DOSEN PENGAMPU
Rahma Masdar, SE., M.Si., Ak.
DISUSUN OLEH
Nur Widya Soraya Sam C30120048
Taufiqurrahman C30120058
Nurul Rizha Fahrani C30120069
Muh Tasrik C30120114
Denna Aprianti C30120201
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Kinerja Laporan Keuangan Dan
Pengukuran Kinerja” tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Rahma Masdar, SE.,
M.Si., Ak. selaku dosen mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Metode Analisis Variance..........................................................................................................6
B. Proses Perhitungan Variance.....................................................................................................7
C. Keterbatasan Analisis Variance..................................................................................................9
D. Pertimbangan Di Dalam Evaluasi Kinerja..................................................................................9
E. Informasi Yang Digunakan Dalam Pengendalian......................................................................11
F. Sistem Pengukuran Kinerja......................................................................................................12
G. Pengendalian Interaktif...........................................................................................................16
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................19
A. KESIMPULAN............................................................................................................................19
B. SARAN......................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti memiliki tujuan
untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Hal tersebut dapat terwujud apabila
semua unsur dalam perusahaan bersinergi dengan baik. Baik itu berupa sumber daya
modal maupun sumber daya manusianya. Kinerja yang baik dari sumber daya
manusia yang mengelola sumber daya modal perusahaan sangat penting. (Nana
Rubianti, 2013;2)
Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan
berkembang perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan. Untuk
mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan maka diperlukan
suatu analisis yang tepat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud metode analisis variance ?
2. Bagaimana proses perhitungan variance?
3. Apa saja keterbatasan analisis variance ?
4. Bagaimana pertimbangan di dalam evaluasi kinerja ?
5. Apa saja informasi yang digunakan dalam pengendalian ?
6. Apa yang dimaksud dengan sistem pengukuran kinerja ?
7. Apa yang dimaksud dengan pengendalian interaktif ?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami metode analisis variance
2. Untuk mengetahui proses perhitungan variance
4
3. Untuk memahami keterbatasan analisis variance
4. Untuk memahami pertimbangan di dalam evaluasi kinerja
5. Untuk mengetahui informasi yang digunakan dalam pengendalian
6. Untuk memahami sIstem pengukuran kinerja
7. Untuk memahami dengan pengendalian interaktif
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Analisis Variance
a. Variance pendapatan
Adalah variance volume dan varians harga untuk unit
bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab
pemasaran dalam unit tersebut. varian tersebut dapat dibagi lebih
lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan.
b. Variance beban
Beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat
dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu
pabrik.
6
Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai
dari tingkat “akal sehat” yang paling mendasar
Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan
di tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan
wawasan mengenai faktor-faktor penyebab yang mendasari variance
laba keseluruhan
1. Variance Pendapatan
Untuk perhitungan varians harga, volume, dan bauran penjualan. Perhitungan
tersebut dilakukan setiap lini produksi, dan hasil dari lini produksi kemudian
diagresiasikan untuk menghitung total varians.
7
Varians bauran
Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari
gabungan antara varians bauran dan varians volume.
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan
volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah
yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume produksi.
2. Variance Beban
Biaya Tetap adalah varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan
didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak di pengaruhi baik oleh
volume penjualan maupun volume produksi.
Biaya Variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional
dengan volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan
dengan volume produksi aktual
8
C. Keterbatasan Analisis Variance
Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis
ini mengidentifikasikan dimana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa
varians ini terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, Laporan tersebut
mungkin saja menunjukkan adanya varians signifikan yang tidak
menguntungkan dalam beban pemasaran, dan mungkin saja mengidentifikasikan
varians ini dengan beban promosi penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan
tersebut tidak menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi dan apa,
jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi
laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.
Masalah Kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu
varians adalah signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa
ketika laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling
meniadakan dapat menyesatkan pembacanya.
9
Sementara ukuran hasil hanya menunjukkan hasil akhir, ukuran pemicu dapat
digunakan ditingkat yang lebih rendah dan mengindikasikan perubahan- perubahan
inkremental yang pada akhirnya akan sangat mempengaruhi hasil.
10
Dengan ukuran-ukuran ini, semua karyawan dapat memahami bagaimana
tindakan mereka memengaruhi strategi perusahaan. Karena ukuran-ukuran ini secara
eksplisit terkait dengan strategi suatu organisasi, maka ukuran- ukuran dalam
scorecard harus spesifik untuk strategi tertentu dan oleh karena itu spesifik organisasi
tertentu. Ukuran- ukuran scorecard dikaitkan dari atas ke bawah dan dikaitkan
dengan target tertentu di seluruh organisasi. Scorecard menekankan gagasan
mengenai hubungan sebab akibat antara ukuran-ukuran tersebut.
