……………………………..


…………………... 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini memfokuskan pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan. Bagian
pertama menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran dihitung untuk
unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan merupakan bagian dari anggaran untuk
unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas untuk mencakup pusat beban dan pusat
pendapatan. Bagian kedua menjelaskan bagaimana laporan dari varians-varians ini digunakan
oleh managemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.

2.1 Rumusan Masalah

Adapun latar belakang diatas mempunyai perumusan masalah yakni mengidentifikasi


penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan pada masing-
masing penyebab.

3.1 Tujuan Masalah

 Mampu memaparkan dan menjelaskan secara terperinci mengenai analisis penyebab


varians tersebut.
 Pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

4.1 Manfaat Masalah

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Analisis Laporan Kinerja Keuangan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MENGHITUNG VARIANS

Varians dibagi menjadi 2 yaitu

1. varians pendapatan : varians volume dan varians harga untuk unit bisnis
keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggungjawab pemasaran dalam unit tersebut.
varian tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan.
2. varians beban : beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi
lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.

Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer
individual yang bertanggungjawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat
ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.

Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:

 mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba


 merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.
 fokus pada dampak laba laba dari varians dalam setiap faktor penyebab.
 Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan.
 Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal
sehat” yang paling mendasar (“mungupas bawang”).
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor
penyebab yang endasari varians laba keseluruhan.

2.2 Varians Pendapatan

Dalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan
bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produksi, dan hasil dari lini
produksi kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif
adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi laba
yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.
 Varians Harga Penjualan : Dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual
dan harga standar dengan volume aktual.
 Varians Bauran dan Volume : Seringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan.
Persamaan untuk gabungan keduanya adalah :

Varians bauran dan volume=(Volume aktual-Volume yang dianggarkan)

* Kontribusi per unit yang dianggarkan

 Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan.
 Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang
diasumsikan dalam anggaran.

Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit yang berbeda, maka penjualan proporsi
produk yang berbeda dari yang di anggarkan akan menghasilkan suatu varians. Jika unit
bisnis tersebut memiliki bauran yang “lebih kaya” (contoh: proposi produk yang lebih tinggi
dengan margin kontribusi yang tinggi), laba aktual akan lebih tinggi dari yang dianggarkan
dan jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang “lebih ramping” maka laba akan menjadi
rendah. Karena varians volume dan bauran bersifat gabungan, maka teknik untuk
memisahkan keduanya adalah sesuatu yang bersifat arbitrer. Yang diperjelas dibawah ini.

 Varians Bauran : untuk masing-masing produk diperoleh persamaan :

Varians bauran = [(Total volume penjualan aktual^* Proporsi yang dianggarkan)-" "

(Volume penjualan aktual) ]^* Kontibusi per unit yang dianggarkan

 Varians Volume : dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari
gabuangan antara varians bauran dan varians volume.

Varians volume= [(Total volume penjualan aktual^* Proporsi yang dianggarkan)-" "

[(Penjualan yang dianggarkan) ^* (Kontibusi per unit yang dianggarkan) ]

 Analisis Pendapatan Lainnya : Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.


Dalam kasus ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
mengklasifikasikannya per produk.
 Penetrasi Pasar dan Volume Industri : Salah satu perluasan dari analisis laba adalah
untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh
perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam
volume produksi. Prinsipnya adalah bahwa manager unit bisnis bertanggungjawab
alas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industry karena
hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Untuk membuat perhitungan
ini, data penjualan industry harus tersedia. Persamaan berikut ini digunakan untuk
memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industry untuk varians bauran dan
volume:

Varians Pangsa Pasar = [( Penjualan aktual)-(Volume Industri)-" "

*penetrasi pasar yang dianggarkan

*kontribusi per unit yang dianggarkan

2.3 Varians Beban

 Biaya Tetap : Varians antara biaya tetap actual dengan yang dianggarkan didapat dari
pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak di pengaruhi baik oleh volume penjualan
maupun volume produksi.
 Biaya Variabel : adalan biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional
dengan volume. Biaya produksi variable yang dianggarkan harus disesuakan dengan
volume produksi actual. Asumsikan bahwa produksi bulan jaJanuari adalah sebagai
berikut: produk A, 150.000 unit; produk B, 20.000 unit; produk C, 200.000 unit.
Asumsikan juga bahwa biaya produksi variable yang terjadi dalam bulan Januari
adalah sebagai berikut: Bahan Baku, $470.000; Tenaga Kerja $65.000; Overhead
produksi variable, $90.000. Beban produksi yang dianggarkan disesuaikan ke jumlah
yang seharusnya dikeluarkan pada tinkinerja actual gkat produksi actual dengan cara
mengalihkan setai elemen dari biaya standar untuk setiap produk dengan volume
produksi untuk produk tersebut.

