Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 5

Nama : Nur’afifah Febriani (01) (0116101075)


: Juandiah Nurfaidah (07) (0116101139)
: Aprillia Lana N. (09) (0116101175)
: Astri Ramdini (12) (0116101242)
: Intan Pramudya Wardanny (13) (0116101246)

PERTANYAAN KELOMPOK 5:
1. Diva (29) : Sebutkan contoh keterlibatan berkelanjutan atas asset alihan?
2. Avynda (30) : Apa yang dimaksud hak kontraktual dan mengapa dikategorikan pada
financial asset?
3. Dian (23) : Bagaimana perlakuan piutang beresiko tinggi dan rendah?
4. Annet (14) : Menurut pendapat kalian apa pengertian instrumen keuangan syariah?
Apakah ada perbedaan antara instrumen keuangn biasa dengan syariah?
5. Aswa (17) : Adakah syarat suatu instrumen dikatakan instrumen keuangan?

JAWABAN:

1. Pertanyaan Diva (29) dijawab oleh Nur’afifah (Absen 1) :


a. Jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk pemberian jaminan atas asset
alihan, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas adalah jumlah yang lebih
rendah antara:
- Jumlah asset alihan, dan
- Jumlah maksimal imbalan yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali
oleh entitas (“jumlah jaminan”).
b. Jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk penerbitan atau pembelian opsi
(atau keduanya) atas asset alihan, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas
adalah nilai asset alihan yang mungkin dibeli kembali. Akan tetapi, dalam hal
penerbitan opsi jual atas suatu aset yang diukur pada nilai wajar, maka tingkat
keterlibatan berkelanjutan dari entitas dibatasi pada jumlah yang
lebihrendahantaranilaiwajarasetalihan dan harga penyelesaian opsi.
c. Jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk opsi yang diselesaikan secara kas
atau persyaratan yang serupa atas asset alihan, maka tingkat keterlibatan
berkelanjutan entitas diukur dengan cara yang sama seperti opsi yang diselesaikan
secara non kas sebagaimana diatur pada huruf (b) di atas.

2. Pertanyaan Avynda (30) dijawab oleh Juandiah (Absen 7) :


Hak kontraktual terjadi karena adanya perjanjian/ kesepakatan sehingga menimbulkan
keterikatan antara satu pihak dengan pihak lainnya. Hak kontraktual ini dikatakan
instrumen keuangan karena dapat menambah aset, liabilitas ataupun ekuitas keuangan.
Pada masa yang akan datang, hak kontraktual ini dapat menimbulkan adanya aliran kas
masuk(inflow) dan juga aliran kas keluar (outflow).

3. Pertanyaan Dian (23) dijawab oleh Astri R (Absen 12):


Perlakuan untuk piutang beresiko tinggi dan piutang beresiko rendah akan beda
perlakuannya. Hal ini karena piutang merupakan bagian dari pendapatan yang belum
di terima dan akan berpengaruh pada laba perusahaan. Dalam mengantisipasi risiko-
risiko piutang di buat akun cadangan piutang atau allowance. Semakin besar piutang
yang kita harus dapatkan maka semakin besar cadangan piutang yang harus di
cadangkan. Sebab ketika piutang tidak dapat tertagih maka akan mempengaruhi laba
perusahaan dimana ketika adanya piutang kita perlu juga melakukan pencatatan
cadangan dengan jurnal
Dr. Bad debt expense
Cr. Allowance for doubtfull account
Dimana akun bad debt expense akan dimasukan pada laporan laba rugi dan mengurangi
pendapatan sehingga laba yang di dapat perusahaan bisa turun. Dan akun allowance for
doubtfull account akan dimasukan pada laporan posisi keuangan sebagai pengurang
piutang itu sendiri.

4. Pertanyaan Annet (14) dijawab oleh Aprillia (Absen 9) :


Sebenarnya instrumen keuangan syariah itu sama dengan instrumen keuangan biasa
atau konvensional yang merupakan kontrak atau akad, di mana sayrat dan kondisinya
akan menentukan risiko dan keuntungan instrumen tersebut, tapi semuanya berdasarkan
pada prinsip syariah atau kententuan inslam yang mengacu pada Al-Quran dan Al-
Hadist.
Untuk perbendaannya:
- Instrumen keuangan biasa itu dia lebih melihat kepada pasar modal kaya saham,
obligasi, suku bunga dan sebagainya. Yang tujuanya itu untuk berinvestasi supaya
mendapatkan penghasilan/keuntungan yang besar. Dan biasanya dalam instrumen
keuangan yang biasa/konvensional itu segala sesuatunya akan memiliki bunga.
Contohnya jika ada seseorang yang ingin meminjam uang, maka pengembaliannya
harus mengembalikan uang yang dipinjam beserta bunga yang telah ditetapkan,
sedangkan
- Instrumen keuangan berbasis syariah itu dia lebih ke akad pembiayaan yang segala
sesuatunya berdasarkan kesepakatan antara dua orang atau mungkin lebih. Nah di
dalam instrumen keuangan berbasis syariah juga tidak terdapat piutang berupa
pinjaman tetapi adanya berupa pembiayaan. Kenapa karena jika seseorang
meminjam uang ke bank syariah nantinya orang tersebut hanya perlu
mengembalikan uang sebesar yang dipinjam (tidak ada bunga) dan itu membuat
bank tidak memiliki keuntungan. Sedangkan bila pembiayaan, itu berupa modal
usaha yang nantinya saat dilakukan kegiatan usaha jika mendapatkan keuntungan
akan dibagi sesuai dengan proporsi nilainya, sedangkan jika terjadi kerugian akan
ditanggung bersama.
5. Pertanyaan Aswa (17) dijawab oleh Intan P (Absen 13):
Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah
nilai asset keuangan (financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial
liability) atau instrument ekuitas (equity instruments) entitas lain. Aset
keuangan meliputi setiap aset yang menimbulkan hak kontraktual untuk menerima kas
atau asset keuangan lainnya. Liabilitas keuangan meliputi setiap kewajiban kontrak
untuk membayar kas atau asset keuangan. Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak
yang memberikan hak residual atas asset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh
liabilitasnya.

Anda mungkin juga menyukai