1. Informasi formal
11
3. Laporan Anggaran
Contoh penerapan sistem pengukuran kinerja saat ini adalah pendekatan balanced
scorecard. Sistem pengukuran ini merupakan indikator dan ukuran mengenai berbagai
aspek strategi bisnis. Dalam penerapannya sistem ini akan membantu manajer dalam
12
melihat bisnis dari empat perspektif penting, yaitu perspektif keuangan, perspektif
bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
1. Perspektif keuangan
3. Perspektif pelanggan
13
Manfaat Pengukuran Kinerja Manajemen
14
2) Menentukan ukuran dan strategi. Langkah berikutnya adalah
mengembangkan ukuran – ukuran dalam mendukung strategi yang
telah diterapkan. Organisasi harus fokus pada ukuran – ukuran
penting dari strategi.
3) Menyatukan ukuran yang sudah ditetapkan ke dalam sistem
manajemen Balanced scorecard harus disatukan dengan struktur
formal dan informal organisasi, budaya, dan praktik-praktik sumber
dayanya. Karena balanced scorecard menyediakan alat untuk
menyeimbangkan ukuran – ukuran, ukuran – ukuran tersebut dapat
menjadi tidak imbang karena sistem lain pada organisasi.
4) Menelaah ukuran dan hasil secara rutin. Saat balanced scorecard
berjalan, maka secara konsisten harus ditelaah oleh manajemen
puncak.
15
melekat bahwa tingkat keuntungan masa depan akan berasal dari pencapaian
ukuran – ukuran balanced scorecard.
2) Fixation on Financial Result.
Pencapaian ukuran keuangan seringkali tidak dikaitkan dengan
program insentif sehingga tekanan baik dari pemegang saham maupun dewan
direksi berpengaruh pada pencapaian target.
3) Tidak adanya mekanisme perbaikan.
Seringkali perusahaan tidak memiliki mekanisme perbaikan jika
ukuran – ukuran hasil tidak ada
4) Ukuran – ukurannya tidak diperbaharui.
Banyak perusahaan tidak memiliki mekanisme formal untuk
memperbaharui ukuran – ukuran agar segaris dengan perubahan strategi.
Hasilnya, perusahaan menghasilkan ukuran yang berdasarkan strategi
sebelumnya.
5) Pengukuran terlalu berlebihan.Beberapa kali ukuran kritis dapat dilakukan
sehingga para manajer kehilangan fokus.
6) Kesulitan dalam menentukan trade-off
G. Pengendalian Interaktif
16
Ketidakpastian strategi adalah pergeseran lingkungan secara mendasar yang
mungkin mengganggu aturan-aturan yang dijalankan oleh suatu organisasi hari ini.
Pengendalian interaktif memiliki karakteristik-karakteristik beriku ini :
17
o Bauran hardware dan software memiliki pengaruh terhadap perusahaan-
perusahaan.
o Munculnya rekayasa dan bioteknologi tanaman membuka peluang bagi
perusahaan- perusahaan dalam ilmu pengetahuan kehidupan.
Miniaturisasi dapat membuka peluang bagi produsen alat-alat elektronik serta alat
rumah tangga.
Pergeseran dari barang fisik ke jasa dengan cepat mengubah industri otomotif serta
usaha barang tahan lama.
Diskontinuitas berikut ini yang disebabkan oleh globalisasi memiliki potensi untuk
menciptakan peluang baru:
Data dalam subsistem harus tidak ambigu serta mudah dipahami dan
diinterpretasikan.
Subsistem tersebut harus memuat data mengenai ketidakpastian strategis.
Data dalam subsistem seharusnya membantu perusahaan untuk
mengembangkan strategi baru.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penilaian dari sebuah perusahaan atau unit bisnis terletak pada laporan
keuangan. Laporan keuangan perusahaan atau unit bisnis dapat menggambarkan
kinerja perusahaan. Analisis laporan kinerja keuangan berfungsi memberikan
gambaran atau perbandingan nilai yang telah dianggarkan dengan keadaan aktual
perusahaan melalu laporan keuangan. Hal ini dapat mempermudah dilakukannya
evaluasi dan perbaikan sesuai dengan sasaran dimanah penyebab varians itu di
temukan.
Suatu sistem pengukuran kinerja menyediakan suatu mekanisme untuk
mengaitkan strategi dengan tindakan. Sistem tersebut beroperasi berdasarkan asumsi
bahwa ukuran-ukuran keuangan saja tidak cukup untuk mengoperasikan suatu
organisasi dan bahwa perlu diberikan perhatian khusus pada pengembangan ukuran-
ukuran non keuangan yang canggih. Scorecard menggunakan beragam jenis ukuran,
yang berbeda, termasuk hasil dan pemicu, keuangan dan non keuangan, serta internal
dan eksternal.
B. SARAN
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca
khususnya mahasiswa Universitas Tadulako dapat lebih mengetahui dan memahami
mengenai Analisis Kinerja Laporan Keuangan Dan Pengukuran Kinerja dan untuk
menyempurnakan lagi isi makalah ini, saya harapkan adanya kritik dan saran dari
pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36224111/SPM_Analisis_Laporan_Kinerja_Keuangan
https://www.academia.edu/34665250/SPM_PENGUKURAN_KINERJA
Anthony, Robert N dan Vijai Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen.
Jakarta:Salemba Empat.
20