2.4 Varians Dalam Praktek

 Periode Waktu Dari Perbandingan

Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk
saru tahun penuh menunjukan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan
memenuhi target laba tahunan. Disisi lain kekuatan-kekuatan yang membuat kinerja aktual
berada dibawah anggaran untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu dapat
diperkirakan akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya, sehingga membuat angka akhir
berbeda secara signifikan dari jumlah yang dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang realistis
tidak mudah. Manajer Unit bisnis cenderung optimis terhadapa kemampuan mereka untuk
berkinerja dibulan-bulan selanjutnya, karena bila mereka pesimis, maka hal tersebut akan
membuat kemampuan mereka untuk mengelolah diragukan.

 Fokus Pada Margin Kotor : Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi margin
kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Margin Kotor adalah selisih
antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.
 Standar Evaluasi : Dalam system pengendalian manajemen, standar formal digunakan
dalan evaluasi laporan atas aktivitas aktul dan terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya : Standar ini merupakan
dasar terhadap mana kinerja aktual siperbandingkan dibanyak perusahaan.

b. Standar Historis : Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:

1. Kondisi mungkin saja berubah, antara kedua periode tersebut sedemikian rupa
sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi.

2. Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.

c. Standar Eksternal : Standar ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat
tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama.

 Keterbatasan Standar

Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan dari standar
yang valid. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai
berapa biaya yang seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat muncul karena salah
satu kedua alasan:

a. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya,


b. Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada
waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi using.
 Sistem Biaya Penuh

Jika perusahaan memiliki system biaya penuh( full-cost system), baik biaya overhead
variable maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika
persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal , sebagian dari biaya
overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediian dan bukannya
mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo persediaan turun selama periode
tersebut, lebih baynyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga pokok penjualan
dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut.

2.5 Keterbatasan Analisis Varians

Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan
dimana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini terjadi atau apa yang
dilakukan mengenainya. Misalnya, Laporan tersebut munkin saja menunjukkan adanya
varians signifikan yang tidak menguntukan dalam beban pemasaran, dan mungkin saja
mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan
tersebut tidk menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi dan apa, jika ada,
tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi laporan kinerja,
seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.
Masalah Kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians adalah
signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja
menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya.

Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semakin
bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para manajer pabrik
mengetahui apa yang terjadi di pabrik mereka dan debgan mudah menjelaskan penyebab dari
varians.

Akhirnya, laporan itu hanya menunjukan apa yang telah terjadi. Lapotan tersebut tidak
menunjukan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh manajer.

2.6 Tindakan Manajemen

Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba bulanan
sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, fax, e-mail, atau pertemuan pribadi segera
setelah hal itu diketahui. Laporan formal mengonfirmasikan kesan umum bahwa manajer
senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut.

Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan
tekanan yang diinginkan pada manajer ditingkat yang lebih rendah untuk mengambil
tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.

Laporan Laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan.
Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja telah dilakukan dengan baik, saran-
saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan ketenaga kerjaan
yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan untuk setiap unit bisnis
setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang paling diperlukan, dan
kebanyakkan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian secara rutin.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada managemen senior
secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan antara pendapatan
dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan. Selisihnya, atau varians, antara kedua
jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini
mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang
berkaitan dengan masing-masing penyebab.
DAFTAR PUSTAKA

Brownell, Peter, dan Mark Hirst. “Reliance on Accounting Information, Budgetary


Participation, and Task Uncertanty: Test of a Three-Way Interaction.” Journal of Accounting
Research XXIV, no.2 (Musim gugur 1986), hal. 241-49.

Brownell, Peter, dan Morris Mclnnes. “Budgetary Participation, Motivation, and


Management Performance.” The Accounting Review, Oktober 1986, hal.587-600.

Chenhall, R. H., dan D. Morris. “The Impact of Structure, Environment, and Interdependence
on the Perceived Usefulness of Management Accounting Systems.” The Accounting Review
LXI, no.1 (Januari 1986), hal. 16-35

Anda mungkin juga menyukai